Anda di halaman 1dari 23

OBAT (BADAN POM)

 Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan


penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan
kesehatan bagi penggunanya.
 Setiap obat punya manfaat, namun juga mempunyai efek samping
yang merugikan. Oleh karena itu, gunakanlah obat sesuai dengan
aturan pakai.
 Tempat Pembelian Obat Belilah Obat di sarana resmi seperti
apotek, toko obat berizin, klinik dan rumah sakit.
 Penandaan Obat: Setiap obat yang beredar selalu memiliki
informasi tentang obat yang menyertainya pada kemasan obat dan
brosur atau leaflet.
 Logo Obat: Pada kemasan obat, terdapat logo berupa tanda
lingkaran sebagai identitas golongan obat, yaitu obat Bebas, Obat
Bebas Terbatas dan Obat Keras.
MACAM PENYAKIT

 Infeksi
 Bakteri (Pneumonia, bisul, gagal ginjal)
 Virus (SARS, HIV, Polio, Campak, Corona, FB)
 Parasit (Filariasis, DB, Malaria, Rabies, Frambosia,
Cikungunya)
 Fisiologis
 Hipertensi Kanker
 Diabetes Gagal ginjal
 Jantung coroner
 Obesitas
LOGO OBAT

Gunakan obat sesuai dengan aturan pakai.


PEMANFAATAN OBAT
OBAT TRADISIONAL
(OBAT BAHAN ALAM INDONESIA)

1. JAMU
2. OBAT HERBAL TERSTANDAR
3. FITOFARMAKA
OBAT TRADISIONAL
(OBAT BAHAN ALAM INDONESIA)

 Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat


dan Makanan tentang:
 Ketentuan Pokok Pengelompokan dan
Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia
No. HK. 00.05.4.2411 Tanggal : 17 Mei
2004
JAMU
(Empirical based herbal medicine)

 Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara


tradisional, misal dalam bentuk serbuk seduhan, pil,
dan cairan yang berisi seluruh bahan tumbuhan yang
menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan
secara tradisional.
 Pada umumnya, macam jamu ini dibuat dengan
mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun
dari berbagai jenis tumbuhan yang jumlahnya cukup
banyak, berkisar antara 5 – 10 jenis bahkan lebih.
 Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah
sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti
empiris.
 Jamu yang telah digunakan secara turun-temurun
selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan
tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat
secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.
OBAT HERBAL TERSTANDAR
(Scientific based herbal medicine)

 Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak


atau penyarian bahan alam yang dapat berupa
tumbuhan, binatang, maupun mineral.
 Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan
peralatan yang lebih kompleks dan mahal,
ditambah dengan tenaga kerja yang memiliki
pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan
ekstrak.
 Ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa
penelitian-penelitian pra-klinik seperti standar
kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan
ekstrak obat, standar pembuatan obat yang
higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
FITOFARMAKA
(Clinical based herbal medicine)
 Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan
alam yang dapat disejajarkan dengan obat
modern karena proses pembuatannya yang
telah terstandar,
 Ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan
uji klinik pada manusia.
 Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para
profesi medis untuk menggunakan obat herbal
dalam pelayanan kesehatan.
 Masyarakat juga bisa didorong untuk
menggunakan obat herbal karena manfaatnya
jelas dengan pembuktian secara ilmiah.
LOGO OBAT ASLI INDONESIA
JAMU
Jamu harus memenuhi kriteria :
 Aman sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan;
 Klaim khasiat dibuktikan
berdasarkan data empiris;
 Memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku.
OBAT HERBAL TERSTANDAR
harus memenuhi kriteria :
 Aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan;
 Klaim kasiat dibuktikan secara ilmiah/pra
klinik;
 Telah dilakukan standardisasi terhadap
bahan baku yang digunakan dalam produk
jadi;
 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
FITOFARMAKA
harus memenuhi kriteria :
 Aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan;
 Klaim khasiat harus dibuktikan
berdasarkan uji klinik;
 Telah dilakukan standarisasi terhadap
bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi;
 Memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku.
PENANDAAN

 PADA PEMBUNGKUS , WADAH,


ETIKET DAN BROSUR OBAT
TRADISIONAL HARUS
DICANTUMKAN KATA “JAMU”
YANG TERLETAK DALAM
LINGKARAN DAN DITEMPATKAN
PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI
PENANDAAN
 KATA JAMU HARUS JELAS DAN
MUDAH DIBACA
 UKURAN HURUF TINGGI MINIMUM
5mm, dan TEBAL 0.5mm
 WARNA HITAM DI ATAS WARNA
PUTIH ATAU WARNA LAIN YANG
MENYOLOK
PENANDAAN
BERISI INFORMASI TENTANG :
 NAMA OBAT TRADISIONAL ATAU
NAMA DAGANG
 KOMPOSISI
 BOBOT, ISI, ATAU JUMLAH OBAT
TIAP WADAH
 DOSIS PEMAKAIAN
PENANDAAN
 KHASIAT ATAU KEGUNAAN
 KONTRA INDIKASI (BILA ADA)
 KADALUWARSA
 NOMOR PENDAFTARAN
 NOMOR KODE PRODUKSI
 NAMA INDUSTRI ATAU ALAMAT
SEKURANG-KURANGNYA NAMA
KOTA DAN KATA INDONESIA
TUMBUHAN OBAT
 Tumbuhan atau tanaman obat adalah
tumbuhan/tanaman yang salah satu,
beberapa atau seluruh bagian tumbuhan
tersebut mengandung zat atau bahan aktif
yang berguna untuk kesehatan tubuh,
penyembuhan penyakit maupun bahan
kosmetik (Sastrapraja, 1980).
 Tumbuhan obat adalah seluruh jenis
tumbuhan yang diketahui atau dipercaya
mempunyai khasiat obat (Handayani 2003) .
Tumbuhan Obat Indonesia

 Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat & bahan obat sdh


sejak dahulu, bukti gambar tetumbuhan pada candi-
candi Borobudur, Prambanan, Penataran, Sukun dan
Tegalwangi (Sutarji, 1992).
 Hargono dkk. (1986) buku Senarai Tumbuhan Obat
Indonesia (940 jenis tumbuhan obat), dan 120 jenis
diantaranya umum dimanfaatkan.
 Fahutan IPB melaporkan 1845 jenis tumbuhan obat,
250 jenis dari hutan.
 PROSEA (1990 an) menerbitkan tumbuhan berguna
Indonesia 5.952 jenis, sebagian berpotensi obat.
 Penelusuran hasil riset, tercatat tidak kurang dari
8000 jenis tumbuhan bermanfaat Indonesia (P2B-
LIPI, 2015), 5000 jenis diantaranya berpotensi obat.
Tumbuhan Obat Indonesia
Tercatat 1.845 jenis : 250 jenis dari hutan
Sukadana : 77 jenis tumbuhan
Suku Toraja : 22 jenis tumbuhan
Suku Anak Dalam : 75 jenis tumbuhan
Wawonii (Sulawesi) : 65 jenis tumbuhan
Natuna : 325 jenis tumbuhan
Anti Malaria : 22 jenis tumbuhan
Di hutan Kalimantan : 230 jenis tmb obat/ha
Esiklopedia T.O.I. : 101 jenis tanaman/gulma
KELOMPOK TUMBUHAN TINGGI
(Gymnospermae & Angiospermae)

 Podocarpaceae  Olacaceae
 Annonaceae  Orchidaceae
 Araceae  Piperaceae
 Arecaceae  Poaceae
 Burseraceae  Rhamnaceae
 Clusiaceae  Rubiaceae
 Cyperaceae  Rutaceae
 Euphorbiaceae  Simarubaceae
 Fabaceae  Smilacaceae
 Lauraceae  Sterculiaceae
 Meliaceae  Taxaceae
 Myristicaceae  Ulmaceae
 Myrtaceae  Zingiberacaea
BERDASARKAN PERAWAKAN

 Pohon : (akar, batang, ranting, daun, bunga,


buah, kulit batang, resin dll)
 Semak: (umumnya sama dengan pohon)
 Liana : (akar, batang, daun, bunga, buah)
 Pemanjat: (batang, daun dan bunga, buah)
 Rumput : (seluruh bagian tumbuhan)
 Terna (seluruh bagian tumbuhan)
 Parasit : (seluruh bagian tumbuhan)
 Epifit : (sebagian atau seluruh bagian)
Pasangan Tumbuhan Obat Alami

 Adas-Pulowaras (Ferniculum vulgare - Alyxia reinwardtii)


 Dringo-Blengle (Acorus calamus – Zimgiber purpureum)
 Beras –Kencur (Oryza sativa – Kaemferia galangal)
 Brambang – Asem (Alium cepa – Tamarindus indica)
 Cabe – Puyang (Piper retrofractum – Zingiber aromaticum)
 Kayu rapet-Kunci pepet (Parameria laevigata-Kaemferia
angustifolia)
 Kudu – Laos (Morinda citrifolia – Languas galangal)
 Kumis kucing-Meniran (Orthosiphon aristatus – Phylanthus
niruri)
 Kunis – Asem (Curcuma domestica – Tamarindus indica)
 Sintok – Seprantu (Cinnamomum sintoc – Sindora sumatrana)

Anda mungkin juga menyukai