Anda di halaman 1dari 1

KELOMPOK 3 (KEP A)

Web of Causation (WOC) Hirschprung

KOMPLIKASI
Tidak adanya sel ganglion
Perforasi usus

Ketidakseimbangan Tidak adanya peristaltik usus secara spontan


elektrolit

Makanan menumpuk di colon Mekonium terlambat / tidak ada


Defisiensi Gizi
HIRSCHPRUNG mekonium
Enterokolitis
Colon dilatasi
Hirschprung merupakan kelainan kongenital berupa
obstruksi pada sistem pencernaan yang disebabkan Syok Hipovolemik KONSTIPASI
oleh menurunnya kemampuan motilitas kolon, HIRSCPRUN Manajemen Eliminasi Fekal
sehingga mengakibatkan tidak adanya ganglionik Sepsis Tujuan : Mengidentifikasi dan mengelola
usus. G gangguan pola eliminasi fekal.
Luaran Kep: Eliminasi Fekal Membaik
Observasi :
Pembedahan - Identifikasi masalah usus
- Monitor tanda dan gejala konstipasi
Terapeutik :
- Sediakan makanan tinggi serat
Colostomy Menekan lambung Edukasi :
- Jelaskan jenis makanan yang membantu
meningkatkan keteraturan peristaltik usus
GANGGUAN INTEGRITAS NYERI AKUT
KULIT Distensi abdomen
Manajemen Nyeri GANGGUAN RASA NYAMAN
Perawatan Integritas Kulit Tujuan : Mengidentifikasi dan mengelola
pengalamab sensorik atau emosional yang Perawatan Kenyamanan
Tujuan : Mengidentifikasi dan merawat kulit berkaitan dengan kerusakan jaringan atau Mual, Muntah Tujuan : Mengidentifikasi dan merawat
untuk menjaga keutuhan, kelembaban, dan fungsional dengan onset mendadak atau pasien untuk meningkatkan rasa
mencegah perkembangan mikroorganisme. lambat dan berintensitas ringan hingga nyaman.
berat dan konstan. Luaran Kep: Status Kenyamanan
Luaran Kep: Integritas Kulit Meningkat Intake nutrisi tidak adekuat Meningkat
Luaran Kep : Tingkat Nyeri Menurun Observasi : Identifikasi gejala yang tidak
Observasi : Identifikasi penyebab gangguan menyenangkan
integritas kulit Observasi : Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Gangguan nutrisi kurang
Terapeutik : Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada kulit Terapeutik : Berikan teknik non
Jumlah cairan menurun
sensitif dari kebutuhan tubuh
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Edukasi : Anjurkan meningkatkan asupan Gangguan keseimbangan cairan
nutrisi
DEFISIT
NUTRISI
Manajemen Nutrisi HIPOVOLEMIA
Tujuan : Mengidentifikasi dan mengelola
Perubahan status asupan nutrisi yang seimbang.
Luaran Kep : Status Nutrisi Bayi Membaik Manajemen Hipovolemia
kesehatan anak Observasi : Tujuan : Mengidentifikasi dan mengelola
- Identifikasi status nutrisi penurunan volume cairan intravaskuler.
- Monitor berat badan Luaran Kep: Status Cairan Membaik
DEFISIT Terapeutik : Observasi :
GANGGUAN TUMBUH - Berikan makanan tinggi serat untuk - Periksa tanda dan gejala hipovolemia
Edukasi Perawatan Stoma mencegah konstipasi Terapeutik :
Edukasi : - Hitung kebutuhan cairan
Perawatan Perkembangan - Ajarkan diet yang diprogramkan Edukasi :
Tujuan : Memberikan informasi melakukan Tujuan : Mengidentifikasi dan merawat untuk
perawatan lubang buatan pada abdomen memfasilitasi perkembangan yang optimal pada Kolaborasi : - Anjurkan memperbanyak asupan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk cairan oral
untuk mengalirkan feses. aspek motorik halus, motorik kasar, bahasa, menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
kognitif, sosial, emosional di tiap tahapan usia yang dibutuhkan, jika perlu
Luaran Kep : Tingkat Pengetahuan anak.
Meningkat Luaran Kep: Status Perkembangan Membaik
Observasi :
Observasi : Identifikasi kesiapan dan - Identifikasi pencapaian tugas perkembangan
kemampuan menerima informasi anak
Terapeutik :
Edukasi : Ajarkan cara perawatan stoma - Pertahankan kenyamanan anak PATOFISIOLOGI
Edukasi :
- Anjurkan orang tua menyentuh dan
menggendong bayinya Tidak adanya ganglion meliputi pleksus auerbach yang terletak pada
lapisan otot dan pleksus meissner pada submukosa, mengakibatkan
PEMERIKSAAN hipertrofi pada serabut saraf dan terjadinya kenaikan kadar
DIAGNOSTIK Radiologis ETIOLOGI
1. Pemeriksaan asetilkolinesterase. Enzim ini merupakan produksi serabut saraf secara
 Foto polos abdomen 1. Faktor genetik spontan dari saraf parasimpatik ganglia otonom dalam mencegah
 Foto Enema Barium Kelainan mutasi gen
tunggal, aberasi akumulasi neurotransmiter asetilkolin pada neuromuskular junction.
 Foto Retensi Barium
kromosom dan Ganguan inervasi parasimpatis ini akan menyebabkan incoordinate
2. Pemeriksaan Histopatologi
 Biopsi Seluruh Tebal multifaktorial peristalsis, sehingga mengganggu propulsi isi usus. Obstruksi yang
Dinding Rektum 2. Faktor lingkungan terjadi secara kronik akan menyebabkan distensi abdomen yang dapat
 Biopsi Isap Penggunaan obat-
beresiko terjadinya enterokolitis.
 Teknik Pewarnaan obatan selama hamil
Histokimia terutama pada trimester
Asetilkolinesterase pertama (teratogen),
 Pemeriksaan paparan bahan kimia
Imunohistokimia dan asap rokok, infeksi
3. Pemeriksaan Lain-lain dan penyakit ibu yang
 Elektromanometri berpengaruh pada janin PENATALAKSANAAN
 Pemeriksaan Genetik 1. Dekompresi
2. Perbaikan keadaan umum
 Resusitasi cairan dan koreksi
elektrolit
 Antibiotik spektrum luas
untuk mencegah sepsis
REFERENSI  Rehabilitasi nutrisi
Aziz Alimul Hidayat . (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan . Jakarta: Salemba Medika. 3. Tindakan Bedah
Difusi. (2020). Diktat Gastroenterohepatologi. Jakarta: Edisi 1.  Tindakan Bedah Sementara
Kemenkes RI. (2017). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Hirschprung. Jakarta: Keputusan Menteri Kesehatan Republik (pembuatan stoma)
Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/474/2017.  Tindakan Bedah Definitif
Kosim M.K., dkk. (2012). Buku ajar neonatologi. Jakarta: IDAI.
Kowalak, J. P., Welsh, W., & Mayer, B. . (2014). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Mira R.Y., dkk. (2014). Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Hirschprung. Bogor: Poltekes Kemenkes Bandung.
Siti Noorbaya & Herni Johan. (2019). Panduan Belajar : Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Jakarta: Gosyen Publisher.
Tim Naviri. (2011). Buku Pintar Ibu Hamil : 100 Tip Penting Untuk Ibu Hamil. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Defenisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI . (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Defenisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI . (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Defenisi dan Kriteria Hasil Keperawatan . Jakarta Selatan: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai