Isi Dan Penutup
Isi Dan Penutup
PENDAHULUAN
Semua langkah kebijakan oleh seluruh departemen dalam perusahaan harus ikut
dan patuh terhadap Grand Strategy. Tidak akan baik jika setiap Department
memiliki arah sendiri-sendiri, dan juga tidak akan baik jika setiap Department
melakukan strategy yang berbeda-beda dalam arti tidak memiliki kesamaan
arah tujuan dan tidak ber-synergy.
Maka dari itu, penulis ingin membagikan tentang Grand Strategy bagi suatu
perusahaan , agar pembaca dapat lebih mengenali Grand Strategi dan
mengetahui pula dampaknya bagi suatu perusahaan
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Grand Strategy?
2. Apa saja yang termasuk dalam jenis – jenis Grand Strategy?
3. Bagaimana cara menentukan matriks Grand Strategy?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Grand Strategy
2. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis Grand Strategy
3. Untuk memiliki kemampuan menentukan matriks Grand Strategy
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar
yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan.
3
2.1.2 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
(Hariadi,2005).
4
2.1.3 Tingkat – Tingkat Strategi
Dengan merujuk pada Fred R. David (2004) menjelaskan adanya tiga tingkatan
strategi.Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu:
a) Corporate Strategy (Strategi Tingkat Perusahaan)
Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan
mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber
daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum
melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi
secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung. Strategi ini
berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy
yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
5
Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
• Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat,
antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya,
penelitian dan pengembangan.
6
oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada
bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di
antara bisnis tersebut.
7
keseimbangan bisnis yang ada. Tidak jarang para pemain besar akan
mengalami tantangan dari pemain lokal dan begiti juga sebaliknya.
Contoh : Matahari dan Giant membuka gerai baru ke daerah baru dan
Indosat yang membuka gerai baru untuk menjangkau daerah baru.
8
Backward Intergration (Strategi Hulu)
Strategi ini adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan
membeli atau menguasai supplier atau pemasok. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kekurangan supply bahan baku, perusahaan
pemasok terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan . Langkah ini merupakan upaya untuk mengamankan jalur
pasokan terhadap kebutuhan dalam rangka proses produksinya.
Namun demikian, kecenderungan industri besar melakukan aktivitas
de-intergrasi, yaitu melepas berbagai aktivitas perusahaan pemasok.
Tidak tertutup kemungkinan perusahaan menemukan bahwa jenis
integrasi ini bukan solusi yang tepat untuk unggul dalam persaingan
karena menjadi semakin membebani keuangan . Contohnya : Harian
Jawa Pos yang mendirikan pabrik kertas untuk menjamin ketersediaan
pasokan kebutuhan bahan bakunya . Contoh lain, Gudang Garam yang
memiliki pabrik kertas rokok di Afrika.
3. Diversifikasi
Concentric Diversification
Strategi ini adalah akuisisi bisnis yang terkait dengan perusahaan
pengakuisisi dari segi tekhnologi, pasar atau produk . Jadi, perusahaan
pengakuisisi mencari usaha – usaha baru yang produk, pasar, saluran
distribusi, tekhnologi dan kebutuhan sumber dayanya serupa namun
tidak sama dengan yang dimilikinya sekarang yang akusisinya
menghasilkan sinerji tetapi bukan berupa saling kebergantungan
sepenuhnya. Contoh : harian Kompas yang memunculkan berbagai
surat kabar, tabloid dan majalah baru.
9
Conglomerate Diversification
Berbeda dengan strategi concentrate diversification yang mengakuisisi
jenis usaha yang sinerji, conglomerate diversification tidak
mempermasalahkan sinerji produk – pasar dengan bisnis yang sedang
berjalan. Contoh : ketika Lippobank memutuskan untuk bergerak di
sektor properti dan Maspion dengan Maspionbank-nya .
Horizontal Diversification
Bentuk strategi ini adalah menambah produk atau layanan baru yang
tidak berhubungan atau terkait yang telah ada tapi sasarannya
(konsumen) sama . Contoh : Garuda Indonesia Airways yang memiliki
beberapa jaringan hotel di Indonesia . Jenis usaha hotel tidak terkait
dengan penerbangan, namun sasarannya sama . Pengguna layanan
maskapai garuda yang pergi ke suat kota dapat menggunakan layanan
hotel yang dimiliki Garuda juga .
10
Alasan strategi ini diterapkan :
1. Perusahaan telah berhasil dan menguntungkan pada saat ini
2. Mudah menerapkan
3. Takut ada pemborosan
11
e. Liquidation & Merger
Liquidation : pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang
meliputi pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian
harta yang tersisa kepada para pemegang saham (Persero)
Merger : proses difusi / penggabungan dua perseroan dimana salah
satu di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya , yang satu
lainnya lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukkan
kedalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Ada 3 jenis Merger :
1. Merger Horizontal
Merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama),
misalnya merger antara dua perusahaan roti, antara dua
perusahaan sepatu.
2. Merger Vertical
Merger yang terjadi antara usaha yang saling berhubungan,
misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya:
perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain,
perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
3. Merger Konglomerat
Merger antara usaha yang menghasilkan berbagai produk yang
berbeda dan tidak berkaitan, misalnya perusahaan sepatu merger
dengan perusahaan elektronik. Tujuan utama : mencapai
pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil
yang lebih baik , dengan saling bertukar saham antara kedua
perusahaan yang disatukan.
12
Perusahaan berada dalam situasi bisnis global, dinamis ataupun industri
dengan perkembangan teknologi yang cepat
13
Matriks Grand Strategy
1. Kuadran I
Perusahaan dalam posisi strategis yang sempurna, memiliki sumber daya
yang memadai untuk mengambil keuntungan dari berbagai peluang
eksternal di banyak bidang. Mereka bisa mengambil risiko secara agresif
jika perlu.
2. Kuadran II
Perusahaan perlu serius mengevaluasi pendekatan mereka terhadap pasar.
Walaupun industri sedang bertumbuh, perusahaan tidak mampu bersaing
secara efektif. Mereka perlu mencari tahu mengapa pendekatan mereka
tidak efektif dan bagaimana mereka dapat memperbaiki daya saingnya
14
3. Kuadran III
Perusahaan bersaing di industri dengan pertumbuhan lambat & memiliki
posisi kompetitif lemah. Perusahaan harus segera membuat perubahan
drastis untuk menghindari penurunan lebih jauh & kemungkinan likuidasi.
Pengurangan (penciutan) biaya dan aset yang ekstensif harus dilakukan
pertama kali.
4. Kuadran IV
Perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat namun bersaing di
industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan mempunyai kekuatan
untuk diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan baru yang lebih
menjanjikan. Perusahaan memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta
kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas, sering kali dapat
menjalankan strategi diversifikasi terkait / tak terkait, usaha patungan
dengan berhasil
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Grand Strategy adalah strategi yang diterapkan di tingkat korporasi, secara
umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi
secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung (bukan
menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh siapa, tapi lebih berfokus pada
apa yang organisasi lakukan dan bagaimana mereka melakukannya). Strategi ini
berkaitan dengan misi organisasi, yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu
organisasi. Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi
dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber
daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Perencanaan Grand Strategy
meliputi : Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan), Stability Strategy (Strategi
Stabilitas), Defensive Strategy (Strategi Bertahan) dan Combination Strategi
(Strategi Kombinasi)
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dari pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://manjstrategi.blogspot.com/2015/11/manajemen-strategik.html
https://izzanizza.wordpress.com/2012/03/21/makalah-manajemen-strategi/
Robinson and Pearce . Manajemen Strategik . 1997. Binarupa Aksara. Jakarta
https://www.scribd.com/doc/113698999/Chapter-6-Analysis-Strategy-Choice-Fred-
R-David
http://inayahyeni.blogspot.com/2013/11/grand-strategy.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html
17