Disusun Oleh:
(1806982)
BANDUNG
2020
INTRANATAL CARE
A. Definisi
Menurut WHO, persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara spontan
(dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko rendah pada awal
persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu
setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi yang baik.
Persalinan atau Partus adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
dikatakan belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
(Damayanti, dkk,2015).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu (Harianto.2010).
C. Jenis- JenisPersalinan
Berdasarkan usia kehamilan, terdapat beberapa jenis persalinan yaitu :
a. Persalinan aterem: yaitu persalinan antara umur hamil 37-42 minggu, berat janin
di atas 2.500 gr.
b. Persalinan prematurus: persalinan sebelum umur hamil 28-36 minggu, berat janin
kurang dari 2.499 gr.
c. Persalinan serotinus: persalinan yang melampaui umur hamil 42 minggu, pada
janin terdapat tanda postmaturitas
d. Peralinan presipitatus: persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
a. Persalinan spontan: bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
dan melalui jalan lahir.
b. Persalinan buatan: bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
ekstraksi dengan forceps/vakum, atau dilakukan operasi section caecarea
c. Persalinan anjuran: pada umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar
untuk hidup di luar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan
kesulitan dalam persalinan. Persalinan kadang-kadang tidak mulai dengan segera
sendirinya tetapi baru bisa berlangsung dengan dilakukannya
amniotomi/pemecahan ketuban atau dengan induksi persalinan yaitu pemberian
Pitocin atau prostaglandin
F. Fase Persalinan
a. KALA I
Kala I disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaan
serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi
uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri,
disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir
porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada
saat akhir kala I. Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :
1. Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
2. Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6
jam. Fase aktif terbagi atas:
a. Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
b. Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
c. Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
c. KALA III
1. Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta.
2. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
3. Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai
dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak
disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.
4. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah
bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.
5. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar /
di atas pusat.
- Sifat His :
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus
menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat
juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid).
d. KALA IV
Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam setelahnya. Hal
penting yang harus diperhatikan pada Kala IV persalinan :
1. Kontraksi uterus harus baik
2. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
4. Kandung kencing harus kosong
5. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
6. Resume keadaan umum ibu dan bayi.
a. Intervensi
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Ansietaetas b.d krisis Setelah dilakukan asuhan 1. Orientasi klien
sirtuasional akibat keperawatan selama… pada
proses persalinan diharapkan ansietas pasien lingkungan, staf
berkurang dengan kriteria dan prosedur
hasil: 2. Berikan
1. TTV dbn informasi
2. Pasien dapat tentang
mengungkapkan perubahan
perasaan cemasnya psikologis dan
3. Likungan sekitar fisiologis pada
pasien tenang dan persalinan
kondusif 3. Kaji tingkat dan
penyebab
ansietas
4. Pantau tekanan
darah dan nadi
sesuai indikasi
5. Anjurkan klien
mengungkapkan
perasaannya
6. Berikan
lingkungan yang
tenang dan
nyaman untuk
pasien
2 Defisiensi Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji persiapan
pengetahuan tetang keperawatan tinkat
kemajuan persalinan selama….pengetahuan penegetahuan
b.d kurang mengingat pasien ttang persalinan dan harapan
informasi yang meningkat dengan kriteria klien
diberikan, kesalahan hasil: 2. Beri informasi
intrepretasi informasi 1. Pasien dapat dan kemajuan
mendemostrasikan persalinan
teknik pernafasan nonmal
