Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Dan Macam-Macam Syirik – Syirik merupakan tambahan untuk menyamakan

Allah dengan Allah dalam Rububiyah dan Uluhiyyah Allah. Uluhiyyah umumnya
mengasosiasikan Tuhan, yaitu hal-hal yang Tuhan kekhususan, seperti selain berdoa kepada
Allah selain berdoa kepada Tuhan, atau mengubah bentuk ibadah seperti pembantaian
(kurban), bernadzar, berdoa dan sebagainya pada orang lain.

Oleh karena itu, orang-orang yang menyembah selain Allah tidak berarti dia menempatkan
ke tempat ibadah dan memberikannya kepada seorang yang tidak sah, dan itu adalah
kebrutalan terbesar. www.dosenpendidikan.com/

Pengertian Dan Macam-Macam Syirik


Ada Dua Jenis syirik : Syirik Besar dan Syirik Kecil.

A. Syirik Besar

Dapat menghapus penyebab Islam dan membuatnya tinggal di dalam neraka, jika ia mati
dan tidak mau bertobat daripadanya.

 Syirik Besar adalah mengubah beberapa bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti
selain berdoa kepada Tuhan atau lebih dekat dengan dia dengan pembantaian,
mengorbankan, dan Nadzar kepada selain Allah, baik ke makam, jin atau setan, atau
mengharapkan sesuatu selain Allah, bahwa tidak ada kekuatan selain Alloh untuk
terhindar dari bahaya.

Syirik Besar itu ada Empat Jenis.

 Syirik Do’a, yang di samping berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia juga


berdoa untuk jenis lain (yang dianggap Tuhan).

 Syirik Niat, keinginan dan tujuan, yang ia menunjukkan ibadah kepada selain Allah.

 Syirik ketaatan, yang dipatuhi kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah.

 Syirik Mahabbah (cinta), yang menyamakan selain Allah dengan Allah dalam kasih.

B. Syirik Kecil

Syirik tidak mendorong sedikit keluar dari agama Islam, tetapi mengurangi tauhid dan
wasilah (perantara) untuk syirik besar.

Syirik Kecil Ada dua macam.

 Syirik Zahir (Nyata), yang merupakan syirik kecil dalam bentuk kata-kata dan
perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Arti: Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah melakukan
kekufuran atau syirik”

Qutailah Radhiyallahuma mengatakan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengatakan: “Sesungguhnya kalian lakukan syirik. Anda
berkata: “Pada kehendak Allah dan kehendak-Mu” dan berkata: “Dengan Ka’bah”. Maka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Sahabat ketika hendak bersumpah untuk
mengatakan, “Demi Allah, Pemilik Ka’bah” dan berkata: “Pada kehendak Allah dan
kemudian pada kemauan Anda”

Syirik dalam bentuk kata-kata, kata-kata yaitu. “Kalau bukan karena kehendak Allah dan
kehendak fulan” Pidato yang salah, dan kebenaran. “Kalau bukan karena kehendak Allah,
kemudian karena kehendak begitu dan begitu “

Kata (kemudian) menunjukkan urutan tertib, yang berarti hamba membuat keinginan untuk
mengikuti kehendak Allah.

 Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam keinginan dan niat, seperti riya ‘(ingin
dipuji orang) dan sum’ah (ingin mendengar), dan lain-lain.

Kata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

“Memang saya takut sebagian besar dari Anda pada syirik kecil.” Mereka (para sahabat)
bertanya: “Apakah syirik kecil, wahai Rasulullah?” .Beliau shallallahu’alaihi wa sallam
menjawab: “Itu riya'”

Syirik

Berikut Adalah Firman-firman Alloh SWT,


Mengenai Syirik
َ ‫آخ َر ال بُ ْرهَانَ لَهُ بِ ِه فَإِنَّ َما ِح‬
َ‫سابُهُ ِع ْن َد َربِّ ِه إِنَّهُ ال يُ ْفلِ ُح ا ْلكَافِرُون‬ َ ‫ع َم َع هَّللا ِ إِلَ ًها‬
ُ ‫َو َمنْ يَ ْد‬
“Dan Barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, Padahal tidak ada suatu
dalilpun baginya tentang itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.”(QS: AL-Mu’minnun : 117).

ُ ‫ش ِركْ بِاهَّلل ِ فَقَ ْد َح َّر َم هَّللا‬


ْ ُ‫س َرائِي َل ا ْعبُدُوا هَّللا َ َربِّي َو َربَّ ُك ْم إِنَّهُ َمنْ ي‬
ْ ِ‫يح يَا بَنِي إ‬
ُ ‫س‬ِ ‫يح ابْنُ َم ْريَ َم َوقَا َل ا ْل َم‬
ُ ‫س‬ِ ‫لَقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذينَ قَالُوا إِنَّ هَّللا َ ُه َو ا ْل َم‬
‫صا ٍر‬ َ ْ
َ ‫َعلَ ْي ِه ا ْل َجنَّةَ َو َمأ َواهُ النَّا ُر َو َما لِلظَّالِ ِمينَ ِمنْ أ ْن‬

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al


masih putera Maryam”, Padahal Al masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah
Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS : AL-Maa-idah :
72).

‫ضالال بَ ِعيدًا‬
َ ‫ض َّل‬ ْ ُ‫إِنَّ هَّللا َ ال يَ ْغفِ ُر أَنْ يُش َْركَ بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما دُونَ َذلِ َك لِ َمنْ يَشَا ُء َو َمنْ ي‬
َ ‫ش ِركْ بِاهَّلل ِ فَقَ ْد‬

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya”.(QS : AN-Nisaa’ : 116).

