Nim : 1831800008
Makul : Aswaja
“ Allah tidak akan membiarkan ummatku dalam kesesatan selamanya. Ikutilah As-
Sawad Al-A’zhom. Tangan (rahmah dan perlindungan) Allah bersama jamaah.
Barangsiapa menyendiri/menyempal. Ia akan menyendiri/menyempal di dalam
neraka.”
Pendiri NU
1. KH. Hasyim Asy’ari (Tebuireng, jombang)
2. KH. Abdul Wahab ( Surabaya)
3. KH. Bisri Syamsuri (Denanyar,jombang)
4. Raden Haji Asnawi (kudus)
5. KH. Makshum (lasem)
6. KH. Ridlwan (semarang)
7. KH. Nawawi (pasuruan )
8. KH. Ridlwan (surabaya)
9. KH. Alwi Abdul Aziz (surabaya)
10. KH. Abdullah Ubaid ( surabaya)
11. KH. Abdul Halim (cirebon)
12. KH. Ndoro Munthaha ( Bangkalan, Madura)
13. KH. Dahlan (kertosono)
14. KH. Abdullah Faqih ( Maskumambang,dukun,gresik)
15. DLL
Berdirinya NU
A. Peristiwa tongkat & tasbih
Thn 1924 mengantarkan tongkat kepada KH. Hasyim
Thn 1925, (pertengahan) Mengantarkan Tasbih
B. Peristiwa komite hijaz
Wilayah hijaz dikuasai raja Sa’ud wahabi fanatik
Melarang berzanji,Tawassul mauludan,ziarah kubur dll
Menggususr makam sahabat dan hendak menggusur maqam
Rasulullah
Ulama’ pesantren membentuk komite hijaz
Pesan KH. Hasyim Asy’ari
Dalam kitab Risaalatul Ahli as sunnah wal jama’ah. Berkata, “ Hendaknya
berhati-hati dalam mengambil suatu ilmu (informasi), dan sayangnya untuk tidak
mengambil ilmu dari orang yang bukan ahlinya. Kemudian beliau menukil perkataan
imam malik ra sebagai berikut yang berbunyi : “ jangan mengambil ilmu dari orang
ahli bidah,serta janganlah menukilnya dari orang yang tidak diketahui dari mana ia
mendapatkannya. Dan tidak pula dari siapapun yang dalam perkataannya ada
kebohongan, meskipun ia tidak berbohong dalam menyebutkan hadist Rasulullah
SAW.”
Ibnu kholdun, dalam muqoddimahnya pasal 6 mengatakan “ Berdakwah dalam agama
tidak akan sempurna (sukses) tanpa fanatisme.”
5 wasiat KH.R. As’ad Syamsul Arifin
Santri sukerejo yang keluar dari NU jangan mengharap berkumpul dengan
saya di akhirat.
Santri saya yang pendiriannya tidak sama dengan saya, saya tidak ikut
bertanggung jawab di hadirat Allah swt.
Santri saya yang pulang/berhenti harus ikut mengurusi,memikirkan, paling
tidak salah satu yang 3 yaitu pendidikan islam,dakwah melalui NU,ekonomi
masyarakat.
Istiqomah baca rowatibul haddad
Santri saya sebenarnya umum anaknya siapa saja,ada dimana saja,dalam
keadaan bagaimana sajapasti selamat dan jaya, asal JUJUR, GIAT dan
IKHLAS.