menyajikan materi ajar sesuai dengan pembelajaran dapat lebih lama diingat oleh
tuntutan kurikulum, mengikuti siswa. novasi pembelajaran sangat
perkembangan ilmu pengetahuan dan diperlukan dan dapat dituangkan dalam
teknologi (IPTEK), dan dapat bahan ajar agar terjadi komunikasi optimum
menjembatani pembelajaran agar dan efisien antara guru dengan siswa di
kompetensi yang telah ditetapkan dapat dalam proses belajar-mengajar. Inovasi
tercapai. Di samping itu, inovasi pembelajaran yang dituangkan di dalam
pembelajaran dan integrasi pendidikan bahan ajar sangat penting sehingga dapat
karakter di dalam materi ajar dapat memberikan hasil belajar lebih baik dan
memberi peluang meningkatkan mutu terjadi peningkatan efektivitas
pendidikan dan meningkatkan karakter baik pembelajaran menuju pembaharuan.
bangsa sesuai dengan budaya di Indonesia. Pendidikan karakter merupakan suatu
Pemilihan buku sebagai sumber belajar usaha sekolah dalam menanamkan etika,
harus memperhatikan kesesuaian materi tanggungjawab dan perhatian kepada
ajar dengan tujuan pengajaran yang ingin peserta didik melalui model pendidikan dan
dicapai dalam pembelajaran, dan percontohan dengan memberikan nilai-nilai
menyediakan fasilitas yang memungkinkan universal yang dapat digunakan bersama
siswa belajar secara maksimum. Beberapa untuk memperbaiki perilaku dan sikap
persyaratan yang diperlukan untuk peserta didik. Pendidikan karakter
menjadikan buku sebagai sumber belajar, dilakukan secara sengaja oleh sekolah
yaitu ketersediaan yang dapat dijangkau untuk memberikan pemahaman tentang
oleh pebelajar, dapat membantu siswa nilai-nilai etika seperti saling mengasihi,
untuk belajar, dan memenuhi kebutuhan kejujuran, keteladanan, penghormatan, dan
para siswa dalam belajar mandiri. Buku ajar tanggungjawab terhadap diri sendiri dan
yang baik harus mampu memotivasi sesama manusia. Pendidikan karakter
pembelajar dengan memanfaatkan hal-hal bukanlah penanaman ide atau pemikiran,
menarik seperti gambar, ilustrasi, contoh tetapi pengolahan hati yang menghasilkan
soal (kasus), memiliki materi yang sifat-sifat baik dalam menghadapi
mencukupi untuk mendukung pengajaran, kehidupan bermasyarakat. Karakter
dan dapat dipergunakan untuk mendukung merupakan nilai-nilai perilaku manusia
kegiatan pemecahan masalah. Buku ajar yang berhubungan dengan Tuhan Yang
berguna untuk mengembangkan wawasan Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
terhadap proses pembelajaran yang lingkungan dan kebangsaan yang terwujud
ditempuh, memberikan pemandu materi dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
pembelajaran yang dipelajari dan langkah- dan perbuatan berdasarkan norma-norma
langkah operasional untuk menelusuri agama, hukum, tata krama, budaya dan adat
secara lebih teliti materi standar secara istiadat. Tujuan pendidikan karakter adalah
tuntas. untuk membangun kemampuan sosial, etika
Inovasi pembelajaran untuk dan akademik melalui pembangunan
meningkatkan prestasi belajar siswa pada karakter dalam berbagai kehidupan sesuai
mata pelajaran kimia sangat perlu dilakukan dengan budaya sekolah dan kurikulum.
karena berhubungan dengan peningkatan Berbagai kemampuan yang dapat diberikan
kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kepada siswa di sekolah seperti: (1) Percaya
kerja bidang kimia. Pemanfaatan teknologi diri sebagai kemampuan untuk dapat
informasi untuk pembelajaran juga telah melaksanakan sesuatu tantangan, (2) Usaha
mendorong pergeseran pembelajaran dari yaitu kemampuan untuk bekerja keras, (3)
pembelajaran konvensional kepada Tanggungjawab yaitu melakukan sesuatu
pembelajaran mandiri sehingga kesan dengan benar dan bertanggungjawab, (4)
Inisiatif yaitu keteguhan untuk melakukan standar pengukran motivasi belajar meliputi
aksi dengan serius, (5) Perduli yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
memiliki keperdulian terhadap orang lain, menggunakan questioner yang
(6) Kerjasama yaitu dapat bekerjasama dikembangkan peneliti dan pengukuran
dengan orang lain, (7) Adil yaitu memiliki karakter baik siswa menggunakan prosedur
penilaian yang jujur dan teruji, (8) Cloninger.
