A. REVOLUSI BUMI
Bumi merupakan planet ketiga dari sistem tata surya dan satu-satunya planet yang
memiliki banyak air dan oksigen pada permukaannya. Oleh karena itu, bumi dapat dihuni
oleh berbagai jenis makhluk hidup, seperti manusia, hewan dan berbagai jenis tumbuh-
tumbuhan. Seperti planet-planet lainnya, dari kejauhan di angkasa bumi tampak sebagai
bola yang melayang mengelilingi matahari. Sampai abad ke 16 kebanyakan orang
beranggapan bahwa bumi diam dan benda-benda langit lainnya termasuk matahari
bergerak mengitari bumi. Pada tahun 1543, Nicolaus Copernicus menggugurkan pandangan
ini dengan teorinya yang mengatakan bahwa bumilah yang bergerak mengelilingi matahari.
Bumi bersama tujuh planet anggota sistem tata surya lainnya bergerak mengelilingi
matahari. Peredaran bumi beserta planet lainnya mengelilingi matahari disebut dengan
revolusi dan lintasannya disebut dengan orbit, sedangkan bidang datar tempat beredarnya
planet disebut dengan bidang edar atau ekliptika. Waktu yang diperlukan oleh suatu planet
untuk satu kali mengelilingi matahari disebut dengan periode revolusi.
Bumi berevolusi terhadap matahari memerlukan waktu 365,25 hari, tepatnya 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik dan dinamakan dengan satu tahun siderik. Siderik berasal dari
kata sidur yang berarti bintang. Dinamakan satu tahun siderik karena periode ini adalah
selang waktu yang diperlukan oleh bumi untuk melakukan revolusi mengitari matahari
mulai dari suatu titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir di titik itu lagi. Selama
revolusinya, sumbu bumi selalu condong atau miring membentuk sudut 23,5o terhadap
garis yang tegak lurus bidang orbit atau ekliptika. Seperti planet-planet lainnya, bumi
berevolusi dalam arah timur atau arah negatif. Artinya, jika seorang pengamat berada di
luar angkasa tepat di atas kutub utara bumi, maka pengamat tersebut akan melihat bumi
mengelilingi matahari dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam.
23,5o
Bidang orbit
(ekliptika)
Poros
Gambar 1. Selama berevolusi, bumi selalu miring 23,5o terhadap garis yang tegak lurus
bidang ekliptika.
1
2
23,5o LU 21 Juni
M
21 Maret
Khatulistiwa 23 September
M M M
21 Maret
23,5o LS 22 Desember
M
c. Perubahan musim
Di daerah iklim sedang terdapat empat musim, yaitu panas (summer), gugur (autum),
dingin (winter), dan semi (spring). Revolusi bumi mengitari matahari dan kemiringan
poros bumi terhadap bidang edar ekliptika mengakibatkan terjadinya pergantian musim
sepanjang tahun di daerah iklim sedang.
Selama bumi berevolusi dari 21 Maret hingga 21 Juni, kutub utara makin mendekati
ke arah matahari, sebaliknya kutub selatan makin menjauh dari matahari. Hal ini
menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim semi dan belahan bumi
selatan mengalami musim gugur.
Selama revolusi bumi dari 21 Juni hingga 23 September, kutub utara menjauhi
matahari dan kutub selatan makin mendekati matahari. Hal ini menyebabkan
belahan bumi utara mengalami musim panas dan belahan bumi selatan mengalami
musim dingin.
Selama revolusi bumi dari 23 September hingga 22 Desember, kutub utara makin
menjauhi matahari dan kutub selatan makin mendekati ke matahari. Hal ini
menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim gugur dan belahan bumi
selatan mengalami musim semi.
Selama revolusi bumi dari 22 Desember hingga 21 Maret, kutub utara makin
mendekat ke arah matahari dan kutub selatan makin menjauhi matahari. Hal ini
menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim dingin dan belahan bumi
selatan mengalami musim panas.
Pergeseran matahari juga menyebabkan perubahan musim di wilayah beriklim musim
seperti Asia Selatan, Asia Tenggara termasuk di Indonesia, Asia Timur, dan Australia
Utara.
d. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
Revolusi bumi terhadap matahari juga menyebabkan posisi rasi bintang terlihat
berubah dari waktu ke waktu. Pada suatu malam di bulan September, sekitar pukul
20.00 waktu setempat, tampak di atas kepala kita rasi bintang Scorpio dan di sebelah
timurnya tampak rasi bintang Sagitarius. Saat itu matahari sedang berada di atas rasi
Leo yang baru beberapa jam terbenam. Bulan berikutnya, yaitu bulan Oktober pada
pukul 20.00, Scorpio tampak lebih miring ke barat dari posisi bulan sebelumnya. Di atas
kepala kita tampak rasi Sagitarius.
B. ROTASI BUMI
Pada saat melakukan revolusi, bumi juga melakukan gerak rotasi, yaitu berputar pada
porosnya. Arah rotasi bumi adalah sama dengan arah revolusinya yaitu dari arah barat ke
timur sehingga menyebabkan peredaran semu harian semua benda langit memiliki arah
timur-barat. Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik. Rotasi bumi pada
porosnya mengakibatkan beberapa hal berikut ini.
Peredaran semu harian benda langit.
Pergantian siang dan malam.
Perbedaan waktu.
Perbedaan percepatan gravitasi di muka bumi.
Pembelokan arah angin.
Pembelokan arus laut.
4
Berdasarkan hal tersebut, bumi dibagi menjadi 24 daerah waktu dan setiap daerah
waktu mencakup 15o. Sebagai standar waktu, ditetapkan waktu pada bujur 0o yang
melewati kota Greenwich dekat London yang disebut waktu pangkal atau GMT
(Greenwich Mean Time).
Indonesia memiliki tiga bujur standar, yaitu 105o, 120o, dan 135o BT (bujur timur).
Untuk bujur standar 105º BT adalah daerah Waktu Indonesia Barat (WIB).
105
WIB = × 1 jam = 7 jam , jadi WIB = GMT + 7 jam
15
Untuk bujur standar 120º BT adalah daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA).
120
WITA = × 1 jam = 8 jam , jadi WIB = GMT + 8 jam
15
Untuk bujur standar 135º BT adalah daerah Waktu Indonesia Timur (WIT).
135
WIT = × 1 jam = 9 jam , jadi WIB = GMT + 9 jam
15
Batas penanggalan internasional atau International Date Line adalah bujur 180º.
Artinya, jika di belahan timur bujur ini tanggal 2 maka di belahan barat bujur ini masih
tanggal 1. Garis bujur 180º membelah kepulauan Samoa, Hawai, laut Bering dan
samudera Arktik.
d. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
Rotasi bumi juga mengakibatkan penggembungan bumi di bagian khatulistiwa dan
pemepatan di bagian kutubnya. Karena percepatan gravitasi berbanding terbalik
dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di daerah kutub
lebih besar daripada tempat-tempat di sekitar khatulistiwa.
e. Pembelokan arah angin
Rotasi bumi menyebabkan timbulnya gaya Coriolis yang akan mempengaruhi arah
angin di permukaan bumi. Penyimpangan lintasan angin ini disimpulkan oleh Buys
Ballot dalam hukumnya yang berbunyi:
Udara bergerak dari daerah udara bertekanan maksimum ke daerah bertekanan
minimum.
Di belahan bumi utara angin membelok ke kanan dan di belahan bumi selatan ke
kiri.
f. Pembelokan arus laut.
Arus laut dipaksa membelok searah jarum jam di laut-laut belahan bumi utara, dan
membelok berlawanan arah jarum jam di laut-laut belahan bumi selatan.