Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal
Bedah I yang diampu oleh :
Disusun oleh :
Suliaswati 1807597
“ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.E DENGAN POST
OPERASI APENDIKTOMI DI
RUANG MAWAR
RSUD KOTA BANDUNG”
Ruang : Mawar
No. MR/CM : 135680
Tanggal Pengkajian : 07 Desember 2020
Pukul : 13.00
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama : Ny.E
2. Usia : 30 tahun
3. Status Perkawinan : sudah menikah
4. Pekerjaan : ibu rumah tangga
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Suku : Sunda
8. Bahasa yang digunakan : Bahasa indonesia
9. Alamat : Jl. Halteu Utara Bandung
10. Sumber biaya : BPJS
11. Diagnosa Medis : Apendisitis akut
b. BAB
Di Rumah Di Rumah Sakit
Klien mengatakan Selama 2 hari di
sebelum sakit BAB rumah sakit klien
1x/hari, warna kuning mengatakan belum
kecoklatan, bau khas BAB
feses, dengan
konsistensi padat, klien
sering mengalami
konstipasi
3 Personal Di Rumah Di Rumah Sakit
hygiene Klien mengatakan Klien mengatakan
a. Mandi sebelum sakit mandi 2 selama dirumah
b. Gosok x/hari, gosok gigi sakit hanya
gigi 3x/hari, keramas 2 hari melakukan seka,
c. Keram sekali, dan menggunting gosok gigi 1 kali
as kuku 1 minggu sekali. dalam sehari
d. Guntin Melakukannya secara ditempat tidur, klien
g kuku mandiri belum melakukan
keramas ataupun
menggunting kuku
selama di rumah
sakit
4 Istirahat dan Di Rumah Di Rumah Sakit
tidur Klien mengatakan tidur Klien mengatakan
a. Siang siang ± 1 jam dan tidur selama di rumah
b. Malam malam ± 7 jam dengan sakit tidur siang ± 2
perlengkapan dan jam, tidur malam ±
penerangan yang baik, 5 jam.
klien mengatakan tidak
No Jenis aktivitas Saat Sehat Saat Sakit(RS)
1 2 3 4
mengalami kesulitan
dalam hal tidur
5 Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
Klien mengatakan Klien mengatakan
selama dirumah aktivitas sehari-hari
melakukan aktivitas dibantu oleh
yaitu mengerjakan keluarga, karena
pekerjaan rumah tangga klien mengeluh
secara mandiri badannya lemas,
panas, dan sakit
apabila berbalik ke
sebelah kanan
E. Pengkajian Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis
c. Suhu : 36,6 ͦ C
d. Nadi : 80 x/menit
e. Tekanan darah : 130/90 mmHg
f. Respirasi : 24 x/menit
g. GCS : 15 ( E:4 V:5 M:6)
2. Pemeriksaan Fisik per system
a. Sistem Pernafasan
- Jalan Nafas : Jalan nafas tidak ada sumbatan
baik itu deviasi sputum maupun
polip
- Keluhan : Tidak ada keluhan
- Frekwensi : 24 x/menit
- Irama : Teratur
- Keadaan lapang paru : Saat dilakukan inspeksi, dada
anterior dan posterior simetris,
ekspansi paru kanan dan kiri
sama, tidak ada nyeri tekan pada
saat di palpasi, perkusi suara
vokal premitus terdapat pada
kedua paru, auskultasi bunyi
nafas vesikuler pada seluruh
area paru, klien tidak terpasang
O2
b. Sistem kardiovaskuler
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Bibir : Tidak sianosis
- Jantung : Ictus cordis terdapat di line
midklavikula inter costalis (ICS)
V, pada saat diauskultasi
terdengar bunyi S1 dan S2.
