Anda di halaman 1dari 8

Mengenal Makna Bela Negara di Masa Pandemi Virus Corona

(Know the Meaning of Defending the Country in the Corona Virus Pandemic
Period)

Oleh :
Hilma Hilmatussa’diah
Writer : Tuesday,14 april 2020

Abstrak
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa, menjadi bukti dan
proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti pada
nusa dan bangsa. Sekaligus menjadi bukti pemahaman mengenai bela negara.
Pandangan umum tentang fenomena covid-19 yang dikaitkan dengan aktualisasi lima bela
negara yang 5, yaitu : Cinta tanah Air, Kesadaran berbangsa bernegara, Setia pada Pancasila
sebagai ideologi negara, Rela berkorban untuk bangsa dan negara, Mempunyai kemampuan
awal untuk bela negara. Oleh karena itu, mengenali pandangan umum ffenomena covid-19 ini
sangat diperlukan sebagai upaya mempersiapkan insan akademika yang mengerti dan faham
akan adanya kesanggupan kita membela negara dengan hal kecil yang di sangkut pautkan
dengan pandemic wabah ini.
Kata kunci : Cinta tanah Air, Kesadaran berbangsa bernegara, Setia pada Pancasila sebagai
ideologi negara, Rela berkorban untuk bangsa dan negara, Mempunyai kemampuan awal
untuk bela negara.
Abstract
Awareness of the country's defense is essentially the willingness to serve the country and the
willingness to sacrifice to defend the country. By carrying out the duty of defending the nation,
it becomes evidence and a process for all citizens to show their willingness to serve the
homeland and nation. As well as evidence of understanding about defending the country.
General view of covid-19 phenomena associated with the actualization of five state defenses,
Defending the Nation: Love of the country, Consciousness as a nation, Being faithful to
Pancasila as an ideology of the state, Willing to sacrifice for the nation and state, Having the
initial ability to defend the country. Therefore, recognizing the general view of the covid-19
phenomenon is very much needed as an effort to prepare academics who understand and
understand our ability to defend the country with little things that have to do with this pandemic
outbreak.
Keywords: Love of the country, national awareness, faithful to Pancasila as the ideology of the
state, willing to sacrifice for the nation and the state, have the initial ability to defend the
country.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683


PENDAHULUAN
Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan
yang dilandasi kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta
keyakinan akan kerelaan berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar maupun
dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan
persatuan bangsa, keutuhan wilayah, dan yurisdiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Sekarang di Negara kita, Indonesia sedang mendapat ancaman namun bukan fisik, melainkan
serangan musuh yang tidak tampak, yakni virus mematikan Corona Virus Disease 2019 atau
COVID-2019 namanya. COVID-19 pertama kali teridentifikasi di Kota Wuhan, China pada
akhir tahun 2019. Lalu menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, COVID-19 menular dari orang yang sudah
terinfeksi. Penyakit ini mudah menyebar dari tetesan mulut dan hidung ketika orang terinfeksi
batuk, bersin. Tetesan itu lalu menempel pada suatu benda dan tersentuh orang sehat, lalu orang
sehat itu menyentuh hidung, mata, mulut maka dia akan tertular.

1 jurnal pendidikan Volume 39, Nomor 1, Mei 2009 Dari pengertian di atas, terdapat lima
unsur penting dalam bela negara, yakni (1) kecintaan pada tanah air dan bangsa; (2) kesadaran
berbangsa dan bernegara Indonesia; (3) keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi negara; (4)
kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara, serta (5) kesatuan dan persatuan bangsa. Nah
disini kita berperan sebagai rakyat Indonesia yang mengaku cinta tanah air, siap membela
negara harus mampu menempatkan posisi kita di masa pandemic virus corona ini, dengan
menggabungkan aktualisai 5 bela negara.
Langkah konkrit dalam mengaktualisasikan lima unsur bela negara setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakannya. Di dalam Pasal 17 UU No. 20 Tahun
1982 dinyatakan bahwa hak dan kewajiban warga Negara tidak dapat dihindarkan, kecuali
menurut Undang-Undang (ayat 1), upaya bela negara merupakan kehormatan yang dilakukan
oleh setiap warga negara secara adil dan merata. Pandangan di atas menunjukkan bahwa tidak
seorang warga negara pun boleh dihindarkan dari kewajiban ikut serta dalam pembelaan
negara. Dalam Pasal 1 Ayat (3) dirumuskan bahwa upaya bela negara adalah kegiatan yang
dilakukan setiap warga negara sebagai pemenuhan hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan pertahanan keamanan (UU No. 20, 1982: 9).
Upaya keamanan negara harus didasarkan atas keyakinan sendiri, tidak kenal menyerah
terhadap berbagai ancaman yang sewaktu-waktu mengancam bangsa Indonesia. Terutama
ancaman yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa yang bertentangan dengan Pancasila
dan UUD 1945. Oleh karena itu, untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa
terhadap berbagai ancaman, diperlukan ketahanan nasional yang tangguh.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa Indonesia yang berisi kekuatan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik
yang datang dari luar, maupun yang datang dari dalam, yang langsung maupun yang tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683


Indonesia yang berdasarkan Pancasila serta perjuangan mengajar tujuan perjuangan nasional
Indonesia (Bahar, 1991:67).

Peranan warga negara dalam upaya bela Negara di masa pandemi Corona
Virus
Kealan dan Zubaidi (2007) menyebutkan bahwa syarat-syarat utama berdirinya suatu Negara
merdeka adalah harus ada wilayah tertentu, ada rakyat yang tetap dan ada pemerintahan yang
berdaulat. Ketiga syarat ini merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tidak mungkin
suatu Negara berdiri tanpa memiliki pemerintahan yang berdaulat secara nasional, dan
bilamana itu terjadi, maka Negara itu belum dapat disebut sebagai sebuah Negara merdeka.

Lebih lanjut, Kealan dan Zubaidi (2007) mendefinisikan warga Negara sebagai rakyat yang
menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan Negara. Dalam
hubungan antara warga Negara dan Negara, warga Negara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap Negara dan sebaliknya warga Negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan
dan dilindungi oleh Negara.

Dalam konteks hak dan kewajiban warga Negara ini adalah adanya hak dan kewajiban bela
Negara. Pembelaan Negara atau bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga Negara
yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air
serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara (Kaelan dan Zubaidi, 2007:120). Dan, bela
Negara bagi warga Negara Indonesia adalah usaha pembelaan Negara dilandasi oleh kecintaan
terhadap tanah air (wilayah Nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia
dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar Negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai
konstitusi Negara.

Wujud dari usaha bela Negara dalam konteks keadaan sekarang (mewabahnya virus Corona)
ini adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga Negara untuk bisa sepenuhnya nya menjaga
kesehatan demi berlangsungnya suatu negara tersebut. Seperti Sebagai penduduk negara
Indonesia kita harus memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, yang wajib sekarang kita
sadari ialah betapa penting diamnya dirumah. Himbawan social distancing menuntut adanya
kesadaran warga untuk menjaga jarak dalam kerumunan, seperti menjaga jarak dari orang lain
minimal 1 meter, tidak bepergian ke area publik (mall, bioskop, stadion, sekolah, tempat
ibadah, gedung pemerintahan, dan lain-lain), mengenakan masker, tidak bersentuhan dan
sebagainya. Usaha pembelaan Negara bertumpu pada kesadaran setiap warga Negara akan hak
dan kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk
mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan Negara. Proses motivasi untuk
membela Negara dan Bangsa akan berhasil jika setiap Warga Negara memahami keunggulan
dan kelebihan Negara dan bangsanya. Disamping itu setiap warga Negara hendaknya juga
memahami kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan Negara
Indonesia. Dalam hal ini terdapat beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai
bahan motivasi setiap warga Negara untuk ikut serta membela Negara Indonesia.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683


Kekuatan dan kelemahan Indonesia dalam menghadapi masa pandemic
Corona virus
Covid-19 yang semakin cepat menyabar ini bagaimanapun harus diwaspadai dan diantisipasi,
karena Covid-19 dapat dihindari oleh orang-orang Yang dapat menjaga dirinya agar tetap sehat,
dan melakukan kebiasaan sehat setiap harinya. menemukan strategi bagaimana agar bangsa ini
mampu menemukan ritme dan alur yang mantap di dalam pandemi Corona Virus ini.
Kewaspadaan dan antisipasi terhadap Covid-19 ini sangat penting mengingat bahwa wabah itu
sendiri membawa paradok tersendiri. Seperti terhambatnya pembelajaran, pemasaran, dana lain
sebagainya dikarenakan mewabahnya virus ini mengangkat kebijakan yang ceritakan diatas (
adanya lokcdow dan sosial distance). Tapi, untungnya dengan berjalannya waktu, teknologi di
dunia semakin pesat, membawa perubahan, Kemajuan pesat teknologi membuat hubungan
antar negara menjadi sangat intens seolah mengubur hubungan negara bangsa dan membangun
citra global. Kemajuan teknologi ini membawa muatan positif sekaligus negatif yang harus
diantisipasi agar perubahan tersebut tidak menggilas dan melunturkan jati diri bangsa
Indonesia, sebagai bagian dari peradaban dunia. Nah, dengan adanya kemajuan teknologi ,yang
awalnya bingung akan terhambatnya pembelajaran, sekarang kegiatan pembelajaran bisa d
laksanakan/ berjalan seperti apa semestinya menggunakan kemajuan teknologi.
Kekuatan negara Indonesia dalam masa pandemic covid-19 salah satunyakita sebagai bangsa
memiliki tradisi menyame braya, gotong royong, sambatan, yang masih hidup dalam berbagai
komunitas. Kekuatan ini yang membuat Indonesia sampai sekarng ini berdiri. Disetiap musibah
apapun itu, tidak sedikit dari warga negara Indonesia menyumbang kan sebagian hartanya. Ini
yang patut kita banggakan. Dengan beruntung nya Indonesia yang sedang gencar-gencarnya
dilanda virus Covid-19 ini masih banyak pemuda /pelajar /mahasiswa yang dengan mandirinya
menjadi seorang relawan, membangun sedikitnya sebuah himpunan penggolangan dana yang
nantinya akan d bagikan kepada para masyarakat yang membutuhkan bantuan, Karana mereka
sepertinya sadar bahwa dengan adanya wabah ini, perekonomian negara terhambat.

Kelemahannya negara Indonesia dalam masa pandemic covid-19 terletak dari atasan sendiri,
lembaga think-tank austeralia mengkritik habis-habisan pemimpin negara Indonesia, terkait
penanganan virus corona ( covid-19) lembaga itu menyebutkan sejumlah kelemahan Indonesia
dalam mengatasi krisis pandemi ini berawal dari kelemahan pemerintyahnya.
Dilansir lowyinstitute.org, Selasa (17/3/2020), krisis Covid-19 mengungkapkan kelemahan
dalam pendekatan taktis terhadap politik, gaya kepemimpinan ad hoc, dan kurangnya
pemikiran strategis dalam pemerintahan Jokowi. Indonesia memiliki tingkat kemiskinan dan
masalah kesehatan yang tinggi.Indonesia juga dianggap memiliki sistem rumah sakit yang
lemah dan secara kronis kekurangan dana.
Oleh karena itu, strategi lokal yang kuat dalam menjawab segenap peluang dan tantangan yang
ada seiring semakin bmaraknya wabah covid-19 di masyarakat adalah bagaimana
menggunakan kekuatan yang dimiliki dengan meminimalisasi kelemahan yang ada untuk
memanfaatkan peluang dan mengantisipasi segenap tantangan yang akan terjadi setelah
kejadian pandemic Corona Virus ini. Segenap kekuatan dan kelemahan yang dimaksud dalam

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683


hal ini adalah segenap aspek kehidupan bangsa (asta gatra) yang dimiliki oleh bangsa ini, yaitu
diantaranya : (1)geografis, (2) sumberdaya kekayaan alam, (3) demgeografis(4) ideologi, (5)
politik, (7) ekonomi, (8) sosial-budayaekonomi(9) pertahanan dan keamanan (Mahifal, 2011).

Rakyat Bela Negara Hadapi Covid-19


Dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat Indonesia berpegang teguh pada
ideologi Pancasila. Pancasila telah diterima sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Namun demikian, implementasi jiwa dan semangat
yang terkandung dalam Pancasila tidak sepenuhnya diamalkan, bahkan dewasa ini
penyimpangan terhadap sila kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia seolah-olah semakin menjauh dari bangsa ini. Dan ini merupakan
kelemahan yang patut untuk diminimalisasi, sehingga cita-cita pendiri bangsa agar Pancasila
menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia benar-benar dapat diimplementasikan secara utuh
dan menyeluruh (Mahifal, 2011).

Yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara serta
memiliki kemampuan awal bela negara.Dalam pelaksanaan pembelaan negara, seorang warga
bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik.

Pembelaan negara secara fisik di antaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila
ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.Sementara, pembelaan negara non
fisik adalah semua usaha untuk menjaga bangsa. serta kedaulatan negara melalui proses
peningkatan nasionalismetitik.
cara kita menjaga bangsa/membela bangsa salah satunya dengan setia pada Pancasila sebagai
ideologi yang sifatnya Non fisik, yakni seharusnya kita mampu menyakini himbauan social
distance yang dimusyawarahkan dari beberapa pihak negara dalam menjalankan sila ke-4
dalam (musyawarah).Ini kemudian menghasilkan beberapa apa kebijakan bersama untuk
belajar dari rumah (siswa dan mahasiswa) salat wajib di rumah, bekerja di rumah menundaan
pembayaran kredit untuk 1 tahun hingga membatalkan UN. Hal ini di sahkan demi tetap
berlangsung nya kegiatan umumnya masyarakat Indonesia, seperti tetap berlangsung
pembelajaran, keberlangsungan mencari nafaqah hingga kegiatan lain sebagainya dengan
menggunakan media teknologi ( agar tetap bisa berlangsung sebagaimana mestinya).

Aktualisasi Bela negara dalam mengatasi krisis pandemi covid-19


1. Salah satu cara kecil kita menunjukkan rasa cintai tanah air (dalam masa menyebarnya
wabah Corona) yaitu dengan cara berdiam diri dirumah, dan menjaga kesehatan,
dengan cara melakukan prilaku kebiasaan hidup sehat, seperti menjaga pola makan,
tidak makan sembarangan. Dan berdoa agar negara kita segera pulih dari tantangan
zaman ini.
2. Sebagai penduduk negara Indonesia kita harus memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara, yang wajib sekarang kita sadari ialah betapa penting diamnya dirumah.
Himbawan social distancing menuntut adanya kesadaran warga untuk menjaga jarak
dalam kerumunan, seperti menjaga jarak dari orang lain minimal 1 meter, tidak

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683


bepergian ke area publik (mall, bioskop, stadion, sekolah, tempat ibadah, gedung
pemerintahan, dan lain-lain), mengenakan masker, tidak bersentuhan dan sebagainya.
Usaha pembelaan Negara bertumpu pada kesadaran setiap warga Negara akan hak dan
kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi
untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan Negara. Proses
motivasi untuk membela Negara dan Bangsa akan berhasil jika setiap Warga Negara
memahami keunggulan dan kelebihan Negara dan bangsanya. Disamping itu setiap
warga Negara hendaknya juga memahami kemungkinan segala macam ancaman
terhadap eksistensi bangsa dan Negara Indonesia. Dalam hal ini terdapat beberapa
dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga Negara
untuk ikut serta membela Negara Indonesia
3. Cara kita setia pada Pancasila sebagai ideologi, seharusnya kita mampu meyakini
Himbauan social distancing yang di musyawarah kan dari beberapa pihak negara dalam
menjalannkan sila ke-4 (musyawarah) ini kemudian menghasilkan kebijakan belajar
dari rumah (siswa dan mahasiswa), salat wajib di rumah, bekerja dari rumah, penundaan
pembayaran kredit untuk 1 tahun, hingga membatalkan UN 2020.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara, ini sudah banyak di perlihatkan oleh para
pejuang kita ( tenaga medis) yang sampai detik ini berjuang ,rela berkorban untuk
rakyatnya dalam artian untuk bangsanya dan negaranya.
Nah kita, yang tidak termasuk dari mereka (tenaga medis) harus mampu mengurangi
kesulitan /kesusahan mereka dengan cara berdiam diri di rumah dan tidak lupa menjaga
kesehatan.
5. Mempunyai kemampuan awal bela negara, kemampuan awal, yaitu kampuan yang
paling dasar, kita harus memiliki kemampuan dasar. Dimana sekarang Virus Covid-19
terus menebar ketakukan, sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Hal ini
sangat mengkhawatirkan sehingga menimbulkan kepanikan yang berlebihan dan dapat
menurunkan imunitas tubuh. Oleh karenanya sudah sepatutnya setiap kita harus bahu
membahu dalam mentaati pemerintah dan pemuka agama; menjaga kebersihan dan
kesehatan diri dan keluarga; menjadi inisiator kepatuhan dalam ber-social distancing;
menumbuhkan semangat sense of belonging; menjadi teladan dan influencer dalam
masyarakat; tidak menjadi panic-buyer; tidak menimbun alat kesehatan dan kebutuhan
pokok; serta tindakan-tindakan bela negara lainnya yang dapat menjaga
keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai.

Bela negara rakyat melawan virus corona ini sederhana dengan mengikuti seruan pemerintah
agar laju penyebaran virus bisa secepatnya disetop. Imbauan pemerintah dimaksud diikuti
dengan sementara waktu tetap di rumah saja, menerapkan menjaga jarak
antarindividu minimal satu meter, tidak berkerumun, tidak membuat acara dengan
mengumpulkan massa, makan makanan yang sehat dan bergizi, rajin cuci tangan, menjaga
pola hidup bersih.

Menurut Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Lampung Timur Latiful Mufti menyikapi


peristiwa corona di Tanah Air adalah ujian bagi umat manusia.

Latiful mengatakan, Nabi Muhammad SAW pernah menganjurkan, ketika di sebuah daerah
muncul wabah penyakit, masyarakat setempat agar berdiam diri dengan tidak berpergian ke

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683


luar daerah, dan tidak memasuki wilayah yang di situ sedang dilanda wabah penyakit.

Menurut Latiful, anjuran pemerintah untuk sementara waktu tetap di rumah penting dipatuhi
seperti apa yang pernah disampaikan nabi. Patuh kepada seruan pemerintah juga diajarkan
dalam agama.

Kesimpulan
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan menyeluruh,
terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia serta keyakinan akan kerelaan berkorban guna meniadakan setiap
ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri. Sekarang di Negara kita, Indonesia
sedang mendapat ancaman namun bukan fisik, melainkan serangan musuh yang tidak
tampak, yakni virus mematikan Corona Virus. Oleh karena itu,banyak yang membuat strategi
lokal yang kuat dalam menjawab segenap peluang dan tantangan yang ada seiring semakin
bmaraknya wabah covid-19 di masyarakat adalah bagaimana menggunakan kekuatan yang
dimiliki dengan meminimalisasi kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang dan
mengantisipasi segenap tantangan yang akan terjadi setelah kejadian pandemic Corona Virus
ini. Salah satu Bela negara sederhana yang bias dilakukan oleh rakyat Indonesia yaitu
dengan mengikuti seruan pemerintah agar laju penyebaran virus bisa secepatnya disetopini
sederhana dengan mengikuti seruan pemerintah agar laju penyebaran virus bisa secepatnya
disetop dan mengaktualisasikan nilai-nilai bela negara seperti yang ada pada isi jurnal diatas.

Reperensi Terbatas
Mahipal, Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui
Pembinaan Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan (Building Integrity of the Republic of
Indonesia through the Ideology Development and National Insights) (March 13, 2011).
Jurnal Pedagogia FKIP Universitas Pakuan, 2011. Available at
SSRN: https://ssrn.com/abstract=2231806
Mahipal, The Relevance of Civil Education in the Era of Globalization in Indonesia
(January 1, 2011). Wawasan Tridharma: Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah IV Jawa Barat,
Nomor 6, Tahun XXIII Januari 2011. Available at
SSRN: https://ssrn.com/abstract=1793060 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1793060
https://lampung.antaranews.com/berita/403558/bela-negara-melawan-corona

https://www.suara.com/news/2020/03/17/153938/lembaga-penelitian-asing-bongkar-
kelemahan-jokowi-soal-penanganan-corona
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2231806

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683


BIODATA
Hilma Hilmatussa’diah adalah seorang pelajar (mahasiswi) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah INSAN
KAMIL,Bogor. Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 Maret 2001. Kini penulis tengah
duduk di semester 2 di perkuliahanya, penulis baru lulus dari sekolah menengah atas nya(SMA)
pada tahun kemarin 2019, dan Penulis aktif di organisasi kampusnya, seperti HIMA PAI ia
menjabat sebagai Divisi Kerohanian.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3575683

Anda mungkin juga menyukai