Anda di halaman 1dari 6

Cara Mengetahui Sebuah Foto itu Asli

atau Palsu
Posted on 13 November, 2012 by Febian

DOWNLOAD E-BOOK PANDUAN INVESTASI UNTUK PEMULA, GRATIS!

Di dunia yang serba digital ini, semakin mudah bagi seseorang untuk melakukan editing foto.
Foto yang biasa bisa jadi foto luar biasa. Hitam bisa jadi putih, gemuk bisa jadi langsing, tua bisa
jadi muda, dan sebaliknya. Lalu bagaimana caranya kita bisa mengetahui apakah foto seseorang
itu asli atau telah melalui proses editing?
 

Hari ini PG ingin berbagi sebuah metode untuk menganalisa asli atau tidaknya sebuah foto
menggunakan ELA (Error Level Analysis). Untuk melakukannya, kita akan memanfaatkan
FotoForensics.

Upload Foto ke FotoForensics

Pertama-tama, Kunjungi situs FotoForensics disini:

http://fotoforensics.com/
Setelah itu masukkan URL atau upload foto yang ingin kamu teliti keasliannya.

Setelah terupload, di sebelah kiri kamu akan menemukan 4 menu: ELA, JPEG %, Metadata, dan
Original.

 ELA adalah Error Level Analysis. Fungsinya untuk mengetahui tingkat


kesalahan level dalam suatu gambar. Analisa ELA inilah yang bisa kamu gunakan
untuk mengetahui apakah gambar yang kamu selidiki asli atau telah mengalami
proses editing.
 JPEG % adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui kualitas gambar
saat terakhir kali disimpan. Kualitas JPEG sangat penting diketahui untuk
menentukan apakah gambar yang kamu teliti layak untuk diuji tingkat ELA nya.
Semakin tinggi kualitas gambar, semakin akurat dan semakin mudah kamu untuk
menelitinya menggunakan Error Level Analysis.
 Metadata adalah analisa data foto yang biasanya berisi berbagai detail
mengenai kamera yang digunakan, software editor yang digunakan, dll.
 Original menampilkan foto yang ingin kamu selidiki.
Uji Kualitas Foto

Menggunakan JPEG %, pastikan kualitas foto yang kamu selidiki tidak terlalu buruk. Hindari
menguji foto yang kualitasnya dibawah 70%. Jika foto yang kamu uji kualitasnya terlalu rendah,
cari foto yang sama dari sumber lainnya yang memiliki kualitas lebih tinggi. Kamu bisa
memanfaatkan TinEye atau Google Image untuk mencari foto yang sama tetapi dengan kualitas
yang lebih tinggi.
Error Level Analysis
Inilah bagian terpenting dari proses analisa foto ini. Disini kamu bisa memperkirakan apakah foto
tersebut telah mengalami proses editing atau belum. Kamu juga bisa mengetahui bagian mana
saja yang telah mengalami sentuhan proses editing.

Di ELA, setiap bagian seharusnya memiliki error level yang sama. Permukaan yang sama, warna
yang sama, pola yang sama, dan bagian lain yang sama, seharusnya memiliki error level yang
sama.

Nah, dengan prinsip ELA, mari kita menganalisa foto cewek yang sudah diupload tersebut:
Pertama, di gambar tersebut ELA backgroundnya terlihat hitam total, sedangkan foto orangnya
tidak. Ini berarti backgroundnya memiliki kualitas level yang berbeda dibandingkan dengan foto
orangnya. Bisa disimpulkan, backgroundnya telah mengalami proses editing digital..sepertinya si
pengedit memutihkan backgroundnya agar lebih cerah.

Kedua, mari kita lihat bagian berwarna merah. Terlihat topi si cewek ELA nya lebih cerah
daripada baju di bagian belakang punggung. Selain itu ada pula tali baju yang ELA nya jauh lebih
cerah dari bagian lainnya. Bisa disimpulkan bahwa area baju juga telah mengalami proses editing.
Mungkin tali baju tersebut sudah diedit agar terlihat lebih cerah. Begitu juga topi merah si cewek
tersebut. Ada kemungkinan warna merah baju dan topi tersebut sebenarnya lebih gelap dari yang
terlihat di Foto.

Ketiga, mari kita fokus di bagian wajah. Terlihat area kelopak mata memiliki ELA yang lebih
cerah daripada ELA yang ada di dagu dan bibir. Ini membuktikan bahwa area kelopak mata telah
mengalami proses editing.

Keempat, lihat juga di area mata. Terlihat ada ELA yang cerah di tengah-tengah mata. Sepertinya
mata cewek tersebut sebenarnya melihat ke arah yang berbeda dengan yang ada di foto final.
Mata model tersebut telah mengalami proses editing untuk diarahkan ke sudut pandangan yang
berbeda.

Kelima, lihat di bagian lengan kiri dan wajah dari ELA tersebut. Terlihat ada banyak titik-titik
berwarna biru dan sedikit titik-titik merah. Itu adalah rainbowing. Rainbowing ini sering tampak
ketika sebuah foto diedit menggunakan produk dari Adobe seperti Photoshop, dll. Untuk GIMP
sendiri tidak begitu menghasilkan efek rainbowing ini. Ini membuktikan bahwa foto tersebut
telah diedit menggunakan software buatan Adobe. Bukti ini dikuatkan juga oleh info Metadata
yang menyebutkan bahwa foto ini terakhir kali disimpan dengan Adobe Photoshop menggunakan
menu “Save for Web” (bukan Safe As) dengan kualitas 60% dari foto aslinya.

Kesimpulan

Dari proses analisa Error Level dan Metadata tersebut, bisa disimpulkan bahwa foto itu telah
mengalami editing menggunakan Adobe Photoshop di bagian topi, mata, tali baju, serta
background. Foto kemudian terakhir kali disimpan menggunakan metode Save-for-Web dengan
kualitas 60% lebih rendah dari foto originalnya.

Bagaimana? Tidak terlalu sulit bukan untuk menyelidiki kualitas foto?

Dengan metode yang sama, kamu bisa menyelidiki keaslian berbagai foto, mulai dari foto
gebetan kamu di Facebook hingga foto artis. Bahkan kamu juga bisa mengetahui, dari kedua foto
dibawah ini..apakah si cewek aslinya muda dan diedit menjadi tua, atau sebaliknya. :D

Anda mungkin juga menyukai