Atau
Inilah yang dikebal dengan istilah teori penemuan informasi, yang dimulai dari:
Inisiasi, yaitu situasi dan kondisi dimana seseorang mulai merasakan kebutuhan
informasi. Kebutuhan informasi muncul ketika ada gap dalam struktur manusia.
Seleksi, merupakan proses memilah dan memilih informasi dimana yang harus
dipenuhi terlebih dahulu.
Eksplorasi, merupakan proses mencari ke sumber-sumber informasi
Formulasi, yaitu membuat formula bagaimana informasi disimpan dalam memori
kita.
Koleksi, merupakan kekayaan intelektual seseorang.
Presentasi
2. Pentingnya analisis sikap konsumen dalam perilaku konsumen dan analisis
sebaliknya.
Pemasar perlu mengetahui sikap konsumen terhadap produk yang dipasarkan
karena pemasar dapat menjadikan sikap konsumen sebagai penentu strategi dalam
menjual produknya. Sikap perusahaan terhadap sikap konsumen juga perlu diketahui
konsumen untuk melihat apakah kebutuhan konsumen dipenuhi atau tidak.
12. Pencarian informasi yang dilakukan konsumen sebelum melakukan pembelian dapat
diperoleh melalui mulut ke mulut. Sejauh mana WOM memengaruhi keputusan
pembeli? Contoh !
WOM sangat memengaruhi keputusan pembelian karena Word of mouth adalah
sumber informasi yang independen dan jujur (ketika informasi datang dari seorang
teman itu lebih kredibel karena tidak ada association dari orang dengan perusahaan
atau produk). Word of mouth tersebut timbul karena keunggulan produk atau jasa.
KISI KISI DARI BU CHAULA
3. Jenis kebutuhan
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama untuk mempertahankan
kelangsungan hidup manusia. Menurut International Labour Organization
(ILO), kebutuhan primer berkaitan erat dengan kebutuhan pokok seperti
pangan dan gizi (makan dan minum).
b. Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang baru boleh terpenuhi setelah
kebutuhan primer. Contohnya ketika orang tuamu membeli alat masak, almari,
sepatu, dan lainnya.
c. Kebutuhan tersier disebut juga dengan kebutuhan mewah dan tertuju untuk
orang-orang yang berpenghasilan tinggi. Contohnya perhiasan atau mobil.
Jenis kebutuhan barang konsumsi
a. Convenience goods adalah barang yang pada umumnya mempunyai frekuensi
pembelian yang tinggi (dapat dikatakan sering dibeli), barang tersebut
dibutuhkan segera oleh konsumen, dan memerlukan usaha yang minimum
dalam pembeliannya.
b. Shopping goods merupakan barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana
dalam proses pembelian dan pemilihannya dibandingkan oleh konsumen
diantara berbagai alternatif yang ada. Dalam hal ini biasanya konsumen
mempunyai kriteria diantaranya harga, kualitas, dan model masing-masing
barang.
c. Specialty goods merupakan barang-barang yang mempunyai karakteristik dan
identifikasi merk yang unik dalam sekelompok konsumen mau melakukan
usaha yang lebih untuk dapat membelinya. Biasanya barang-barang seperti ini
merupakan barang-barang mewah dengan merk dan model yang spesifik.
d. Unsought goods adalah barang-barang yang belum dikenal ataupun belum
diketahui oleh konsumen (pembeli) ataupun sudah diketahui oleh konsumen
namun belum terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya
Perubahan Sikap
Perubahan sikap dipengaruhi oleh berbagai pengalaman pribadi dan informasi yang
diperoleh dari berbagai sumber perorangan dan umum. Kepribadian konsumen sendiri
memengaruhi penerimaan maupun kecepatan perubahan sikap.
A. Strategi Pengubahan Sikap
a. Mengubah Fungsi Motivasi Dasar
membuat berbagai kebutuhan tertentu menonjol.
Fungsi manfaat
Salah satu cara untuk mengubah sikap terhadap produk tertentu
dengan menunjukan kepada orang-orang bahwa produk ini
dapat memenuhi tujuan manfaat yang mungkin belum pernah
terbayangkan oleh mereka
Fungsi pembelaan ego
dengan mengenali kebutuhan ini, meningkatkan keterkaitan
mereka dengan konsumen dan kemungkinan perubahan sikap
yang menyenangkan dengan menawarkan jaminan konsep diri
konsumen
Fungsi pernyataan nilai
Sikap merupakan pernyataan atau refleksi dari nilai-nilai, gaya
hidup dan pandangan umum konsumen.
Fungsi pengetahuan
Para individu biasanya mempunyai kebutuhan yang kuat untuk
mengetahui dan memahami orang-orang atau barang-barang
yang berhubungan dengan mereka.
Menggabungkan beberapa fungsi
Karena kosnumen yang berbeda mungkin menyukai atau tidak
menyukai produk atau jasa yang sama karena berbagai alasan
yang berbeda, kerangka fungsional untuk mempelajari sikap
bisa sangat berguna.
B. Menghubungkan Produk dengan Golongan, Peristiwa, atau Kegiatan
Amal Tertentu
Mengubah sikap terhapa produk, jasa, dan merk dapat dilakukan
dengan cara menunjukan hubungan produk, jasa, dan merk tersebut
dengan golongan sosial, peristiwa, atau kegiatan amal tertentu.
C. Memecahkan Masalah Dua Sikap yang Bertentangan
Jika para konsumen dapat diyakinkan bahwa sikap mereka yang
negative terhadap produk tertentu sebetulnya tidak bertentangan dengan
sikap lain, mereka mungkin dapat dibujuk untuk mengubah penilaian
mereka terhadap merk tersebut (atau beralih dari negative dan positif)
D. Mengubah Komponen Model Multi – Sifat
E. Menambah Sifat
Strategi kognitif yang lain adalah dengan menambah sifat. Ini dapat
dilakukan baik dengan menambah sifat yang sebelumnya diabaikan
maupun sifat yang menunjukan perbaikan atau inovasi yang mengandung
muatan teknologi
F. Mengubah Peringkat Penilaian terhadap Merk secara Keseluruhan
Strategi yang berorientasi kognitif yang lain berupa usaha untuk
mengubah secara langsung peringkat penilaian terhadap merk secara
keseluruhan, tanpa berusaha memperbaiki atau mengubah penilaian
mereka terhadap salah satu sifat merk.
G. Mengubah Keyakinan terhadap Merk Pesaing
Pendekatan lain untuk strategi mengubah sikap termasuk mengubah
keyakinan konsumen terhadap sifat-sifat merk atau golongan produk yang
bersaing.
H. Model Perluasan kemungkinan (The Elaboration Likelihood Model-
ELM)
Model perluasan kemungkinan (ELM) mengemukakan pandangan
yang lebih global bahwa sikap konsumen diubah dengan dua “cara
persuasi” yang sangat berbeda, yaitu cara tengah berkaitan dengan
perubahan sikap ketika motivasi atau kemampuan konsumen untuk menilai
obyek sikap tinggi, yaitu perubahan sikap terjadi karena konsumen secara
aktif mencari informasi yang berhubungan dengan obyek sikap itu sendiri.
Penguatan Sikap
Assael (1992) membuat matriks strategi penguatan bagi pengguna baru dan
pengguna lama dengan produk baru atau produk yang telah ada.
Gambar tipe-tipe strategi penguatan
Produk
Produk lama Produk baru
Pengguna Lama Penguatan Memposisikan
Konsumen pengguna yang produk baru
Pengguna Baru lama pada pengguna
lama
Menarik Memposisikan
pengguna baru produk baru
pada pengguna
baru
Strategi penguatan sikap positif dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:
1. Menguatkan sikap positif di antara pengguna dan merek yang telah ada.
Perusahaan dapat menggunakan iklan untuk menjaga sikap postif
pengguna terhadap merek yang dijual. Pemasar dalam hal ini berusaha
memastikan loyalitas pengguna inti.
2. Menarik pengguna baru untuk menggunakan merek prosduk yang telah
ada dengan menekankan manfaat positif dari merek itu. Dalam hal ini,
pihak pemasar dapat menarik pengguna baru atas produk yang telah
beredar di pasar dengan cara memperlihatkan bahwa merek produk dapat
lebih baik memberikan mafaat yang diinginkan daripada merek lainnya.
3. Memposisikan produk baru kepada pengguna yang telah ada. Sebagaimana
umumnya perusahaan, merek selalu berusaha mengeluarkan produk baru.
Produk baru yang diluncurkan ditujukan untuk memenuhi keinginan
pengguna yang telah ada dari kategori produk. Seringkali hal itu dilakukan
dengan memperluas lini merek yang telah ada. Misalnya Pepsodent
mengeluarkan pasta gigi dengan atribut. Ada pasta gigi Peposdent
ekonomi, dan juga ada pasta gigi Pepsodent untuk kesehatan gigi dan gusi
dengan atribut yang lebih lengkap. Contoh lain pada pasta gigi Close-up
mengeluarkan pasta gigi dengan berbagai rasa dan aroma.
4. Memposisikan produk baru kepada pengguna baru dan pasar yang baru
muncul. Perusahaan sering kali mengeluarkan produk baru untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar dan konsumen yang baru
muncul. Dalam hal ini, pemasar bukan bermaskud menguatkan sikap
positif, tetapi berusaha mengubah sikap konsumen. Misalnya, Toshiba
memperkenalkan laptop untuk para eksekutif yang super sibuk.
Alasan Mengapa Perusahaan Perlu Mengubah Sikap Konsumen
1. Perusahaan ingin memunculkan segmen baru.