dan posisi yang tepat 3. Demontrasikan
untuk fase persalinan teknik
pernafasan atau
relaksasi dengan
tepat untuk
setiap fase
persalinan
c. Intervensi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
b. Penurunan curah jantung b.d fluktasi aliran balik vena
c. Risiko kerusakan integritas kulit
3. Intervensi
N DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
O KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi
tekanan mekanis keperawatan ketidaknyamanan
pada bagian selama..diharapkan nyeri 2. Berikan tindakan
presentasi terkontrol dengan kriteria kenyamanan
hasil sperti perawatan
1. TTV bdn kulit,mulut,
2. Pasien dapat perineal, dan
mendrmontrasikan alat-alat tenun
nafas dalam dan yang kering
teknik mengedan 3. Bantu pasien
memilih posisi
nyaman untuk
mengedan
4. Pantau tanda
vital ibu dan DJJ
5. Kolaborasi
pemasangan
kateter dan
anastesi
2 Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau tekanan
jantung b.d fluktuasi keperawatan selama… darah dan nadi
aliran balik vena diharapkan tiap 5-15 menit
cardiovaskuler pasien 2. Anjurkan pasien
membaik dengan kriteria untuk inhalasi
hasil dan ekhalasi
1. TTV dan nadi dbn selama upaya
2. Suplau O2 mengedan
tersedia 3. Anjurkan klien
memilih
persalianna yang
mengoptimalkan
sirkulasi
3 Resiko kerusakan Seetlah dilakukan asuhan 1. Bantu klien dan
integritas kulit keperawatan pasangan pada
selama..diharapkan posisi tepat
integritas kulit terkontrol 2. Bantu klien
dengan kriteria hasil sesuai kebutuhan
1. Luka perineum 3. Kolaborasi
tertutup epiostomi garis
(epiostomi) tengan atau
medic lateral
4. Kolaborasi
terhadap
pemantau
kandung kemih
dan kateterisasi
4. KALA III
a. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2. Sirkulasi
a. Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal
dengan cepat
b. Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
c. Nadi melambat
3. Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250-300 ml
4. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5. Seksualitas
a. Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
b. Tali pusat memanjang pada muara vagina
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d trauma jaringan setelah melahirkan
b. Risiko kekurangan volume cairan
c. Risiko cidera maternal
3. Intervensi
N DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
O KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Nyeri akut b.d trauma Setelah dilakukan asuhan 1. Bantu
jaringan setelah keperawatan selama.. penggunaan
melahirkan diharapkan nyeri teknik
terkontrol dengan kriteria pernapasan
hasil 2. Berikan
1. Pasien dapat kompres es
mengkontrol nyeri pada perineum
stelah
melahirkan
3. Ganti pakaian
dan liner basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi
perbaikan
episiotomy
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas.
b. Penurunan koping keluarga b.d transisi/peningkatan anggota keluarga
c. Resiko kekurangan volume cairan
3. Intervensi
N DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
O KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Nyeri akut b.d efek Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan
hormone, trauma, edema tindakan asuhan derajat
jaringan, kelelahanfisik keperawatan selama.. ketidaknyamanan
dan psikologis, ansietas diharapkan pasien 2. Beri informasi
dapat mengontrol yang tepat
nyeri, nyeri berkurang tentang
dengan kriteria hasil perawatan selam
1. Pasien periode
melaporkan pascapartum
nyeri 3. Lakukan
berkurang tindakan
2. Menunjukan kenymanan
postur dan 4. Anjurkan
ekspresi waja penggunaan
rileks teknik relaksasi
3. Pasien 5. Baei analgesic
merasakan sesuai
nyeri kemampuan
berkurang
pada skala
nyeri (0-2)
2 Penurunan koping Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien
keluarga b.d peningkatan asuhan keperawatan untuk
anggota keluarga selama… diharapakn menggendong,
proses keluarga baik menyenetuh bayi
dengan kriteria hasil 2. Observasi dan
1. Ada kedekatan catat interaksi
ibu dengan bayi
bayi 3. Anjurkan dan
bantu
pemeberian ASI
tergantung pada
pilihan klien
3 Resiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Tepatkan klien
volume cairan suha n keperawatan pada posisi
selama..diharpkan rekumben
cairan seimbang 2. Kaji hal yang
dengan kriteria hasil memperberat
1. TD kejadian
2. Jumlah dan intrapatal
warna lokhea 3. Kaji masukan
dbn dan haluaran
4. Perhatikan jenis
persalinan dan
anastesi,
kehilangan dari
pada persalinan
5. Kaji tekanan
darah dan nadi
setiap 15 menit
6. Dengan perlahan
massase fundus
bila lunak
7. Kaji jumlah
warna dan sifat
aliran lokhea
8. Kolaborasi
pemberian cairan
parentral