A. Pengertian Akuntansi Perbankan Akuntansi perbankan adalah salah satu proses akuntansi bank yang meliputi pencatatan, pengklasifikasian, penilaia dan penafsiran data keuangan bank yang diakukan secara sistematis unutkk memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan baik intern maupun ektern. Didalam akuntansi perbankan, laporan keuangan bank pun harus sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas atau teknik pembukuan, posting dan pecatatan semua transaksiyang dilakukan dalam kegiatan operasional suatu bank. B. Pedoman Sistem Akuntansi Perbankan Dikarenakan adanya penyempurnaan oleh Ikatan Akuntans Indonesia (IAI) tentang beberapa Standar Akuntansi Indonesia (SAK) yang sekarang berlaku, maka Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang merupakan penjabaran dari PSAK yang berkaitan pada industri perbankanjuga harus disesuaikan, penyesuaian termasuk dengan penerbitan PSAK No. 50 tentang instrumen keuangan, penyajian dan pengungkapan serta PSAK No 55 tentang instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran yang berlaku dari Januari 2020. C. Tujuan Akuntansi Perbankan 1. Membantu penggunaan dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan tujuannya yaitu untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit, menilai prospek arus kas, memberikan informasi atas sumber daya ekonomi. 2. Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan. 3. Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam menyusun laporan keuangan. D. Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan Akuntansi perbankan disusun dan diberlakukan bagi perbankan indonesia termasuk bank pengkreditan rakyat dan lembaga/badan lain yang menjalankan satu atau lebih kegiatan perbankan, dan harus mengacu pada pernyataan akuntansi ini.
E. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan
Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahamaan antara hak dan kewajiban, setiap pertambahan kewajiban bank harus diikuti peningkatan hak atau asset. Secara umum persamaannya adalah :
Hak = Kewajiban
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri atas kewajiban terhadap pihak eksternal (kreditor/pemberi
dana/deposan) dan kewajiban terhadap pihak internal (pemilik modal). Dengan demikian persaman dapat diperluas menjadi :
Aktiva = Hutang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas maka akan memperoleh pedapatan dan mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba bank yang menjadi komponen modal bank. Untuk itu persamaanya menjadi :
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
Atau Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
F. Sistematika Rekening Bank
Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit tertentu. Pada digit pertama berisi rubric rekening, digit kedua berupan identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok rekening group,digit keempat berisi kelompok rekening subgroup dan digit kelima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekening individual. 1.2 LAPORAN KEUANGAN BANK A. Pengertian Laporan Keuangan Bank Laporan Keuangan Bank merupakan laporan keuangan yang disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja keuangan bank yang dicapai selama periode tertentu. B. Format Laporan Keuangan Bank 1. Format Neraca - Penempatan Pada Bank Indonesia. Disajikan secara terperinci yang bertujuan untuk memberikan informasi posisi giro BI dan SBI yang dimiliki bank yang bersangkutan sebagai sumber likuiditas. - Giro. Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain disajikan dalam mata uang asing dan rupiah secara terpisah agar memudahkan user untuk mendeteksi Net Open Position (NOP). - Surat Berharga dan Obligasi. Surat berharga pada bank lain dan obligasi pemerintah disajikan menurut durasi waktu kepemilikannya dan disajikan secara terpisah menurut valuta asing dan rupiah agar mudah dideteksi net open position. - Kredit. Kredit yang diberikan disajikan secara terpisah menurut terkait dan tidak terkait dengan bank. Tujuannya untuk pengawasan kinerja bank. - Pos Deposito. Disajikan dengan memisahkan antara deposito untuk pihak-pihak terkait dengan bank dan pihak lainnya, untuk mendeteksi apakah terjadi penghimpunan dana yang berasal dari kelompok perusahaan sendiri. - Penyisihan Penghapusan Aktiva. Penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif yang terpisah menurut jenis aktiva produktif, untuk mendeteksi kualitas aktiva produktif dari masing-masing jenis aktiva produktif. 2. Format Laporan Laba Rugi. Format laporan laba rugi biasanya menggunakan bentuk multiple step atau berjenjang. Jumlah pendapatan bunga bersih akan mengindikasikan tingkat spread yang terjadi di bank yang bersangkutan. Laba bersih harus menghitung laba kotornya terlebih dahulu, baru kemudian memperhitungkan laba bersih dengan menghitung pendapatan dan biaya di luar bunga. Dengan memperhitungkan pendapatan dan beban operasional maka selanjutnya dapat ditentukan pendapatan operasional bank. 3. Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi. Laporan ini disajikan secara terpisah antara komitmen dengan kontinjensi yang dirinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan memperhatikan kemungkinan pengaruhnya terhadap neraca. Hal tersebut mempermudah deteksi transaksi off balanced dan posisinya. C. Jenis Laporan Keuangan Bank 1) Laporan Keuangan Bulanan adalah laporan keuangan bank secara individu yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank yang disajikan satu periode pada setiap akhir bulan dari Januari hingga bulan Desember. 2) Laporan Keuangan Triwulanan adalah laporan keuangan bank yang disajikan dua periode sekaligus yaitu, posisi tanggal laporan dan posisi sebelumnya baik untuk bank yang bersangkutan maupun laporan konsolidasinya. Laporan keuangan bank triwulanan yang wajib disajikan adalah laporan keuangan untuk posisi akhir Maret, Juni, September, dan Desember. Agar laporan keuangan bank dapat diperbandingkan, maka perlu ditetapkan bentuk dan cakupan penyajian yang didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang relevan untuk industri perbankan. Kemudian juga Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia serta ketentuan dan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 3) Laporan Keuangan Tahunan adalah laporan keuangan bank tahunan untuk memberikan informasi berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Selain disampaikan kepada pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan tahunan bank wajib pula disampaikan kepada lembaga lain yang berkepentingan terhadap perkembangan usaha bank.