Anda di halaman 1dari 4

RESUME KEGIATAN PKL

DI BMKG KANTOR OPERASIONAL METEOROLOGI

Disusun Oleh:
Suci Erniya Rahman
1507045014

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Goefisika) adalah suatu lembaga
pemerintahan non departemen, yang menangani dalam pengumpulan data cuaca, dan mengirim
data cuaca yang didapat melalui observasi. Untuk BMKG Balikpapan kelas I di kalimantan timur
menaungi 8 unit BMKG yang terbagi 4 di Kalimantan Timur dan 4 di Kalimantan Utara. Fungsi
BMKG sendiri untuk memantau cuaca, gempa bumi dan penerbangan. Cuaca dan iklim
merupakan dua hal yang berbeda, secara garis besar cuaca merupakan perubahan keadaan
lingkungan (Suhu, curah hujan, angin, tekanan dan sebagainya) dalam periode yang singkat dan
wilayah tertentu. Sedangkan iklim merupakan perubahan cuaca dalam kurun waktu yang lama
dan wilayah yang luas.
Di minggu pertama PKL kami di tempatkan di BMKG bagian operasional, di bagian ini
terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian Observasi, Tekhnisi dan Data Informasi (kami difokuskan
di bagian Observasi dan Tekhnisi). Dimana sebelumnya kami berkenalan dengan beberapa staf
yang ada di BMKG Meteorologi bagian operasional. Untuk dibagian Tekhnisi kami
diperkenalkan dengan alat-alat yang ada di BMKG Meteorologi ini oleh pak Gusto, kami dibawa
ke taman alat, sebelumnya kami diberi penjelasan singkat tentang tipe peralatan yang ada di
BMKG yaitu peralatan konvensional dan peralatan canggih (Radar, Satelit dan AWOS), tipe data
yang dikumpulkan (Sinoptik dan penerbangan, dimana data Sinoptik merupakan data di wilayah-
wilayah yang merupakan data yang tidak cepat tapi akurat, sedangkan data penerbangan
digunakan untuk keperluan penerbangan yang mengharuskan data yang cepat dan akurat),
parameter cuaca (Radiasi Matahari, Suhu, Kelembaban Udara, Tekanan, Angin, Penguapan dan
Curah Hujan) dan sebagainya. Setelah itu, kami dibawa ke taman alat, diperkenalkan dengan
beberapa alat yang ada di taman tersebut.
Alat yang pertama adalah alat Sangkar Meteorologi (Psikrometer) yang merupakan alat
untuk mengukur kelembaban udara dan suhu yang terdiri dari termometer maksimum dan
minimum, bola basah dan bola kering, untuk termometernya sendiri ada dua jenis termometer
yaitu termometer air raksa dan termometer alkohol, adapun fungsi dari digunakannya dua jenis
termometer yang berbeda ini yaitu dari tingkat penguapannya yang berbeda. Alat yang kedua
yaitu alat curah hujan (penakar hujan observatorium) dimana alat ini terdiri dari corong,
penampung dan pengukur, adapun data yang diukur yaitu tingginya air hujan yang terukur degan
satuan (mm). Alat yang ketiga yaitu Campble Stokes yang merupakan alat untuk mengukur
intensitas matahari dengan prinsip kerja membakar pias dalam lama penyinaran yang dilakukan
selama 12 jam (selama ada cahaya matahari). Alat yang keempat yaitu Open Pan Evapometer
yang merupakan alat pengukur evaporasi (penguapan) yang terdiri dari panci penguapan,
termometer dan hooh gauge dan Anemometer (untuk mengukur angin permukaan/banyaknya
angin dibagi luas permukaan). Alat yang kelima adalah Anemometer yang berfungsi untuk
mengukur arah dan kecepatan angin. Alat yang keenam adalah kualitas udara sebagai tempat
pengumpulan sampel air hujan, selanjutnya adalah penakar hujan Hillman yang hampir sama
dengan alat pengkukur curah hujan.
Sedangkan untuk alat yang canggih atau modern yaitu Radar, AWOS (Automatic
Weather Observed System), Satelit, filament dan ARG. Dimana AWOS mengukur data curah
hujan, tekanan udara, temperaur dan kecepatan serta arah angin di runaway 25 dan runaway 07
yang datanya diamati setiap 30 menit sekali. Untuk data satelit merupakan data citra.
Selanjutnya untuk dibagian Observasi kami diperkenalkan dengan data AWOS, dan kami
diajarkan untuk menginput data angin dan temperatur (saya menginput data temperatur bulan
Agustus 2006 dan April 2008) oleh ibu Endang. Dimana kemudian data tersebut dibandingkan
untuk mengetahui kapan waktu temperatur tertinggi dan terendah dan hubungannya dengan
kelembaban relative (RH). Adapun hasil data temperatur yang saya olah yaitu sebagai berikut:

Temperature Rata-Rata Harian


30.0
29.0
28.0
27.0
Temperature

26.0 Agustus 2006


25.0 April 2008
24.0
23.0
22.0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28

Tanggal

Gambar 1. Grafik Temperatur Rata-rata Harian (Agustus 2006 dan April 2008)
Dimana temperatur rata-rata harian pada bulan Agustus 2006 dan April 2008 memiliki
pola yang hampir sama, namun pada sekitar tanggal 18 sampai degan tanggal 20 di bulan
Agustus 2006 dan April 2008 memiliki perbedaan, yang mungkin disebabkan oleh beberapa
fenomena alam yang terjadi. Sedangkan untuk temperatur rata-rata yang tertinggi terjadi pada
tanggal 27 baik dibulan Agustus 2006 maupun dibulan April 2008 yaitu sekitar 29℃
dibandingkan degan temperatur rata-rata pada bulan tersebutt, sedangkan untuk temperatur rata-
rata harian terendah terjadi pada tanggal 2 baik pada bulan Agustus 2006 maupun pada bulan
April 2008 yaitu sekitar 24,5 ℃.

RH Rata-rata Harian
100.0
95.0
90.0
85.0 Agustus 2006
RH

80.0 April 2008

75.0
70.0
1

22

28
10

13

16

19

25

Tanggal

Gambar 2. Grafik RH Rata-rata Harian (Agustus 2006 dan April 2008)


Sedangkan untuk data kelembaban relative (RH) berbanding terbalik degan temperatur,
yaitu ketika temperatur tinggi maka kelembaban rendah, dari hasil grafik dapat dilihat bahwa RH
pada bulan Agustus 2006 dan April 2008 memiliki pola yang hampir sama, seperti halnya
temperatur. Dimana terjadi perbedaan pola pada sekitar tanggal 18 sampai degan 20 baik dibulan
Agustus 2006 maupun di bulan April 2008.

Anda mungkin juga menyukai