Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam persaingan bisnis, kalah atau menang akan sangat ditentukan oleh Grand
Strategy. Grand Strategy ini bertindak sebagai “Blue Print” Strategy bagi arah
dan tujuan sebuah perusahaan, sehingga semua konsep bisnis, perencanaan
produk, strategi pemasaran, kebijakan keuangan, arah pengembangan dan
berbagai kebijakan lain di dalam perusahaan ini harus sesuai, selaras dan saling
bersinergi didalam Grand Strategy tadi.

Semua langkah kebijakan oleh seluruh departemen dalam perusahaan harus ikut
dan patuh terhadap Grand Strategy. Tidak akan baik jika setiap Department
memiliki arah sendiri-sendiri, dan juga tidak akan baik jika setiap Department
melakukan strategy yang berbeda-beda dalam arti tidak memiliki kesamaan
arah tujuan dan tidak ber-synergy.

Disini Grand Strategy akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan dan


memberikan pengarahan yang dikehendaki oleh Perusahaan. Perusahaan akan
memiliki langkah yang kokoh dan sinergi antar departemen juga akan melipat-
gandakan kekuatan Perusahaan di mata pesaing. Kekuatan yang fokus akan
sangat ampuh untuk menggempur pasar sekaligus menghancurkan pesaing.

Maka dari itu, penulis ingin membagikan tentang Grand Strategy bagi suatu
perusahaan , agar pembaca dapat lebih mengenali Grand Strategi dan
mengetahui pula dampaknya bagi suatu perusahaan

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Grand Strategy?
2. Apa saja yang termasuk dalam jenis – jenis Grand Strategy?
3. Bagaimana cara menentukan matriks Grand Strategy?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Grand Strategy
2. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis Grand Strategy
3. Untuk memiliki kemampuan menentukan matriks Grand Strategy

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Strategi


2.1.1. Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi
(Glueck dan Jauch , 1989).

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:


1. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu
cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

2. Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar
yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan.

3
2.1.2 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
(Hariadi,2005).

Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan


strategi,yaitu:
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa
depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-
citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh
perusahaan dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari
strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif
strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi
eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek
dan jangka panjang.

4
2.1.3 Tingkat – Tingkat Strategi
Dengan merujuk pada Fred R. David (2004) menjelaskan adanya tiga tingkatan
strategi.Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu:
a) Corporate Strategy (Strategi Tingkat Perusahaan)
Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan
mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber
daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum
melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi
secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung. Strategi ini
berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy
yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.

b) Business Strategy (Strategi Tingkat Bisnis)


Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business
Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat
bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada
bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus
melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi. Semua itu
dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan – keuntungan stratejik
yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat
yang lebih baik.

c) Functional Strategy (Strategi Tingkat Fungsional)


Strategi ini mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan
strategi korporasi dan strategi bisnis. Berhubungan dengan fungsi bisnis
seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan,
fungsi riset dan pengembangan (R&D). Strategi ini merupakan strategi
pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.

5
Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
• Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat,
antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya,
penelitian dan pengembangan.

• Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu


planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading,
motivating,communicating,decision making, representing, dan integrating.

• Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik


situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu,1996 : 101).

Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi


isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola
organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi
juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut
ekonomi (J. Salusu, 1996 : 104).

2.2 Konsep Grand Strategy


2.2.1 Pengertian Grand Strategy
Grand Strategy adalah strategi yang diterapkan di tingkat korporasi, secara
umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi
secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung (bukan
menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh siapa,
tapi lebih berfokus pada apa yang organisasi lakukan
dan bagaimana mereka melakukannya). Strategi ini berkaitan dengan misi
organisasi, yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Ditetapkan

6
oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada
bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di
antara bisnis tersebut.

2.2.2. Jenis – jenis Grand Strategy


A) Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan)
Strategi ini menitik beratkan pada pertambahan produk, pasar dan fungsi-
fungsi perusahaan untuk meningkatkan aktivitas perusahaan. Strategi ini
diterapkan pada saat perusahaan harus bertahan dalam bisnis yang semakin
kompetitif.

Alasan strategi ini diterapkan :


 Akan lebih menguntungkan dengan adanya perusahaan usaha
 Adanya tekanan dari pihak luar

Cakupan Growth Strategy :


1. Konsentrasi (pengembangan pasar dan produk baru) 
Market development (Pengembangan Pasar)
Strategi ini dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk mengenalkan
produk atau layanan yang ada kepada wilayah geografis yang baru .
Strategi ini juga bisa dalam bentuk memasarkan produk lama dengan
sedikit memodifikasi agar lebih menarik dan membuka cabang di kota
atau negara baru untuk memperluas jangkauan produk . Globalisasi
dan iklim perkembangan pasar internasional semakin kondusif untuk
strategi ini . Hal ini dibutuhkan karena tidak jarang persaingan yang
sedemikian ketat pada suatu pasar tertentu menyebabkan pengalihan
kepada pasar yang baru sehinga dapat tersingkir dari arena bisnisnya.
Namun demikian, perlu dicermati bahwa pada wilayah – wilayah
tertentu, masuknya para pemain baru menimbulkan pergeseran

7
keseimbangan bisnis yang ada. Tidak jarang para pemain besar akan
mengalami tantangan dari pemain lokal dan begiti juga sebaliknya.
Contoh : Matahari dan Giant membuka gerai baru ke daerah baru dan
Indosat yang membuka gerai baru untuk menjangkau daerah baru.

Product development (Pengembangan produk)


Strategi ini meliputi modifikasi cukup besar atas prosuk lama atau
penciptaan prosuk baru yang masih berkaitan yang dapat dipasarkan
kepada pelanggan lama melalui saluran yang sudah ada . Strategi
pengembangan produ k digunakan untuk memperpanjang daur
hidup produk yang sudah ada ataupun untuk mempertahankan reputasi
atau merek favorit . Contoh : Rinso mengembangkan berbagai variant
nya , Sunsilk dengan formula yang seakan – akan diciptakan oleh
penata rambut profesional padahal sama saja dan ponsel yang muncul
dengan tipe baru padahal rata – rata hanya modifikasi sedikit dari tipe
sebelumnya.

2. Integrasi vertikal (Backward Integration & Forward Integration)


 Forward Integration (Integrasi Hilir)
Strategi ini adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan
membeli atau menguasai perusahaan yang lebih dekat dengan
konsumen atau yag berhubungan langsung dengan konsumen,
contohnya : agen distributor, pedagang pengecer dan lain – lain .
Strategi ini dilakukan untuk meluaskan distribusi barang dari sebuah
perusahaan. Salah satu bentuk yang efektif dari strategi ini adalah
franchising (waralaba). Contohnya : Perusahana farmasi Kimia Farma
dengan apotik kimia farmanya dan perusanaan Coca Cola dengan
perusahaan pembotolan di berbagai negara .

8
Backward Intergration (Strategi Hulu)
Strategi ini adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan
membeli atau menguasai supplier atau pemasok. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kekurangan supply bahan baku, perusahaan
pemasok terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan . Langkah ini merupakan upaya untuk mengamankan jalur
pasokan terhadap kebutuhan dalam rangka proses produksinya.
Namun demikian, kecenderungan industri besar melakukan aktivitas
de-intergrasi, yaitu melepas berbagai aktivitas perusahaan pemasok.
Tidak tertutup kemungkinan perusahaan menemukan bahwa jenis
integrasi ini bukan solusi yang tepat untuk unggul dalam persaingan
karena menjadi semakin membebani keuangan . Contohnya : Harian
Jawa Pos yang mendirikan pabrik kertas untuk menjamin ketersediaan
pasokan kebutuhan bahan bakunya . Contoh lain, Gudang Garam yang
memiliki pabrik kertas rokok di Afrika.

3. Diversifikasi
Concentric Diversification
Strategi ini adalah akuisisi bisnis yang terkait dengan perusahaan
pengakuisisi dari segi tekhnologi, pasar atau produk . Jadi, perusahaan
pengakuisisi mencari usaha – usaha baru yang produk, pasar, saluran
distribusi, tekhnologi dan kebutuhan sumber dayanya serupa namun
tidak sama dengan yang dimilikinya sekarang yang akusisinya
menghasilkan sinerji tetapi bukan berupa saling kebergantungan
sepenuhnya. Contoh : harian Kompas yang memunculkan berbagai
surat kabar, tabloid dan majalah baru.

9
Conglomerate Diversification
Berbeda dengan strategi concentrate diversification yang mengakuisisi
jenis usaha yang sinerji, conglomerate diversification tidak
mempermasalahkan sinerji produk – pasar dengan bisnis yang sedang
berjalan. Contoh : ketika Lippobank memutuskan untuk bergerak di
sektor properti dan Maspion dengan Maspionbank-nya .

Horizontal Diversification
Bentuk strategi ini adalah menambah produk atau layanan baru yang
tidak berhubungan atau terkait yang telah ada tapi sasarannya
(konsumen) sama . Contoh : Garuda Indonesia Airways yang memiliki
beberapa jaringan hotel di Indonesia . Jenis usaha hotel tidak terkait
dengan penerbangan, namun sasarannya sama . Pengguna layanan
maskapai garuda yang pergi ke suat kota dapat menggunakan layanan
hotel yang dimiliki Garuda juga .

B) Stability Strategy (Strategi Stabilitas)


Strategi ini digunakan oleh organisasi yang ingin tetap berada pada
ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan dengan cara-cara yang masih
dapat dikendalikan.

Tujuan Stability Strategy :


1. Mempertahankan status quo
2. Meningkatkan metodologi yang lambat untuk menghindari resiko
3. Menggunakan waktu untuk recovery
4. Menilai prospek pertumbuhan yang rendah
5. Manajemen tidak memperhatikan arah strate

10
Alasan strategi ini diterapkan :
1. Perusahaan telah berhasil dan menguntungkan pada saat ini
2. Mudah menerapkan
3. Takut ada pemborosan

Strategi ini diterapkan saat :


 Lingkungan tidak menunjukkan perubahan yang berarti dala jangka
pendek
 Perusahaan memulai suatu bisnis baru dan menjadi pionir (belum ada
pesaing)
 Ketika manejer menilai bahwa kinerja bisnis saat ini sudah
memuaskan

C) Defensive Strategy (Strategi Bertahan)


Strategi ini melakukan pengurangan atas pasar / fungsi-fungsi dalam
perusahaan yang memiliki aliran keuangan (cash-flow) negative. Strategi
ini diterapkan saat perusahaan dalam tahap menurun (declining)

Alasan strategi ini diterapkan :


1. Adanya kesempatan yang lebih baik dibidang lain
2. Tidak mampu menghadapi persaiangan
3. Unit bisnis merugi terus
4. Unit bisnis tidak dapat memenuhi target

Cakupan Defensive Strategy :


a. Harvest : untuk meningkatkan cashflow / profit jangka pendek
b. Turn around : mengantisipasi pasar yang turun
c. Divestment : penciutan / divestasi
d. Bankcruptcy : kepailitan

11
e. Liquidation & Merger
Liquidation : pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang
meliputi pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian
harta yang tersisa kepada para pemegang saham (Persero)
Merger : proses difusi / penggabungan dua perseroan dimana salah
satu di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya , yang satu
lainnya lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukkan
kedalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Ada 3 jenis Merger :
1. Merger Horizontal
Merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama),
misalnya merger antara dua perusahaan roti, antara dua
perusahaan sepatu.
2. Merger Vertical
Merger yang terjadi antara usaha yang saling berhubungan,
misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya:
perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain,
perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
3. Merger Konglomerat 
Merger antara usaha yang menghasilkan berbagai produk yang
berbeda dan tidak berkaitan, misalnya perusahaan sepatu merger
dengan perusahaan elektronik. Tujuan utama : mencapai
pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil
yang lebih baik , dengan saling bertukar saham antara kedua
perusahaan yang disatukan.

