PRODI KEPERAWATAN PAREPARE TAHUN AJARAN 2020-2021 PERAN
1. NISMA R : Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2. NITA MAYANGSARI: Perawat 1 3. NURMA WULANDINI: Warga 1 4. NURTISA: Warga 2 5. NURUL: Dokter 6. SELVINA SAKKA: Perawat 2 7. SERLI ANGRAENI: Tokoh Masyarakat 8. SERLY EKA SAFITRI: Polisi 9. SITTI HAJAR: Lurah 10. SITTI RAHMA SULISTYANINGSIH: Unsur pemerintah (Walikota) Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi negara di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Pada tahun terjadi pandemik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang berasal dari kota Wuhan, China. Pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan-kebijakan berkenaan dengan kondisi ini. Termasuk diterapkannya di rumah saja pada masyarakat, seluruh kegiatan termasuk bekerja dan belajar dilakukan di rumah saja melalui daring. Pertokoan dan sumber pendapatan masyarakat menghilang yang berdampak pula pada banyaknya tenaga kerja yang di phk (pemutusan hubungan kerja). Di pemberitaan dilaporkan ada banyak kasus positif, PDP (pasien dalam pengawan), ODP (orang dalam pengawasan), OTG (orang tanpa gejala), dan bahkan banyaknya kasus kematian. Pada bulan Juni dimulailah penerapan “New Normal” dimana masyarakat sudah dipersilahkan untuk menjalani kehidupan normal mereka namun dengan tetap menerapkan protocol Kesehatan yaitu 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Warga 1: “Alhamdulillah ya bu, setelah 3 bulan kita di rumah saja kita akhirnya bisa juga keluar melakukan aktivitas yang normal, yahhh walaupun dengan menerapkan 3M (tersenyum bahagia)” Warga 2: “Iya bu, tapi kalau saya sih kadang malas pakai masker kalau keluar soalnya sesak. Hidung saya sudah pesek ditambah pakai masker yang ada saya tambah tidak bisa bernafas (tertawa).” Warga 1: “Jangan gitu bu, kan lebih baik mencegah daripada mengobati. Biarpun mungkin agak sesak nanti juga terbiasa bu, daripada tiba-tiba ibu tertularkan lebih berbahaya. Belum lagi katanya sekarang ada orang yang positif tapi nggak nunjukin gejala. Jadi kita tidak tahu pasti siapa yang bakalan bawa virus ke diri kita (tersenyum menasehati).” Warga 2: “Nggak usah lebay bu,inikan hidup saya jadi mau-mau saya dong. Lagian yang dilaporkan dipemberitaan juga katanya melebih-lebihkan saja. Apa-apa langsung dibilang covid.” Warga 1: “Memangsih hidup ibu, tapikan kalau ibu dinyatakan positif yang ada orang-orang disekitar ibu juga bakalan otomatis dikarantina dan itu karena ibu yang tidak mau menggunakan masker.” Warga 2: udah deh bu, saya permisi dulu, capek dengar ceramah (pergi dengan muka sinis).” Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat mengenai penerapan protokol Kesehatan yaitu 3M di masa new normal ini. Walikota Parepare dalam pidatonya meminta kepada seluruh lurah di kota Parepare untuk melakukan penyuluhan ke masyarakat mengenai hal tersebut dan mengajak seluruh unsur terkait untuk mematuhi protokol Kesehatan. Walikota (unsur pemerintah daerah): “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, berkenaan dengan kondisi saat ini, saya ingin mengajak seluruh unsur untuk mematuhi prokol Kesehatan. Pada seluruh lurah diminta untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat dikarena masih ada saja masyarakat yang kurang mengerti mengenai protokol Kesehatan di masa new normal ini. Terima kasih.” Lurah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan tokoh masyarakat melakukan rapat untuk melakukan penyuluhan mengenai penerapan protokol Kesehatan. Lurah: “Berkenaan dengan permintaan dari walikota mengenai penyuluhan kepada masyarakat, apakah ada saran dari ibu sekalian ?” LSM: “Dari pihak kami telah melakukan penggalangan dana untuk membantu dalam penanggualangan covid-19, kita bisa juga menggunakan dana tersebut untuk membuat tempat untuk mencuci tangan yang dapat di salurkan ke beberapa titik di daerah sekitar masyarakat.” Lurah: “Alhamdulillah hal itu bisa sangat membantu dalam pencegahan covid di masyarakat.” Tokoh Masyarakat: “Saya ada saran, bagaimana jika kita memanggil pihak Kesehatan seperti dokter dan perawat untuk melakukan pemyuluhan langsung di masyarakat. Tapi tentu saja kita meminta masyarakat untuk menerapkan 3M.” LSM: “Itu saran yang baik, kami akan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan seperti tempat mencuci tangan dan pengecek suhu tubuh, dan akan kami atur sehingga dapat pula diterapkan jaga jarak” Tokoh Masyarakat: “InsyaAllah saya akan membantu memanggil masyarakat untuk berkumpul. Bagaimana bu lurah?” Lurah: “Bisa, nanti saya akan menyiapkan tempat pelaksanaan dan menghubungi pihak Kesehatan dan mungkin juga pihak kepolisian untuk menjelaskan penerapan protokol Kesehatan Ketika berkendara.” LSM: “Ide yang bagus bu, saya setuju.” Tokoh Masyarakat: “Saya juga setuju. Bismillah, semoga masyarakat antusias mengenai hal ini.” Lurah: “Aamiin (tersenyum).” Tibalah hari pelaksanaan penyuluhan yang dihadiri banyak warga, tenaga Kesehatan, kepolisian, LSM, Lurah dan tokoh masyarakat. LSM: “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kepada seluruh warga dan pihak-pihak yang telah hadir diucapkan terimakasih. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama-sama mengenai penerapan protokol Kesehatan di masa new normal ini. Kepada dokter dan perawat dipersilahkan. Dokter: “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terima kasih karena telah memanggil tenaga Kesehatan langsung terkhusus saya sendiri untuk memberi pengetahuan kepada kita semua mengenai penerapan 3M di masa new normal selama pandemik covid-19 yang sampai saat ini masih mewabah di sekitar kita.” Seluruh yang hadir: “Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.” Dokter: “Baiklah kepada semuanya sebelumnya saya akan memperkenalkan apasih sebenarnya itu COVID-19. Nah, covid-19 itu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau biasanya kita sebut virus corona, saya rasa kita semua sudah tahu bahwa virus ini berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini menyerang sistem pernapasan yang memiliki gejala yaitu demam tinggi, batuk kering, bersin, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, letih dan sesak nafas Warga 1: “Permisi dok, jadi sebenarnya beda flu karena covid sama flu biasa apa dok? soalnya udah banyak kejadian di sekitar kita yang tidak bisa membedakannya.” Dokter: “Pertanyaannya bagus, jadi tentu saja flu biasa dan flu karena covid berbeda. Flu biasa biasanya memiliki gejala seperti bersin-bersin, pilek, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala ringan dan demam. Sedangkan pada covid akan mengalami demam tinggi, batuk kering, bersin, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, letih dan sesak nafas. Warga 1: “ terima kasih atas jawabannya dok.” Dokter: “Iya sama-sama bu. Nah selanjutnya bagaimana penularan covid-19 ?. Pertama yaitu melalui percikan air liur pengidap (batuk dan bersin). Kedua dapat disebabkan karena kita menyentuh mata, hidung atau mulut setelah tidak sengaja memegang barang yang ternyata sudah terkena percikan air liur pengidap covid-19. Ketiga melalui tinja atau feses dimana hal ini jarang terjadi namun tetap harus diketahui. Penjelasan selanjutnya saya persilahkan ke perawat yah.” Perawat 1: “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selanjutnya saya izin melanjutkan dari dokter yahh. Saya akan menjelaskan bagaimana mencegah penularan covid-19. Disinilah pentingnya penerapan 3M. Apakah ada yang tahu apa itu 3M? Lurah: “(mengangkat tangan). Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.” Perawat 1: yah betul ibu lurah. Sebenarnya mengapa bisa 3M efektif untuk mencegah penularan covid-19 ?. Seperti yang disebutkan oleh dokter tadi mengenai bagaimana penularan dari covid-19 itu sendiri. Nah dengan mencuci tangan kita dapat membersihkan kuman atau virus yang menempel pada tangan kita sehingga jikapun kita menyentuh wajah virus tidak akan berpindah, memakai masker berguna untuk menghindarkan kita dari percikan air liur pengidap begitu pula dengan menjaga jarak. Warga 2: “Permisi sus, bagaimana dengan saya bu, say aini pesek jadi susah untuk bernafas apalagi kalau harus pakai masker lagi? Perawat 1: “Keluhan ibu cukup sering saya dengar di sekitar saya bu, tapi alangkah baiknya ibu tetap mematuhi protokol Kesehatan bu karena bagaimanapun bukan hanya hidup ibu saja yang akan terancam namun juga orang di sekitar ibu, belum lagi jika ibu sudah dikarantina sangat sulit untuk bertemu dengan orang-orang yang ibu sayangi. Jadi ayo bu tetap menerapkan 3M yah (tersenyum).” Warga 1: “Kan sudah saya bilang sebelumnya bu, hehe. Kalau ibu sehat kami juga insyaAllah akan sehat jadi ibu juga bisa sekalian saling membantu (tersenyum).” Warga 2: “iya bu, maaf soal sebelumnya bu (tersenyum).” Perawat 2: “Saya akan melanjutkan yah. Selanjutnya bagaimana kalau kita mempraktikkan mencuci tangan dengan benar ? Seluruh yang hadir: “iya mari kita lakukan” Perawat 2: “Ada 6 langkah mencuci tangan dengan benar menurut WHO. Sebelumnya basahi dulu tangan dengan air mengalir dan sabun, pertama gosok kedua telapak tangan, kedua gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, ketiga gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari, keempat jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci, kelima gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya, keenam gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya (sambal mempraktikkan).” (Seluruh yang hadir mempraktikkan memcuci tangan dengan benar dan saling mengajarkan) Perawat 2: “ Jangan lupa melakukan Ketika mencuci tangan yahh !.” Seluruh yang hadir: “iyaa sus.” Perawat 1: “Selanjutnya bagaimana memakai masker dengan benar. Nah kadang saya menemukan kasus orang yang kurang tepat dalam penggunaan masker terutama jika memakai masker bedah. Nah saya akan sedikit menjelaskan tentang hal itu. Penggunaan masker bedah itu tidak sekedar digunakan, namun perlu juga memperhatikan yang mana di bawah atau atas dan mana di belakang atau depan. Yang tepat di pakai diatas itu bagian yang terdapat kawat yang berguna untuk direkatkan dan mengikuti bentuk hidung penggunanya, selanjutnya yang di depan itu yang memiliki warna yang lebih terang dan penggunaannya juga sampai menutupi dagu. Selain penggunaan masker bedah juga diizinkan menggunakan masker kain yang memiliki 2 lapisan atau lebih. Dan ada juga masker jenis lainnya seperti masker N95 yang memang sedikit mahal. (sambal mempraktikkan dan memperlihatkan maskernya).” Warga 2: “permisi sus, kalau kita pakai masker bedah tepatnya di pakai sampai kapan ?” Perawat 1: “Paling lama itu selama 4 jam atau jika sudah basah yah bu.” Perawat 2: “Selanjutnya yaitu menjaga jarak. Jarak yang disarankan itu berkisar 1-2 meter.” Dokter: “Bagaimana semuanya, apakah sudah paham tentang 3M ini?” Seluruh yang hadir: “iya dok, terima kasih” LSM: “Selanjutnya kita persilahkan kepada bapak polisi untuk bisa sedikit memberi penjelaskan mengenai penerapan protokol kesehatan Ketika berkendara.” Polisi: “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih atas kesempatan yang sangat baik ini. Penerapan protokol Kesehatan ketika berkendara tentu saja ada. Pengendara diminta untuk tetap menggunakan masker, jika perlu membawa hand sanitizer, dan tentu memakai helm untuk pengguna motor dan kelengkapan berkendara lainnya seperti SIM dan STNK. Lurah: “Kepada masyarakat, ada tambahan informasi bahwa akan diadakan pembuatan tempat mencuci tangan di daerah kita, dimana dananya juga dibantu oleh penggalangan dana yang dilakukan LSM.” Tokoh masyarakat: “Mengenai hal tersebut, mari kita sama-sama bergotong royong untuk membantu pengadaannya.” Warga: “iya kami bersedia membantu.” Dokter: “Ingat untuk tetap menerapka 3M yah semuanya !” Seluruh yang hadir: “Iya bu Dokter.” Lurah: “Alhamdulillah, kegaiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan terima kasih untuk semua yang ikut berpartisipasi. Semoga kita semua sehat selalu.” Seluruh yang hadir: “Aamiin”
Penyuluhan ke masyarakat tentang COVID-19 pun selesai dengan baik dan berjalan lancar.