Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA Crush Injury

A : Cek Patensi jalan Nafas dan Kontrol cervical


B : Berikan ventilasi yang ade kuat, Pemberian oksigen (O2) guna mencegah terjadinya hipoksia
jaringan serta terutama organ-organ vital.
C :Stabilkan Sirkulasi dan hemodinamik dan Kontrol Pendarahah
1. Kemudian dilanjutkan dengan terapi cairan, terapi cairan awal harus diarahkan untuk
mengoreksi takikardia atau hipotension dengan memperluas volume cairan tubuh dengan
cepat dengan menggunakan cairan NaCl ( isotonic) atau ringer laktat diguyur dan kemudian
dilanjutkan perlahan ± 1-1.5 L/jam
2. Untuk mencegah gagal ginjal dengan hidrasi yang sesuai, anjuran terapi akhir–akhir ini
berupa pemberian cairan Intravena dan manitol untuk mempertahankan diuresis minimal 300-
400 mL/jam, dalam hal ini penting dipasang folley cateter guna menghitung balance cairan
masuk dan cairan keluar
3. Masukkan natrium bikarbonat intravena sampai pH urine mencapai 6,5 untuk mencegah
mioglobin dan endapan sama urat di ginjal. Disarankan bahwa 50-100 mEq bikarbonat,
tergantung pada tingkat keparahan.
4. Selain natrium bikarbonat, perawatan lain mungkin diperlukan untuk memperbaiki
hiperkalemia, tergantung pada cedera yang mengancam , biasanya diberikan ;
Insulin dan glukosa.
Kalsium - intravena untuk disritmia.
Beta-2 agonists - albuterol, metaproterenol sulfat (Alupent), dll
Kalium-pengikat resin seperti natrium sulfonat polystyrene (Kayexalate).
Dialisis, terutama pada pasien gagal ginjal akut
D : Cek Kesadaran dengan GCS apakah ada penurunan kesadaran dan dicari penyebabnya
E: Exposure dan everiomental conrol, Buka semua baju pasien hindari hipotermia

Pemriksaan Laboratorium
Untuk penilaian Berapa besar kerusakan otot perlu diperiksa serum myglobin ini sangat penting dalam
penatalaksanaa crush injury supaya tidak terjadi gagal ginjal dan syok Mioglobin adalah protein heme
yang ditemukan pada otot halus dan skeletal. Mioglobin serum mencerminkan keseimbangan antara
pelepasan mioglobin intravaskuler dari pembebasan otot dan ginjal.Tes ini berfungsi untuk menilai
kerusakan otot dari penyebab apa pun
Nilai Rujukan :
Dewasa : 12-90 ng/ml, 12-90 µg/l
- Wanita : 12-75 ng/ml, 12-75 µg/l
- Pria : 20-90 ng/ml, 20-90 µg/l
Upaya terhakir adalah Amputasi daerah extremitas yang menyebabkan Crush Injury

Adapun indikasi yang sangat penting diketahui yaitu :


(1) Live saving (menyelamatkan jiwa), contoh trauma disertai keadaan yang mengancam jiwa
(perdarahan dan infeksi). Sangat mengancam nyawa bila dibiarkan, misalnya pada crush
injury, sepsis yang berat, dan adanya tumor ganas.
(2) Limb saving (memanfaatkan kembali kegagalan fungsi ekstremitas secaramaksimal),
seperti pada kelainan kongenital dan keganasan. Anggota gerak tidak berfungsi sama
sekali, sensibilitas anggota gerak hilang sama sekali, adanya nyeri yang hebat,
malformasi hebat atau ostemielitis yang disertai dengan kerusakan tulang hebat. Serta
kematian jaringan baik akibat diabetes melitus (DM), penyakit vaskuler, setelah suatu
trauma, dapat di indikasikan amputasi.

Anda mungkin juga menyukai