‫س ِه َو َمنْ َكفَ َر فَإِنَّ هَّللا َ َغنِ ٌّي َح ِمي ٌد‬ ْ َ‫ش ُك ْر فَإِنَّ َما ي‬
ِ ‫ش ُك ُر لِنَ ْف‬ ْ ‫َولَقَ ْد آتَ ْينَا لُ ْق َمانَ ا ْل ِح ْك َمةَ أَ ِن ا‬
ْ َ‫ش ُك ْر هَّلِل ِ َو َمنْ ي‬

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.”(QS : Luqman : 13).

ْ َ‫َذلِ َك ُهدَى هَّللا ِ يَ ْه ِدي بِ ِه َمنْ يَشَا ُء ِمنْ ِعبَا ِد ِه َولَ ْو أ‬


َ ِ‫ش َر ُكوا لَ َحب‬
َ‫ط َع ْن ُه ْم َما كَانُوا َي ْع َملُون‬

“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. seandainya mereka mempersekutukan Allah,
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (QS : AL-An’aam : 88).

ِ ‫ش َر ْكتَ لَيَ ْحبَطَنَّ َع َملُ َك َولَتَ ُكونَنَّ ِمنَ ا ْل َخا‬


َ‫س ِرين‬ ِ ُ‫َولَقَ ْد أ‬
ْ َ‫وح َي إِلَيْكَ َوإِلَى الَّ ِذينَ ِمنْ قَ ْبلِ َك لَئِنْ أ‬

“Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
Termasuk orang-orang yang merugi”. (QS : Az-Zumar : 65).

 
 Pengertian Syirik

Syirik adalah itikad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah dan
disandarkan pada Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah. Umumnya,
menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi
Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah
seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.

 Dampak dari Syirik

Perbuatan Zalim
Berbuat syirik berarti mendasarkan sesuatu yang tidak berhak kepada yang berhak,
yakni Allah, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.

"Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang


besar"(QS. Luqman: 13)

Dosa tak diampuni


Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal
dunia dalam kemusyrikannya.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar"(QS.
An-Nisa: 48)

Tempatnya di Neraka
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, Tidaklah ada
bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun"(QS. Al-Maidah: 72)

Menghapus pahala
"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan"(QS. Al-An'am: 88)

 Jenis - Jenis Syirik

 Secara umum, syirik dimasukkan ke dalam dua kelompok, yaitu Syirik


besar dan Syirik kecil

Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal
di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat kepada Allah.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti
berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan
penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau
syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat
maupun mudharat.

Bentuk-bentuk syirik besar:

 Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia
juga berdo'a kepada selainNya.
 Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk
selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada
Allah.
 Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah
dalam hal kecintaan.
Syirik Kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi
tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.

Bentuk-bentuk syirik kecil:

   Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain
Allah.
Rasulullah bersabda :

"Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau
syirik."(HR. At-Tirmidzi (No.1535), Al-Hakim (I/18, IV/297), Ahmad (II/34, 69, 86)
dari Abdullah bin Umar r.a)

Dalam sebuah riwayat hadits:

Ada seorang Yahudi yang datang kepada Rasulullah, dan berkata: "Sesungguhnya


kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: Atas kehendak
Allah dan kehendakmu dan mengucapkan: Demi  Ka'bah. Maka
Rasulullah memerintahkan para sahabat apabila hendak bersumpah supaya
mengucapkan, Demi Allah Pemilik Ka'bah dan mengucapkan: Atas kehendak Allah
kemudian atas kehendakmu.(HR. An-Nasa'i (VII/6) dan Amalul Yaum wal Lailah (No.
992), Al-Hafizh Ibnu Hajar r.a berkata dalam Al-Ishaabah (IV/389), "Hadits ini shahih,
dari Qutailah r.a, wanita dari Juhainah r.a)

Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan."Kalau bukan karena kehendak Allah
dan kehendak fulan". Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah."Kalau bukan
karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si
fulan". Kata kemudian menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan
kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.

 Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat,
seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.
Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka
(para sahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Rasul menjawab:
"Yaitu riya'."(HR. Ahmad (V/428-429) dari sahabat Mahmud bin Labid r.a.)

  Cara Menghindarinya
1. Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah ‘azza wa jalla dengan
senantiasa berupaya memurnikan tauhid.
2. Menuntut ilmu syar’i.
3. Mengenali dampak kesyirikan dan menyadari bahwasanya syirik
itu akan menghantarkan pelakunya kekal di dalam Jahanam dan
menghapuskan amal kebaikan.
4. Menyadari bahwasanya syirik akbar tidak akan diampuni oleh
Allah.
5. Tidak berteman dengan orang-orang yang bodoh yang hanyut
dalam berbagai bentuk kesyirikan.
Maka berhati-hatilah saudaraku dari syirik dengan seluruh macamnya, dan
ketahuilah bahwasanya syirik itu bisa berbentuk ucapan, perbuatan dan keyakinan.
Terkadang satu kata saja bisa menghancurkan kehidupan dunia dan akhirat
seseorang dalam keadaan dia tidak menyadarinya. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Apakah kalian tahu apa yang difirmankan Rabb kalian?” Mereka (para
sahabat) mengatakan, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu”. Beliau bersabda, “Pada pagi
hari ini ada di antara hamba-Ku yang beriman dan ada yang kafir kepada-Ku. Orang
yang berkata, ‘Kami telah mendapatkan anugerah hujan berkat keutamaan Allah dan
rahmat-Nya maka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang.
Adapun orang yang berkata, ‘Kami mendapatkan curahan hujan karena rasi bintang
ini atau itu, maka itulah orang yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada
bintang.'”(Muttafaq ‘alaih)

Anda mungkin juga menyukai