Anda di halaman 1dari 3

4.

3 Pembahasan
Kalor adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan dari suatu zat ke zat lain
karena perbedaan suhu sedangkan energi adalah suatu hasil yang didapat, atau
dikeluarkan suatu zat ke zat lain karena telah terjadi suatu perpindahan atau gerak.
Tara kalor listrik adalah perpindahan antara energi listrik yang diberikan
terhadap kalor yang dihasilkan. Teori yang mendasari tentang kalor listrik adalah
hukum Joule dan asas Black.
Pada percobaan ini digunakan kalorimeter dan energi listrik untuk menentukan
besarnya nilai tara kalor listrik. Berdasarkan analisis percobaan dapat disimpulkan
bahwa ketika air diberikan energi listrik dan air dikocok atau diaduk, maka terjadi
perubahan suhu pada air yang terdapat di dalam kalorimeter. Hal ini terjadi karena
ada perpindahan energi, dari energi listrik ke energi kalor yang ditandai dengan
meningkatnya suhu air di dalam kalorimeter, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu benda ke benda lain akibat
perbedaan suhu.
Dan berdasarkan pada percobaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai tara
kalor juga dipengeruhi oleh faktor-faktor seperti massa kalorimeter, massa air,
koefisien panas jenis kalorimeter, koefisien panas jenis air, suhu, arus listrik dan
juga waktu.
Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi dalam praktikum tara kalor ini
yaitu:
1. Kurangnya ketelitian praktikan dalam membaca skala termometer.
2. Kesalahan dalam rangkaian kabel sehingga dalam merangkai rangkaian
memakan waktu cukup lama.
3. Pengisisan air dalam kalorimeter yang terlalu sedikit atau terlalu banyak.
4. Perhitungan waktu setiap kenaikkan 2℃ . yang menggunakan stopwatch
pada hp yang mengakibatkan kekurang-telitian praktikan dalam mencatat
waktu secara akurat.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk megukur jumlah kalor yang
terlibat dlaam suatu perubahan atau reaksi kimia.
Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengelirkan arus listrik pada kumparan
kawat penghantar yang dimasukkan ke dalam air. Pada waktu bergerak dalam
kawat penghantar (akibat perbedaan potensial) pembawa muatan bertumbukkan
dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan
bertumbukkan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan
listriknya. Tumbukkan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang
dialiri arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor. Penemu kalorimeter
adalah Joseph Black yang merupakan seorang ahli kimia-fisika dari Skotlandia,
dan menjabat professor di Universitas Edinburgh.
Hubungan antara kalor dengan energi listrik yaitu kalor merupakan sebuah
bentuk energi sehingga dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Menurut
hukum kekekalan energi kalor. Begitupun sebaliknya, energi kalor dapat berubah
menjadi energi listrik.
Sementara itu, energi listrik sendiri merupakan perkaliaan antara tegangan
dengan arus listrik. Artinya, ada interaksi yang koheren antara energi listrik
dengan panas atau dengan energi kalor yang dihasilkan dari perkalian waktu
dengan daya tersebut.
Semakin tinggi waktu yang ditempuh suatu benda semakin tinggi pada
suhunya, maka sangat jelas sekali bahwa perpindahan kalor terjadi akibat
perbedaan suhu yang terjadi dari suatu zat tersebut.
Kalor dalam peristiwa endotermik dan eksotermik tidak kehilangan energi
(kalor). Jumlah kalor yang diterima oleh benda harus memenuhi hukum kekekalan
energi dimohon sama jumlahnya dengan energi yang dilepas. Listrik juga
memberikan kalor. Orang mempergunakan listrik untuk memasak makanan dan
untuk menggerakkan mesin. Panas juga menyebabkan benda mengembang, kita
telah melihat bagaimana termometer mengukur panas. Bila hari panas maka air
raksa naik dalam batang termometer, semakin panas hari maka makin naik tinggi
air raksa itu. Ini disebabkan karena panas menyebabkan benda-benda
berkonsentrasi.
Bila dua sistem yang suhunya berbeda-beda bersentuhan satu sama lain. Maka
suhu akhir yang dicapai oleh kedua sistem tersebut berada diantara dua suhu
permukaan tersebut. Selanjutnya dinyatakan saja bahwa perubahan suhu adalah
sesuatu dari sebuah benda pada suatu suhu yang lebih tinggi ke sebuah benda pada
suatu kalor. Jadi kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang
suhunya rendah.
Berdasarkan analisis percobaan dapat disimpulkan bahwa ketika air diberikan
energi listrik dan dikocok maka terjadi perubahan suhu pada air yang terdapat
dalam kalorimeter. Hal ini terjadi karena ada perpindahan energi, dari energi
listrik ke energi kalor atau panas yang ditandai dengan meningkatnya suhu air
dalam kalorimeter.
Menurut literatur Tara Kalor Listrik adalah 4,2 Joule. Perbedaan hasil yang
diperoleh karena faktor kesalahan dalam melakukan praktikum seperti kesalahan
pada alat kalibrasi yang kurang baik, serta pengamatan yang kurang teliti.
Semakin tinggi waktu yang ditempuh suatu benda maka semakin tinggi pula
suhunya, maka sangat jelas sekali bahwa perpindahan kalor terjadi akibat
perbedaan suhu yang terjadi dari suatu zat tersebut.
Aplikasi kalor terhadap kehidupan kita sehari-hari adalah sebagai berikut :
1. Orang yang membuat api dari kayu
2. Dibakarnya bahan bakar dalam mesin-mesin untuk menjalankannya
Tara kalor listrik adalah kemampuan setiap benda atau zat untuk menyerap
kalor yang bereda-beda. Hal ini terjadi karena perbedaan kalor jenisnya yang
menyatakan jumlah kalor yang bisa di terima setiap kg benda dan kenaikkan
suhunya untuk menghitung jumlah perpindahan energi kalor ke energi listrik dan
sebaliknya. Pada percobaan tara kalor listrik digunakan kalorimeter yang berisi
fluida (cairan) yang akan diberikan aliran listrik, pada percobaan ini yang
digunakan adalah arus DC (Direct Current) yang dimasukkan agar energi yang
diberikan tidak terlalu panas agar termometer tidak pecah.

Anda mungkin juga menyukai