Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


PADA NY. U DENGAN URTIKARIA

SITI FARIDA
344070180034

DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN AJARAN 2020-2021
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DARING
PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


Tanggal Masuk : Kamis, 29 Oktober 2020
Jam Masuk : 20.00 WIB
Ruang/Kelas/ RS : Melati 1/1/ RS Kencana
No. Register : 998890
Diagnosa Medis : Urtikaria
Tgl Pengkajian : Jum’at, 30 Oktober 2020

A. Identitas Klien
Nama : Ny. U
Tempat/tanggal lahir: Bandung. 27 November 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat Rumah : Sumur pecung tegal
Sumber Biaya : BPJS
Sumber Informasi : Suami

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh seluruh tubuhnya gatal
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke poliklinik umum dengan keluhan gatal-gatal seluruh tubuh, saat dikaji kulitnya
terdapat bercak kemerahan dengan sedikit elevasi. Pasien mengeluh tidak nyaman akibat gatal-
gatal. Pasien mengatakan kejadian ini terjadi ketika lingkungan menjadi dingin. Pasien datang ke
rumah sakit karena tidak tahan dengan rasa gatalnya. Hasil tanda-tanda vital TD: 120/80 mmHg,
N: 88 x/mnt, RR: 18 x/mnt, S: 37,5OC. Leukosit : 12.000/mm3.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien pernah mengalami penyakit serupa saat dirinya berumur 15 tahun, pasien memiliki alergi
terhadap dingin, pasien mengkonsumsi obat hormone. Pasien tidak pernah dirawat di RS atau
melakukan operasi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit kulit serupa.

Ket:
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Meningal

5. Riwayat Psikososial dan Spiritual


 Riwayat Psikososial
1. Konsep diri
Persepsi pasien terhadap kondisi tubuhnya menerima kondisinya.
2. Dampak Penyakit
Ekspresi pasien terhadap penyakitnya adalah menerima
3. Mekanisme Koping
Persepsi pasien terhadap penyakitnya adalah merupakan cobaan dari Tuhan YME
4. Interaksi dengan perawat dan pasien lain
Pasien kooperatif mengikuti anjuran dari dokter dan perawat dan pasien ingin cepat
sembuh.
 Riwayat Spiritual
Sebelum sakit: Pasien selalu beribadah dan sholat 5 waktu
Setelah sakit: Pasien tetap beribadah sholat 5 waktu dan berdoa untuk diberi kesembuhan.
6. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Kebiasaan Di Rumah (Sebelum sakit) Di RS (Sakit)

Pola Nutrisi dan Cairan Pasien makan 3x/hari Pasien mengkonsumsi


berupa nasi, sayur, lauk. makanan rendah
histamine, porsi habis.

Pola Eliminasi Pasien mengatakan BAK Pasien mengatakan


dalam sehari 5-6kali BAK sehari 5-6 kali
dengan jumlah sekali dengan jumlah sekali
BAK= 300 cc, tidak BAK= 300 cc, BAK
memiliki kesulitan BAK, berbau amoniak dengan
warna kuning jernih dan warna kuning keruh,
bau amoniak tidak memiliki kesulitan
Pasien mengatakan BAB BAK
setiap 1 x sehari tidak ada Pasien mengatakan tidak
mengalami kesulitan mengalami kesulitan
BAB

Pola Tidur Pasien mengatakan tidur Pasien mengatakan sulit


selama 7-8 jam setiap tidur akibat gatal-gatal
malam, tidak tidur siang di seluruh tubuhnya,
akibat bekerja, tidak mudah terbangun dan
memiliki insomnia. hanya tidur 4 jam sehari.

Pola Personal Hygiene Pasien mandi 2x/hari, Pasien mandi 2x/hari,


mandi sendiri, mengganti mandi sendiri,
pakaian 3x/hari, sikat gigi mengganti pakaian
2x/hari, keramas 3x/minggu 2x/hari, sikat gigi
2x/hari, tidak keramas.

Pola Aktifitas dan Latihan Pasien berkerja dan berolah Pasien hanya duduk di
raga setiap 30 menit di pagi bed perawatan dan
hari. Pasien juga sesekali mengobrol
membersihkan rumahnya dengan keluaraga atau
seperti menyapu dan pasien lainnya.
mengepel.
7. Pengkajian kognitif Klien dan keluarga
Pasien mengetahui tentang penyakitnya dan penyebabnya. Keluarga membantu pasien dalam
menangani penyakitnya.
C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis GCS: 4-5-6
3. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/mnt
RR : 18 x/mnt
S : 37,5OC
4. Review of system (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Sistem Persyarafan
- N1 (Olfaktorius) : Pasien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan alkohol
- N2 (Optikus): Pasien mampu melihat dalam jarak 30 cm
- N3 (Oculomotorius): Pasien mampu mengangkat kelopak mata
- N4 (Trochearis): Pasien mampu menggerakkan bola mata kebawah
- N5 (Trigeminus): Pasien mampu mengunyah
- N6 (Abducen): Pasien mampu menggerakkan mata kesamping
- N7 (Fasialis): Pasien mampu tersenyum dan mengangkat alis mata
- N8 (Auditorius): Pasien mampu mendengar dengan baik
- N9 (Glosophareal): Pasien mampu membedakan rasa manis dan asam
- N10 (Vagus): Pasien mampu menelan
- N11 (Accesoris): Pasien mampu menggerakkan bahu dan melawan tekanan
- N12 (Hypoglosus): Pasien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkan lidah ke berbagai
arah
b. Sistem Penginderaan
Mata : Sklera putih, konjungtiva normal, reflek cahaya +, pupil isokor, tidak ada
edema.
Hidung : Pernapasan cuping hidung tidak ada, lubang hidung bersih, tidak ada penurunan
ketajaman penciuman dan tidak ada kelainan.
Mulut : Keadaan mukosa bibir kering dan pucat, tonsil ukuran uvula letak simetris di
tengah.
c. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Denyutan apeks terlihat, tidak nyeri, bentuk dada simetris, kuku normal, , tidak
terdapat distensi vena jugularis, tidak terdapat clubbing finger
Palpasi : Denyutan apeks terlihat, CRT <2 detik, nadi meningkat
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi ICS 1-6 sebelah kiri pekak
Auskultasi : Bunyi jantung normal, tidak terdapat suara tambahan
d. Sistem Pernafasan
Inspeksi : bentuk dada simetris, respirasi meningkat
Palpasi : pergerakan simetris, fremitus teraba normal
Perkusi : sonor, tidak ada suara tambahan
Auskultasi : suara nafas vaskuler
e. Sistem Pencernaan
Inspeksi : tidak ada distensi abdomen, bentuk datar
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada pembesaran hepar
Perkusi : timpani, peristaltic usus normal <20 x/mnt
Auskultasi : bising usus normal
f. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : Tidak ada kelainan tulang belakang, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak terdapat edema
5 5
5 5
g. Sistem Urogenital
Inspeksi : Tidak ada distensi kandung kemih
Palpasi : Tidak ada nyeri pada kandung kemih
h. Sistem Integument
Inspeksi : Eritema +, terdapat elevasi dan sisik halus.
Palpasi : Terdapat edema
i. Sistem Endokrin
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, getah bening dan trias DM
D. Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 12,5 g/dL
Hematokrit : 38%
Trombosit : 140.000
Leukosit : 12.000/mm3

E. Penatalaksanaan Medis
Hidroksizin (Atarax) 0,5 ml/kg
F. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

1. DS: Pencetus allergen Risiko alergi


Pasien mengatakan | berhubungan dengan
alergi terhadap dingin, Induksi respon terpapar zat alergen
pasien merasa gatal- antibody IgE
gatal seluruh tubuh |
DO: Sel mast basophil
Kulit tampak eritema |
dan elevasi. Pelepasan mediator
TD : 120/80 |
mmHg Urtikaria
N : 88 x/mnt |
RR : 18 x/mnt Risiko alergi
S : 37,5OC

2. DS: Perubahan suhu/ Gangguan rasa


Pasien mengeluh lingkungan/alergi nyaman berhubungan
gatal-gatal dan | dengan kurang
kemerahan, pasien Dermatitis pengendalian
mengatakan tidak | ligkungan
nyaman akibat gatal- Pelepasan histamine
gatal. |
DO: Gatal dan
Pasien tampak gelisah, ketidaknyamanan
eritema +, terdpat
elevasi, Leukosit:
12.000/mm3

3. DS: Perubahan suhu/ Gangguan integritas


Pasien mengeluh lingkungan/alergi kulit berhubungan
gatal-gatal seluruh | dengan suhu
tubuh Timbul keinginan lingkungan yang
DO: untuk menggaruk ekstrem
Eritema + |
Elevasi + Terjadi eritema dan
elevasi pada area
|
Kerusakan integritas
kulit

G. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)


1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan suhu lingkungan yang ekstrem
2. Risiko alergi berhubungan dengan terpapar zat allergen
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kurang pengendalian ligkungan
H. Asuhan Keperawatan
No DX Perencanaan

Tujuan/ Intervensi
Kriteria Hasil

1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit


integritas kulit asuhan keperawatan selama Observasi
berhubungan 3x24 jam diharapkan integritas
1. Identifikasi penyebab gangguan
dengan suhu kulit dan jaringan meningkat
integritas kulit (misal perubahan sirkulasi,
lingkungan dengan kriteria hasil :
perubahan status nutrisi, penurunan
yang ekstrem 1. Kerusakan jaringan menurun
kelembaban, suhu lingkungan ekstrim,
2. Kerusakan lapisan kulit
penurunan mobilitas)
menurun
3. Sensasi gatal menurun Terapeutik
4. Tekstur membaik
2. Gunakan produk berbahan ringan/ alami
dan hypoallergenic pada kulit sensitif

3. Hindari produk berbahan dasar alkohol


pada kulit kering

Edukasi

4. Anjurkan menghindari terpapar suhu


ekstrem

5. Anjurkan mandi dan menggunakan


sabun secukupnya
Setelah dilakukan tindakan Edukasi Reaksi Alergi:
asuhan keperawatan selama Observasi:
3x24 jam di harapkan respons 1. Identifikasi kemampuan pasien dan
alergi lokal menurun dengan keluarga menerima informasi

Risiko alergi kriteria hasil: 2. Monitor pemahaman pasien dan

berhubungan 1. Gatal lokal menurun keluarga tentang alergi

2. dengan 2. Eritema lokal menurun Terapeutik:

terpapar zat 3. Sekresi mucus menurun 3. Sediakan materi dan media pendidikan

allergen 4. Edema lokal menurun kesehatan


5. Elevasi menurun Edukasi:
4. Jelaskan definisi, penyebab, gejala dan
anda gejala
5. Jelaskan cara menghindari allergen

Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kenyamanan:


asuhan keperawatan selama Observasi:
3x24 jam diharapkan status 1. Identifikasi gejala yang tidak
kenyamanan meningkat dengan menyenangkan
kriteria hasil: 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi,
Gangguan rasa 1. Keluhan tidak Nyman situasi dan perasaan
nyaman menurun Terapeutik:
berhubungan 2. Gelisah menurun 3. Berikan posisi yang nyaman
3.
dengan kurang 3. Gatal menurun 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
pengendalian 4. Suhu ruangan membaik Edukasi
ligkungan 5. Postur tubuh membaik 5. Jelaskan mengenai kondisi dan
6. Kesejahteraan fisik meningkat terapi/pengobatan
Kolaborasi:
6. Kolaborasi pemberian analgetik,
antipruitis, antihistamin, jika perlu

Implementasi Evaluasi
(Waktu, Respon/Hasil, Pelaksana)
1. Mengindikasi penyebab gangguan S: Pasien mengatakan gatal-gatal berkurang
integritas kulit (misal perubahan sirkulasi, O: Kulit tampak eritema dan elevasi
perubahan status nutrisi, penurunan TD: 120/80 mmHg
kelembaban, suhu lingkungan ekstrim, N: 88 x/mnt
penurunan mobilitas) RR: 18 x/mnt
S: 37,5OC
2. Menggunakan produk berbahan ringan/
A: Masalah belum teratasi
alami dan hypoallergenic pada kulit
P: Lanjutkan intervensi:
sensitif
1. Identifikasi penyebab gangguan
3. Menghindari produk berbahan dasar
integritas kulit
alkohol pada kulit kering
2. Gunakan produk berbahan ringan/ alami
4. Menganjurkan menghindari terpapar
dan hypoallergenic pada kulit sensitif
suhu ekstrem
3. Anjurkan menghindari terpapar suhu
5. Menganjurkan mandi dan menggunakan
ekstrem
sabun secukupnya
S: Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
rasa gatalnya
O: Pasien tampak gelisah, eritema +, elevasi
1. Mengidentifikasi kemampuan pasien
+, leukosit 12.000/mm3
dan keluarga menerima informasi
A: Masalah belum teratasi
2. Memonitor pemahaman pasien dan
P: Lanjutkan intervensi:
keluarga tentang alergi
3. Menyediakan materi dan media 1. Identifikasi kemampuan pasien dan
pendidikan kesehatan keluarga menerima informasi
4. Menjelaskan definisi, penyebab, gejala 2. Monitor pemahaman pasien dan keluarga
dan anda gejala tentang alergi
5. Menjelaskan cara menghindari allergen 3. Jelaskan definisi, penyebab, gejala dan
tanda gejala
4. Jelaskan cara menghindari allergen

1. Mengidentifikasi gejala yang tidak S: Pasien mengatakan gatal-gatal berkurang


menyenangkan O: Eritema +, elevasi +
2. Mengidentifikasi pemahaman tentang A: Masalah belum teratasi
kondisi, situasi dan perasaan P: Intervensi dilanjutkan:
3. Memberikan posisi yang nyaman
1. Identifikasi gejala yang tidak
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman menyenangkan
5. Menjelaskan mengenai kondisi dan 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman
terapi/pengobatan Edukasi
6. Berkolaborasi pemberian analgetik, 3. Kolaborasi pemberian analgetik,
antipruitis, antihistamin, jika perlu antipruitis, antihistamin, jika perlu

I. Catatan Perkembangan
Jum’at, 30 Oktober 2020
No. DX Catatan Perkembangan Pelaksana (Nama/Paraf)

Gangguan integritas kulit S: Pasien mengatakan gatal- Farida


berhubungan dengan suhu gatal berkurang
lingkungan yang ekstrem O: Kulit tampak eritema dan
elevasi
TD: 120/80 mmHg
N: 88 x/mnt
RR: 18 x/mnt
S: 37,5OC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:

1. Identifikasi penyebab
gangguan integritas kulit

2. Gunakan produk berbahan


ringan/ alami dan
hypoallergenic pada kulit
sensitif

3. Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
I: Mengidentifikasi penyebab
gangguan integritas kulit,
menggunakan produk berbahan
ringan pada kulit sensitive,
menganjurkan menghndari
terpapar suhu ekstrem
E: Gatal, eritema dan elevasi
R: Intervensi dilanjutkan

Risiko alergi berhubungan S: Pasien mengatakan tidak Farida


dengan terpapar zat allergen nyaman dengan rasa gatalnya
O: Pasien tampak gelisah,
eritema +, elevasi +, leukosit
12.000/mm3
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:

1. Identifikasi kemampuan
pasien dan keluarga menerima
informasi
2. Monitor pemahaman pasien
dan keluarga tentang alergi
3. Jelaskan definisi, penyebab,
gejala dan tanda gejala
4. Jelaskan cara menghindari
allergen

I: Mengdentifikasi kemampuan
pasien dan keluarga menerima
informasi, memonitor
pemahaman pasien dan
keluarga tentang alergi,
menjelaskan definisi, penyebab,
gejala dan tanda gejala,
menjelaskan cara menghindari
allergen
E: Masih gatal dan kemerahan
R: Kolaborasi obat antialergen
Gangguan rasa nyaman S: Pasien mengatakan gatal- Farida
berhubungan dengan kurang
pengendalian ligkungan gatal berkurang
O: Eritema +, elevasi +
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan:

1. Identifikasi gejala yang tidak


menyenangkan
2. Ciptakan lingkungan yang
nyaman
Edukasi
3. Kolaborasi pemberian
analgetik, antipruitis,
antihistamin, jika perlu

I: Mengidentifikasi gejala yang


tidak menyenangkan,
menciptakan lingkungan yang
nyaman, Kolaborasi pemberian
analgetik, antipruitis,
antihistamin, jika perlu
E: Gatal berkurang, eritema +
elevasi +
R: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai