Anda di halaman 1dari 19

TANAMAN OBAT

TANAMAN OBAT
• Penggunaan tanaman obat
dikembangkan dari
eksperimen informal dan
didasarkan pada kebiasaan
umum pemanfaatan tanaman
untuk obat.
• Pengetahuan ini dikumpulkan
melalui eksperimen selama
beberapa generasi dan
diturunkan secara lisan dari
orang ke orang - seringkali
perempuan ke perempuan
dalam budaya tradisional.
Kebutuhan mendesak untuk
mempelajari tanaman obat

Penggunaan tanaman dalam


terapi saat ini sangat
dibutuhkan dengan munculnya
berbagai macam penyakit
Ada desakan untuk
mengembangkan obat-obatan
sintetis berdasarkan pada obat-
obatan tanaman, tetapi
seringkali obat-obatan sintetis
tidak berfungsi sebaik obat-
obatan tanaman asli. Misalnya -
kina dan malaria
Khasiat Kina dan Obat Sintetis
• Kina adalah pencegah malaria
tradisional yang cukup efektif
• Pencegahan dengan obat sintetis
seperti klorokuin, maloprim, dan
fansidar sebagian besar telah
menggantikan penggunaan kina
• Banyak strain Plasmodium telah
berkembang dan resistensi terhadap
obat sintetis
• Di sisi lain obat sintetis lebih toksik.
Dianjurkan agar orang tidak
mengkonsusmsi fansidar selama lebih
dari 3 bulan karena potensi kerusakan
hati dan ginjal.
Sejarah Penggunaan Kina
• 1633, seorang Pastor bernama Calancha
melukiskan cara menggunakan kulit kina untuk
menyembuhkan demam
• 1645 Pastor Bartolome Tafur membawa kulit kina
ke Roma dan banyak pendeta menggunakannya
• Kardinal John de Lugo menulis sebuah pamflet
untuk dibagikan tentang penggunaan kulit kayu
kina - penggunaan kulit itu menjadi begitu luas
sehingga dalam lingkup kepausan tahun 1655
tidak ada yang meninggal karena malaria.
• 1654 - Bangsa Inggris sadar akan kegunaan kulit
kina
• 1735, seorang ahli botani Prancis bernama Joseph
de Jussieu melakukan perjalanan ke Amerika
Selatan dan menemukan pohon, kemudian
melukis pohon yang merupakan sumber kulit kayu
- ia mengirim sampel ke Swedia yang selanjutnya
pada 1739, Carl Linneaus menamai genus pohon
tersebut adalah Cinchona
Cinchona spp
• Dikenal 20 hingga 40 spesies Cinchona - spesies ini
sangat sulit untuk diidentifikasi, sementara spesies ini
mudah berhibridisasi, sehingga jumlah pasti spesies
tidak diketahui - kebanyakan berupa pohon bawah.
• 1820 ahli kimia Prancis Joseph Pelletier dan Joseph
Caventou mengisolasi alkaloid kina dari kulit kayu dan
mengidentifikasi bahwa itu adalah bahan aktif dalam kulit
kayu yang berasal dari Peru.
• 1861, seorang Australia bernama Charles Ledger
memperoleh biji dari seorang Indian Aymara bernama
Manuel Incra
• pada 1930, Belanda membangun kebun-kebun kina di
Jawa dan menghasilkan 22 juta pon kina, pemasok 97%
dari pasar dunia
Sifat dan manfaat Kina
• Kina adalah bubuk putih tidak berbau
dengan rasa yang sangat pahit
• Ini dapat digunakan untuk mengobati
aritmia jantung serta malaria - juga
digunakan sebagai zat penyedap
• Kina mencegah malaria dengan menekan
reproduksi protozoa Plasmodium dan juga
membantu mencegah beberapa demam
dan rasa sakit yang terkait dengan malaria
MALARIA
• Penyakit menular secara masal
• Sering muncul kembali pada saat tertentu
• Ditularkan oleh nyamuk Anopheles
• Penyebab parasit bersel satu: Sporozoa suku
Haemosporida marga Plasmodium
• Ada 4 jenis: Plasmodium falciparum – malaria tropicana
(setiap hari demam) – demam rimba
• Plasmodium malariae – malaria kuartana (demam setiap
4 hari)
• Plasmodium vivax – malaria tertian (demam setiap tiga
hari) paling ringan, tapi sulit hilang
• Plasmodium ovale – malaria ovale (jarang dijumpai)
Bebapa jenis tumbuhan anti malaria

Azedirachta indica (mimba)


Bebapa jenis tumbuhan anti malaria
Flacourtiaceae (Flacourtia indica (Burm.f) Merr. )
Liliaceae (Aloe vera (L) Webb.)
Cucurbitaceae (Gerranthus lobatus (Cogn.) Jeffrey)
Labiatae (Plectranthus barbatus Andr. )
Moraceae (Ficus bussei Warp ex Mildbr and Burret.)
Tiliaceae (Grewia hexaminta Burret.)
Rubiaceae (Canthium glaucum Hiern.)
Caesalpiniaceae (Cassia occidentalis L.)
Amaranthaceae (Amaranthus hybridus L.)
Combretaceae (Combretum padoides Engl and Diels.)
Compositae (Senecio syringitolius O. Hoffman)
Rutaceae (Fagaropsis angolensis (Engl) Del.)
Labiatae (Ocimum suave Willd)
Liliaceae (Aloe macrosiphon Bak.)
Apocynaceae (Laudolphia buchananii (Hall.f) Stapf )
PERINGATAN

• Masih banyak tumbuhan dan tanaman


yang potensial sebagai obat penyakit
malaria yang biasa digunakan masyarakat
secara turun-menurun.
• Namun perlu diingat bahwa obat adalah
racun, sehingga meskipun berasal dari
tumbuhan penggunaannya harus mengikuti
aturan. Berikut disampaikan beberapa
informasi terkait penggunaan obat.
Obat
Definisi Obat
• Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan
dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan
peningkatan kesehatan bagi penggunanya.
• Setiap obat punya manfaat, namun juga mempunyai
efek samping yang merugikan. Oleh karena itu,
gunakanlah obat sesuai dengan aturan pakai.
• Tempat Pembelian Obat: Belilah Obat di sarana resmi
seperti apotek, toko obat berizin, klinik dan rumah sakit.
Keamanan Penggunaan Obat
Penandaan Obat
• Setiap obat yang beredar selalu memiliki informasi tentang
obat yang menyertainya pada kemasan obat dan brosur
atau leaflet. Yang harus diperhatikan pada saat membeli
obat adalah memperhatikan isi dari penandaan diantaranya:
Nama obat dan zat aktif
Logo Obat
• Pada kemasan obat, terdapat logo berupa tanda lingkaran
sebagai identitas golongan obat, yaitu obat Bebas, Obat
Bebas Terbatas dan Obat Keras.
Nomor Izin Edar (NIE) atau Nomor Registrasi
Untuk memastikan obat telah terdaftar di Badan POM
sehingga obat
dijamin aman, berkhasiat dan bermutu. NIE obat terdiri dari
15 digit, contoh: DKL1234567891A1
Perhatikan penanda nomor obat

Digit Pertama D = Nama Dagang G = Generik


Digit Kedua B = Obat Bebas T = Obat Bebas Terbatas K =
Obat Keras P = Psikotropika N = Narkotika
Digit ketiga L = Lokal I = Impor
Digit 4 dan 5 adalah tahun registrasi.
Digit 6, 7 8, dst adalah nomor identitas produk yang
diproduksi oleh setiap Industri Farmasi.
LOGO KEMASAN OBAT
Hati – hati dengan obat

Batas Kedaluwarsa (Expiry date/ED)


Adalah batas waktu jaminan produsen terhadap kualitas produk. Bila
penggunaan telah melewati batas ED, produsen tidak menjamin
kualitas produk tersebut.
Kemasan Obat
Kondisi kemasan obat dalam keadaan baik seperti segel tidak rusak,
warna dan tulisan pada kemasan tidak luntur.
Nama dan Alamat industri Farmasi
Indikasi
Adalah khasiat atau kegunaan dari suatu obat. Pastikan indikasi obat
yang tercantum pada kemasan sesuai dengan gejala penyakit yang
dialami.
Efek Samping
Adalah efek yang tidak diinginkan mungkin terjadi setelah minum obat,
pada takaran lazim misalnya dapat menyebabkan kantuk, mual,
gangguan dalam saluran cerna.
Penggunaan Obat
Gunakanlah Obat sesuai dengan aturan pakainya.
Contoh Aturan Pakai Obat:
a. Sehari 2 x 1 tablet
Artinya sehari obat tersebut digunakan 2 kali
(misalnya pagi dan malam) dan setiap kali minum
obat sebanyak 1 tablet.
b. Sehari 3 x 1 Sendok teh
Artinya sehari obat tersebut digunakan sebanyak 3
kali (misalnya pagi, siang dan malam) dan setiap kali
minum obat sebanyak 1 sendok teh.
c. Sehari 2 x 2 kapsul
Artinya sehari obat tersebut diminum sebanyak 2 kali
(misalnya pagi dan malam) dan setiap kali minum
obat sebanyak 2 kapsul.
Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat dengan Baik
dan Benar
Penyimpanan Obat
• Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan.
• Jauhkan dari jangkauan anak.
• Jauhkan dari sinar matahari langsung/lembab/ suhu tinggi dan sebagainya.
• Simpan dalam kemasan asli dan dengan etiket yang masih lengkap.
• Periksa tanggal Kedaluwarsa dan kondisi obat.
• Kunci almari penyimpanan obat.
Buang Obat dengan benar
• Hilangkan semua label dari wadah obat.
• Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hancurkan dahulu dan campur
obat tersebut dengan tanah,atau bahan kotor lainnya, masukkan plastik dan
buang ke tempat sampah.
• Untuk cairan selain antibiotik, buang isinya pada kloset. Dan untuk cairan
antibiotik buang isi bersama wadah dengan menghilangkan label ke tempat
sampah.
• Intinya: obat harus dimusnahkan dan tidak tersisa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai