Kelebihan :
Cepat
Fleksibel
Murah dioperasionalkan
Akuntabilitasnya jelas
Kelemahannya :
Kelemahan
Kepedulian yang obsesif dalam mengikuti aturan
Keunggulan Matriks
6. Apa
maksud
c. Teknik delphi
digunakan untuk meramalkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan
dengan menggunakan pandangan dan kesepakatan dari sekelompok ahli yang
berasal dari berbagai bidang kerja atau industri.
Kelebihan :
Teknik ini sangat fleksibel untuk diaplikasikan dalam berbagai situasi
dan berbagai permasalahan yang rumit,
Prosedur iterasinya memungkinkan para ahli untuk memikirkan
kembali penilaian mereka berdasarkan feedback dari rekan ahli yang
lain.
Proses ini juga memberikan lebih banyak waktu kepada partisipan
untuk memikirkan kembali ide-ide mereka sebelum memberikan
penilaian, hal ini tentunya akan memberikan respon yang lebih
berkualitas.
Adanya kemungkinan pengaruh individual juga otomatis dihilingkan.
Adanya pengalihan isu yang keluar dari fokus utama diskusi dapat
dikendalikan oleh project manager
Proses ini akan menghasilkan catatan dari pemikiran grup dapat
direview saat diperlukan
Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi sebaran pendapat dari
para ahli ataupun poin-poin konsensus hal-hal yang telah disepakati
Kekurangan :
Delphi biasa sangat sensitif terhadap hal-hal berikut: a. Level keahlian
dari para panelis b. Komposisi panelis c. Cara project manager
melaporkan outlier d. Administrasi kuesioner
Teknik ini mengasumsikan para ahli memperbolehkan penilaian
mereka direvisi oleh pendapat dari orang lain.
Panel ahli rentan terhadap atrisi proses pelemahan disebabkan karena:
a. Kejenuhan dengan subjektopic penelitian b. Ketidakpuasan dengan
proses c. kekurangan waktu untuk melengkapi kuesioner
Beberapa praktisipengguna delpi menggunakan pengaruh uangpersuasi
secara moral untuk meyakinkan panelis supaya keep on track dalam
kasus ini, akan tetapi hal ini dapat menyebabkan bias terkait hasil
studi.
Ada kemungkinan terbentuk konsensus semu dalam panelis
menyetujui dan menyesuaikan peniliaian di grup.
Teknik ini seringkali memerlukan sejumlah waktu yang berkualitas
untuk melengkapi kuesioner dan seringkali menyita banyak waktu dari
periset.
Model motivasi
Model
Tradisional
Memberikan inisiatif.
Pada model tradisional ini, dalam memotivasi bawahannya seorang pemimpin dapat
menggunakan sistem inisiatif.
Contoh :
Jika seorang pegawai/ bawahan semakin rajin, maka seorang pemimpin dapat memberikan
gaji/ penghasilan yang lebih besar.
Tradisional
Menurut Elton Mayo pekerjaan yang membosankan dan dilakukan berulang‐ulang akan
menurunkan motivasi kerja. Dalam hal ini seorang pemimpin dapat meningkatkan motivasi
pegawainya melalui pemenuhan kebutuhan social mereka sehingga hal itu dapat membuat
mereka merasa berguna dan penting.
SDM
Pegawai cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik. Oleh karena itu pegawai
dapat diberi tanggung jawab yang lebih banyak dalam melaksanakan tugas berdasarkan atas
dasar minat dan kemampuannya.
UAS SEMESTER GASAL 2018/2019
1. Bagiamana cara mengatasi emosi yang ekstrem ( girang berlebih, sedih berlarut) pada
saat berkomunikasi ?
2. Contoh konrit perilaku yang terjadi dalam oragnisasi yang berkenaan dengan 3
komponen sifat
a. Komponen kognitif
Atasan saya memberikan promosi pada rekan kerja yang kurang pantas
mendapatkannya dibandingkan saya. Saya merasa tidak adil
b. Afek = perasaan
Saya tidak menyukai atasan saya
c. Perilaku = tindakan
Saya akan mencari pekerjaan lain / saya mengeluh mengenai atasan saya pada
orang lain
3. Kepuasan kerja dari beragam hasil penelitian dapat menjadi penentu kinerja, tingkat
absensi karyawan dan perilaku penarikan karyawan karena kepuasan kerja dalam hal
apapun sangat penting. Kecenderungan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam
perusahaan tidak akan dapat tercapai tanpa adanya kepuasan kerja karyawan.
Karyawan yang merasa puas atas pekerjaannya juga akan semangat untuk bekerja dan
tidak akan menarik diri dari pekerjaan
4. Mekanisme perilaku manajer dapat memengaruhi suasana hati posotif/negative
anggotanya beserta contoh
Manajer dapat menggunakan humor dan memberikan mereka hadiah apresiasi kecil
untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Dan ketika pemimpin dalam suasana
hati baik, maka anggota lebih posotif dan hasil kerja akan lebih baik. Memilih
anggota tim yang positif dapat memiliki efek yang menular karena suasana hati positif
mengalir dari satu anggota ke anggota yang lain. Dnegan demikian, sangat masuk
akan bagi para maajer untuk memilih anggota tim yang memiliki suasana hati positif.
5. Kompenen yang bisa mempengaruhi perubahan kepribadian
a. Pengalaman Awal: Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya
pengalaman awal (masa kanak kanak) dalam perkembangan kepribadian.
Trauma kelahiran, pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus
dari ingatan.
b. Pengaruh Budaya: dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk
mengembangkan pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan
budayanya.
c. Kondisi Fisik: kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap kepribadian seseorang. Kondisi tubuh meentukan apa yang dapat
dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan seseorang. Secara tidak
langsung seseorang akan merasakan tentang tubuhnya yang juga dipengaruhi
oleh perasaan orang lain terhadap tubuhnya. Kondisi fisik yang mempengaruhi
kepribadian antara lain adalah kelelahan, malnutrisi, gangguan
fisik, penyakit menahun, dan gangguan kelenjar endokrin ke kelenjar tiroid
(membuat gelisah, pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga, dan
sebagainya).
d. Daya Tarik: orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya
memiliki lebih banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada
orang yang dinilai kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki
karakteristik menarik akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.
e. Inteligensi: Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan
ia sombong, dan anak yang kurang pandai merasa bodoh. Apabila berdekatan
dengan orang yang pandai tersebut, dan tidak jarang memberikan perlakuan
yang kurang baik.
f. Emosi: ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang yang
tidak matang. Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan
cenderung kasar, tidak mau bekerja sama dan sibuk sendiri.
g. Nama: walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh
terhadap konsepdiri, namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari
bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam hidupnya. Nama
yang dipakai memanggil ,mereka (karena nama itu mempunyai asosiasi yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pikiran orang lain) akan
mewarnai penilainya orang terhadap dirinya.
h. Keberhasilan dan Kegagalan: Keberhasilan dan kegagalan akan
mempengaruhi konsepdiri, kegagalan dapat merusak konsep diri, sedangkan
keberhasilan akan menunjang konsep diri itu.
i. Penerimaan Sosial: anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat
mengembangkan rasa percaya diri dan kepandaiannya. Sebaliknya anak yang
tidak diterima dalam lingkungan sosialnya akan membenci orang lain,
cemberut, dan mudah tersinggung.
j. Pengaruh Keluarga: pengaruh keluarga sangat
mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu terbanyak anak adalah keluarga
dan di dalam keluarga itulah diletakkan sendi sendi dasar kepribadian.
k. Perubahan Fisik: perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya
perubahan kematangan fisik yang mengarah kepada perbaikan kepribadian.
Akan tetapi, perubahan fisik yang mengarah pada klimakterium dengan
meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran menuju ke arah yang
lebih buruk.
6. Proses motivasi dan nilai memengaruhi penetapan tujuan dan motivasi
Nilai memengaruhi penetapan tujuan dan motivasi
Nilai adalah keyakinan dasar dalam bentuk keadaan atau tindakan yang diyakini
benar secara personal ataupun dalam lingkup sosial. Penetapan tujuan dan motivasi
tentunya dipengaruhi oleh keyakinan dasar seseorang dalam lingkup social.
7. “kohevisitas yang tinggi dalam kelompok menghasilkan produktivitas kelompok yang
tinggi” setuju?
Setuju. Kohevisitas kelompok adalah suatu ketertarikan anggota kelompok untuk
tetap bersatu, tetap menjadi bagian dari kelompok dan bekerjasama mencapai
tujuan kelompok. Semakin tinggi tingkat kohevisitas kelompok semakin tinggi juga
tekad mereka dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan kelompok. Kekompakan
dalam mencapai tujuan kelompok jelas akan meningkatkan produktivitas kerja.