Anda di halaman 1dari 4

Naskah Role Play Etika Keperawatan

“Kasus Masalah Etik yang Melanggar Prinsip Moral Beneficence dan No-maleficence”

Pembagian Peran

Perawat 1 : Safitri Laelasari

Perawat Lain : Alpi

Pasien : Elis

Keluarga Pasien : Tiara + Teguh

Kepala Perawat : Dede Ginanjar

Dokter : Sukma

Komite Etik : Lisna

Kasus :

Role Play

A. Tujuan Role Play


Agar para mahasiswa atau penonton dapat lebih memahami tentang prinsip
etik praktik keperawatan dengan cara diperankan oleh penyaji.
B. Resume Singkat
Didalam praktik keperawatan seringkali kita temui pelanggaran prinsip-prinsip etik yang
dilakukan oleh perawat. Padahal dalam menjalankan asuhan keperawatan, seorang perawat
harus menerapkan prinsip-prinsip etik agar tidak merugikan pasien, keluarga pasien, teman
sejawat, institusi maupun diri sendiri seorang perawat. Ada berbagai kemungkinan seorang
perawat melanggar prinsip etik, diantaranya perawat tersebut tidak mengetahui prinsip-
prinsip etik yang ada dalam keperawatan atau perawat tersebut tahu akan prinsip-prinsip
tersebut namun diabaikan karena jarang diaplikasikan.
Skenario
Perawat Safitri adalah seorang perawat yang bekerja di salah satu Rumah Sakit yang
kebetulan mendapatkan shift malam bersama dengan satu orang perawat lain. Pada jam 21.00
malam Perawat safitri akan melakukan pemberian obat pada pasien yang bernama Ibu Elis. Saat
ia membaca catatan instruksi dari dokter, ia kesulitan membaca tulisan tangan sang dokter.

(Di ruang perawat)

Perawat lain : "Fit, sekarang sudah waktunya melakukan pemberian obat pada pasien

yang bernama Ibu elis.”

Perawat safitri : “Oh, iya. Hampir saja lupa. Baiklah, saya akan baca terlebih dahulu

instruksi dari dokter mengenai obat yang akan diberikan pada Ibu Elis.”

Safitri mengecek catatan dari dokter dan terlihat kebingungan

Perawat lain : “Kenapa Fit? Kok kelihatannya bingung?”

Perawat Safitri : “Eh, iya nih. Saya bingung, ini tulisan dosisnya berapa ya? 100 atau 700

mg? kok, tulisannya ngga jelas ya? Menurut kamu berapa?”

Perawat lain : “Iya ya, kok ngga jelas gitu? Eh, daripada salah, lebih baik Tanya

dokternya aja deh. Telepon atau sms aja dokternya.”

Perawat safitri : ”Ah, kalau gitu repot. Lagian udah malem takut ngeganggu. Nanti malah

dibilang ngga sopan lagi. Kayanya ini tulisannya 700 mg deh.”

Perawat lain :”Kamu yakin Fit? Jangan sampai salah, bahaya lho.”

Perawat Safitri :”Iya, yakin. Udah deh, tenang saja.”

Safitri pun mengambil keputusan sepihak dalam menentukan dosis obat yang akan diberikan pada
pasien.

(Di ruang pasien)

Perawat Safitri :”Ibu elis, sekarang saatnya ibu minum obat ya. Ini obatnya silahkan

diminum.”

Pasien :”Iya sus.”


Ibu elis pun meminum obat yang diberikan oleh perawat.

(Keesokan paginya)

Keluarga Ibu elis mengadu pada perawat kepala ruangan karena setelah meminum obat yang
diberikannya, Ibu elisi mengalami alergi, mual-mual, dan muntah.

Keluarga :”Sus, bagaimana ini? Kenapa anak saya jadi seperti ini setelah meminum

obat yang diresepkan dokter?”

Kepala Perawat :”Memang apa yang terjadi?”

Keluarga :”anak saya mengalami mual dan muntah. Badannya juga jadi gatal-gatal.”

Kepala Perawat :”Kenapa bisa terjadi seperti itu? Kalau boleh tahu, siapa perawat yang

memberikan obat saat itu?”

Keluarga :”Kalau tidak salah yang memberikan obat itu adalah perawat Safitri.”

Kepala Perawat :”Oh, baiklah. Saya akan meminta dokter untuk memeriksa keadaan Ibu

Elisi.”

Dokter selesai memeriksa keadaan pasien

Keluarga :”Bagaimana keadaan pasien tersebut dok?“

Dokter :”Sepertinya pasien mengalami kesalahan pemberian obat. Seharusnya

pasien meminum obat dengan dosis 100 mg, tapi obat yang diminum

ternyata dosisnya 700 mg. untungnya gejala yang dialami pasien segera

ditangani. Kalau tidak, mungkin keadaannya akan semakin memburuk.”

Keluarga pasien tersebut kemudian mengadukan masalah ini pada komite etik rumah sakit. Lalu
dilakukanlah penyelidikan. Perawat yang bersangkutan dapanggil untuk dimintai keterangan.
Komite Etik :”Suster Safitri, apakah benar saat itu anda yang bertugas memberikan
obat pada pasien yang bernama Ibu elis?”

Perawat Safitri :”Iya bu, betul. Ada apa?”

Komite Etik :”Ibu elis mengalami alergi, mual dan muntah setelah meminum obat

yang anda berikan. Apakah anda melakukan pemberian obat sesuai

dengan prosedur?”

Perawat Safitri :“Iya, bu. Saya melakukannya sesuai dengan instruksi yang ditulis oleh

dokter.”

Komite Etik :“Apakah catatan tersebut masih ada?”

Perawat Safitri :“Iya bu, masih.”

Komite Etik :“Kalau begitu panggil dokter yang memberikan resep / instruksi

tersebut.”

Dokter yang bersangkutan memberikan keterangannya. Perawat yang saat itu bertugas bersama
perawat Safitri pun dimintai keterangan.

Komite Etik :“Perawat Safitri , berdasarkan identifikasi yang telah komite etik lakukan,
tejadi kesalahan saat penginterpretasian catatan yang ditulis oleh dokter.
Kami menduga bahwa anda telah mengesampingkan aspek 5 benar saat
memberikan obat pada pasien. Untuk itu, Kami sepakat untuk
memberikan sanksi pada anda berupa pemotongan gaji selama 1 bulan dan
melakukan rotasi ulang dalam jadwal anda bertugas.”

Perawat Safitri :”Baik bu, saya akan menerima konsekuensi tersebut. Saya juga mohon

maaf kerena telah melakukan kelalaian dalam menjalankan tugas. Saya

berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai