Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOLOGI DASAR SEMESTER 2

ONLINE 10 MARET 2020

MATERI KE-6 : EKSKRESI OBAT

Ekskresi

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti


CO2, H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak
diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Sistem ekskresi
merupakan salah satu hal yang penting dalam homeostatis tubuh karena selain
berperan dalam pembuangan limbah hasil metabolisme sistem ekskresi juga dapat
merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh (Shargel,2012).
Fungsi dari sistem ekskresi yaitu :
a) Membuang limbah yang tidak bergunadari dalam tubuh
b) Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
c) Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)

Pada sistem ekskresi manusia melibatkan beberapa alat ekskresi yang terdiri
dari ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Setiap alat ekskresi berfungsi untuk
mengeluarkan zat sisa metabolisme yang berbeda-beda, kecuali air yang dapat
dikeluarkan melalui semua alat ekskresi (Valerie dkk, 2007).
Berikut merupakan alat ekskresi dan zat yang diekskresikan :
Alat Ekskresi Zat yang Diekskresikan
Ginjal Urin
Kulit Keringat
Paru-paru CO2dan H2O
Hati Pigmen (bilirubin danurobilin)

Masing-masing alat ekskresi memiliki sistem atau cara kerja yang berbeda,
sistem/cara kerja dari alat-alat ekskresi adalah sebagai berikut, :
1) GINJAL
Pada ginjal terdapat beberapa tahapan untuk melakukan ekskresi, yaitu terdapat
proses penyaringan, reabsorpsi, dan pengumpulan hingga terbentuklah urin yang siap
untuk dikeluarkan.
a. Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk kedalam ginjal melalui
pembuluh arteri ginjal (arterirenalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk
kedalam badan malpighi. Membran glomer ulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel
terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul- molekul
besar. Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas
yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di
glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian
besar protein plasma.

Bahan bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino,
natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian
dari endapan. Hasil penyaringan di glomer ulus disebut filtrate glomerolus atau urin
primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
(Shargel, 2012).
b. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
Reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Bahan-bahan yang masih diperlukan di
dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di
tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada
tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi,
sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi maka 5 tubulus akan
menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi.
Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,
misalnya urea
c. Pengumpulan (Augmentasi)

Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia,
kreatin, dan beberapa obat ditambahkan kedalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari
zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut
urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus kerongga ginjal. Dari rongga
ginjal, urin menuju kekantung kemih melalui saluran ginjal (ureter ).

2) KULIT
Kelenjar–kelenjar kulit mengeluarkan zat–zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa
metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang
diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan
berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit
(Shargel, 2012).

3) PARU-PARU
Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan dari paru-paru berupa CO2 dan H2O yang
dihasilkan dari proses pernafasan. Pengangkutan CO 2 sebagai hasil zat sisa metabolisme,
diangkut oleh darah dapat melalui tigacara:
a) CO2 larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari
seluruh CO2)
b) Co2 terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh
CO2)
c) CO2 terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3-) melalui proses berantai pertukaran klorida
(70% dari seluruh CO2). Mekanisme pertukaran klorida adalah sebagai berikut :
I. Darah pada alveolus paru-paru mengikat O2 dan mengangkutnya kesel-sel jaringan.
II. Dalam jaringan, darah mengikat CO2 untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan
dalam bentuk uap air. Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai
berikut :
CO2+ H2O H2CO3 HCO3- + H+
Ion H+ yang bersifat racun diikat oleh hamoglobin, sedangkan HCO3- keluar dari sel
darah merah dan masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula kedudukan HCO3-
digantikan oleh ion Cl- (klorida) dari plasma darah (Shargel, 2012).

4) HATI
Sebagai alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu ± 1/2 liter setiaphari. Empedu
cairan kehijauan, rasanya pahit, pH netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral,
garam empedu,dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam
empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna
hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat
warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang

memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk
juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk kedalam ginjal.
Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama- samadengan urin (Shargel, 2012).

Anda mungkin juga menyukai