Anda di halaman 1dari 17

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Sirup

Paracetamol yang Dibuat dengan Konsep


Pencampuran Solven (Kosolvensi)

By :
Putu Mita Anggraini
Arinal Muna AlMuyasaroh
Made Shandra Dwi Desyana
Hendrica Helma Tyasanti
Karina Azhari
Dina Sulastiyo Murti
Elan Aisyafuri

Pendahuluan
Bahan obat padat tapi diinginkan sediaan
cair
Dibuat sediaan sirup

Banyak bahan obat yang kelarutan


rendah dalam air
Digunakan kosolven untuk meningkatkan
kelarutan

Bagaimana formulasi kosolven yang stabil

Akan dibahas di jurnal ini

Bahan
1. Paracetamol
2. Urea
3. Sodium asetat
4. Sodium sitrat
5. PEG 200
6. PEG 400
7. Propylene glykol
8. Ethanol
9. Sukrosa
10.Aquades

PREPARASI LARUTAN STANDARD DAN PENENTUAN KURVA BAKU

HASIL

Hasil diamati pada panjang gelombang


antara 200 hingga 400 nm.
Didapat max sebesar 243,2 nm.
Kurva baku diperoleh hubungan yang
linier.

UJI KELARUTAN AWAL PARACETAMOL

FP 1 dan FP 2
Dibuat kosonven dalam flask 100 ml yang berisi 50 ml aquades
Diaduk hingga homogen
Ditambahkan paracetamol ke dalam flask
Dikocok hingga homogen
Ditambahkan sukrosa ke dalam flask
Dikocok hingga homogen
Ditambahkan aquades hingga 100 ml
Sirup dikemas dalam wadah
Hasil

Evaluasi
Uji PH
Pengujian ini meggunakan digital PH
meter (Cyber Scan 510, Eutech
Instruments Singapore) ditemukan secara
keseluruhan pH dari FP 1 dan FP 2 netral
yaitu 7.01, 7.02,

Freeze-thaw cycling
Sirup parasetamol dirumuskan
menjadi sasaran freeze-thaw
cycling dengan meletakkan sirup
paracetamol secara bergantian
pada suhu 4 C dan 40 C (selama
24 jam pada masing-masing suhu)
selama 14 hari. Tidak ada
presipitasi dan tidak ada kekeruhan
dalam formulasi sirup

Uji stabilitas fisik dari formulasi sirup


Formulasi sirup paraasetamol
menjadi subyek untuk mempelajari
stabilitas fisik dari perbedaan suhu
seperti suhu kamar (25C), 40 C/75%
RH dan 55C uselama 10 inggu.
Parameter fisik yang dipelajari
untuk sirup ini adalah warna ,
kejernihan dan presipitasi (jika ada)
selama studi tersebut.

Uji stabilitas kimia pada formulasi sirup

Formulasi sirup parasetol terplih


sebagai subyek untuk pengujian
stabilitas kimia pada suhu yang
berbeda seperti suhu kamar (25C),
40 C/75% RH dan 55C sselama 10
minggu. Dalam pengujian, sirup ini
dianalisi mengenai kandungan obat
pada interval waktu yang berbeda.

Hasil dan Diskusi


Stabilitas fisik menguji antara dua formula sirup
terlihat jernih (tidak adapresipitasi) selama 10
minggu pada semua suhu. Dua formula sirup tidak
berwarna pada suhu ruang sampai kurang lebih 10
minggu. Dua formula sirup ini disimpan pada suhu
40C/75% RH agar menjadi sedikit kuning setelah
minggu ke enam atau ke tujuh. Formula sirup
menjadi sedikit kuning setelah 4 minggu pada suhu
55C. Didapatkan warna kuning muda pada kedua
formulasi sirup pada suhu 55 C setelah 8 minggu.
Sirup FP2 berwarna kuning tua setelah 9 minggu .
Tidak terdapat presipitasi setelah uji freeze-thaw
cycling selama 14 hari.

Hasil dari uji stabilitas kimia memperlihatkan


bahwa komposisi kandungan obat sisa di akhir
minggu ke-10 adalah lebih dari 90,00% pada
suhu kamar dalam formulasi sirup parasetamol.
kandungan obat sisa itu pada minggu ke-10
periode waktu di formulasi parasetamol FP1
menjadi 93,43% pada suhu kamar, 87,10% pada
40 C / 75% RH dan 80,12% pada 55 C,
sedangkan di Formulasi FP2 kandungan obat sisa
sebesar 90,91% pada suhu kamar, 83,90% pada
40 C / 75% RH dan 82.80% pada 55 C. pada
penelitian mengindikasikan bahwa formula sirup
paracetamol cukup stabil.

Seperti formulasi sirup yang dibuat dari


kombinasi pelarut campur yang kompatibel
secara fisiologis contohnya dalam
pengembangan formulasi sirup lainnya, obat
yang kelarutan dalam airnya kecil
menggunakan kombinasi pelarut campur
yang akan menurunkan konsentrasinya.
pelarut campur yang digunakan harus
diketahui keamanannya; maka toksisitas
/keamanan dapat terjamin. Teknik yang
digunakan pun harus ekonomis, nyaman dan
aman. Maka penelitian ini membuka peluang

Anda mungkin juga menyukai