Anda di halaman 1dari 5

Solusi dan Inovasi dari Permasalahan Lingkungan Hidup yang Berkaitan

dengan Keteknikan
Posted on August 15, 2015 by nandaasyura1819
Penerapan Ekologi Industri dalam Perkembangan Perindustrian

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas pra-APMB 2015 Teknik USU yang bertemakan
Solusi dan Inovasi dari Permasalahan Lingkungan yang Berkaitan dengan Keteknikan.
Artikel ini memuat tentang Penerapan Ekologi Industri dalam Perkembangan Perindustrian.
Berikut adalah kutipan dari beberapa sumber yang menjadi referensi dalam pembuatan artikel
ini.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi maupun lingkungan
di mana manusia itu berada, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Manusia
berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidupnya. Manusia dapat
mengubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern.
Banyak kemajuan yang diperoleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan
ligkungan hidup sehingga banyak yang beranggapan bahwa permasalahan lingkungan hidup
disebabkan karena kemajuan teknologi.

Teknologi memiliki banyak dampak positif maupun negatif bagi kelangsungan hidup
manusia. Beberapa dampak positif disamping dampak negatif adalah meningkatkan
kemakmuran, misalnya dengan teknologi modern dapat diperoleh bahan dasar untuk
keperluan industri, mendapatkan bibit unggul, trasnsportasi dan sebagainya. Faktor terpenting
dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia. Dengan tingkat
pertambahan penduduk yang tinggi, kebutuhan akan pangan, bahan bakar, pemukiman dan
kebutuhan lainnya juga akan meningkat yang pada akhirnya meningkatkan limbah sehingga
mengakibatkan perubahan besar pada kualitas lingkungan hidup.

Dalam sektor industri, pengendalian lingkungan akibat limbah industri merupakan salah satu
masalah yang harus ditanggulangi bagi setiap negara berkembang. Limbah yang mengandung
senyawa kimia tertentu sebagai bahan berbahaya dan beracun dilepaskan ke lingkungan yang
akan mengakibatkan pencemaran pada air, tanah dan udara. Dengan mempertimbangkan
aspek lingkungan pada perancangan industri maka akan dihasilkan industri yang berwawasan
lingkungan. Memilih bahan baku dan proses yang menghasilkan sedikit limbah atau
menghasilkan limbah yang dapat dimanfaatkan kembali. Adanya sejumlah limbah yang
dihasilkan dari proses produksi mengharuskan industri untuk memasang unit pengolah
limbah sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu sistem industri yang
dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah lingkungan adalah ekologi industri. Ekologi
industri yaitu suatu sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energi atau material yang
dapat mengurangi polusi sehingga tidak merusak lingkungan.
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu,
limbah cair, gas dan padat. Limbah cair bersumber pada pabrik yang biasanya menggunakan
air dalam proses produksinya. Air ditambahkan bahan kimia tertentu, kemudian diproses dan
setelah itu dibuang. Hal itu dapat mengakibatkan air menjadi tercemar.  Limbah cair industri
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran air.
Dalam air limbah banyak ditemukan padatan seperti lumpur, potongan ranting, pasir dan sisa
buangan lain.

Untuk mengatasi pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pabrik di antaranya:

 Pengawasan terhadap penggunaan senyawa-senyawa kimia berbahaya, setiap industri


diwajibkan memiliki unit pengelola limbah dimana tujuan pengolahan limbah adalah
untuk mengurangi atau menghilangkan senyawa-senyawa kimia maupun non-kimia
berbahaya yang terkandung di dalamnya.
 Dalam proses pengolahan limbah biasanya menggunakan filter sehingga tidak
menghambat aliran air buangan.
 Memasang pipa apung untuk membatasi limbah agar tidak menyebar kemudian
ditaburi zat yang dapat menguraikan minyak apabila terjadi kebocoran tangker
minyak.

Selanjutnya limbah gas yang dikeluarkan pabrik melalui cerobong asap ke udara
mengakibatkan pencemaran udara. Limbah gas industri berasal dari sisa-sisa pembakaran.
Untuk menanggulangi pencemaran udara yang disebabkan oleh limbah gas pabrik di
antaranya:

 Menggunakan filter udara sehingga hanya udara bersih yang dilepaskan ke


lingkungan.
 Pengendap siklon yang dapat mengendapkan debu/abu yang ikut dalam gas buangan
pabrik.
 Filter basah
 Pengendap sistem gravitasi yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan udara
kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 mikro atau lebih.
 Pengendap elektrostatik yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor
dalam jumlah besar dan waktu yang singkat, sehingga udara yang keluar dari alat ini
relatif bersih
 Menetapkan lokasi kawasan industri yang cukup jauh dari pemukiman penduduk.

Yang terakhir adalah limbah padat yaitu hasil buangan industri yang berupa padatan yang
berasal dari proses pengolahan. Limbah ini ada yang dapat didaur-ulang dan tidak dapat
didaur-ulang. Limbah yang dapat didaur-ulang seperti kaca, plastik, potongan logam, tekstil.
Kaca yang didapat dari botol bekas kemudian dilelehkan bersama botol kaca yang baru
sehingga dapat digunakan untuk bahan bangunan dan jalan, logam dapat didaur-ulang dengan
peleburan dan pencetakan kembali. Ada juga limbah padat yang tidak dapat didaur-ulang dan
tidak bernilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara, antara lain ditimbun pada
suatu tempat, diproses kemudian dibuang dan dibakar.

