Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi


Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Manihar Situmorang
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan,
Sumatera Utara, 20221, Telp. 061-616636757, Fax. 061-6613319-6614002,
E-mail: msitumorang@lycos.com

Abstrak. Meningkatkan mutu pendidikan dan perbaikan karakter sumberdaya manusia


sangat menentukan dalam meningkatkan daya saing bangsa yang dapat dilakukan melalui
pengadaan buku ajar bermutu. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan buku ajar yang
inovatif terintegrasi dengan pendidikan karakter yang dipergunakan dalam pembelajaran.
Penelitian dilakukan pada siswa SMA di Sumatera Utara Tahun Akademi 2012/2013.
Pengembangan buku ajar dilakukan melalui inovasi pembelajaran kimia dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter untuk memperoleh buku kimia standar, inovatif dan
mengandung pendidikan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar kimia
hasil inovasi dapat menolong siswa di dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sesuai tuntutan kurikulum. Buku ajar sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan
kegiatan belajar kimia siswa dengan mudah dan efisien sehingga terjadi pergeseran
pembelajaran dari teacher centre menuju student centre, dan sekaligus meningkatkan
karakter baik siswa. Siswa sangat tertarik menggunakan buku ajar hasil inovasi dalam
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa, yaitu kelompok
experimen memiliki hasil rata-rata 84,44±8,33, sedangkan kelompok kontrol 75,28±11,62),
dan keduanya berbeda nyata (ttest 7,964 > ttabel 1,662). Uji karakter menunjukkan adanya
perbaikan karakter pada kelompok experimen. Ada korelasi positif anatara motivasi belajar
siswa menggunakan buku ajar inovatif dengan hasil belajar kimia siswa (r2=0,871),
sementara pada kelompok kontrol (r2=0,084). Diharapkan guru dapat menggunakan buku
ajar kimia hasil inovasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pengajaran kimia
dan sekaligus menghasilkan sumberdaya manusia berkarakter baik..

Kata Kunci. buku ajar, inovasi, pendidikan karakter, siswa, SMA.

PENDAHULUAN karakter sangat mendesak dilakukan dalam


memenuhi bahan ajar berkualitas baik yang
Buku ajar memiliki posisi strategis dapat meningkatkan sumber daya manusia
dalam meningkatkan kualitas sumber daya Indonesia berkarakter baik. Buku ajar kimia
manusia (SDM) karena buku ajar menjadi SMA berkualitas baik dan standar akan
bagian penting dalam pembelajaran di dapat menolong siswa di dalam
sekolah. Dengan demikian buku ajar kimia pembelajaran. Di samping itu, pemberian
bermutu, inovatif dan diintegrasikan dengan pendidikan karakter yang terintegrasi di
pendidikan karakter sangat diperlukan oleh dalam materi pelajaran pada setiap pokok
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) bahasan yang sesuai di dalam buku ajar
karena berfungsi ganda sebagai media kimia dapat menanamkan karakter baik
pembelajaran dan sekaligus memperbaiki pada diri siswa. Materi kimia yang
karakter baik siswa. Pengembangan buku disajikan di dalam buku ajar kimia harus
ajar standar melalui inovasi pembelajaran tuntas, sistematik, mudah dimengerti,
kimia dengan mengintegrasikan pendidikan menarik, inovatif, memotivasi belajar

Semirata 2013 FMIPA Unila |237


Manihar Situmorang: Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa

mandiri, selaras dengan capaian kompetensi di Indonesia tentang adanya konflik di


yang terdapart di dalam kurikulum. masyarakat dalam berbagai bentuk yang
Permasalahan mutu pendidikan di cenderung tidak menghormati hukum,
sekolah menengah sering dibahas dan diduga sebagai akibat menurunya karakter
diperdebatkan, terutama karena belum sebagian masyarakat. Fenomena perilaku
tercapainya mutu pendidikan yang merata sebagian siswa SMA yang sulit ditebak
di seluruh wilayah Indonesia walau telah sering ditemukan sebagai akaibat
menggunakan kurikulum yang berlaku kurangnya pendidikan karakter yang
secara nasional sebagai pedoman. diperoleh siswa di dalam kelas melalui
Pemerintah selalu berusaha untuk pembelajaran. Permasalahan kegagalan
meningkatkan mutu pendidikan melalui karakter juga terjadi pada berbagai lapisan
berbagai kegiatan seperti pelatihan guru, masyarakat, terutama pemimpin yang
perubahan dan penyempurnaan kurikulum, berpengaruh di dalam perusahaan, olahraga,
pemenuhan sarana dan prasarana industri hiburan, politisi, rohaniawan,
pendidikan, penerapan manajemen berbasis organisasi, dan lembaga swadaya
sekolah, sampai dengan pemberian masyarakat banyak dialami secara
remunerasi bagi guru sesuai tuntutan mengglobal.
Undang-undang Guru dan Dosen Tahun Pendidikan karakter merupakan misi
2005. Akan tetapi, indikator ke arah yang hendak dicapai Kemdikbud dalam
peningkatan mutu pendidikan dirasakan mewujudkan pembangunan nasional.
lambat bila dibandingkan dengan tuntutan Langkah untuk memasyarakatkan
kemajuan ipteks yang sangat cepat. pendidikan karakter telah dilakukan oleh
Pendidikan harus dapat menyesuaikan diri Ditjen Dikti dengan cara memberikan hibah
dengan perubahan yang terjadi secara untuk penulisan buku pendidikan karakter
global sehingga peningkatan kualitas kepada beberapa Perguruan Tinggi di
pendidikan harus selalu dilakukan secara seluruh Indonesia sejak tahun 2010.
terus menerus sesuai dengan situasi dan Universitas Negeri Medan (UNIMED)
kondisi di Indonesia. sebagai Character Building University
Kemajuan teknologi dan informasi yang berkomitmen membangun pendidikan
sangat cepat dan mengglobal dirasakan karakter, yang dilakukan dari berbagai
dapat mengubah peradaban umat manusia, aspek, termasuk diantaranya melalui
sehingga perubahan dalam pola pikir, dan integrasi pendidikan karakter melalui
karakter siswa juga ikut menyesuaikan pembelajaran. Penulisan materi ajar yang
sehingga apa yang dianggap baik pada masa memuat pendidikan karakter menjadi salah
lalu belum tentu sesuai dengan keadaan satu upaya menyebarluaskan gagasan dan
masa kini. Perubahan ini juga membawa implementasi pendidikan karakter kepada
dampak terhadap karakter siswa yang masyarakat luas tanpa harus menambah
ditunjukkan dari ditemukannya beberapa mata pelajaran secara khusus. Pendidikan
kasus pergeseran perilaku dan moral peserta karakter dapat dijadikan sebagai alternatif
didik yang tidak sesuai dengan budaya solusi di dalam perbaikan prilaku dan moral
lokal Indonesia. Nilai-nilai universal seperti peserta didik. Pendidikan karakter dapat
kejujuran, tanggungjawab, keteladanan, ditanamkan melalui pembelajaran yang
rasa memiliki, saling mengasihi, terintegrasi di dalam bahan ajar.
penghormatan terhadap sesama, dan Pengadaan materi pelajaran bermutu
pengakuan terhadap hak orang lain tidak menjadi salah satu upaya untuk
lagi menjadi milik semua masyarakat, meningkatkan mutu pendidikan , dan dapat
termasuk siswa SMA. Kenyataan ini dapat dilakukan melalui bahan ajar bermutu.
dilihat melalui pemberitaan di media massa Bahan ajar bermutu harus mampu

238|Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

menyajikan materi ajar sesuai dengan pembelajaran dapat lebih lama diingat oleh
tuntutan kurikulum, mengikuti siswa. novasi pembelajaran sangat
perkembangan ilmu pengetahuan dan diperlukan dan dapat dituangkan dalam
teknologi (IPTEK), dan dapat bahan ajar agar terjadi komunikasi optimum
menjembatani pembelajaran agar dan efisien antara guru dengan siswa di
kompetensi yang telah ditetapkan dapat dalam proses belajar-mengajar. Inovasi
tercapai. Di samping itu, inovasi pembelajaran yang dituangkan di dalam
pembelajaran dan integrasi pendidikan bahan ajar sangat penting sehingga dapat
karakter di dalam materi ajar dapat memberikan hasil belajar lebih baik dan
memberi peluang meningkatkan mutu terjadi peningkatan efektivitas
pendidikan dan meningkatkan karakter baik pembelajaran menuju pembaharuan.
bangsa sesuai dengan budaya di Indonesia. Pendidikan karakter merupakan suatu
Pemilihan buku sebagai sumber belajar usaha sekolah dalam menanamkan etika,
harus memperhatikan kesesuaian materi tanggungjawab dan perhatian kepada
ajar dengan tujuan pengajaran yang ingin peserta didik melalui model pendidikan dan
dicapai dalam pembelajaran, dan percontohan dengan memberikan nilai-nilai
menyediakan fasilitas yang memungkinkan universal yang dapat digunakan bersama
siswa belajar secara maksimum. Beberapa untuk memperbaiki perilaku dan sikap
persyaratan yang diperlukan untuk peserta didik. Pendidikan karakter
menjadikan buku sebagai sumber belajar, dilakukan secara sengaja oleh sekolah
yaitu ketersediaan yang dapat dijangkau untuk memberikan pemahaman tentang
oleh pebelajar, dapat membantu siswa nilai-nilai etika seperti saling mengasihi,
untuk belajar, dan memenuhi kebutuhan kejujuran, keteladanan, penghormatan, dan
para siswa dalam belajar mandiri. Buku ajar tanggungjawab terhadap diri sendiri dan
yang baik harus mampu memotivasi sesama manusia. Pendidikan karakter
pembelajar dengan memanfaatkan hal-hal bukanlah penanaman ide atau pemikiran,
menarik seperti gambar, ilustrasi, contoh tetapi pengolahan hati yang menghasilkan
soal (kasus), memiliki materi yang sifat-sifat baik dalam menghadapi
mencukupi untuk mendukung pengajaran, kehidupan bermasyarakat. Karakter
dan dapat dipergunakan untuk mendukung merupakan nilai-nilai perilaku manusia
kegiatan pemecahan masalah. Buku ajar yang berhubungan dengan Tuhan Yang
berguna untuk mengembangkan wawasan Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
terhadap proses pembelajaran yang lingkungan dan kebangsaan yang terwujud
ditempuh, memberikan pemandu materi dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
pembelajaran yang dipelajari dan langkah- dan perbuatan berdasarkan norma-norma
langkah operasional untuk menelusuri agama, hukum, tata krama, budaya dan adat
secara lebih teliti materi standar secara istiadat. Tujuan pendidikan karakter adalah
tuntas. untuk membangun kemampuan sosial, etika
Inovasi pembelajaran untuk dan akademik melalui pembangunan
meningkatkan prestasi belajar siswa pada karakter dalam berbagai kehidupan sesuai
mata pelajaran kimia sangat perlu dilakukan dengan budaya sekolah dan kurikulum.
karena berhubungan dengan peningkatan Berbagai kemampuan yang dapat diberikan
kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kepada siswa di sekolah seperti: (1) Percaya
kerja bidang kimia. Pemanfaatan teknologi diri sebagai kemampuan untuk dapat
informasi untuk pembelajaran juga telah melaksanakan sesuatu tantangan, (2) Usaha
mendorong pergeseran pembelajaran dari yaitu kemampuan untuk bekerja keras, (3)
pembelajaran konvensional kepada Tanggungjawab yaitu melakukan sesuatu
pembelajaran mandiri sehingga kesan dengan benar dan bertanggungjawab, (4)

Semirata 2013 FMIPA Unila |239


Manihar Situmorang: Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa

Inisiatif yaitu keteguhan untuk melakukan standar pengukran motivasi belajar meliputi
aksi dengan serius, (5) Perduli yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
memiliki keperdulian terhadap orang lain, menggunakan questioner yang
(6) Kerjasama yaitu dapat bekerjasama dikembangkan peneliti dan pengukuran
dengan orang lain, (7) Adil yaitu memiliki karakter baik siswa menggunakan prosedur
penilaian yang jujur dan teruji, (8) Cloninger.
Pemecahan masalah yaitu melakukan apa
yang direncanakan menjadi kenyataan, (8) HASIL DAN PEMBAHASAN
Fokus yaitu memberikan perhatian serius
terhadap tujuan, dan (9) Penghormatan Pengembangan dan Standarisasi Buku
yaitu menunjukkan sifat terpuji dan Draft buku ajaran kimia telah
terhormat. Dengan demikian, integrasi dikembangkan berdasarkan sylabus,
pendidikan karakter di dalam pembelajaran kompetensi dasar, dan standar kompetensi.
yang diimplementasikan melalui buku ajar Pengembangan materi ajar dilakukan untuk
sangat baik dilakukan dalam rangka setiap pokok bahasan dengan menyertakan
meningkatkan kompetensi akademik anak unsur potensi lokal Sumatera Utara, contoh
didik sekaligus meningkatkan karakter baik kasus, ilustrasi gambar, dan contoh-contoh
siswa. Tujuan penelitian adalah untuk untuk soal serta penyelesaian, integrasi
mengembangkan buku ajar kimia yang pendidikan karakter di dalam konsep uraian
inovatif terintegrasi dengan pendidikan teori, fakta realistik dan kata mutiara di
karakter untuk memperoleh buku kimia dalam buku ajar kimia yang dapat
standar untuk dipergunakan sebagai media meningkatkan karakter baik siswa, dan
pembelajaran pada pengajaran kimia. inovasi materi kimia dengan cara
memadukan media pembelajaran interaktif,
METODE PENELITIAN tekhnologi informasi (IT), menggabung
Tahapan penelitian terdiri atas (1) media dalam computer managed learning
Pengembangan materi pelajaran kimia yang (CML) yang dapat dapat menolong siswa di
relevan di dalam buku ajar kimia SMA, (2) dalam pembelajaran untuk mencapai
Inovasi materi pelajaran di dalam buku ajar kompetensi sesuai tuntutan kuikulum. Buku
kimia SMA agar materi pembelajaran dapat ajar kimia terlebih dahulu distandarisasi
disampaikan secara sederhana, komunikatif, menggunakan penilai ahli (Dosen kimia dan
menarik, dan memotivasi siswa untuk Guru kimia) dan ujicoba penggunaan buku
belajar mandiri, (3) Mengintegrasi ajar kimia dalam pembelajaran kepada
pendidikan karakter yang sesuai di dalam siswa SMA sehingga dapat dipergunakan
materi ajar pada buku ajar kimia, (4) sebagai bahan ajar standar dalam proses
Evaluasi dan standarisas buku ajar kimia belajar mengajar dalam pengajaran.
SMA berdasarkan standar isi BNSP dan Kualitas buku ajar diperoleh berdasarkan
standar UNESCO, (5) Penggunaan buku tanggapan responden terhadap draft buku
ajar kimia untuk meningkatkan hasil belajar ajar hasil pengembangan dengan cara
pada pengajaran kimia pada siswa SMA di meminta pendapat responden berdasarkan
Sumatera Utara. Metodologi penelitian kriteria panilaian sangat positif/sangat baik
selengkapnya disajikan dalam. Instrumen (skor 4) sampai yang paling lemah/tidak
penelitian meliputi buku ajar hasil inovasi, baik (skor 1). Komponen yang dinilai
evaluasi belajar (test), dan questioner untuk meliputi (1) Ketuntasan dan keakuratan materi
analisis buku ajar dan pengukuran motivasi kimia, (2) Keluasan materi memuat
belajar dan karakter baik siswa dalam kemutakhiran dan kejelasan penyajian
pembelajaran. Instrumen penelitian disusun materi kimia, (3) Kedalaman materi
dan distandarsisasi mengikuti prosedur memuat isi materi kimia yang disajikan

240|Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

secara baik dengan memiliki komponen kimia yang benar dan akurat. Penilaian
pendahuluan, konsep utama, ilustrasi, responden terhadap buku ajar diringkas pada Tabel
contoh soal, dan penyelesaian soal, 1.
applikasi konsep dalam kehidupan sehari- Secara umum responden memberikan
hari, dan disertai materi pengayaan dengan penilain sangat baik terhadap kualitas buku
tingkat ketuntasan materi sesuai ajar kimia yang dikembangkan dengan rata-
kemampuan peserta didik, (4) Disain buku rata 3,47. Seluruh parameter yang diajukan
ajar memuat kesesuaian layout dengan di dalam komponen penilaian ditanggapi
materi ajar, penyajian illustrasi, tabel dan sangat positif oleh responden. Hasil
gambar, kata mutiara, dan petunjuk penilaian terhadap buku ajar secara
pembelajaran yang interaktif sebagai alat berturut-turut diberikan oleh responden
komunikasi antara siswa dengan guru, (5) Dosen kimia (3,46), Guru kimia (3,57), dan
Penggunaan bahasa memuat kesesuaian siswa SMA (3,46), semuanya tergolong
dengan kaidah penulisan baku, kesesuaian kategori baik (Tabel 1). Dengan demikian
bahasa dengan perkembangan peserta didik, buku ajar kimia sudah memenuhi kriteria
komunikasi dan keterbacaan, kesederhana- sebagai bahan ajar yang layak untuk
an, keakuratan penggunaan istilah, rumus dipergunakan dalam pengajaran kimia.
kimia, persamaan reaksi, dan simbol-simbol

TABEL 1. Kualitas buku ajar kimia berdasarkan penilaian Dosen (P), Guru (Q), dan Siswa (R). Angka
adalah rata-rata dari kelompok responden (total 60 respondent). Kriteria penilaian: 4 = sangat baik, 3 = baik,
2 = kutang baik, dan 1 = tidak baik.
Pendapat Respondents Pada
Deskripsi Buku Ajar Kimia Sebagai Rata-
Komponen Buku Ajar Kimia
Media Pembelajaran rata
P (n=5) Q (n=15) R (n=40)
Konten - Ketuntasan materi ajar 3,76 3,67 3,74 3,72
- Keakuratan materi kimia 3,65 3,64 3,69 3,66
Keluasan - Kemutakhiran materi kimia dengan 3,46 3,56 3,39 3,47
materi kemajuan
- Kejelasan materi (teori dan contoh soal) 3,53 3,47 3,43 3,48
Kedalaman - Materi kimi disajikan secara baik dengan 3,62 3,85 3,57 3,68
Materi memiliki komponen pendahuluan, konsep
utama, ilustrasi, contoh soal, dan
penyelesaian soal
- Applikasi konsep kimia dalam kehidupan 3,54 3,55 3,44 3,51
sehari-hari
Disain - Kesesuaian disain layout dengan materi 3,42 3,39 3,29 3,37
ajar
- Penyajian ilustrasi, tabel dan gambar, kata 3,43 3,42 3,38 3,41
mutiara
- Petunjuk pembelajaran (media interaktif, 3,14 3,28 3,21 3,21
IT dan CML)
Bahasa - Sesuai dengan perkembangan peserta 3,39 3,35 3,45 3,40
didik
- Komunikatif dan mudah dimengerti 3,23 3,20 3,30 3,25
- Sederhana, lengkap, ketepatan 3,41 3,57 3,57 3,51
penggunaan istilah, bahasa dan simbol
benar
Rat-rata 3,46 3,50 3,46 3,47

Semirata 2013 FMIPA Unila |241


Manihar Situmorang: Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa

Buku Ajar Kimia SMA jumlah butir soal evaluasi sama sesuai
dengan materi kimia yang diajarkan.
Buku ajar kimia dipergunakan sebagai Selama pembelajaran dilakukan, berbagai
media pembelajaran di dalam kelas pada parameter penelitian diusahakan relatif
pengajaran salah satu pokok bahasan yang sama. Evaluasi belajar tahap pertama
diajarkan di kelas X pada saat dilakukan (postest 1) dilakukan pada jam pelajaran
ujicoba penelitian ini. Terhadap kelas kimia pada minggu efektif berikutnya,
eksperimen, pengajaran dilakukan bertujuan untuk memberikan waktu cukup
menggunakan buku ajar kimia hasil inovasi, bagi siswa menggunakan buku ajar sebagai
dan terhadap kelas kontrol pengajaran penuntun dalam belajar mandiri (self
dilakukan menggunakan buku ajar learning) untuk menyelesaikan soal-soal
pegangan siswa yang ditetapkan sekolah. kimia. Hasil belajar (skor) siswa diukur
Sebebelum pembelajaran dilakukan, berdasarkan kemampuan siswa menjawab
kemampuan awal siswa terhadap evaluasi belajar diringkas pada Tabel 2.
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Siswa SMA pada dua kelompok perlakuan
yang akan diajarkan (pretest) seperti dapat menjawab soal dengan baik,
dirangkum pada Tabel 2. Hasil pretest ini ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar
juga berfungsi untuk membebaskan outlier yang relatif tinggi dibandingkan hasil
sampel sehingga sampel yang dipergunakan belajar yang diperoleh pada pretest. Hasil
dalam penelitian adalah siswa SMA yang belajar yang diperoleh pada kelompok
memiliki kemampuan akademik relatif eksperimen yang diberikan pembelajaran
sama. Hasil analisis menunjukkan bahwa menggunakan buku ajar hasil
responden yang diikutkan dalam penelitian pengembangan (M=84,44±8,33) lebih
ini relatif homogen ditunjukkan dari rata- tinggi dibanding pencapaian hasil belajar
rata hasil penguasaan siswa pada materi siswa pada kelompok kontrol yang
kimia sebelum pembelajaran dilakukan, menggunakan buku pengangan siswa
yaitu pada kelompok eksperimen (M=75,28±11,62), dua kelompok perlakuan
(M=31,39±15,58) dan kelompok kontrol berbeda secara nyata (thitung 7,964 > ttabel
(M=31,69±13,69), dua kelompok perlakuan 1,662). Peningkatan hasil belajar
tidak berbeda secara nyata thitung -0,034 < disebabkan oleh ketersediaan fasilitas
ttabel 1,662. pembelajaran inovatif di dalam buku ajar
Materi pelajaran yang diajarkan terhadap yang mampu menuntun siswa untuk belajar
sekolah A, B, dan C berbeda dipilih dari mandiri secara sukarela setelah
buku ajar hasil pengembangan dan buku pembelajaran dilakukan di luar jam
ajar pegangan siswa di sekolah, akan tetapi pelajaran.

TABEL 2. Rata-rata hasil belajar siswa berdasarkan evaluasi belajar (pretest, postest 1 dan postest 2) pada pengajaran kimia. Angka
adalah rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing kelompok sampel.
Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pengajaran Kimia
Kelom- Pretest Post test 1 Post test 2
Sekolah
pok
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
SMA A KT 24,33±7,29 26,79±9,41 80,33±8,76 79,33±9,42 75,00±6,78 70,86±5,15
KR 20,33±10,77 26,00±5,63 81,00±6,32 70,33±8,12 76,40±4,11 71,13±6,08
SMA B KT 20,33±10,77 27,33±5,63 88,67±6,40 86,67±4,50 82,00±6,22 65,93±8,81
KR 27,00±5,92 25,00±4,23 93,33±6,73 85,33±4,81 80,86±4,71 66,93±7,95
SMA C KT 46,00±14,04 45,67±19,54 80,00±7,32 65,33±8,96 74,46±4,64 61,53±10,22
KR 50,33±10,93 39,00±13,12 83,33±5,23 64,67±7,90 70,80±6,57 62,73±9,59
Total KT 30,22±15,70 33,41±15,91 83,00±8,42 77,11±11,85 77,15±5,88 66,10±8,06
KR 32,56±15,54 30,00±11,03 88,33±8,07 73,44±11,22 76,02±5,13 66,93±7,87
Total 31,39±15,58 31,69±13,69 84,44±8,33 75,28±11,62 75,00±6,78 70,86±5,15
Ket. KT = Kelompok siswa memiliki kemapuan akademik kategori tinggi pada nilai kimia Semester 1
KR = Kelompok siswa memiliki kemapuan akademik kategori rendah pada nilai kimia Semester 1
A = SMAN1 Tebing Tinggi, B = SMAN1 Brastagi, dan C = SMAN2 Kisaran.

242|Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Untuk mengetahui keefektifan buku ajar hasil pengembangan mampu


hasil pengembangan dalam meningkatkan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
daya ingat siswa terhadap penguasaan mandiri. Fasilitas yang tersedia di dalam
konsep materi kimia dalam pembelajaran buku ajar berupa media yang ditata dalam
kimia maka setelah jangka waktu satu bulan bentuk CML menjadikan siswa pada
setelah perlakuan pembelajaran telah kelompok eksperimen belajar lebih intensif
berlalu, kepada siswa diberikan evaluasi dibandingkan pada kelopok kontrol.
tahap dua (postest 2) dengan bobot soal
yang relatif sama dengan yang dilakukan Pengaruh Buku Ajar Terhadap Motivasi
pada postest-1, dan hasil belajar siswa dan Karakter Baik Siswa
dirangkum pada Tabel 2. Pola penurunan Pengukuran terhadap motivasi belajar
hasil belajar pada postest 2 diperoleh pada dan peningkatan karakter baik siswa pada
kedua kelompok percobaan dibanding pengajaran kimia telah dilakukan dengan
dengan hasil belajar yang diperoleh pada cara meminta pendapat siswa terhadap
postest 1. Hasil belajar siswa pada proses belajar mengajar yang dialami oleh
kelompok eksperimen (M=75,00±6,78) siswa pada dua kelompok perlakuan.
secara konsisten lebih tinggi dibanding Pertanyaan diarahkan pada pengukuran (1)
kelompok kontrol (M=70,86±5,15), dua motivasi intrinsik, (2) motivasi ekstrinsik,
kelompok perlakuan berbeda secara nyata dan (3) pengalaman karakter baik siswa
(thitung 7,004 > ttable 1,662). Penyelidikan dalam belajar kimia. Hubungan antara
terhadap siswa KT diketahui bahwa hasil motivasi belajar dan karakter baik siswa
belajar kelompok eksperimen dengan hasil belajar (KT dan KR)
(M=77,15±5,88) lebih tinggi dibanding ditunjukkan pada Gambar 1. Hasil
kelas kontrol (M=66,10±8,06), dua pengukuran terhadap motivasi belajar dan
kelompok percobaan berbeda secara nyata karakter baik siswa pada pengajaran kimia
(thitung 5.220 > ttabel 1,680). Pola yang sama menggunakan buku ajar hasil inovasi
juga diperoleh pada kelompok siswa KR, tergolong sangat tinggi (rata-rata 90,06),
ditemukan hasil belajar pada kelompok sedangkan pada kelompok kontrol
eksperimen (M=76,02±5,13) juga lebih tergolong sedang (rata-rata 67,64).
tinggi dibanding kelas kontrol (M= Pengukuran terhadap karakter baik siswa
66,93±7,87), dua kelompok perlakuan
berbeda nyata (thitung 6.521> ttabel 1,680).
Keefektifan buku ajar dalam meningkatkan
daya ingat siswa dilihat dari hasil belajar
pada postest-2 dibandingkan terhadap
postest-1, dan ditemukan keefektifan buku
inovasi dalam meningkatkan hasil belajar
pada kelompok ekperimen (114%) lebih
tinggi dibanding kelompok kontrol (108%). GAMBAR 1. Hubungan antara motivasi belajar dan
Hasil ini menyakinkan bahwa buku ajar karakter baik siswa dengan hasil belajar pada pengajaran
hasil pengembangan tergolong efektif kimia di SMA: ▲) adalah plot korelasi menggunakan
buku ajar hasil pengembangan, dan ○ adalah plot
dalam meningkatkan hasil belajar siswa korelasi menggunakan buku ajar pegangan sekolah
dalam pengajaran kimia. Siswa dapat
belajar secara efektif dan mengingat menunjukkan karakter baik pada siswa pada
pelajaran lebih lama bila dibandingkan kelompok eksperimen tergolong tinggi
terhadap pembelajaran menggunakan buku (93,91), sedangkan pada kelompok kontrol
wajib yang selama ini dipergunakan di tergolong sedang (70,50). Motivasi belajar
sekolah. Hal ini disebabkan karena buku dan karakter baik siswa diplot terhadap

Semirata 2013 FMIPA Unila |243


Manihar Situmorang: Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa

hasil belajar untuk kelompok eksperimen sekaligus meningkatkan karakter baik


dan kelompok kontrol seperti diperlihatkan siswa. Diharapkan guru dapat
pada Gambar 1. menggunakan Buku ajar kimia untuk
. Pada kelompok eksperimen diperoleh meningkatkan prestasi belajar siswa pada
hubungan positif antara motivasi belajar pengajaran kimia dan sekaligus
dan karakter baik siswa dengan hasil belajar menghasilkan sumberdaya manusia
siswa (r2=0,871) pada pengajaran kimia, berkarakter baik untuk menghadapi
sedangkan pada kelompok kontrol persaingan global.
2
diperoleh (r =0,085). Hasil ini meyakinkan
bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar UCAPAN TERIMA KASIH
siswa pada pengajaran kimia sangat
dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa Ucapan terima kasih disampaikan
menggunakan buku ajar hasil inovasi. Buku kepada Ditlitabmas Dikti Depdikbud yang
ajar hasil pengembangan mampu telah memberikan dana penelitian melalui
memotivasi siswa belajar mandiri karena Penelitian Strategis Nasional. Ucapan
inovasi yang dibuat di dalam buku ajar terima kasih juga disampaikan kepada
tersedia fasilitas ―Help‖ yang berfungsi mahasiswa Novalina Saragih, Dameita
sebagai alat bantuan di dalam CML yang Sumbayak, dan Jane Elnovrey yang sudah
memungkinkan siswa dapat mengulang membantu dalam pengambilan data
contoh-contoh soal dan penyelesaian soal, penelitian ini.
sehingga siswa kelompok eksperimen dapat
menggunakan waktu belajar mandiri lebih DAFTAR PUSTAKA
banyak dibandingkan pada kelopok kontrol
yang menggunakan buku pegangan. Belajar Gene, K., (2007), Building character:
kimia menggunakan buku hasil strengthening the heart of good
pengembangan memungkinkan siswa dapat leadership, John Wiley & Sons, Inc. San
menyelesaikan permasalahan tanpa harus Francisco, CA.
menuntut kehadiran guru di dalam kelas. Dikti, (2011), Model Implementasi
Dengan demikian motivasi belajar dan Pendidikan Karakter dalam Perspektif
peningkatan karakter baik siswa dalam Pendidikan Tinggi, Berita
pembelajaran memberikan kontribusi dalam http://www.dikti.go.id/index.php?option
meningkatkan hasil belajar pada pengajaran =com_content&view=article&id=2601:l
kimia karena terjadi pergeseran dari teacher ayanan-informasi&catid = 143:berita-
teahing learning menjadi student center harian.
learning.
Olvera, R.L., Fonseca, M., Caetano, S.C.,
Hatch, J.P., Hunter, K., Nicoletti, M.
KESIMPULAN Pliszka, S.R. Cloninger, C.R. dan
Soares, J.C., (2009), Assessment of
Buku ajar kimia berhasil dikembangkan Personality Dimensions in Children and
dan sudah memenuhi kualitas berdasarkan Adolescents with Bipolar Disorder
standar BNSP. Buku ajar kimia dapat Using the Junior Temperament and
menolong siswa untuk mencapai Character Inventory, Journal Of Child
kompetensi sesuai tuntutan kurikulum And Adolescent Psychopharmacology
karena menuntun siswa belajar kimia secara 19(1): 13–21.
efisien sehingga terjadi pergeseran Farmer, R.F. dan Goldberg, L.R., (2008),
pembelajaran dari teacher centre learning Brain Modules, Personality Layers,
menuju student centre learning, dan Planes of Being, Spiral Structures, and

244|Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

the Equally Implausible Distinction Undergraduates to Identify, Validate,


between TCIR ―Temperament‖ and and Utilize Peer-Reviewed Online
―Character‖ Scales: Reply to Literature, Journal of Natural Resources
Cloninger, Psychol Assess. 20(3): 300– and Life Science Education 37: 8-14.
304. Yuan, R., dan Lin, Y., (2008), Globalizing
Hosler, J. dan Boomer, K.B., (2011), Are the Science Curriculum: An
Comic Books an EffectiveWay to Undergraduate Course on Traditional
Engage Nonmajors in Learning and Chinese Medicine as a Complementary
Appreciating Science?, CBE-Life Approach to Western Medicine, CBE
Sciences Education 10: 309–317. Life Sci Educ. 7(2): 220–226.
Gene, K., (2007), Building character: Good, J.J., Woodzicka, J.A., dan Wingfield,
strengthening the heart of good L.C., (2010), The Effects of Gender
leadership, John Wiley & Sons, Inc. San Stereotypic and Calcer-Stereotypic
Francisco, CA. Textbook Images on Science
Performance, The Journal of Social
Situmorang, M., Wahyuni, A.S., Saragih,
N., Sumbayak, D., dan Elnovrey, J., Psychology 150(2): 132–147.
(2011), Innovation of Learning Module Situmorang, M, Sinaga, M., dan Juniar, A.,
To Increase Student‘s chievement in (2006), Efektifitas Inovasi Pembelajaran
the Teaching of Chemical Kinetics, Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Laporan Penelitian, FMIPA Unimed, Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kimia
Medan, Indonesia. Analitik II, Jurnal Penelitian Bidang
Pendidikan 13(1): 1-13.
Jippes, E.; van Engelen, J.M. L.; Brand,
P.L.P. dan Oudkerk, M., (2010), Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010),
Competency-based (CanMEDS) Using Technology to Support Expository
residency training programme in Reading and Writing in Science Classes,
radiology: systematic design procedure, Science Activities, 47: 89–102.
curriculum and success factors, Eur Tompkins,C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H.,
Radiol. 20(4): 967-977.
(2006), Guest Editorial: An Analysis of Social
Jungnickel, P.W., Kelley, K.W., Hammer, Work Textbooks for Aging Content: How Well do
Social Work Foundation Texts Prepare Students for
D.P., Haines, S.T. dan Marlowe, K.F.,
Our Aging Society?, Journal of Social Work
(2009), Addressing Competencies for the
Education 42(1): 3-24.
Future in the Professional Curriculum,
American Journal of Pharmaceutical Yusfiani, M. dan Situmorang, M., (2011),
Education 73(8): 1-15. Pengembangan dan Standarisasi Buku
Ajar Kimia SMA/MA Kelas XII
Corrigan,
M.J., Bill, M.L., dan Slater. J.R.,
Semester I Berdasarkan Standar Isi
(2009), The Development Of A Substance Abuse
Curriculum In A Master's Of Social Work Program, KTSP, Jurnal Penelitian Bidang
Journal of Social Work Education 45(3): Pendidikan 18(2): 28-35.
513-521. Caswell, S.V., dan Gould, T.E., (2008),
Howe. E.M., (2009), Henry David Thoreau, Forest Individual Moral Philosophies and
Succession & The Nature of Science: A Method for Ethical Decision Making of
Curriculum Development, The American Undergraduate Athletic Training a
Biology Teacher 71(7): 397-404. Students and Educators, Journal of
Athletic Training 43(2): 205–214.
Berzonsky, W.A. dan Richardson, K.D.,
(2008), Referencing Science: Teaching

Semirata 2013 FMIPA Unila |245


Manihar Situmorang: Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa

Rich, D., (2008), MegaSkills Building Our Situmorang, H., dan Situmorang, M.,
Children‘s Character and Achievement (2009), Keefektifan Media Komputer
for School and Life, Sourcebooks, Inc. Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia
Naperville, Illinois. Siswa Sekolah Menegah Kejuruan Pada
Pengajaran Materi dan Perubahannya,
Situmorang, M.; Sinaga,.M.; Tarigan, D.A.,
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sain
Sitorus, C.J, dan Tobing, A.M.L.,
3(1): 45-51.
(2011), The Affectivity of Innovated
Chemistry Learning Methods to Increase Silitonga, L.L., dan Situmorang, M.,
Student‘s chievement in Teaching of (2009), Evektivitas Media Audiovisual
Solubility and Solubility Product, Jurnal Terhadap peningkatan Prestasi belajar
Penelitian Bidang Pendidikan 18(2): 7- Siswa pada pengajaran Sistim Koloid,
14. Jurnal Pendidikan Kimia 1(1): 1-9.
Fastre, G.M.J. van der Klink, M.R. dan van Cloninger, C.R., Bayon, C., dan Svrakic,
Merrie¨nboer, J.J.G., (2010), The effects D.M. (1998), Measurement of
of performance-based assessment criteria temperament and character in mood
on student performance and self- disorders: a model of fundamental states
assessment skills, Adv in Health Sci as personality types, Journal of Affective
Educ 15: 517–532. Disorders 51(1): 21–32.

246|Semirata 2013 FMIPA Unila

Anda mungkin juga menyukai