Anda di halaman 1dari 2

SEDIAAN FARMAKOLOGI PREPARAT MATA

Mata merupakan indra dan organ optik yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dari lingkungan
sekitarnya. Air mata adalah bagian dari organ mata yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal yang terletak
di daerah temporal bola mata. Air mata berfungsi untuk melicinkan permukaan kornea, melindungi
mata dari pertumbuhan mikroorganisme, dan menjaga ketajaman penglihatan. Salah satu gangguan
pada air mata adalah kekeringan pada mata atau dry eye syndrome, yaitu suatu kondisi dimana
berkurangnya fungsi air mata sehingga tidak dapat melumasi permukaan mata bagian depan kornea.
Dry eye syndrome ditandai dengan hiperemia konjungtiva, penebalan mata dan epitel kornea, rasa
gatal, rasa terbakar pada mata, dan sering disertai penurunan penglihatan.

Dry eye syndrome adalah penyakit mata yang sering ditemui (25% dari semua penyakit mata) dengan
penyebab multifaktorial yang menyebabkan kelainan air mata dan permukaan mata sehingga terjadi
dampak besar seperti ketidaknyamanan, gangguan visual, dan ketidakstabilan film air mata yang
berpotensi merusak permukaan mata. Beberapa faktor yang menyebabkan dry eyes syndrome adalah
usia lanjut, kehamilan, penggunaan obat sistemik (analgetik, antihistamin, antihipertensi, dekongestan,
antipiretik) dan obat topikal mata (beta bloker, prostaglandin, andregenik agonis, kolinergik, antiviral
dan topikal ocular NSAIDs) , ruangan ber-AC, aktivitas visual seperti membaca, menggunakan komputer,
berkendara saat malam hari, dan penggunaan lensa kontak. Dari beberapa penelitian ditemukan sekitar
43-50% penggunaan lensa kontak dapat mengakibatkan dry eyes syndrome. (Alda Putri Rahmadila,
2020)

Dapus : Rahmadilla P. A. 2020. HUBUNGAN PEMAKAIAN LENSA KONTAK LUNAK (SOFT CONTACT LENS)
DENGAN DRY EYE SYNDROME: Jurnal Medika Hutama Vol 02 No 01

a. Obat dekongestan mata berfungsi melegakan mata yang terkena debu. Contoh obatnya:
Tetrahidrozolin, nafazolin, oksimetazolin, silometazolin, fenilefrin. Obat-obat ini bekerja dengan cara
mengecilkan pembuluh darah yang menyebabkan warna merah di mata. Kadang obat mata golongan ini
juga ditambah zat astringen untuk mengurangi iritasi, misalnya seng sulfat. Contoh merek dagang dari
obat dekongestan mata yaitu insto, visine, rohto, ailin, braito original, isotic clearin, optrine, santo,
visolin, visto, oculasan, vitrasin. (M. Sholekhudin, 2014)

Dapur : Sholekhudin M. 2014. BUKU OBAT SEHARI-HARI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

b. Obat anastesi topikal digunakan dalam aspek-aspek tertentu dari pemeriksaan mata lengkap dan
pada pengangkatan benda asing dari mata. Dua obat anestesi topikal yang paling sering dipakai adalah
proparakain hidroklorida(oftain,oftetik) dan tetrakain hidrokorida(pontokain).

Anestesi korneo diperoleh dalam waktub1 menit dan umumnya bertahan selama 15 menit. Refleks mengidap
sementara hilang, karena itu wortel korneo tidak dipertahankan untuk tetap basah. Obat ini tidak untuk
diberikan mandiri oleh klien. Dosis ulangnya hanya diberikan dibawa pengawasan yang ketat. (Joyce dan
Evelyn, 1996)
Dapus : Kee J. L., Hayes E. R. 1996. FARMAKOLOGI PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

c. Obat Antiinflamasi mata dapat digunakan setelah pembedahan karena obat ini lebih kuat atau lebih sering
setelah tindakan bedah. Cara menghentikan proses inflamasi yaitu dengan pemberian obat tetes mata
atropin 1% dan steroid, dengan itulah dapat menghentikan proses inflamasi serta mengembalikan kondisi
aliran humor kuis ke dalam keadaan semula. (Ivan dan Remo, 2017)

Dapus : Goldberg I., Remo S.Jr. 2017. GLAUKOMA LANGKAH PENTING SELAMATKAN PENGLIHATAN ANDA.
Jakarta: Kugler Publications

Anda mungkin juga menyukai