Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka:

Obat tetes mata merupakan sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang
jernih, bebas partikel dan dibuat serta dikemas sedemikan rupa sehingga sesuai
digunakan pada mata. Obat tetes mata terdiri dari 2 kemasan, yaitu multiple dose dan
mini dose. Hidrogel adalah sediaan yang ditambahkan polimer untuk memperpanjang
retensi obat obat di mata, menurunkan pengeringan nasolakrimal dan meningkatkan
bioavailabilitas.

Keuntungan dari sediaan hidrogel yaitu dapat dipertahankan pada permukaan


mata untuk durasi yang lebih lama dan dengan demikian dapat meningkatkan waktu
tinggal obat di lokasi aksi, sehingga bioavailabilitas obat ditingkatkan dan
ketidakpatuhan pasien lebih rendah dibandingkan dengan konvensional sistem
pengiriman obat mata.

Penetrasi kloramfenikoL dari sediaan sangat tergantung pada sifat fisikokimia


zat aktif, konsentrasi, pembawa dan kondisi kulit, dimana penetrasi zat aktif akan lebih
cepat pada kulit yang rusak (luka/robek) dibandingkan dengan kulit yang normal/sehat.
Pada obat-obat topikal dengan efek kerja lokal diharapkan penetrasi zat aktifnya hanya
sampai pada lapisan dermis saja atau tidak berpenetrasi sama sekali, sedangkan obat
topikal untuk tujuan sistemik diharapkan berpenetrasi dengan mudah ke lapisan kulit
paling dalam sehingga sampai ke pembuluh darah. Umumnya sediaan farmasi yang
dipakai pada kulit digunakan untuk tujuan lokal dan kosmetik, namun juga dapat
digunakan untuk tujuan sistemik.

Chloramphenicol bekerja dengan cara membasmi bakteri penyebab infeksi, atau


memperlambat hingga menghentikan pertumbuhannya. Obat ini efektif menangani
infeksi akibat S. typhi, H. influenzae, E. coli, C. psitacci, serta beragam spesies bakteri
Neisseria, Staphylococcus dan Streptococcus,

Masalah yang ditelti :

Untuk menghasilkan hidrogel yang dapat digunakan untuk meningkatkan waktu


retensi obat dalam system pengiriman obat mata
METODE

Percobaanlaboratoriumdilakukansecarabertahap :

Preformulasi

Dilakukanpemeriksaanzataktif yang dilakukan


(kloramfenikol)menurutfarmakopeindonesiaadalah

Penentuantitikleburzataktif

Zataktif

- Diditentukansuhu pada
saatkloramfenikolmulaimelelehhinggacair
- Dibandingkanhasilnyadenganmonografiikloramfenikol

Hasil Pengamatan

KurvaStandarKloramfenikol

Zataktif

- Ditimbangkloramfenikol 500mg
- Dilarutkandalam 100 ml buffer fosfat (pH 7,5)
- Diperolehhinggalarutanstok 5000 ppm
- Dilakukanpengenceran 6,8,10,12,14 ppm.
- Diukurabsorbansinya pada Panjang gelombang 280 nm
denganspektrofotometriUv/vis
- Dibuatkan kurva standar Kloramfeniko

Hasil Pengamatan
Pengujianpotensialkloramfenikol

Larutanstandar

- Diencerkanlarutansampel dan larutanstandar


- Dimasukkan masing-masing dalam reservoir sebanyak
50 ul menggunakanmikropipet
- Diinkubasicawan petri pada suhu 37
derajatcelciusselama 18-24 jam
- Diukur dan dicatatdiameternya
- Dihitungpotensialkloramfenikol

Hasil Pengamatan

Formulasihidrogel

Larutanstandar

- Dibuatdenganberbagaikonsentrasi HPMC
- Ditambahkanlarutanobatkedasar hydrogel sambal
diadukhinggatidakadabusa yang terlihat
- Ditambahkanlarutan buffer keformulasi
- Ditambahkan air suling hingga 100 ml
- Disimpandalam vial tertutup 10 ml
- Disterilkandenganmenggunakanautoklaf pada suhu 121
derajatcelciusselama 15 menit

Hasil Pengamatan
Evaluasi

Pemeriksaanorganoleptik

- Diamatiperubahanwarna, bau dan kejernihansecara


visual dan pengamatan yang dilakukan pada prduksi 1,
3, 7, 14, 21 dan 28

Hasil Pengamatan

Pengukuran pH

- Dilakukanprduksi dan setelah jam 3, 7, 14, 21 dan 28


hari
- Dilakukan pada penyimpanansuhukamar

Hasil Pengamatan
Pengukuranviskositas

- Dilakukanprduksi dan setelah jam 3, 7, 14, 21 dan 28


hari
- Dilakukan pada penyimpanansuhukamar

Hasil Pengamatan

Penentuankloramfenikol

- Ditentukankadarkloramfenikoldenganmengambil 0,1
ml formulasi
- Diecerkanmenjadi 100 ml dengankadarfosfat (pH 7,4)
- Dianalisisabsorbansinya pada Panjang gelombang 280
nm menggunakanspektrofotometerUv/Visible

Hasil Pengamatan

Studikompatibilitas

- Dibandingkanspektrum IR murni (kloramfenikol)


denganspektrum IR kombinasikloramfenikol dan
semuaeksipienmenggunakan pelet0,1 mm
untukmemeriksainteraksiketidakcocokan

Hasil Pengamatan
Uji sterilitas

- Dilakukan dengan menggunakan media Fluid


Thioglycollate Media (FTM) dan media Soybean
Casein Digest (SCD)
- Dilakukansecara aseptic
- Diinokulasikan langsung ke masing- masing preparat
uji ke dalam tabung reaksi FTM dan media SCD
- diinkubasi pada suhu 30-350C dan 20-250C selama
tidak kurang dari 14 hari.
- Diamatisetiapharijikaterjadikekeruhan
-
Hasil Pengamatan
Tespotensial

- Dibuat inokulum dengan memasukkan suspensi bakteri


ke dalam Nutrient Agar (NA) pada cawan petri
- Dikocokcawan petri sedikit agar larutan bakteri
menutupi permukaan NA dan dibiarkan menggumpal.
- Dipermukaan bawah cawan petri dibagi menjadi empat
bidang dengan ukuran yang sama
- Diabel masing-masing daerah ini mengikuti formulasi
dosis hidrogel oftalmik kloramfenikol (F1, F2, F3, F4).
- dibuat empat cetakan reservoir dalam cawan petri
menggunakan perforator
- Dimuat sampel sebanyak 50 ml ke dalam masing-
masing reservoir menggunakan mikropipet
- Diinkubasicawan petri pada suhu 370C selama 18-24
jam.
- Diukur dan dicatat

Hasil Pengamatan
Studidisolusi in vintro

- Dilakukan pemeriksaan organoleptik


- Dilakukan dengan menggunakan alat difusi Franz dan
buffer fosfat (pH=7.4) sebagai media reseptor.
- Dimensimulasikan cairan lakrimal
- Dipertahankan pada suhu37+0,5°C dengan kecepatan
putaran dipertahankan pada 100 rpm.
- Diambil sampelpada berbagai interval waktu dan
dianalisis konsentrasi obat menggunakan
Spektrofotometri UV/Visible

Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai