Anda di halaman 1dari 3

RESUME MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

WAWANCARA SELEKSI

Disusun Oleh :

Shelina Yuridhita P. 141180141

Kelas: EM – A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
Wawancara bertujuan untuk memperoleh gambaran dan informasi mengenai kandidat
secara langsung lewat pembicaraan tatap muka. Melalui wawancara kita dapat mengetahui
kandidat secara lebih dekat dan lebih dalam.

Secara umum wawancara dibagi menjadi dua jenis yaitu wawancara terstruktur
(structured or directive interview) dan wawancara tidak terstruktur (unstructured or
nondirective interviews). Wawancara terstruktur adalah wawancara yang mengikuti suatu set
pertanyaan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bergaya
percakapan tidak terstruktur yang mana pewawancara mengejar poin-poin yang ingin
diketahui seiring poin-poin tersebut muncul sebagai respon terhadap pertanyaan. Sehingga
kelemahannya terletak pada lamanya waktu dalam proses wawancara, kelebihannya
pewawancara akan memperoleh sebanyak-banyaknya informasi. Sedangkan pada wawancara
yang terstruktur kelemahannya pewawancara tidak bisa menggali informasi sebanyak-
banyaknya karena panduan pertanyaan sudah disediakan, kelebihannya wawancara berjalan
secara sistematis dan runtun.

Melihat jenis pertanyaan apa yang harus diajukan wawancara dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu

1. Situasional interview atau wawancara situasional yaitu serangkaian pertanyaan terkait


pekerjaan yang berfokus pada bagaimana kandidat akan berperilaku dalam situasi
tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan yang berkaitan
dengan bagaimana kandidat akan berperilaku dan menyelesaikan pada kondisi kerja
yang mungkin akan dihadapi nanti pada saat sudah diterima bekerja. Sehingga
manajer mempunyai gambaran seperti apa kandidat tersebut.

2. Behavioral interview atau wawancara keperilakuan : wawancara yang berkaitan


dengan situasi kerja yang telah dialaminya di masa lalu. Disini manajer akan
mengetahui bagaimana kandidat dalam menangani pekerjaannya terdahulu dan
bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya.

3. Job related interview atau wawancara terkait pekerjaan: serangkaian pertanyaan


terkait pekerjaan yang berfokus pada perilaku terkait pekerjaan yang relevan di masa
lalu. Dengan pertanyaan tersebut manajer akan mengetahui bagaimana track- record
kandidat, sehingga manajer akan mengetahui apakah kandidat tersebut cocok untuk
mengisi pekerjaan tersebut atau tidak.

Kesalahan-kesalahan dalam wawancara

Kesalahan-kesalahan yang umumnya muncul dari pewawancara, antara lain:

1. Halo effect yaitu pewawancara menilai kandidat hanya dari satu faktor saja dan
mengabaikan faktor yang lain sehingga menyebabkan penilaian bias dan tidak
obyektif.

2. Leading question, yaitu pewawancara berusaha mengarahkan kandidat yang


diwawancarai untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan oleh si pewawancara.

3. Personal bias, yaitu pewawancara memberikan prasangka bahkan sebelum kandidat


diwawancarai.
4. Interviewer domination, yaitu kondisi ketika pewawancara mendominasi jalannya
wawancara dan tidak memberikan kesempatan kepada yang diwawancarai untuk
memberikan gambaran tentang dirinya.

Kesalahan-kesalahan yang sering muncul dari orang yang diwawancara, antara lain:

1. Tidak serius dalam menanggapi pertanyaan


2. Berbicara terlalu banyak
3. Membual dan berbohong
4. Tidak mendengarkan dengan seksama
5. Tidak melakukan persiapan sebelumnya

Tes-tes tersebut diatas hanyalah sebagian dari proses seleksi, masih terdapat banyak alat
tes lainnya diantaranya adalah investigasi latar belakang dan pemeriksaan referensi dari
kandidat, layanan informasi prapekerjaan, tes kejujuran, tes penyaringan penyalahgunaan
obat- obatan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai