KEWARGANEGARAAN
1. IRFAN LUKMAN
2. MUHAMMAD FADLI
3. RUDY HARTONO
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pertolonganNya, makalah ini dapat
diselesaikan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Tak lupa juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dr. Muzakkir, M.A selaku dosen Kewarganegaraan yang telah
memberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan. Selain itu, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah memberi pengetahuan
kepada pembaca mengenai kewarganegaraan.
Penulis mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, saran dan kritikan dari
berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagaimana yang
diharapkan oleh Penulis.
Penulis: KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
SAMPUL .........................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
A. Pengertian kewarganegaraan
B. Asas Asas Kewarganegaraan
C. Unsur unsur yang menunjukkan kewarganegaraan
D. Problem status kewarganegaraan
E. Karakteristik warga negara yang demokrat
F. Cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan
G. Hak dan kewajiban warga negara
BAB III PENUTUP .........................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai warga negara dan masyarakat, setiap warga Indonesia memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah setiap haruslah terjamin haknya dan
mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemungkinan terjadi ‘stetless’
atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh
membiarkan seseorang memiliki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya
diperlukan perjanjian kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari
status dwi-kwarganegaraan tersebut oleh karena itu disamping peraturan kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan melaui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga
diperlukan mekanisme lain yang lebih sederhana, yaitu melalui registrasi biasa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian kewarganegaraan
2. Asas Asas Kewarganegaraan
3. Unsur unsur yang menunjukkan kewarganegaraan
4. Problem status kewarganegaraan
5. Karakteristik warga negara yang demokrat
6. Cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan
7. Hak dan kewajiban warga negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kewarganegaraan
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik
tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam
kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara.
Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris:
citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga
kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi
daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan
memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris: nationality).
Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk
memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan
subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam
politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari
suatu negara.
4. BERSIFAT TERBUKA
Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia,
termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada hal-hal
yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas kesadaran akan pluralisme dan
keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak secepatnya
menjatuhkan penilaian dan pilihan.
5. RASIONAL
Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Keputusan-keputusan
yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis yang ditampilkan oleh
warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan
membawa implikasi emosional dan cenderung egois. Masalah-masalah yang terjadi di
lingkungan warga negara, baik persoalan plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya
dilakukan dengan keputusan-keputusan yang rasional.
6. ADIL
Sebagai warga negara yang demokrat, tidak ada tujuan baik, yang patut diwujudkan
dengan cara-cara yang tidak adil. Penggunaan cara-cara yang tidak adil merupakan bentuk
pelanggaran hak asasi dari orang yang diperlakukan tidak adil., dengan semangat
keadilan, maka tujuan-tujuan bersama bukanlah suatu yang didektekan akan tetapi
ditawarkan. Mayoritas suara bukanlah diatur tetapi diperoleh.
7. JUJUR
Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang mutlak.
Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan keharmonisan hubungan
antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala sektor, baik politik, sosial, dan
sebagainya. Kejujuran politik adalah bahwa, kesejahteraan warga negara merupakan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu kesejahteraan dari masyarakat yang memilih para politisi.
Ketidak jujuran politik adalah seorang politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri
atau mencari keuntungan demi partainya, karena partai itu penting bagi kedududukanya.
Beberapa karakteristik warga yang demokrat diatas, merupakan sikap dan sifat yang
seharusnya melekat pada seorang warga negara. Hal ini akan menampilkan sosok warga
negara yang otonom, yakni mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan ditingkat lokal secara mandiri. Sebagai warga negara yang otonom, ia mempunyai
karakteristik lanjutan sebagai berikut :
Memiliki kemandirian. Mandiri berarti tidak mudah dipengaruhi atau dimobilisasi, teguh
pendirian, dan bersikap kritis pada segenap keputusan publik.
Memiliki tanggung jawab pribadi, politik, dan ekonomi sebagai warga negara, khususnya
dilingkungan masyarakat yang terkecil seperti RT, RW, Desa, dan seterusnya. Atau juga
dilingkungan sekolah dan perguruan tinggi.
Menghargai martabat manusia dan dan kehormatan pribadi. Menghargai berarti
menghormati hak-hak asasi dan privasi pribadi setiap orang tanpa membedakan ras,
warna kulit, golongan, ataupun warga negara yang lain.
Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun.
Warga negara yang otonom secara efektif mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam
proses-proses pengambilan kebijakan pada level sosial yang paling kecil dan lokal,
misalnya dalam rapat kepanitiaan, pertemuanrukun warta, termasuk juga mengawasi
kinerja dan kebijakan parlemen dan pemerintahan.
Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat. Tidak ada demokrasi
tanpa aturan hukum dan konstitusi. Tanpa konstitusi, demokrasi akan menjadi anarkhi.
Karena itu, warga negara yang otonom harus melakukan empat hal untuk mewujudkan
demokrasi konstitusional, yaitu :
a. menciptakan kultur tat hukum yang sehat dan aktif. (culture of law).
b. Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif. (process of low making).
c. Mendukung pembuatan-pembuatan materi-materi hukum yang responsif. (content of
law).
d. Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab(structure
of low)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik
tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi
dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga
negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Adapun asas asas kewarganegaraan yaitu berdasarkan keturunan dan kelahiran,
berdasarkan perkawinan. Dan adapun unsur-unsur yang menunjukkan kewarganegaraan
yaitu Ius sanguinis, Ius soli, Naturalisasi. Dan adapun karakteristik negara yang nemokrat
yaitu rasa hormat dan tanggung jawab, bersikat kritis, membuka diskusi dan dialog,
bersifat terbuka, rasional, adil dan jujur
Untuk hak warga negara indonesia terbagi atas delapan yaitu hak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak, hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, hak
untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, hak
atas kelangsungan hidup, hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, hak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan
negaranya, hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum, hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak
beragama.
B. Saran
Tiada harapan sedikitpun dari penulis kecuali makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun penulis sendiri menyarankan kepada pembaca agar selalu membaca
karena membaca adalah salah satu cara untuk mengetahui tentang suatu ilmu atau
pelajaran yang belum kamu ketahui serta membaca adalah termasuk jendela ilmu.
Dengan demikian, apabila ada kesalahan-kesalahan dalam makalah ini, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732
https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-kewarganegaraan
http://mcholieq.blogspot.com/2014/05/cara-dan-bukti-memperoleh.html
http://zolopox.blogspot.com/2009/12/karakteristik-warga-negara-yang.html
https://contohdanfungsi.blogspot.com/2013/03/masalah-status-kewarganegaraan.html
https://guruppkn.com/unsur-unsur-kewarganegaraan