Disusun oleh :
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GANGGUAN SISTEM IMUNITAS
AKIBAT STEVEN JONSHON SYNDROM DI RSUD AL – IHSAN
I. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 35 tahun
Tempat tanggal lahir : Bandung, 17 Agustus 1985
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Medis : Steven Johnson Syndrom
Tanggal Masuk RS : Sabtu, 31 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : Minggu, 1 November 2020
Alamat : Jl. Cendrawasih No.11
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMS
Pekerjaan : Pedagang
Hub. dengan klien : Suami
Alamat : Jl. Cendrawasih No.11
c. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh gatal pada seluruh tubuhnya
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan gatal dan brutus yang berwarna kemerahan pada seluruh tubuhnya,
selain itu juga terlihat adanya erupsi serta dibagian genitalnya terdapat lesi basah. Selain itu
klien mengeluh kedua matanya silau dan keluar kotoran dari mata yang terus menerus.
Sebelum masuk rumah sakit klien mengatakan ia mengalami masalah ini setelah
memakan obat paramex yang dibelinya ditoko obat dekat rumahnya karena bila panas atau
pusing selau mengatasinya dengan paramex. Kemudian keluarga membawa Ny. N ke Rumah
Sakit Al-Ihsan pada hari sabtu (31/10/20), dan telah dilakukan tindakan keperawatan diruang
Zaitun lantai 1
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan ia tidak mengidap penyakit menular seperti HIV, TBC, ataupun Hepatitis,
serta tidak mempunyai penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, ataupun Jantung dan tidak
pernah memiliki riwayat dirawat dirumah sakit ataupun riwayat menjalani operasi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menular seperti HIV,
TBC, ataupun Hepatitis, serta tidak mempunyai penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi,
ataupun Jantung
b) Jumlah
c) Kemandirian
d) Keluhan
2. Eliminasi
1) BAB
a) Jenis Padat / Kuning Belum BAB
b) Frekuensi 1x/hari Tidak Ada
c) Kemandirian Mandiri Tidak Ada
d) Keluhan Tidak ada Tidak ada
2) BAK
a) Jenis Kuning jernih Kuning Jernih
b) Frekuensi 5x/hari 3x/hari
c) Kemandirian Mandiri Dibantu
d) Keluan Tidak ada Susah berjalan
3. Personal Hygiene
Frekuensi Mandi 2x/hari Diseka 1x/hari
Keramas 3x/minggu Belum pernah keramas
Gunting kuku 1x/minggu Belum pernah
Kemandirian Mandiri Dibantu
4. Tidur dan istirahat
1) Malam
8 jam 4-5 jam
a) Kuantitas
Nyenyak Tidak Nyenyak
b) Kualitas Tidak ada Gatal diseluruh tubuh
c) Keluhan
2 jam 1 jam
2) Siang Nyenyak Tidak Nyenyak
Tidak ada Gatal diseluruh tubuh
a) Kuantitas
b) Kualitas
c) Keluhan
e. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Pasien tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
TTV : TD : 110/70 mmHg, Nadi : 88x/menit , RR : 20x/menit , Suhu : 37,3° C
Antropometri : TB : 165 cm
BB : 63 kg
IMT: 23,3
a) Sistem Pernafasan
Dada simetris, pengembangan paru seimbang kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan,
bunyi resonan diseluruh lapang paru, suara paru vesikuler, tidak ada suara tambahan
b) Sistem Kardiovaskuler
Mukosa bibir lembab, tidak terdapat distensi vena jugularis, tidak terdapat clubbing finger,
CRT < 2 detik, pada S1 dan S2 tidak ada suara tambahan
c) Sistem Pencernan
Mukosa bibir merah muda, terdapat stomatitis disertai dengan krusta sanguillesa, tidak
terdapat pendarahan pada gusi, terdapat sedikit karies gigi, tidak terdapat gigi berlubang,
turgor kulit abdomen elastis, bising usus 12x/menit, tidak terdapat nyeri tekan maupun nyeri
lepas, tidak terdapat asites, bunyi perkusi abdomen timpani
d) Sistem Persyarafan
- Nervus I / Olfaktorius : Klien dapat mencium bau-bauan
- Nervus II / Optikus : Klien tidak dapat membaca dalam jarak 6 meter
- Nervus III / Okulomontorius : Klien dapat menggerakan bola mata kesamping atas
- Nervus IV / Trakhealis : Klien dapat menggerakan bola mata ke atas dan kebawah
normal
- Nervus V / Trigeminus : Terdapat reflek kedip
- Nervus VI / Abdusen : Klien dapat menggerakan bola mata kesamping
- Nervus VII / Facialis : Klien dapat membedakan rasa manis dan asin
- Nervus VIII / Akustikus : Klien dapat mendengar dengan baik
- Nervus IX / Glosofaringeus : Klien dapat menelan dengan baik
- Nervus X / Vagus : Klien dapat membuka mulutnya dengan baik
- Nervus XI / Assesorius : Klien dapat mengangkat bahu
- Nervus XII / Hipoglosus : Pergerakan klien lemah dan tidak bebas
e) Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, pada kedua mata tampak keluar kotoran, warna palpebral sama dengan
warna sekitar, bulu mata melenting keluar, konjungtiva berwarna merah, terdapat reflek kedip
pada mata
f) Sistem Pendengaran
Bentuk telinga simetris, warna sama dengan warna sekitar, terdapat sedikit serumen, tidak
terdapat nyeri tekan, fungsi pendengaran baik
g) Sistem Perkemihan
Tidak ada nyeri tekan pada area ginjal dan kandung kemih, terdapat lesi basah pada daerah
genitalia
h) Sistem Muskuloskeletal
Warna kaki dan tangan sama dengan warna sekitar, jumlah jari pada seluruh ekstremitas
lengkap, kekuatan otot ekstremitas atas 5|5, kekuatan otot ekstremitas bawah5|5, klien dapat
melakukan gerakan ROM dengan baik.
i) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
j) Sistem Imunitas
Warna kulit kemerahan, tedapat nummular pada seluruh tubuh, tidak memiliki batasan yang
jelas, pada kulit terdapat indurasi, suhu pada kulit hangat, bentuk kuku lonjong, ketebalah
kuku normal, terdapat sedikit kotoran pada kuku, panjang kuku tidak melebihi jari, rambut
berwarna hitam, bentuk lurus, persebaran merata, rambut teraba lembut, tidak terdapat lesi
pada kepala, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada efloresensi lain.
f. Data Psikologis
1. Status Emosi
Emosi klien terkendali
2. Pola Kopping
Klien dapat menyelesaikan masalahnya dengan cara berdiskusi dengan keluarganya
3. Gaya Komunikasi
Hubungan klien dengan perawat, tenaga kesehatan, keluarga dan lainnya terjalin baik, bahasa
mudah dimengerti baik berbal maupun non verbal
4. Konsep Diri
a) Body Image
klien merasa menerima kondisi tubuhnya saat ini
b) Self Ideal
Klien ingin cepat sembuh agar dapat memulai aktivitas seperti biasanya
c) Self Eastem
Klien merasa tidak berdaya tetapi ia merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan
tenaga kesehatan lainnya
d) Role
Klien seorang ibu rumah tangga dan seorang istri serta ibu dari 2 orang anak, ia tidak merasa
terganggu hanya saja ia sering mengingat anaknya
e) Self Identity
Klien merupakan seorang perempuan berusia 35 tahun dan ia merasa bersyukur atas
kehidupannya
g. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik, terlihat dari klien yang tampak tidak
pernah sendiri dan komunikasi berjalan dengan sebagaimana mestinya
h. Data Spiritual
1. Makna hidup
Klien merasa bersyukur atas kehidupannya kaena keluarga senantiasa mendampingi
2. Pandangan terhadap sakit
Klien merasa bahwa sakitnya ini sebagai sebuah ujian
3. Keyakinan sembuh
Klien sangat optimis untuk sembuh
4. Kemampuan beribadah
Klien hanya mampu beribadah ditempat tidur saja
i. Data Penunjang
Kerusakan jaringan
Melepas limfotik/sitotoksik
Penghancuran sel sel
Reaksi peradangan
Nyeri akut
Aktivitas S.Komplemen
Kerusakan jaringan
Konjungtivitis
Kerusakan jaringan
Pengaktifan sel T
Melepas limfotik/sitotoksik
Reaksi peradangan
Resiko Infeksi
Intervensi
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Tindakan Rasional
1. Kerusakan integritas kulit b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan pada kulit 1. Mengetahui perkembangan
agens farmeseutikal d.d kulit keperawatan selama 2x24 jam seluruh tubuh kondisi kulit serta untuk
tampak kemerahan dan kerusakkan integritas kulit 2. Pantau adanya kelembaban menentukan pemberian
brutusan pada seluruh tubuh teratasi dengan kriteria hasil : atau keringan yang tindakan keperawatan yang
serta terasa gatal - K;ien mengatakan gatal berlebihan pada kulit sesuai
berkurang 3. Anjurkan klien untuk 2. Kelembaban/kekeringan
- Klien tidak tampak gelisah menggunakan pakaian yang yang berlebihan pada kulit
- Brutus pada seluruh tubuh longgar dapat memperparah
berkurang 4. Kolaborasi dengan dokter kerusakan integritas kulit
- Erupsi pada kulit berkurang mengenai pemberian obat dan menjadi indicator
- Kemerahan pada kulit topical ntuk kulit (lotion keseimbangan cairan klien
3. Gangguan persepsi sensori Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan pada mata klien 1. Agar dapat mengetahui
(kelainan penglihatan) b.d keperawatan selama 2x24 jam 2. Lakukan pembersihan mata seberapa jauh
terdapat kelainan pada mata tidak terjadi infeksi teratasi dengan irigasi secara teratur perkembangan keluhan
d.d pada kedua mata terasa dengan kriteria hasil : 3. Pertahankan tindakan septik klien
silau dan keluar kotoran - Klien mengatakan silau dan aseptik 2. Menghindari terjadinya
pada mata berkurang 4. Kolaborasi dengan dokter infeksi serta membuat klien
- Tidak keluar kotoran pada mengenai pemberian obat lebih nyaman
mata untuk mata (dexamethasone 3. Tindakan septik dan
- Konjungtiva merah muda 3x1) aseptic diakukan untuk
menghindarkan terjadinya
penularan penyakit dari
perawat kepasien ataupun
sebaliknya
4. Diharapkan dengan
pemberian antibiotic dapat
mempercepat
penyembuhan dan
terhindar dari infeksi
4. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan pada mulut 1. Agar mengetahui
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 2x24 jam klien sejauhmana perkembangan
b.d ketidakmampuan ketidakseimbangan nutrisi 2. Monitor intake makanan keluhan yang dialami klien
pemasukan nutrisi d.d pada dapat teratasi dengan kriteria 3. Berikan makanan dalam 2. Untuk mengetahui
mulut terdapat stomatitis hasil : porsi sedikit tapi sering kesesuaina makanan yang
disertai dengan adanya krusta - Porsi makan habis 1 porsi 4. Sajikan makanan selagi masuk
sangullesa - Rasa perih pada mulut hangat 3. Makanan dengan porsi
berkurang 5. Kolaborasi dengan ahli gizi kecil lebih mudah
- Stomatitis dan krusta mengaenai makanan sesuai dikonsumsi saat pasien
berkurang program mengalamai aoreksia
4. Makanan yang masih
hangat dapat meningkatkan
selera makan
5. Untuk menentukan
kandungan/kebutuhan
makanan yang sesuai
5. Resiko Infeksi b.d pertahanan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tekanan darah, 1. Perubahan tanda
tubuh primer tidak adekuat d.d keperawatan selama 2x24 jam nadi,suhu, dan status vital,terutama suhu
adanya lesi pada daerah resiko dapat teratasi dengan pernafasan dengan tepat merupakan komplikasi
genitalia kriteria hasil : 2. Monitor karakteristik lanjut untukterjadinya
- Tidak terdapat tanda dan luka,termasuk drainase, infeksi
gejala infeksi warna,ukuran, dan bau 2. Karakteristik luka
- Jumlah leukosit dalam 3. Monitoring leukosit dapatmenjadi indikator
batas normal (5000 - 4. Batasi jumlah pengunjung adanya infeksi
10.000/mm ) 5. Anjurkan pengunjung untuk 3. Untuk mengetahui tanda
mencuci tangan pada saat peningkatan infeksi
memasuki dan meninggalkan 4. Pengunjung
ruangan pasien dapatmeningkatkan
6. Ajarkan pasien dan keluarga resikokontaminasi silang
mengenai tanda dan gejala 5. Mencuci tangan
infeksi dan kapan harus dapatmeminimalkan
melaporkannya kepada adanyakontaminasi silang.
penyedia perawatan 6. Pasien dan keluarga
kesehatan dapatkooperatif
danmengantisipasi faktor
resikoterjadinya infeksi.
III. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI