Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN TEORI MODEL KEPERAWATAN DENGAN KONDISI LANSIA

Imogine King
Asumsi dasar King adalah jika tujuan keperawatan fokus terhadap pencapaian tujuan dari teks
diskusi kelompok serta suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu sistem
yang terbuka dan pada akhirnya Kerangka kerja konseptual organisasi untuk mengembangkan
ide-ide berdasarkan Kerangka kerja konseptual dan asumsi dasar tentang human being. King
menggabungkan menjadi teori pencapaian tujuan (theory of goal attainment). Menurut king yang
dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok, dan
masyarakat dengan lingkungan sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian
tujuan.
a. Manusia : Manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin tahu. & manusia
memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan
tujuan,serta membuat keputusan.
b. Lingkungan : Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas
Lingkungan internal, didalamnya terdapat transformasi energi yang akan memungkinkan
manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal dan lingkungan eksternal meliputi
organisasi formal dan informal.Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien
c. Kesehatan : Suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia, dimana hal
tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan internal &
eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang
maksimum dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
d. Keperawatan : Proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien yang saling tukar
menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawatan. Proses interaksi
perawat dan klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan menyetujui
makna dari tujuan.

Hubungan model keperawatan Imogine King dengan kondisi lansia ialah bahwa lansi juga
merupakan manusia yang memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih
dan menetapkan tujuan,serta membuat keputusan termasuk pada kondisi kesehatannya yang
artinya dapat mempengaruhi bagaimana kondisi kesehatan lansia tergantung dengan apa yang
ditentukan oleh lansia tersebut. Selain itu kondisi kesehatan lansiapun ditentukan oleh
lingkungan eksternal dan internal yang ditempati, apabila kondisi lingkungan yang buruk maka
akan mempengaruhi kondisi lansia juga dan begitupun sebaliknya apabila kondisi lingkungan
nya baik maka akan mempengaruhi kondisi lansia juga dalam mempertahankan kesehatannya.

Dorothy E. Johson
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson, 1968).
a. Manusia : Manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis
dansistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan focus
keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku)
b. Lingkungan : Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku
individu dipengaruhioleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya
c. Kesehatan : Suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental,
emosional dan sosial dari internal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan
d. Keperawatan : Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keandaan
equilibrium dan perawat harus berkonsentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi,
namun focus utamanya adalah mempertahankan keseimbangan system perilaku dan keadaan
sakit.

Hubungan model keperawatan Dorothy E. Johson dengan kondisi lansia ialah bahwa lansin
memiliki dua system mayor dimana pengobatan merupakan focus untuk biologis dan
perilaku/kebiasaan merupakan system behavior yang artinya kondisi lansia dipengaruhi oleh
kedua system mayor tersebut, apabila lansia tidak menjaga dalam kebiasaan sehari-hari maka
akan mempengaruhi kondisi kesehatan pada lansia untuk itu harus ada usaha untuk mengurangi
kegiatan yang bersifat memforsir fisik sehingga kebiasaan pada lansia harus disesuaikan. Selain
itu harus mampu pula mengatur cara hidupnya dengan lebih baik.hal ini sejalan dengan
kesehatan lansia dipengaruhi pula oleh kondisi mental, emosional dan sosial dari internal

Anda mungkin juga menyukai