Anda di halaman 1dari 3

 Membuat keputusan mengenai program pemasaran

Perusahaan yang beroperasi di satu atau lebih pasar luar negeri harus memutuskan
sebarapa banyak penyesuaian bauran strategi pemasaran terhadap kondisi local satu
sisi ekstrim adalah perusahaa yang menggunakan standarisasi bauran pemasaran
diseluruh dunia. yang terdiri dari produk, promosi, jalur distribusidan komponen lain
dari bayran pemasaran. Diekstrim yang lain adalah ide adaptasi bauran pemasaran
dimana produsen menyesuaikan elemen bauran pemasaran dngan tiap pasar sasaran
yang yang mengandung lebih banyak biaya dengan harapan mendapatkan
pengembalian pangsa pasar yang lebih besar. Diantara kedua ekstrim ini terdapat
banyak kemungkinan masalah utama kita akan mengyji adaptasi potensial yang dapat
dilakikan perusahaan terhadap produk, promosi, harga dan distribusi saat memasuki
pasar luar negeri.

1.            Produk
Adaptasi produk mencakup perubahan produk
Perluasan langsung berarti memperkenalkan produk kepasar luar tanpa
perubahan apapun. Langkah pertimbangan bagaimanapun, harus menentukan
pelanggan luar negeri menggunakan produk itu. Adaptasi produk mencakup
perubahan produk untuk memenuhi kondisi atau preferensi local. Terdapat
beberapa tingkat adopsi. Perusahaan dapat memproduksi versi
regional produknya seprti eropa barat, amerika utara atauia dapat
memproduksi versi Negara. Atau perusahaan dapat memproduksi produk versi
kota atau general.Adapula yang memproduksi dengan versi pengecer yang
berbeda. Pe rusahaan harus beradaptasi agar sesuai.
2.            Penemuan produk
Mencakup penciptaan sesuatu yang baru, yang dapat berupa dua bentuk. Yaitu
penemuan kebalakang dan penemuan kedepan. Penamuan kebalakang  adalah
memperkanalkan kembali bentuk produk sebelumnya yang disesuaikan dengan
kebutuhan Negara asing. Penemuan kedepan adalah menciptakan produk baru
untuk memenuhi kebutuhan di Negara lain.
3.            Promosi
Perusahaan dapat melakukan kampanye periklanan dan promosi yang sama
dengan pasar domestik atau mengubah untuk tiap pasar lokal.  Perusahaan
dapat mengubah pesan pada tiga tingkatan yang berbeda.  Perusahaan dapat
menggunakan satu pesan dimana saja, hanya mengubah bahasa, nama, dan
warna.
Kemungkinan berikutnya adalah menggunakan tema yang sama xecara global
namun mengadaptasikan contohnya untuk setiap pasar lokal. Contoh pada iklan
sabun Camay memperlihatkan seorang wanita cantik sedang mandi.  Di
Venezuela terlihat seorang pria di kamar mandi, di Itali dan Prancis hanya
terlihat tangan seorang pria, dan di Jepang pria tersebut menunggu di luar.
Penggunaan media juga membutuhkan penyesuaian internasional karena
ketersediaan media berbada dari satu negara ke negara lain.  Norwegia dan
Swedia tidak mengijinkan iklan televisi, Belgia dan Prancis tidak
memperbolehkan iklan rokok dan minuman beralkohol di TV.  Pemasar juga
harus menyesuaikan teknik promosi penjualannya. Jerman dan Yunani sebagai
contoh melarang kupon, sementara kupon memimpin bentuk promosi
penjualan di Amerika.
4.            Harga
Perusahaan multinasional menghadapi beberapa masalah penetapan harga
spesifik saat menjualbarang ke luar negeri.  Mereka harus berhubungan dengan
pemingkatan harga, harga transfer, tuduhan dumping, dan pasar gelap.
Saat perusahaan menjual barang ke luar negeri, mereka menghadapi masalah
peningkatan harga. Contohnya tas tangan Gucci mungkin dijual 120 dolar di
Italia sedangkan di amerika 240 dolar. Ini terjadi karena Gucci menambah biaya
transportasi, tarif, marjin importir, marjin pedangan grosir, dan manrin pengecer
pada harga pabriknya. Dengan biaya-biaya tambahan ini juga resiko fluktuasi
mata uang, suatu produk mungkin harus dijual sebanyak dua taau lima kali di
negara lain untuk menghasilkan laba yang sama sebagai produsen.
Perusahaan memiliki tiga pilihan untuk menetapkan harga di negara-negara
yang berbeda:
1. Menetapkan harga seragam di semua tempat.
2. Menetapkan harga berbasis pasar di setiap negara.
3. Menetapkan harga berbasis biaya di tiap negara.
Masalah lain tibul pada saat perusahaan menetapkan harga transfer untuk
barang yang dikirim ke cabang luar negeri.  Jika perusahaan membebankan
harga yang terlalu tinggi pada cabang, ia akan berakhir dengan membayar bea
tarif yang lebih tinggi walaupun ia memungkinkan membayar pajak penghasilan
yang lebih rendah di negara asing.  Jika perusahaan membebankan harga terlalu
rendah pada cabang, ia akan dituntut melakukan damping.  Indikasi damping
adalah pada saat perusahaan membebankan kurang dari biayanya atau kurang
dari yang dibebankan di pasar domestik.
5.            Saluran Ditribusi
Perusahaan internasional harus mengambil pandangan saluran ke saluran dari
masalah pendistribusian produknya ke pemakai akhir.
Menggambarkan tiga rantai utama antara penjual dan pemakai akhir.  Dalam
rantai pertama kantor pusat pemasaran internasional penjualan, departemen
ekspor dan devisi internasional membuat keputusan mengenai saluran dan
elmen bauran pemasaran lainnya.  Rantai kedua saluran antar negara,
membawa produk ke pembatasan tiap negara asing.  Ini terdiri dari keputusan
jenis perantara,  jenis transportasi, pengaturan finansial dan resiko.  Rantai
ketiga saluran dalam negara asing, membawa produk dari titik masuk luar
negeri ke pembeli dan pemakai akhir.  Saluran distribusi dalam negara sangat
berbeda di antara berbagai negara.  Ada perbedaan yang menyolok
dalam jumlah dan jenis perantara yang melayani tiap pasar luar negeri,
perbedaa lain terletak pada ukuran dan karakter unit pengecer luar nereri.
Memutuskan Mengenai Ogranisasi Pemasaran

Perusahaan mengelola aktifitas pemasaran internasionalnya dalam paling sedikit tiga


cara

1.        Dparteman Eksor


Perusahaan biasanya terjun ke paemasaran internasional dengan hanya mengirim
keluar barangnya.  Jika penjualalan internasionalnya berkembang, perusahaan
membentuk departeman ekspor yang terdiri dari seorang manajer penjualan dan
beberapa asisaten.  Bila penjualan lebih meningkat lagi, departeman ekspor
diperulas untuk mencngkup berbagai jas pemasaran sehingga perusahaan dapat
mengejar bisnis dengan lebih agresif.  Jika perusahaan bergerak ke usaha bersama
atau investasi langsung departeman ekspor maka cukup lagi untuk mengelola
operasi internasional.
2.        Divisi Internasional
Banyak perusahaan menjadi terlibat dalam beberapa pasar dan usaha internasional. 
Perusahaan dapat mengekspor ke satu negara, memberi lisensi ke negara lainnya,
memiliki usaha bersama di negara ketiga, dan mempunya cabang di negara
keempat.  Cepat atau lambat ia akan mambetuk sebuah devisi internasional untuk
menangani semua kegiatan internasionalnya.  Devisi internasional dekepalai dan
bertanggung jawab akan pertumbuhan perusahaan di pasar internasional.
Divisi internasional dikelola dengan berbagai cara.  Staf perusahaan devisi
internasional terdir dari para spesialis dalam pemasaran, manufaktur, riset,
keuangan, perencanaan, dan peersonalia.  Mereka merencanakan untuk memberi
pelayanan pada berbagai unit operasi.  Unit operasi itu dapat diatur satu atau lebih
dari tiga prinsip.  Unit-unit itu dapat berupa organisai geografis,  berupa kelompok
dinia, dan cabang internasional.
3.        Organisai Global
Beberapa perusahaan telah melewati tahap divisi internasional dan telah menjadi
organisasi global yang sebenarnya.  Mereka telah berhenti memikirkan dirinya
sebagai pemasar global. Manajeman dan stef perusahaan puncak erencanakan
fasilitas manufaktur di seluruh dunia, kebijakan pemasaran, arus finansial, dan
sistem logistik.  Unit operasai global melapor langsung ke kepala eksekutif atau
komitr eksklusif, bukan ketua devisi internasional.  Eksklusif dilatih dalam operasi
seluruh dunia, tidak hanya domestik dan internasional.  Manajeman direkrut
dibanyak negara, komponen dan perlengkapan dibeli dimana dapat diperoleh
dengan biaya terendah , dan investasi dilakukan di tempat antisipasi pengembalian
yang tinggi.  Sementara perusahaan yang beroperasi di banyak negara menghadapi
beberapa kompleksitas organisasi.

https://bintangfararyani.wordpress.com/2013/02/03/pemasaran-global-philip-kotler-dkk/

Anda mungkin juga menyukai