TENTANG
PUNGUTAN DESA
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PUNGUTAN DESA
Pasal 2
Pasal 4
Pungutan retribusi Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 point (a) antara lain :
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
BAB IV
WAJIB PUNGUT
Pasal 10
(1) Wajib pungutan Desa adalah setiap orang atau/badan/lembaga yang diwajibkan
untuk membayar pungutan Desa karena telah memperoleh pelayanan dari
pemerintah Desa dan/atau setiap orang atau/badan/lembaga yang terkena
beban sewa atas penggunaan asset/sarana prasarana Desa.
(2) Pembayaran pungutan atas sewa oleh badan/lembaga dilakukan oleh pimpinan
badan/lembaga yang bersangkutan atau pihak yang diberi kuasa untuk
melaksanakan pembayaran.
BAB V
PENGURANGAN PEMBEBASAN PUNGUTAN
Pasal 11
(1) Kepala Desa melalui petugas pemungut dapat memberikan pengurangan atau
pembebasan pungutan desa kepada warga masyarakat desa yang tergolong
kurang mampu.
(2) Pemberian pengurangan atau pembebasan pungutan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan seuai permohonan dan keterangan yang
bersangkutan.
(3) Besaran nilai pengurangan pungutan ditentukan berdasarkan pertimbangan
sosial, ekonomi dan keberpihakan pada warga miskin.
BAB VI
PENGELOLAAN PUNGUTAN
Pasal 12
(1) Seluruh hasil penerimaan pungutan desa dicatat dalam buku kas Desa dan
disetor ke rekening Desa dan dikelola melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APB Desa)
(2) Pemanfaatan hasil pungutan desa dipergunakan untuk melaksanakan
pembangunan desa di bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan
Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
BAB VII
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13
(1) Dalam hal terjadi peristiwa diluar dugaan (force Major) yang berdampak pada
timbulnya permasalahan dan kerawanan sosial, Kepala Desa dapat memberikan
persetujuan atas pelaksanaan pungutan yang bersifat temporer setelah
dikonsultasikan dengan BPD.
(2) Peristiwa diluar dugaan (Force Major) sebagaimana dimaksud didalam ayat (1)
adalah banjir, wabah penyakit, longsor, paceklik, kebakaran dan kejadian
lainnya.
(3) Besaran pungutan yang bersifat temporer tidak ditentukan
(4) Pelaksana pungutan yang bersifat temporer ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 15
..................................
..........................