Anda di halaman 1dari 5

Laporan IGDDK

“BALITA“

Kelompok 1
Nama Kelompok :

 Anggi Okticah : P0 5130217 002


 Hesti Anggraini : P0 5130217 022
 Lucy Nopela : P0 5130217 026
 Yunia Puspita : P0 5130217 043

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
BAB I

Pendahuluan
Latar belakang

Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan beratbadan yang paling
pesat dibanding dengan kelompok umur lain, masa ini tidak terulang sehingga disebut
window of opportunity, untuk mengetahui apakah balita tumbuh dan berkembang secara
normal atau tidak, penilaian tumbuh kembang balita yang mudah diamati adalah pola tumbuh
kembang fisik, salah satunya dalam mengukur berat badan balita (Soetjiningsih, 2002).

Pendokumentasian KMS sangat penting baik bagi ibu balita maupun petugas
kesehatan karena sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
balitanya dan sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan gizi serta dapat membantu diteksi
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita, selain dicatat dalam KMS, pencatan juga
dilakukan pada buku rekapitulasi pemantau status gizi balita (Depkes RI, 2000).
Badan kesehatan dunia (WHO, 2011) memperkirakan bahwa 54% kematian anak
disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Di Indonesia, saat ini tercatat 4,5% dari 22 juta
balita atau 900 ribu balita di Indonesia mengalami gizi kurang atau gizi buruk dan
mengakibatkan lebih dari 80% kematian anak (Kemenkes,2012). Hasil Riskesdas (2010),
menunjukkan pravelensi gizi kurang menjadi 17,9% dan gizi buruk menjadi 4,9%, artinya
kemungkinan besar sasaran pada tahun 2014 sebesar 15,0% untuk gizi kurang dan 3,5%
untuk gizi buruk dapat tercapai (Depkes RI, 2010).
BAB II

ISI

Kasus 3

Seorang balita laki-laki berumur 39 bulan (3 tahun 3 bulan). Pilih-pilih makanan suka jajan.
Orang tua bekerja menjual kue dari pagi. Hitung kebutuhan energinya beserta KH, protein ,
dan lemak.

Dik : BB: 12 KG

Penyelesaian :

BBI = (umur dalam tahun x 2) + 8

= (3 x 2)+ 8

= 14 kg

E = 1000 + (100 x usia dalam tahun)

= 1000 + (100 x 3)

= 1300 kkal

Proporsi:

 KARBOHIDRAT : 60% x 1300kkal : 4 = 195gram


 PROTEIN : 10% x 1300kkal : 4 = 32,5gram
 LEMAK : 30% x 1300kkal : 9 = 43,33gram

Waktu Energi Protein Lemak KH


Makan pagi 325kkal 8,125gram 10,8325gram 48,75gram
(25 %)
Selingan pagi 130kkal 3,25gram 4,333gram 19,5gram
(10%)
Makan siang 390kkal 9,75gram 12,999gram 58,5gram
(30%)
Selingan sore 130kkal 8,125gram 4,333gram 19,5gram
(10%)
Makan malam 325kkal 3,25gram 10,8325gram 48,75gram
(25%)
Kekurangan

- Kurangnya bahan bumbu utama untuk membuat Ayam Kecap sehingga menggunakan
bahan bumbu pengganti yang kurang cocok yaitu gula merah.
- Porsi makanan yang ditampilkan terlalu banyak untuk ukuran porsi makan balita.
- Menu yang ditampilkan kebanyakan mengandung karbohidrat yang tinggi.

Kelebihan

- Kelebihan dari menu makanan ini adalah pada menu sayuran, karena sayur yang
digunakan beragam.
LAMPIRAN :

MENU MAKAN PAGI:

MAKAN SIANG :

SELINGAN SORE :

MAKAN MALAM :

Anda mungkin juga menyukai