Pemecahan masalah yaitu melakukan apa
yang direncanakan menjadi kenyataan, (8) HASIL DAN PEMBAHASAN
Fokus yaitu memberikan perhatian serius
terhadap tujuan, dan (9) Penghormatan Pengembangan dan Standarisasi Buku
yaitu menunjukkan sifat terpuji dan Draft buku ajaran kimia telah
terhormat. Dengan demikian, integrasi dikembangkan berdasarkan sylabus,
pendidikan karakter di dalam pembelajaran kompetensi dasar, dan standar kompetensi.
yang diimplementasikan melalui buku ajar Pengembangan materi ajar dilakukan untuk
sangat baik dilakukan dalam rangka setiap pokok bahasan dengan menyertakan
meningkatkan kompetensi akademik anak unsur potensi lokal Sumatera Utara, contoh
didik sekaligus meningkatkan karakter baik kasus, ilustrasi gambar, dan contoh-contoh
siswa. Tujuan penelitian adalah untuk untuk soal serta penyelesaian, integrasi
mengembangkan buku ajar kimia yang pendidikan karakter di dalam konsep uraian
inovatif terintegrasi dengan pendidikan teori, fakta realistik dan kata mutiara di
karakter untuk memperoleh buku kimia dalam buku ajar kimia yang dapat
standar untuk dipergunakan sebagai media meningkatkan karakter baik siswa, dan
pembelajaran pada pengajaran kimia. inovasi materi kimia dengan cara
memadukan media pembelajaran interaktif,
METODE PENELITIAN tekhnologi informasi (IT), menggabung
Tahapan penelitian terdiri atas (1) media dalam computer managed learning
Pengembangan materi pelajaran kimia yang (CML) yang dapat dapat menolong siswa di
relevan di dalam buku ajar kimia SMA, (2) dalam pembelajaran untuk mencapai
Inovasi materi pelajaran di dalam buku ajar kompetensi sesuai tuntutan kuikulum. Buku
kimia SMA agar materi pembelajaran dapat ajar kimia terlebih dahulu distandarisasi
disampaikan secara sederhana, komunikatif, menggunakan penilai ahli (Dosen kimia dan
menarik, dan memotivasi siswa untuk Guru kimia) dan ujicoba penggunaan buku
belajar mandiri, (3) Mengintegrasi ajar kimia dalam pembelajaran kepada
pendidikan karakter yang sesuai di dalam siswa SMA sehingga dapat dipergunakan
materi ajar pada buku ajar kimia, (4) sebagai bahan ajar standar dalam proses
Evaluasi dan standarisas buku ajar kimia belajar mengajar dalam pengajaran.
SMA berdasarkan standar isi BNSP dan Kualitas buku ajar diperoleh berdasarkan
standar UNESCO, (5) Penggunaan buku tanggapan responden terhadap draft buku
ajar kimia untuk meningkatkan hasil belajar ajar hasil pengembangan dengan cara
pada pengajaran kimia pada siswa SMA di meminta pendapat responden berdasarkan
Sumatera Utara. Metodologi penelitian kriteria panilaian sangat positif/sangat baik
selengkapnya disajikan dalam. Instrumen (skor 4) sampai yang paling lemah/tidak
penelitian meliputi buku ajar hasil inovasi, baik (skor 1). Komponen yang dinilai
evaluasi belajar (test), dan questioner untuk meliputi (1) Ketuntasan dan keakuratan materi
analisis buku ajar dan pengukuran motivasi kimia, (2) Keluasan materi memuat
belajar dan karakter baik siswa dalam kemutakhiran dan kejelasan penyajian
pembelajaran. Instrumen penelitian disusun materi kimia, (3) Kedalaman materi
dan distandarsisasi mengikuti prosedur memuat isi materi kimia yang disajikan
secara baik dengan memiliki komponen kimia yang benar dan akurat. Penilaian
pendahuluan, konsep utama, ilustrasi, responden terhadap buku ajar diringkas pada Tabel
contoh soal, dan penyelesaian soal, 1.
applikasi konsep dalam kehidupan sehari- Secara umum responden memberikan
hari, dan disertai materi pengayaan dengan penilain sangat baik terhadap kualitas buku
tingkat ketuntasan materi sesuai ajar kimia yang dikembangkan dengan rata-
kemampuan peserta didik, (4) Disain buku rata 3,47. Seluruh parameter yang diajukan
ajar memuat kesesuaian layout dengan di dalam komponen penilaian ditanggapi
materi ajar, penyajian illustrasi, tabel dan sangat positif oleh responden. Hasil
gambar, kata mutiara, dan petunjuk penilaian terhadap buku ajar secara
pembelajaran yang interaktif sebagai alat berturut-turut diberikan oleh responden
komunikasi antara siswa dengan guru, (5) Dosen kimia (3,46), Guru kimia (3,57), dan
Penggunaan bahasa memuat kesesuaian siswa SMA (3,46), semuanya tergolong
dengan kaidah penulisan baku, kesesuaian kategori baik (Tabel 1). Dengan demikian
bahasa dengan perkembangan peserta didik, buku ajar kimia sudah memenuhi kriteria
komunikasi dan keterbacaan, kesederhana- sebagai bahan ajar yang layak untuk
an, keakuratan penggunaan istilah, rumus dipergunakan dalam pengajaran kimia.
kimia, persamaan reaksi, dan simbol-simbol
TABEL 1. Kualitas buku ajar kimia berdasarkan penilaian Dosen (P), Guru (Q), dan Siswa (R). Angka
adalah rata-rata dari kelompok responden (total 60 respondent). Kriteria penilaian: 4 = sangat baik, 3 = baik,
2 = kutang baik, dan 1 = tidak baik.
Pendapat Respondents Pada
Deskripsi Buku Ajar Kimia Sebagai Rata-
Komponen Buku Ajar Kimia
Media Pembelajaran rata
P (n=5) Q (n=15) R (n=40)
Konten - Ketuntasan materi ajar 3,76 3,67 3,74 3,72
- Keakuratan materi kimia 3,65 3,64 3,69 3,66
Keluasan - Kemutakhiran materi kimia dengan 3,46 3,56 3,39 3,47
materi kemajuan
- Kejelasan materi (teori dan contoh soal) 3,53 3,47 3,43 3,48
Kedalaman - Materi kimi disajikan secara baik dengan 3,62 3,85 3,57 3,68
Materi memiliki komponen pendahuluan, konsep
utama, ilustrasi, contoh soal, dan
penyelesaian soal
- Applikasi konsep kimia dalam kehidupan 3,54 3,55 3,44 3,51
sehari-hari
Disain - Kesesuaian disain layout dengan materi 3,42 3,39 3,29 3,37
ajar
- Penyajian ilustrasi, tabel dan gambar, kata 3,43 3,42 3,38 3,41
mutiara
- Petunjuk pembelajaran (media interaktif, 3,14 3,28 3,21 3,21
IT dan CML)
Bahasa - Sesuai dengan perkembangan peserta 3,39 3,35 3,45 3,40
didik
- Komunikatif dan mudah dimengerti 3,23 3,20 3,30 3,25
- Sederhana, lengkap, ketepatan 3,41 3,57 3,57 3,51
penggunaan istilah, bahasa dan simbol
benar
Rat-rata 3,46 3,50 3,46 3,47
Buku Ajar Kimia SMA jumlah butir soal evaluasi sama sesuai
dengan materi kimia yang diajarkan.
Buku ajar kimia dipergunakan sebagai Selama pembelajaran dilakukan, berbagai
media pembelajaran di dalam kelas pada parameter penelitian diusahakan relatif
pengajaran salah satu pokok bahasan yang sama. Evaluasi belajar tahap pertama
diajarkan di kelas X pada saat dilakukan (postest 1) dilakukan pada jam pelajaran
ujicoba penelitian ini. Terhadap kelas kimia pada minggu efektif berikutnya,
eksperimen, pengajaran dilakukan bertujuan untuk memberikan waktu cukup
menggunakan buku ajar kimia hasil inovasi, bagi siswa menggunakan buku ajar sebagai
dan terhadap kelas kontrol pengajaran penuntun dalam belajar mandiri (self
dilakukan menggunakan buku ajar learning) untuk menyelesaikan soal-soal
pegangan siswa yang ditetapkan sekolah. kimia. Hasil belajar (skor) siswa diukur
Sebebelum pembelajaran dilakukan, berdasarkan kemampuan siswa menjawab
kemampuan awal siswa terhadap evaluasi belajar diringkas pada Tabel 2.
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Siswa SMA pada dua kelompok perlakuan
yang akan diajarkan (pretest) seperti dapat menjawab soal dengan baik,
dirangkum pada Tabel 2. Hasil pretest ini ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar
juga berfungsi untuk membebaskan outlier yang relatif tinggi dibandingkan hasil
sampel sehingga sampel yang dipergunakan belajar yang diperoleh pada pretest. Hasil
dalam penelitian adalah siswa SMA yang belajar yang diperoleh pada kelompok
memiliki kemampuan akademik relatif eksperimen yang diberikan pembelajaran
sama. Hasil analisis menunjukkan bahwa menggunakan buku ajar hasil
responden yang diikutkan dalam penelitian pengembangan (M=84,44±8,33) lebih
ini relatif homogen ditunjukkan dari rata- tinggi dibanding pencapaian hasil belajar
rata hasil penguasaan siswa pada materi siswa pada kelompok kontrol yang
kimia sebelum pembelajaran dilakukan, menggunakan buku pengangan siswa
yaitu pada kelompok eksperimen (M=75,28±11,62), dua kelompok perlakuan
(M=31,39±15,58) dan kelompok kontrol berbeda secara nyata (thitung 7,964 > ttabel
(M=31,69±13,69), dua kelompok perlakuan 1,662). Peningkatan hasil belajar
tidak berbeda secara nyata thitung -0,034 < disebabkan oleh ketersediaan fasilitas
ttabel 1,662. pembelajaran inovatif di dalam buku ajar
Materi pelajaran yang diajarkan terhadap yang mampu menuntun siswa untuk belajar
sekolah A, B, dan C berbeda dipilih dari mandiri secara sukarela setelah
buku ajar hasil pengembangan dan buku pembelajaran dilakukan di luar jam
ajar pegangan siswa di sekolah, akan tetapi pelajaran.
TABEL 2. Rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan evaluasi belajar (pretest, postest 1 dan postest 2) pada pengajaran kimia. Angka
adalah rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing kelompok sampel.
Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pengajaran Kimia
Kelom- Pretest Post test 1 Post test 2
Sekolah
pok
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
SMA A KT 24,33±7,29 26,79±9,41 80,33±8,76 79,33±9,42 75,00±6,78 70,86±5,15
KR 20,33±10,77 26,00±5,63 81,00±6,32 70,33±8,12 76,40±4,11 71,13±6,08
SMA B KT 20,33±10,77 27,33±5,63 88,67±6,40 86,67±4,50 82,00±6,22 65,93±8,81
KR 27,00±5,92 25,00±4,23 93,33±6,73 85,33±4,81 80,86±4,71 66,93±7,95
SMA C KT 46,00±14,04 45,67±19,54 80,00±7,32 65,33±8,96 74,46±4,64 61,53±10,22
KR 50,33±10,93 39,00±13,12 83,33±5,23 64,67±7,90 70,80±6,57 62,73±9,59
Total KT 30,22±15,70 33,41±15,91 83,00±8,42 77,11±11,85 77,15±5,88 66,10±8,06
KR 32,56±15,54 30,00±11,03 88,33±8,07 73,44±11,22 76,02±5,13 66,93±7,87
Total 31,39±15,58 31,69±13,69 84,44±8,33 75,28±11,62 75,00±6,78 70,86±5,15
Ket. KT = Kelompok siswa memiliki kemapuan akademik kategori tinggi pada nilai kimia Semester 1
KR = Kelompok siswa memiliki kemapuan akademik kategori rendah pada nilai kimia Semester 1
A = SMAN1 Tebing Tinggi, B = SMAN1 Brastagi, dan C = SMAN2 Kisaran.
Rich, D., (2008), MegaSkills Building Our Situmorang, H., dan Situmorang, M.,
Children‘s Character and Achievement (2009), Keefektifan Media Komputer
for School and Life, Sourcebooks, Inc. Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia
Naperville, Illinois. Siswa Sekolah Menegah Kejuruan Pada
Pengajaran Materi dan Perubahannya,
Situmorang, M.; Sinaga,.M.; Tarigan, D.A.,
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sain
Sitorus, C.J, dan Tobing, A.M.L.,
3(1): 45-51.
(2011), The Affectivity of Innovated
Chemistry Learning Methods to Increase Silitonga, L.L., dan Situmorang, M.,
Student‘s chievement in Teaching of (2009), Evektivitas Media Audiovisual
Solubility and Solubility Product, Jurnal Terhadap peningkatan Prestasi belajar
Penelitian Bidang Pendidikan 18(2): 7- Siswa pada pengajaran Sistim Koloid,
14. Jurnal Pendidikan Kimia 1(1): 1-9.
Fastre, G.M.J. van der Klink, M.R. dan van Cloninger, C.R., Bayon, C., dan Svrakic,
Merrie¨nboer, J.J.G., (2010), The effects D.M. (1998), Measurement of
of performance-based assessment criteria temperament and character in mood
on student performance and self- disorders: a model of fundamental states
assessment skills, Adv in Health Sci as personality types, Journal of Affective
Educ 15: 517–532. Disorders 51(1): 21–32.