Bunyi jantung murni reguler,
tidak ada mur-mur, tidak ada
oedema
- Clubing finger : Tidak terdapat clubing finger
pada kuku klien
- Capilary Refile Time : < 3 detik, akral hangat
(CRT)
- Burgeur dan Homan test : Burgeur test (-), Homan tes (-)
c. Sistem Pencernaan
- Mukosa bibir : Lembab
- Gigi : Gigi lengkap, terdapat gigi
berlubang dan terdapat caries
gigi
- Lidah : Bersih
- Fungsi mengunyah dan : Fungsi mengunyah dan menelan
menelan baik
- Abdomen : Saat dilakukan inspeksi pada
bagian abdomen klien terdapat
luka post operasi, klien
mengeluh nyeri pada luka post
op, luka post op tampak
kemerahan
d. Sistem Perkemihan
- Distensi kandung kemih : Tidak ada distensi kandung
kemih
- Pembesaran ginjal : Tidak ada pembesaran ginjal
- Nyeri ketok : Tidak ada nyeri ketok pada
castovertebrata castovertebrata
- Oedema palpebra : Tidak ada pembengkakan
disekitar mata
- Alat bantu BAK : Klien tidak menggunakan alat
bantu BAK
e. Sistem reproduksi
- Genetalia : Tidak ada kesenjangan pada
area genetalia, tidak ada nyeri
tekan
f. Sistem Endokrin
- Moonface : Moonface (-)
- Pembesaran kelenjar : Pembesaran kelenjar tyroid (-)
tyiroid
- Tanda-tanda : tidak ada tanda-tanda
peningkatan kadar gula peningkatan kadar gula darah
darah (plidipsi, poliuri, polifagi)
g. Sistem Muskuloskeletal
- Keterbatasan dalam : Adanya keterbatasan dalam
pergerakan pergerakan karena klien
mengeluhkan badannya terasa
lemah
- Sakit pada tulang dan : Tidak ada sakit pada tulang
sendi maupun sendi
- Tanda-tanda fraktur : Tidak ada tanda tanda adanya
fraktur
h. Sistem Integumen
- Keadaan rambut : Pertumbuhan rambut merata,
warna rambut hitam, rambut
terlihat bersih
- Keadaan kuku : Warna kuku merah muda, dan
bersih
- Keadaan kulit : Tidak ada tanda-tanda sianosis
j. Sistem Persyarafan
- Fungsi serebral : Tidak ada kesenjangan
- GCS : 15
- Fungsi syaraf kranial : Tidak ada kesenjangan
k. Sistem immunologi
- Pembesaran kelenjar : Pembesaran kelenjar getah
getah bening bening (-)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Diagnostik
Klien dilakukan pemeriksaan USG didapatkan hasil adanya
peradangan pada bagian Mc. Burney
2. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Hasil Normal
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Leukosit (WBC) 11,20 3,70 – 10,1
Neutrofil 95
Limfosit 1,2
Monosit 0,5
Esinofil 0,2
Basofil 0,0
Neutrofil % 70,5 39,3 – 73,7 %
Limfosit % 10,1 18,0 – 48,3 %
Monosit % 5,3 4,40 – 12,7 %
Esinofil % 0,7 0,600 – 7,30 %
Basofil % 0,2 0,00 – 1,70 %
Eritrosit (RBC) 4,350 4,6 – 6,2 108/µL
Hemoglobin (HGB) 13,50 13,5 – 18,0 g/dL
Hematokrit (HCT) 40,30 40 – 54 %
MVC 93,12 81,1 – 96,0 µm3
MCH 30,10 27,0 – 31,2 pg
MCHC 32,20 31,8 – 35,4 g/dL
RDW 14,30 11,5 – 14,5 %
PLT 257 155 – 366 103/µL
MPV 5,3 6,90 – 10,6 fL
KIMIA KLINIK LEMAK
Trigliserida 189 <150 mg/dL
Kolesterol 204 <200 mg/dL
Kolesterol HDL 35,05 >34 mg/dL
Kolesterol LDL 132,32 <100 mg/dL
FAAK GINJAL
BUN 13 7,8 – 20,23 mg/dL
kreatinin 0,974 0,8 – 1,3 mg/dL
ELEKTROLIT
Serum 143,70 135 – 147 mmol/L
Natrium (Na) 3,48 3,5 – 5 mmol/L
Kalium (K) 104,50 95 – 105 mmol/L
Klorida (Cl) 1,244 1,15 – 1,32 mmol/L
G. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi
Infuse RL 20 tpm
b. Injeksi
Ranitidin 2x25 gram
Caterolak 2x30 gram
Pelastin 2x1 gram
H. ANALISA DATA
No Analisa Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. Data Subjektif : Prosedur pembedahan Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri (apendiktomi)
pada luka post op
klien mengatakan
nyerinya terasa seperti Terputusnya kontuinitas
ditusuk-tusuk. jaringan
nyeri dirasakan terus
menerus pada perut
kanan bawah. Terdapat luka post op
Data Objektif : apendiktomi
Pada bagian abdomen
terdapat luka post op
Skala nyeri 6 (0-10)
Klien tampak meringis Stimulasi serabut syaraf
Klien tampak gelisah pada area perlukaan
Merangsang mediator
nyeri
Nyeri akut
2. Data Subjektif : Prosedur pembedahan Intoleransi
Klien mengeluh (apendiktomi) Aktivitas
badannya terasa lemas
Klien mengeluh sakit
apabila berbalik ke Terputusnya kontuinitas
sebelah kanan jaringan
Klien mengatakan
aktivitas sehari-harinya
dibantu oleh keluarga Terdapat luka post op
Data Objektif apendiktomi
Klien tampak lemah
Klien terlihat dibantu
oleh keluarganya saat Nyeri
melakukan aktivitas
Kelemahan fisik
Intoleransi aktivitas
3. Data Subjektif : Prosedur pembedahan Resiko Infeksi
Klien mengeluh panas (apendiktomi)
dan sakit pada lukanya
apabila berbalik ke
sebelah kanan Terputusnya kontuinitas
Data Objektif : jaringan
Luka tampak kemerahan
Leukosit 11,20 103/µL
Terdapat luka post op
apendiktomi
Port de entry
mikroorganisme
Resiko Infeksi
2. Selasa, 08 Intoleransi aktivitas 1. Memonitor lokasi dan - Klien mengeluh badannya Sulis
Desember 2020 berhubungan dengan ketidaknyamanan saat terasa lemah
Pukul 10.00- kelemahan dan nyeri melakukan aktivitas
12.00 pada luka pasca operasi 2. Menyediakan lingkungan yang - Lingkungan yang nyaman
apendiktomi (D. 0056) nyaman dan rendah stimulus membuat klien tampak lebih
tenang
3. Berikan aktivitas distraksi yang - Klien tampak tenang dan
menenangkan mengikuti anjuran perawat
4. Menganjurkan tirah baring - Klien mengikuti anjuran
perawat
5. Menganjurkan melakukan - Klien melakukan aktivitas
aktivitas secara bertahap masih dibantu oleh keluarga
3. Selasa, 08 Resiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala - Luka tampak kemerahan dan Sulis
Desember 2020 berhubungan dengan infeksi local dan sistemik. adanya rasa panas yang
Pukul 13.00- efek prosedur invasif dirasakan klien
14.00 (prosedur operasi 2. Membatasi jumlah pengunjung - Lingkungan yang nyaman
apendiktomi) (D. 0142) membuat klien tampak lebih
tenang
3. Mencuci tangan sebelum dan - Klien tampak paham dengan
sesudah kontak dengan klien penjelasan yang diberikan
dan lingkungan klien. mengenai tanda dan gejala
4. Mempertahankan teknik aseptic infeksi
pada klien beresiko tinggi. - Klien tampak paham cara
5. Menjelaskan tanda dan gejala mencuci tangan yang baik dan
infeksi. benar
6. Mengajarkan cara mencuci
tangan dengan benar.
2. Rabu, 09 Intoleransi aktivitas 1. Memonitor lokasi dan - Klien mengatakan keluhan rasa Sulis
Desember 2020 berhubungan dengan ketidaknyamanan saat lemasnya sedikit berkurang
Pukul 10.00- kelemahan dan nyeri melakukan aktivitas
12.00 pada luka pasca operasi 2. Menganjurkan melakukan - Klien mengikuti anjuran
apendiktomi (D. 0056) aktivitas secara bertahap perawat
3. Melakukan latihan rentang - Klien dibantu oleh keluarganya
gerak pasif ataupun aktif dalam melakukan gerakan pasif
4. Memberikan aktivitas distraksi - Klien tampak lebih tenang
yang menenangkan
5. Memfasilitasi duduk di tempat - Klien dapat duduk dengan
tidur jika belum bisa berpindah dibantu oleh keluarga dan
atau berjalan perawat
3. Rabu, 09 Resiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala - Kemerahan pada luka post op Sulis
Desember 2020 berhubungan dengan infeksi local dan sistemik. klien sedikit berkurang
Pukul 12.00- efek prosedur invasif 2. Mencuci tangan sebelum dan
14.00 (prosedur operasi sesudah kontak dengan klien
apendiktomi) (D. 0142) dan lingkungan klien.
3. Mempertahankan teknik aseptic
pada klien beresiko tinggi.
4. Memeriksa lokasi insisi adanya - Kemerahan sedikit berkurang,
kemerahan, bengkak, atau tidak ada bengkak ataupun
tanda-tanda dehisen atau tanda-tanda dehisen
eviserasi
5. Mengajarkan cara merawat luka - Klien tampak memahaminya
insisi dan mengikuti anjuran perawat
6. Menjelaskan prosedur kepada - Klien tampak paham
pasien
7. Memonitor proses
penyembuhan area insisi
8. Memonitor tanda dan gejala
infeksi
9. Membersihkan area insisi - Klien tampak sedikit meringis
dengan pembersih yang tepat saat dilakuakn perwatan luka
10. Mengganti balutan luka sesuai insisi
jadwal
11. Mengajarkan klien - Klien tampak paham dan
meminimalkan tekanan pada mengikuti anjuran perawat
tempat insisi
6. Menghindari menempatkan
- Klien tampak paham dan
pada posisi yang dapat
mengikuti anjuran perawat
meningkatkan nyeri
7. Berkolaborasi dengan dokter - Klien tampak lebih tenang
dalam pemberian analgetik yaitu setelah diberikan obat
injeksi cetorolak 2x30 gram
2. Kamis, 10 Intoleransi aktivitas 1. melakukan latihan rentang gerak - Klien sudah mulai bisa Sulis
Desember 2020 berhubungan dengan pasif ataupun aktif melakukan gerakan perlahan
Pukul 10.00- kelemahan dan nyeri secara mandiri
12.00 pada luka pasca operasi 2. Memfasilitasi duduk di tempat - Klien sudah bisa duduk
apendiktomi (D. 0056) tidur jika belum bisa berpindah ditempat tidur tanpa dibantu
atau berjalan
3. Menganjurkan melakukan - Klien sudah mulai bisa
aktivitas secara bertahap melakukan aktivitas secara
bertahap
4. Memonitor lokasi dan - Klien mengatakan
ketidaknyamanan saat
melakukan aktivitas
3. Kamis, 10 Resiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala - Kemerahan pada luka post op Sulis
Desember 2020 berhubungan dengan infeksi local dan sistemik. berkurang
Pukul 12.00- efek prosedur invasif 2. Mencuci tangan sebelum dan
14.00 (prosedur operasi sesudah kontak dengan klien
apendiktomi) (D. 0142) dan lingkungan klien.
3. Mempertahankan teknik aseptic
pada klien beresiko tinggi.
4. Memeriksa lokasi insisi adanya - Tidak ada bengkak ataupun
kemerahan, bengkak, atau tanda tanda adanya dehisen
tanda-tanda dehisen atau pada luka post op klien
eviserasi
5. Membersihkan area insisi - Klien tampak meringis saat
dengan pembersih yang tepat dilakuakn perawatan pada luka
6. Mengganti balutan luka sesuai post opnya
jadwal
7. Mengajarkan cara merawat luka - Klien tampak memahaminya
insisi
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : Ny.E
Diagnosa Medis : Apendisitis akut
Ruang : Mawar
No MR : 135680