D) Combination Strategy (Strategi Kombinasi)


Merupakan gabungan dari ketiga strategi diatas yang digunakan pada
situasi dan kondisi yang berbeda. Strategi ini diterapkan pada saat :

12
Perusahaan berada dalam situasi bisnis global, dinamis ataupun industri
dengan perkembangan teknologi yang cepat

Cakupan Combination Strategy :


1. Joint venture
Penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk
usaha bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk
menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
2. Strategic alliances
Suatu kerja sama antar pelaku-pelaku ekonomi (dalam Iingkup nasional/
global, baik antar perusahaan / antar kelompok / grup perusahaan)
dengan tujuan untuk memungkinkan suatu perusahaan / grup mencapai
tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai dengan usaha sendiri
3. Consortia
Pembiayaan bersama suatu proyek / perusahaan yang dilakukan oleh
dua / lebih bank / lembaga keuangan

2.3. Matriks Grand Strategi


Penentuan Matriks Grand Strategi :
1. Menentukan tujuan utama grand strategi
2. Memilih faktor-faktor internal atau eksternal untuk
pertumbuhan / profitabilitas.

13
Matriks Grand Strategy

1. Kuadran I
Perusahaan dalam posisi strategis yang sempurna, memiliki sumber daya
yang memadai untuk mengambil keuntungan dari berbagai peluang
eksternal di banyak bidang. Mereka bisa mengambil risiko secara agresif
jika perlu.

2. Kuadran II
Perusahaan perlu serius mengevaluasi pendekatan mereka terhadap pasar.
Walaupun industri sedang bertumbuh, perusahaan tidak mampu bersaing
secara efektif. Mereka perlu mencari tahu mengapa pendekatan mereka
tidak efektif dan bagaimana mereka dapat memperbaiki daya saingnya

14
3. Kuadran III
Perusahaan bersaing di industri dengan pertumbuhan lambat & memiliki
posisi kompetitif lemah. Perusahaan harus segera membuat perubahan
drastis untuk menghindari penurunan lebih jauh & kemungkinan likuidasi.
Pengurangan (penciutan) biaya dan aset yang ekstensif harus dilakukan
pertama kali.

4. Kuadran IV
Perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat namun bersaing di
industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan mempunyai kekuatan
untuk diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan baru yang lebih
menjanjikan. Perusahaan memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta
kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas, sering kali dapat
menjalankan strategi diversifikasi terkait / tak terkait, usaha patungan
dengan berhasil

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Grand Strategy adalah strategi yang diterapkan di tingkat korporasi, secara
umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi
secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung (bukan
menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh siapa, tapi lebih berfokus pada
apa yang organisasi lakukan dan bagaimana mereka melakukannya). Strategi ini
berkaitan dengan misi organisasi, yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu
organisasi. Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi
dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber
daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Perencanaan Grand Strategy
meliputi : Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan), Stability Strategy (Strategi
Stabilitas), Defensive Strategy (Strategi Bertahan) dan Combination Strategi
(Strategi Kombinasi)

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dari pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://manjstrategi.blogspot.com/2015/11/manajemen-strategik.html
https://izzanizza.wordpress.com/2012/03/21/makalah-manajemen-strategi/
Robinson  and Pearce . Manajemen Strategik . 1997. Binarupa Aksara. Jakarta
https://www.scribd.com/doc/113698999/Chapter-6-Analysis-Strategy-Choice-Fred-
R-David
http://inayahyeni.blogspot.com/2013/11/grand-strategy.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html

17

Anda mungkin juga menyukai