Disusun oleh :
Kelompok 6
Dosen Pembimbing :
Apriyani, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Tn. B berumur 44th datang ke IGD RSUD diantar oleh keluarganya dengan keluhan utama klien
mengeluh sakit saat BAK, Klien dinyatakan terdiagnosa penyakit GGK sejak 3 bulan yg lalu dan
sudah menjalani Hemodialisa 2 kali seminggu. pengkajian klien mengatakan nyeri muncul dari
pinggang sebelah kiri. Klien mengatakan nyerinya sejak 5 hari yang lalu saat buang air kecil.
TTV klien TD :140/90mmHg.
Suhu : 36,5 oC,
RR: 22x/menit.
Nadi : 90x/menit.
Setelah dilakukan pengkajian, klien ditemukan masalah keperawatan yaitu gangguan rasa
nyaman nyeri, gangguan elimininasi urine Klien terpasang infus RL 500ml 20 t/m.
BAK 4-5 x/hari namun keluar sedikit lebih kurang 100-200 cc/hari, warna urin merah pekat,
menggunakan diuretik (lasix).
1. Clarify Unfamiliar Terms (Mengklarifikasi Istilah atau Konsep yang belum difahami)
- Amanah : Hemodialisa
Bagus : Proses pembersihan darah dari zat2 sampah melalui proses penyaringan
di luar tubuh
Mutia : Prosedur medis yang bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal akibat
kerusakan pada organ tersebut
Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti pada saat ini paling murah dan
sederhana. Bagi penderita gagal ginjal akut maupun gagal ginjal terminal dapat
mengalami keadaan kegawatan berupa : gagal jantung kongestif, hiperkalemia, asidosis
metabolik, serta pendarahan, dan pasien dapat meninggal dunia bila tidak dilakukan
dialisis.
- Dina : Diuretik
Cyndi : Obat yg digunakan untuk membuang kelebihan garam dan air dari dalam
tubuh melalui urine
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis) melalui kerja
langsung terhadap ginjal (Tjay dan Rahardja, 2002). Pada umumnya diuretik digunakan
untuk mengurangi kelebihan cairan misalnya pada udem.
- Cyndi : GGK
Ajeng : GGK adalah suatu keadaan ginjal mengalami kerusakan sehinggta tidak
mampu lagi mengeluarkan sisa metabolisme yang ada di tubuh dan menyebabkan
oenumpukan urea dan sampah metabolik lainya serta ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
Annisa :Penyakit ginjal yang telah berlangsung lama sehingga menyebabkan
gagal ginjal.
Gagal Ginjal Kronis adalah penurunan fungsi ginjal kronis yang bersifat progresif dan
ireversibel yang ditandai dengan penurunan atau keruksakan struktur serta fungsi ginjal
selama lebih dari 3 bulan, sehingga menggangu keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
yang berdampak pada semua sistem tubuh yang dapat terjadi berbagai faktor yang terjadi
dalam waktu yang lama semakin lama kerusakannya semakin parah (Sumitra,2015).
- Mutia : Infus RL
Dwi Merlina : Ringer laktat (RL) jenis cairan infus golongan kristaloid yang diberikan
kepada pasien yang mengalami dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh.
Dina : Tujuan pemberian infus ringer laktat untuk menggantikan cairan tubuh
yang hilang serta meningkatkan diuresis, yaitu penambah cairan kencing (urine).
d. Tasya : Bagaimana tindakan dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi gangguan
eliminasi urin?
Dwi :Pemasangan kateter.
Amanah :batasi cairan yang masuk
f. Annisa : Apa yang menyebabkan nyeri pinggang sebelah kiri pada Klien
tersebut ?
Cyndi :Karna disebabkan batu ginjal yg membengkak dan terjepit dlm ureter,
sehingga menyebabkan rasa nyeri pd pinggang.
g. Dwi Merlina : Apa saja faktor apa saja yang dapat menyebabkan GGK ?
Annisa : Kadar gula darah tinggi menyebabkan pembuluh darah pada ginjal
mengalami kerusakan, Hipertensi, Penyakit ginjal dan infeksi, Penggunaan obat obatan
jangka panjang, Obstruksi saluran kemih
h. Dina : Apa tindakan intervesi utama yang harus dilakukan pada kasus tersebut untuk
mengatasi masalah keperawatan yang muncul?
Tasya : Manajemen Nyeri
Pembuluh darah pada ginjal mengalami Glomerulo fitration rate Obstruksi saluran
kerusakan kemih
Referensi:
Tucker, Susan Martin. Dkk. 2010. Standar
perawatan pasien: proses keperawatan,
diagnosis, dan evaluasi. Ed. 7. Jakarta: EGC
2. Mutia : Apa yang menyebabkan urine Tasya : Gagal ginjal didefinisikan sebagai
klien berwarna merah pekat?
penurunan laju penyaringan atau filtrasi ginjal
selama 3 bulan atau lebih. Ginjal berfungsi
menyaring limbah dan kelebihan cairan dari
darah sebelum dibuang melalui cairan urine.
Setiap hari, kedua ginjal menyaring sekitar
120-150 liter darah, dan menghasilkan sekitar
1-2 liter urine. Didalam ginjal, terdapat unit
penyaring atau nefron yang terdiri dari
glomerulus dan tubulus. Glomerulus
menyaring cairan dan limbah untuk
dikeluarkan, serta mencegah keluarnya sel
darah dan molekul besar yang berbentuk
protein. Dalam kondisi gagal ginjal kronis,
cairan dan elektrolit, serta limbah dapat
menumpuk dalam tubuh . Urin yang berwarna
merah dapat disebabkan oleh adanya darah.
Darah dalam urin dapat berasal dari infeksi,
penyakit ginjal, batu saluran kemih, kanker,
atau pembesaran prostat pada pria.
Referensi : Willy, Tjin. Kelainan Pada Urin.
2018
A. DEFINISI
Gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible
dimana kemapuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan serta elektrolit sehingga menyebabkan uremia yaitu retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah (Smeltzer & Bare, 2013).
Gagal Ginjal Kronis adalah penurunan fungsi ginjal kronis yang bersifat progresif
dan ireversibel yang ditandai dengan penurunan atau keruksakan struktur serta fungsi
ginjal selama lebih dari 3 bulan, sehingga menggangu keseimbangan cairan dan elektrolit
tumbuh yang berdampak pada semua sistem tubuh yang dapat terjadi berbagai faktor
yang terjadi dalam waktu yang lama semakin lama kerusakannya semakin parah
(Sumitra,2015).
B. ETIOLOGI
Penyebab tersering terjadinya gagal gionjal kronik adalah diabetes dan tekanan
darah tinggi, yaitu dari sekitrar dua pertiga dari seluruh kasus (National Kidney
Foundation, 2015). Gagal ginjal kronik disebabkan oleh bebrapa faktor diantaranya
adalah gangguan penurunan laju filtrasi glomeruluis, retensi cairanb dan natrium,
asidosis, anemia ketidakseimbanbgan kalsium dan fosfatdan penyakjit tulang uremik
(Smeltzer & Bare, 2008).
Beberapa penyebab penyakit ginjal kronis adalah sebagai berikut:
a. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah penyakit inflamasi atau non inflamasi pada glomerulus
yang menyebabkan perubahan permeabilitas, perubahan struktur, dan fungsi
glomerulus. (Sudoyo, 2014)
b. Ginjal polikistik
Penyakit ginjal polikistik adalah gangguan turun temurun dimana kistik seperti
anggur berisi cairan serosa, darah, atau urine menggantikan jaringan ginjal normal.
(Black, 2014)
c. Nefropati diabetik
Nefropati diabetik ditandai dengan adanya mikroalbuminuria (30 mg/hari, atau 2µg/
menit) tanpa adanya gangguan ginjal, disertai dengan peningkatan tekanan darah
sehinggga mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus dan akhirnya
menyebabkan gagal ginjal tahap akhir. (Sudoyo, 2014)
d. Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih, berdasarkan rata-rata tiga kali pengukuran
atau lebih yang diukur secara terpisah. (Priscilla LeMone, 2015)
e. Obstruksi
Karena batu Batu ginjal merupakan keadaan tidak normal didalam ginjal, dan
mengandung komponen kristal serta matriks organik. (Sudoyo, 2014)
C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Smeltzer dan Bare (2014) setiap sistem tubuh pada gagal ginjal kronik
dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka klien akan menunjukkan sejumlah tanda dan
gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal,
usia klien dan kondisi yang mendasari. Tanda dan gejala klien gagal ginjal kronis adalah
sebagai berikut:
a. Manifestasi Kardiovaskuler
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem renin-
angiotensin-aldosteron), pitting edema (kaki, tangan, sakrum), pembesaran vena leher.
b. Manifestasi Dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, pruritus, ekimosis, kuku tipis
dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
c. Manifestasi Pulmoner
Krekels, sputum kental dan liat, napas dangkal, pernapasan Kussmaul.
d. Manifestasi Gastrointestinal
Napas berbau amonia, ulserasi dan pendarahan pada mulut, anoreksia, mual, muntah,
konstipasi dan diare, pendarahan saluran gastrointestinal
e. Manifestasi Neurologi
Kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan tungkai, panas
pada telapak kaki, perubahan perilaku.
f. Manifestasi Muskuloskeletal
Kram otot, kekuatan otot hilang, fraktur tulang, foot drop.
g. Manifestasi Reproduktif
Amenore dan atrofi testikuler.
D. KOMPLIKASI
Seperti penyakit kronis dan lama lainnya, klien gagal ginjal kronis akan
mengalami beberapa komplikasi. Komplikasi dari gagal ginjal kronis menurut Suwitra
(2006) antara lain adalah:
a. Hiperkalemi akibat penurunan sekresi asidosis metabolik, kata bolisme, dan masukan
diit berlebih.
b. Perikarditis, efusi perikardial, dan tamponad jantung akibat retensi produk sampah
uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
c. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin angiotensin
aldosteron.
d. Anemia akibat penurunan eritropoitin.
e. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum
yang rendah, metabolisme vitamin D yang abnormal dan peningkatan kadar
alumunium akibat peningkatan nitrogen dan ion anorganik.
f. Uremia akibat peningkatan kadar uream dalam tubuh.
g. Gagal jantung akibat peningkatan kerja jantung yang berlebihan.
h. Malnutrisi karena anoreksia, mual, dan muntah.
i. Hiperparatiroid, Hiperkalemia, dan Hiperfosfatemia.
E. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Konservatif
Tujuannya adalah untuk mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif,
meringankan keluhan akibat akumulasi toksin, memperbaiki metabolisme secara
opitimal dan memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
a. Peranan Diet
Terapi diet rendah protein menguntungkan untuk mencegah atau mengurangi
toksin, tetapi untuk jangka lama dapat merugikan terutama gangguan
keseimbangan negative nitrogen
b. Kebutuhan Jumlah Kalori
Kebutuhan jumlah kalori atau sumber energy untuk gagal ginjal kronis harus
adekuat dengan tujuan yaitu mempertahankan keseimbangan positif nitrogen,
memelihara status nutrisi dan memelihara status gizi.
c. Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan harus adekuat supaya jumlah diuretus mencapai 2L perhari.
2. Terapi Simptomatik
a. Asidosis Metabolik
Ini harus dikoreksi karena untulk meningkatkan serum kalsium (hiperglikermia),
unutl mencegah dan menmgobati asidosis metabolic dapat diberikan suplemen
alkali.
b. Anemia
Transfuse darah merupakan salah satu terapi aternatif, muarh dan efektif. Tetapi,
terapi pemberian transfuse darah dapat mengakibatkan kematian mendadak.
c. Keluhan Gastrointestinal
Anoreksia, mual dan muntah merupakan keluhan yang sering dijumpai pad GGK.
Keluhanb gastrointestinal ini merupakan keluhan utama dari GGK.
d. Kelainan Kulit
Tindakan yang diberikan tergantung dengan jenis keluhan kulit.
e. Kelainan Neuromuskular
Bebrapa terapi pilihanj yang dapat dilakukan yaitu terapi hemodialysis regular
yang adekuat.
f. Hipertensi
Pemberian obat hipertensi
g. Kelainan Sistem Kardiovaskular
Tindakan yang diberikan tergantung dari kelainan kardiovaskular yang diderita.
F. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi gagal ginjal kronik pada awalnya tergantung dari penyakit yang
mendasarinya. Namun, setelah itu proses yang terjadi adalah sama. Pada diabetes melitus,
terjadi hambatan aliran pembuluh darah sehingga terjadi nefropati diabetik, dimana
terjadi peningkatan tekanan glomerular sehingga terjadi ekspansi mesangial, hipertrofi
glomerular. Semua itu akan menyebabkan berkurangnya area filtrasi yang mengarah pada
glomerulosklerosis (Sudoyo, 2009). Tingginya tekanan darah juga menyebabkan terjadi
gagal ginjal kronis. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan perlukaan pada arteriol
aferen ginjal sehingga dapat terjadi penurunan filtrasi (Rahman, dkk, 2013). Pada pasien
gagal ginjal kronis, terjadi peningkatan kadar air dan natrium dalam tubuh. Hal ini
disebabkan karena gangguan ginjal dapat mengganggu keseimbangan glomerulotubular
sehingga terjadi peningkatan intake natrium yang akan menyebabkan retensi natrium dan
meningkatkan volume cairan ekstrasel. Reabsorbsi natrium akan menstimulasi osmosis
air dari lumen tubulus menuju kapiler peritubular sehingga dapat terjadi hipertensi.
Hipertensi akan menyebabkan kerja jantung meningkat dan merusak pembuluh darah
ginjal. Rusaknya pembuluh darah ginjal mengakibatkan gangguan filtrasi dan
meningkatkan keparahan dari hipertensi (Rahman, 2013).
1. Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi, eliminasi, istirahat tidur, serta
kebutuhan seksual. Pada Gagal Ginjal Kronik ada beberapa kebutuhan yang
terganggu, yaitu:
a. Kebutuhan Oksigenasi
Klien dengan Gagal Ginjal Kronik pada sistem kardiovaskuler mengalami
hipertensi, pitting edema (kaki, tangan, dan sakrum), edema periorbital, gesekan
perikardium, pembesaran vena-vena dileher, perikarditis, tamponade perikardium,
hiperkalemia, hiperlipidemia, perubahan elektrokardiografi (EKG).
b. Kebutuhan Nutrisi
Pada penyakit gagal ginjal kronik sistem pencernaan cenderung ditemukan adanya
ulserasi dan perdarahan pada saluran cerna, anoreksia, mual dan muntah, cegukan,
konstipasi atau diare, foeter uremik, gastritis erosif yang berhubungan dengan
gangguan metabolisme protein dan kalori. Keadaan Gagal Ginjal Kronik
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal (nefron) dalam hal mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme tubuh yang salah satunya adalah ureum.
c. Kebutuhan aktifitas
Klien dengan Gagal Ginjal Kronik pada sistem neurologik mengalami konfusi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, disorientasi, tremor, kejang, asteriksis, tungkai
tidak nyaman, telapak kaki serasa terbakar, perubahan perilaku, gangguan tidur,
sakit kepala, letargi, neuropati perifer, bingung, koma. Sedangkan pada sistem
muskuloskeletal ditemukan adanya kram otot, lemah, kehilangan kekuatan otot,
osteodistrofi ginjal menyebabkan osteomalasia, nyeri tulang, fraktur.
2. Kebutuhan Aman & Nyaman
Pada klien dengan Gagal Ginjal Kronik cenderung ditemukan adanya warna kulit
keabu-abuan, kulit kering dan gampang terkelupas, ekimosis, purpura, kuku rapuh,
rambut kasar dan tipis, pucat, hiperpigmentasi, pluritis, dan adanya rasa gatal akibat
dari uremi frost.
3. Kebutuhan Rasa Cinta serta Memiliki dan Dimiliki
Memberi dan menerima kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki
sahabat, diterima oleh kelompok sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan Akan Harga Diri Ataupun Perasaan Dihargai Oleh Orang Lain
Pada klien dengan Gagal Ginjal Kronik biasanya mengalami perasaan tak berdaya,
tak ada kekuatan, tak ada harapan, takut, marah, mudah tersinggung dan terdapatnya
perubahan kepribadian.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi
pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
G. PATHWAY
Glomerulonefritis,
Pielonefritis, Hidronefosis
Sindroma Nefrotik
Tumor Ginjal
Kelebihan Kerusakan
Intoleransi volume Integritas
Aktivitas cairan jaringan
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian fokus keperawatan yang perlu diperhatikan pada penderita gagal
ginjal kronik menurut Prabowo (2014) dan Le Mone & Burke (2016):
1) Identitas
Selain identitas klien: nama tempat tanggal lahir, usia, agama, jenis kelamin, juga
identitas orangtuanya yang meliputi: nama orangtua, pendidikan, dan pekerjaan.
2) Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
i. Saat masuk Rumah Sakit
Keluhan utama penyebab klien sampai dibawa ke rumah sakit.
ii. Saat Pengkajian
Keluhan yang dialami pasien saat dilakukan pengkajian meliputi PQRST
(palliative, quantitatif, region, scale, timing).
iii. Keluhan Penyerta
Keluhan yang dialami oleh pasien selain keluhan utama. Tanda dan gejala klinis
gagal ginjal kronis seperti: keluhan anoreksia, mual, kenaikan berat badan, atau
edema, penurunan output urin, perubahan pola napas, perubahan fisiologis kulit
dan bau urea pada napas.
3) Riwayat Kehamilan
a. Pre Natal: kurang asupan nutrisi, terserang penyakit infeksi selama hamil.
b. Intra Natal: Bayi terlalu lama di jalan lahir, terjepit jalan lahir, bayi menderita
caput sesadonium, bayi menderita cepal hematom.
c. Post Natal: Kurang asupan nutrisi, bayi menderita penyakit infeksi, asfiksia,
dan icterus.
4) Riwayat Masa Lalu
a. Penyakit waktu kecil
Penyakit yang pernah diderita dan apakah pernah berobat tapi tidak sembuh?
b. Pernah di rawat di Rumah Sakit
Tanyakan apakah sakit yang dialami di waktu kecil sampai membuat pasien
dirawat dirumah sakit, jika ia, apakah keadaannya parah atau seperti apa.