Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN GLOBALISASI DENGAN

SUMBER DAYA ALAM

1.Energi
Energi merupakan salah satu tulang punggung utama jalannya peradaban. Kami
sepakat bahwa manusia memang membutuhkan banyak sekali energi untuk melakukan
berbagai aktivitas. Contohya, untuk dapat hidup di wilayah yang dingin dibutuhkan energi
untuk pemanasan, untuk penerangan di malam hari. Dibutuhkan banyak energi untuk
melakukan berbagai kegiatan secara aktif, mulai dari transportasi seperti mobil, sepeda
motor, kapal, pesawat. Dalam bidang iptek seperti laptop, handphone, gadget, mesin, robot.
Dalam bidang informasi seperti manusia membutuhkan radio, tv. Dalam kebutuhan rumah
tangga misalnya seperti kulkas, magic kom, kipas angin, pemompa air. Dan masih banyak
lagi contohnya bahwa energi dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah besar.
Kemajuan suatu bangsa membutuhkan dukungan ketersediaan energi. Sebagai contoh,
pada tahun 2006, negara maju seperti Amerika mengkonsumsi 21,4% energi dunia,
sedangkan Cina yang dianggap sebagai kekuatan industri baru mengkonsumsi 15,6% energi
dunia [BP, 2008]. Peningkatan kebutuhan energi disatu sisi serta ketidak stabilan harga dan
pasokan energi konvensional disisi lain, memunculkan isu keamanan energi (energy security)
di berbagai negara di dunia. Bertambahnya jumlah penduduk, kemajuan teknologi, dan
peningkatan perekonomian menyebabkan peningkatan konsumsi energi dunia. International
Energy Agency (IEA, 2007) melaporkan peningkatan konsumsi energi dunia hampir dua kali
lipat dari 6.128 Mtoe pada tahun 1973 hingga 11.435 Mtoe pada tahun 2005.
Negara-negara yang memiliki sumber energi fosil seperti minyak, gas, dan batubara
pada akhirnya menjadi tempat berkumpulnya kepentingan berbagai negara di dunia. Hal itu
dinilai wajar mengingat suatau negara wajib menjamin keselamatan warga dan mengamankan
ketersediaan energi yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup bangsanya, baik itu yang
berasal dari eksploitasi dalam negeri atau melalui kerja sama dengan luar negeri.

2.Air
Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat esensial bagi manusia. Sumberdaya
air dimanfaatkan manusia untuk berbagai sektor dan kebutuhan, mulai dari kebutuhan rumah
tangga, industri, transportasi, pembangkit energi, kebutuhan kesehatan dan lain sebagainya.
Melihat nilai strategis dari sumberdaya air, maka sistem manajemen sumberdaya air menjadi
sangat penting artinya. Berbagai kebijakan dalam manajemen sumberdaya air perlu dilakukan
untuk menanggulangi krisis air yang berkelanjutan. Diberbagai tempat di belahan muka
bumi, pada saat ini terjadi kekurangan sumberdaya air, yang mengakibatkan hilangnya
kehidupan dan sumber-sumber kehidupan.

Pada era globalisasi sekarang ini, dunia tidak lagi mengenal batas-batas wilayah antar
negara, manusia yang hidup di dunia nampaknya tidak mampu memenuhi serta mengelola
kebutuhan hidup mereka tanpa dukungan sumber daya alam. Sumber daya alam yang dimiliki
oleh setiap negara di dunia tidaklah sama, baik jumlah maupun jenisnya. Kadang-kadang
suatu negara sangat melimpah akan ketersediaan sumber daya alam untuk mendukung
kehidupan mereka, tetapi begitu sebaliknya ada negara yang sangat miskin sumber daya
alam. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan kemungkinan terjadinya konflik di suatu
wilayah atau antar negara untuk memperebutkan sumber daya alam dalam rangka
mendukung kelangsungan hidup manusia di dunia.

3.Lahan

Lebih dari satu juta hektar hutan yang sebagian besar merupakan hutan tropis hancur
setiap bulannya di dunia – setara dengan area hutan seluas satu lapangan sepak bola hancur
setiap dua detik. Selain menyokong keanekaragaman hayati dan masyarakat yang bergantung
pada hutan, hutan dan tanahnya menyimpan karbon dalam jumlah yang sangat besar – hampir
tiga ratus milyar ton karbon atau sekitar 40 kali jumlah emisi yang dilepaskan ke atmosfir.
Penghancuran dan degradasi hutan berpengaruh besar terhadap perubahan iklim dalam dua
hal.

Praktik penebangan liar terus marak dan semakin menjadi-jadi dari tahun ke tahun.
Hal itu antara lain karena tidak adanya komitmen dari berbagai pihak terkait untuk
memberantas praktik tersebut. Yang terjadi, oknum aparat seperti militer dan pihak
berwenang lain, yang seharusnya bertindak, justru memfasilitasi dan berada di belakang para
pelaku penebangan liar. Penebangan liar dan penyelundupan kayu secara ilegal yang semakin
menjadi-jadi itu juga dipicu oleh meningkatnya kebutuhan kayu bulat sebagai bahan baku
industri pengolahan kayu dan mebel di dalam negeri dan meningkatnya permintaan dari
negara lain, seperti China dan India.

Pembalakan hutan yang terjadi di Indonesia sudah sangat memprihatinkan.


Masyarakat, petugas, dan pengusaha sedikit sekali yang peduli terhadap dampak kegundulan
hutan Indonesia. Padahal, illegal logging merupakan tindakan kejahatan luar biasa yang
merugikan masyarakat, kelangsungan hidup jutaan hewan, dan memotong mata rantai
kehidupan. Kalau tidak cepat ditanggulangi akan datang kerugian dan bencana yang lebih
besar, bukan hanya kayu-kayu yang dicuri, tapi lingkungan sekitar akan semakin hancur.
Sungguh tragis, para mafia hutan yang mendapatkan keuntungan, tapi masyarakat yang harus
menanggung kerugiannya.

http://fifinekokawaii.blogspot.co.id/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai