Technique Sampling
Technique Sampling
1. Probability Sampling
Contoh: populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit sampling). Untuk
memperoleh sampel sebanyak 120 orang dari populasi tersebut, digunakan teknik ini, baik
dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.
Contoh Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari berbagai latar belakang pendidikan,
maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30,
STM = 800, ST = 900, SMA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi
strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel.
Contoh: karyawan di suatu perusahaan tertentu mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan
S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan
S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu
kecil bila dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP.
d. Area/Cluster Sampling.
Digunakan pada populasi yang bersifat kelompok-kelompok atau cluster
Wilayah penelitian sangat luas, seperti kabupaten, kota, provinsi atau Negara
Kelebihan:
Tidak diperlukannya kerangka sampel yang berisi daftar semua anggota populasi, tetapi
cukup dengan daftar anggota dari cluster saja.
Kelemahan:
Derajat efisiensi ditinjau dari segi peluang membuat error, akan lebih banyak pada
cluster sampling dibandingkan dengan
2metode stratified random sampling. Dalam cluster sampling, unit samplingyang terpilih
adakalanya berdekatan, sehingga informasi yang diberikan tidak cukup representatif
dibandingkan dengan informasi dari unit elementer yang cukup berpencar pada
stratified random sampling.
Contoh: penelitian dilakukan terhadap populai pelajar SMU di suatu kota. Untuk random tidak
dilakukan langsung pada semua pelajarpelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau
cluster. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah
itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.
Penelitian tersebut memiliki tujuan untuk memetakan bencana banjir serta menganalisis
kerentanan fisik dan sosial ekonomi masyarakat perkotaan terhadap bencana banjir di Kelurahan
Legok, Kecamatan Telanipura, Kota Jambi.
Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive kualitatif dengan data primer
diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur. Sedangkan, data sekunder
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berasal dari instansi terkait. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh rumah tangga yang menghuni bangunan di Kelurahan Legok (476 rumah tangga
di 476 blok bangunan). Seluruh bangunan yang masuk sebagai populasi dikelompokkan dalam
tiga golongan tipe struktur bangunan yaitu tipe bangunan tembok, bangunan semi tembok, dan
bangunan non tembok. Pengambilan sampel ditetapkan berjumlah 90 rumah tangga di 90 blok
bangunan dan sampel diambil dengan metode simple random sampling
Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis kerentanan fisik, maka penelitian pada jurnal menyimpulkan bahwa
tingkat kerentanan fisik tinggi ditemukan sebanyak 35 bangunan, kerentanan fisik sedang
sebanyak 46 bangunan, dan kerentanan rendah sebanyak 9 bangunan.