Anda di halaman 1dari 5

GERAKAN BUMI DAN

PERUBAHAN IKLIM DAN CUACA


Oleh: Dr. Supeno, S.Pd, M.Si

A. REVOLUSI BUMI
Bumi merupakan planet ketiga dari sistem tata surya dan satu-satunya planet yang
memiliki banyak air dan oksigen pada permukaannya. Oleh karena itu, bumi dapat dihuni
oleh berbagai jenis makhluk hidup, seperti manusia, hewan dan berbagai jenis tumbuh-
tumbuhan. Seperti planet-planet lainnya, dari kejauhan di angkasa bumi tampak sebagai
bola yang melayang mengelilingi matahari. Sampai abad ke 16 kebanyakan orang
beranggapan bahwa bumi diam dan benda-benda langit lainnya termasuk matahari
bergerak mengitari bumi. Pada tahun 1543, Nicolaus Copernicus menggugurkan pandangan
ini dengan teorinya yang mengatakan bahwa bumilah yang bergerak mengelilingi matahari.
Bumi bersama tujuh planet anggota sistem tata surya lainnya bergerak mengelilingi
matahari. Peredaran bumi beserta planet lainnya mengelilingi matahari disebut dengan
revolusi dan lintasannya disebut dengan orbit, sedangkan bidang datar tempat beredarnya
planet disebut dengan bidang edar atau ekliptika. Waktu yang diperlukan oleh suatu planet
untuk satu kali mengelilingi matahari disebut dengan periode revolusi.
Bumi berevolusi terhadap matahari memerlukan waktu 365,25 hari, tepatnya 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik dan dinamakan dengan satu tahun siderik. Siderik berasal dari
kata sidur yang berarti bintang. Dinamakan satu tahun siderik karena periode ini adalah
selang waktu yang diperlukan oleh bumi untuk melakukan revolusi mengitari matahari
mulai dari suatu titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir di titik itu lagi. Selama
revolusinya, sumbu bumi selalu condong atau miring membentuk sudut 23,5o terhadap
garis yang tegak lurus bidang orbit atau ekliptika. Seperti planet-planet lainnya, bumi
berevolusi dalam arah timur atau arah negatif. Artinya, jika seorang pengamat berada di
luar angkasa tepat di atas kutub utara bumi, maka pengamat tersebut akan melihat bumi
mengelilingi matahari dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam.

23,5o

Bidang orbit

(ekliptika)

Poros

Gambar 1. Selama berevolusi, bumi selalu miring 23,5o terhadap garis yang tegak lurus
bidang ekliptika.

1
2

Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan beberapa hal beikut ini.


Gerak semu tahunan matahari.
Perubahan lamanya siang dan malam.
Perubahan musim.
Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.

a. Gerak semu tahunan


Matahari tidak berada di posisi khatulistiwa sepanjang tahun, melainkan mengalami
pergeseran ke utara dan ke selatan. Matahari bergeser ke arah utara hingga garis balik
utara di 23,5o lintang utara (LU) dan bergeser ke arah selatan hingga garis balik selatan
di 23,5o lintang selatan (LS). Pada tanggal 21 Maret, matahari beredar di khatulistiwa,
lalu berangsur-angsur bergeser ke arah utara hingga tanggal 21 Juni matahari beredar
di garis 23,5o LU dan balik lagi bergeser ke arah khatulistiwa. Dari garis khatulistiwa,
yaitu pada tanggal 23 September, matahari bergeser ke selatan hingga mencapai garis
23,5o LS pada tanggal 22 Desember. Dari garis balik selatan di 23,5o LS, matahari
bergeser kembali ke arah utara dan demikian seterusnya. Peredaran itulah yang paling
mudah dirasakan sebagai akibat dari revolusi bumi terhadap matahari.

23,5o LU 21 Juni
M

21 Maret
Khatulistiwa 23 September
M M M
21 Maret

23,5o LS 22 Desember
M

Gambar 2. Gerak semu matahari pada ekliptika

b. Perubahan lamanya siang dan malam


Akibat kemiringan sumbu bumi terhadap ekliptika, panjangnya siang dan malam
menjadi berbeda. Pada tanggal 21 Juni matahari berada pada posisi paling utara yaitu di
23,5o LU, belahan bumi utara mengalami siang lebih panjang dari pada malam hari.
Sebaliknya pada tanggal 23 Desember, yaitu ketika matahari berada pada posisi paling
selatan di 23,5o LS siang hari di tempat tersebut lebih pendek dari malam hari.
Sedangkan pada tanggal 21 Juni di belahan bumi bagian selatan mempunyai malam hari
lebih lama dari pada siang hari dan pada tanggal 22 Desember siang hari lebih panjang
daripada malam hari. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, siang hari sama
panjangnya dengan malam hari, kecuali di kutub bumi.
3

c. Perubahan musim
Di daerah iklim sedang terdapat empat musim, yaitu panas (summer), gugur (autum),
dingin (winter), dan semi (spring). Revolusi bumi mengitari matahari dan kemiringan
poros bumi terhadap bidang edar ekliptika mengakibatkan terjadinya pergantian musim
sepanjang tahun di daerah iklim sedang.
Selama bumi berevolusi dari 21 Maret hingga 21 Juni, kutub utara makin mendekati
ke arah matahari, sebaliknya kutub selatan makin menjauh dari matahari. Hal ini
menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim semi dan belahan bumi
selatan mengalami musim gugur.
Selama revolusi bumi dari 21 Juni hingga 23 September, kutub utara menjauhi
matahari dan kutub selatan makin mendekati matahari. Hal ini menyebabkan
belahan bumi utara mengalami musim panas dan belahan bumi selatan mengalami
musim dingin.
Selama revolusi bumi dari 23 September hingga 22 Desember, kutub utara makin
menjauhi matahari dan kutub selatan makin mendekati ke matahari. Hal ini
menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim gugur dan belahan bumi
selatan mengalami musim semi.
Selama revolusi bumi dari 22 Desember hingga 21 Maret, kutub utara makin
mendekat ke arah matahari dan kutub selatan makin menjauhi matahari. Hal ini
menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim dingin dan belahan bumi
selatan mengalami musim panas.
Pergeseran matahari juga menyebabkan perubahan musim di wilayah beriklim musim
seperti Asia Selatan, Asia Tenggara termasuk di Indonesia, Asia Timur, dan Australia
Utara.
d. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
Revolusi bumi terhadap matahari juga menyebabkan posisi rasi bintang terlihat
berubah dari waktu ke waktu. Pada suatu malam di bulan September, sekitar pukul
20.00 waktu setempat, tampak di atas kepala kita rasi bintang Scorpio dan di sebelah
timurnya tampak rasi bintang Sagitarius. Saat itu matahari sedang berada di atas rasi
Leo yang baru beberapa jam terbenam. Bulan berikutnya, yaitu bulan Oktober pada
pukul 20.00, Scorpio tampak lebih miring ke barat dari posisi bulan sebelumnya. Di atas
kepala kita tampak rasi Sagitarius.

B. ROTASI BUMI
Pada saat melakukan revolusi, bumi juga melakukan gerak rotasi, yaitu berputar pada
porosnya. Arah rotasi bumi adalah sama dengan arah revolusinya yaitu dari arah barat ke
timur sehingga menyebabkan peredaran semu harian semua benda langit memiliki arah
timur-barat. Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik. Rotasi bumi pada
porosnya mengakibatkan beberapa hal berikut ini.
Peredaran semu harian benda langit.
Pergantian siang dan malam.
Perbedaan waktu.
Perbedaan percepatan gravitasi di muka bumi.
Pembelokan arah angin.
Pembelokan arus laut.
4

a. Peredaran semu harian benda langit


Jika kita mengamati benda-benda langit, maka tampak seolah-olah benda-benda langit
tersebut bergerak melintas dari timur ke barat. Matahari tampak terbit di sebelah timur
dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada
matahari serta benda-benda langit lainnya ini dinamakan dengan peredaran semu
harian benda langit. Disebut semu karena sesungguhnya bumi yang bergerak dari barat
ke timur sebagai akibat dari gerak rotasi bumi. Jadi gerakan tersebut hanya tampak
oleh pengamat dan bukan gerakan yang sebenarnya. Waktu yang diperlukan bintang
untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari
bintang. Untuk satu hari matahari adalah tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih
lambat, yaitu 24 jam 50 menit.
b. Pergantian siang dan malam
Pada saat setengah dari permukaan bumi menghadap matahari maka bagian tersebut
akan mendapat sinar dari matahari sedangkan bagian lainnya tidak mendapatkannya.
Bagian yang menghadap matahari tersebut akan mengalami siang hari dan bagian
lainnya malam hari. Akibat rotasi bumi, bagian yang semula menghadap ke matahari
dan terjadi siang hari akan berubah menjadi malam hari dan demikian seterusnya.
c. Perbedaan waktu
Seluruh permukaan bumi dibagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring derajat itu
dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan
garis tengah khatulistiwa, sedangkan garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis
tengah kutub. Ketika bumi telah mengalami satu kali berotasi berarti semua tempat di
permukaan bumi telah menempuh 360o bujur. Sekali berotasi sama dengan 24 jam atau
24 × 60 menit. Akibatnya adalah sebagai berikut:
24 × 60
Setiap 1o bujur ditempuh dalam waktu = 4 menit
360
60 o
Setiap 1 jam = 60 menit, garis bujur yang ditempuh adalah × 1 = 15 o
4
Jadi, setiap perbedaan 15o garis bujur memiliki perbedaan waktu 1 jam.

Gambar 3. Peta pembagian daerah waktu di Indonesia.


5

Berdasarkan hal tersebut, bumi dibagi menjadi 24 daerah waktu dan setiap daerah
waktu mencakup 15o. Sebagai standar waktu, ditetapkan waktu pada bujur 0o yang
melewati kota Greenwich dekat London yang disebut waktu pangkal atau GMT
(Greenwich Mean Time).

Indonesia memiliki tiga bujur standar, yaitu 105o, 120o, dan 135o BT (bujur timur).

Untuk bujur standar 105º BT adalah daerah Waktu Indonesia Barat (WIB).

105
WIB = × 1 jam = 7 jam , jadi WIB = GMT + 7 jam
15
Untuk bujur standar 120º BT adalah daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA).

120
WITA = × 1 jam = 8 jam , jadi WIB = GMT + 8 jam
15

Untuk bujur standar 135º BT adalah daerah Waktu Indonesia Timur (WIT).

135
WIT = × 1 jam = 9 jam , jadi WIB = GMT + 9 jam
15

Batas penanggalan internasional atau International Date Line adalah bujur 180º.
Artinya, jika di belahan timur bujur ini tanggal 2 maka di belahan barat bujur ini masih
tanggal 1. Garis bujur 180º membelah kepulauan Samoa, Hawai, laut Bering dan
samudera Arktik.
d. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
Rotasi bumi juga mengakibatkan penggembungan bumi di bagian khatulistiwa dan
pemepatan di bagian kutubnya. Karena percepatan gravitasi berbanding terbalik
dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di daerah kutub
lebih besar daripada tempat-tempat di sekitar khatulistiwa.
e. Pembelokan arah angin
Rotasi bumi menyebabkan timbulnya gaya Coriolis yang akan mempengaruhi arah
angin di permukaan bumi. Penyimpangan lintasan angin ini disimpulkan oleh Buys
Ballot dalam hukumnya yang berbunyi:
Udara bergerak dari daerah udara bertekanan maksimum ke daerah bertekanan
minimum.
Di belahan bumi utara angin membelok ke kanan dan di belahan bumi selatan ke
kiri.
f. Pembelokan arus laut.
Arus laut dipaksa membelok searah jarum jam di laut-laut belahan bumi utara, dan
membelok berlawanan arah jarum jam di laut-laut belahan bumi selatan.

Anda mungkin juga menyukai