“Kasus Masalah Etik yang Melanggar Prinsip Moral Beneficence dan No-maleficence”
Pembagian Peran
Pasien : Elis
Dokter : Sukma
Kasus :
Role Play
Perawat lain : "Fit, sekarang sudah waktunya melakukan pemberian obat pada pasien
Perawat safitri : “Oh, iya. Hampir saja lupa. Baiklah, saya akan baca terlebih dahulu
instruksi dari dokter mengenai obat yang akan diberikan pada Ibu Elis.”
Perawat Safitri : “Eh, iya nih. Saya bingung, ini tulisan dosisnya berapa ya? 100 atau 700
Perawat lain : “Iya ya, kok ngga jelas gitu? Eh, daripada salah, lebih baik Tanya
Perawat safitri : ”Ah, kalau gitu repot. Lagian udah malem takut ngeganggu. Nanti malah
Perawat lain :”Kamu yakin Fit? Jangan sampai salah, bahaya lho.”
Safitri pun mengambil keputusan sepihak dalam menentukan dosis obat yang akan diberikan pada
pasien.
Perawat Safitri :”Ibu elis, sekarang saatnya ibu minum obat ya. Ini obatnya silahkan
diminum.”
(Keesokan paginya)
Keluarga Ibu elis mengadu pada perawat kepala ruangan karena setelah meminum obat yang
diberikannya, Ibu elisi mengalami alergi, mual-mual, dan muntah.
Keluarga :”Sus, bagaimana ini? Kenapa anak saya jadi seperti ini setelah meminum
Keluarga :”anak saya mengalami mual dan muntah. Badannya juga jadi gatal-gatal.”
Kepala Perawat :”Kenapa bisa terjadi seperti itu? Kalau boleh tahu, siapa perawat yang
Keluarga :”Kalau tidak salah yang memberikan obat itu adalah perawat Safitri.”
Kepala Perawat :”Oh, baiklah. Saya akan meminta dokter untuk memeriksa keadaan Ibu
Elisi.”
pasien meminum obat dengan dosis 100 mg, tapi obat yang diminum
ternyata dosisnya 700 mg. untungnya gejala yang dialami pasien segera
Keluarga pasien tersebut kemudian mengadukan masalah ini pada komite etik rumah sakit. Lalu
dilakukanlah penyelidikan. Perawat yang bersangkutan dapanggil untuk dimintai keterangan.
Komite Etik :”Suster Safitri, apakah benar saat itu anda yang bertugas memberikan
obat pada pasien yang bernama Ibu elis?”
Komite Etik :”Ibu elis mengalami alergi, mual dan muntah setelah meminum obat
dengan prosedur?”
Perawat Safitri :“Iya, bu. Saya melakukannya sesuai dengan instruksi yang ditulis oleh
dokter.”
Komite Etik :“Kalau begitu panggil dokter yang memberikan resep / instruksi
tersebut.”
Dokter yang bersangkutan memberikan keterangannya. Perawat yang saat itu bertugas bersama
perawat Safitri pun dimintai keterangan.
Komite Etik :“Perawat Safitri , berdasarkan identifikasi yang telah komite etik lakukan,
tejadi kesalahan saat penginterpretasian catatan yang ditulis oleh dokter.
Kami menduga bahwa anda telah mengesampingkan aspek 5 benar saat
memberikan obat pada pasien. Untuk itu, Kami sepakat untuk
memberikan sanksi pada anda berupa pemotongan gaji selama 1 bulan dan
melakukan rotasi ulang dalam jadwal anda bertugas.”
Perawat Safitri :”Baik bu, saya akan menerima konsekuensi tersebut. Saya juga mohon