Pengolahan limbah padat dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu:

 Pemisahan adalah pengambilan bahan tertentu kemudian diproses lagi sehingga


mempunyai nilai ekonomis
 Pengurangan ukuran untuk mempermudah pengolahan limbah selanjutnya,
misalnya pembakaran
 Pengomposan  yaitu proses biokimia yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur
tanah
 Pembuangan limbah

Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah industri harus ditanggulangi sedini
mungkin agar dapat meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan. Penataan ekologi
industri sangat diperlukan dalam pembangunan industri. Ada beberapa cara untuk
mengaplikasikan konsep ekologi industri yaitu mengoptimalkan penggunaan sumber daya
yang ada, membuat suatu siklus material yang tertutup dan meminimalkan penggunaan emisi,
serta pengurangan dan penghilangan ketergantungan pada sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui. Aplikasi dari ekologi industri sudah ada di beberapa negara maju seperti di
Kalundborg, Denmark. Beberapa industri di Kalundborg yang menerapkan sistem ekologi
industri yaitu Pusat Pembangkit Listrik Asnaes, Industri pemurnian minyak Statoil,
perusahaan bioteknologi Novo Nordisk, industri kayu lapis Gyproc, Perusahaan remediasi
tanah Bioteknisk Jordrens, dan pemukiman warga kota Kalundborg.

Dengan menerapkan konsep ekologi industri maka dapat menghemat energi, baik yang dapat
diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui, meningkatkan efisiensi energi, meminimalisir
limbah yang dihasilkan industri sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan, meningkatkan
taraf hidup dan kesehatan masyarakat terutama yang berada di sekitar kawasan industri.
Konsep kawasan industri di Indonesia sebaiknya disesuaikan dengan kondisi geografis.
Indonesia sebagai negara agraris sangat berpeluang untuk mengembangkan kawasan industri
yang berbasis agroindustri. Misalnya tandan buah kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk
membuat pupuk organik yang digunakan pada perkebunan kelapa sawit. Dengan adanya
sistem ekologi industri, aktivitas industri mulai dari bahan baku sampai produk tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.
Keuntungan dari Ekologi Industri:
Dengan adanya kerjasama antar pelaku indutri dalam Eko-Kawasan Industri, maka terdapat
beberapa keuntungan yang diperoleh, yaitu :

 Keuntungan keuangan untuk perusahaan :


– Menurunkan biaya pembelian bahan / material, mendapatkan hasil dari penjualan
limbah kepada pihak lain
– Menurunkan penggunaan energi, misalnya transportasi
– Menurunnya biaya pengelolaan limbah karena dilakukan di dalam kawasan

 Keuntungan bagi lingkungan :


– Permintaan akan sumber daya alam akan berkurang
– Berkurangnya jumlah limbah dalam semua bentuk (padat, cair, emisi udara)
– Menurunnya kemungkinan terjadi kecelakaan transportasi

 Keuntungan bagi masyarakat :


– Meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dengan adanya pekerjaan
– Udara dan air yang lebih bersih, sehingga masyarakat sekitar dapat hidup sehat

Penerapan eco-kawasan industri  mengutamakan keragaman jenis industri untuk optimalitas


siklus pertukaran limbah.  Pada sisi lain, keragaman dapat juga menjadi kendala pada ekologi
industri. Keragaman dapat berarti meningkatkan kompleksitas, misalnya keragaman pelaku
berarti pula keragaman tujuan. Hal ini dapat menjadi kendala ketika mencoba menentukan
tujuan dalam pengembangan ekologi industri. Dari sudut pandang berbeda, besarnya jumlah
pelaku yang terlibat dalam kerjasama dapat merupakan pengaman bagi kelanjutan sistem.
Dalam alam, semakin kecil dan sederhana sistem biotik, semakin rapuh keberlangsungan
sistem. Bahkan jika salah satu organisme punah, dapat menghancurkan simbiosis. Semakin
besar dan semakin kompleks ekosistem seperti danau, sungai dan hutan, semakin kecil
kemungkinan sistem terganggu jika satu elemen tiba-tiba punah. Keragaman industri yang
berarti pula keragaman pelaku merupakan suatu tantangan dalam penerapan ekosistem pada
suatu kawasan industri. Perlu dilakukan komunikasi untuk mencapai kesamaan anggapan
dalam menyikapi tujuan penerapan ekologi industri. Peran pemerintah dan masyarakat
sebagai konsumen sangat diperlukan untuk mendorong industri menerapkan ekologi industri.
Kemampuan untuk mengantisipasi dan mencegah kerusakan lingkungan mengharuskan
kebijaksanaan ekologi ikut dipertimbangkan bersamaan dengan aspek-aspek lainnya seperti
pertanian, ekonomi, perdagangan dan lain-lain, baik skala regional, nasional maupun
internasional, demi mewujudkan kelestarian lingkungan yang aman dan nyaman bagi
kehidupan umat manusia.

Demikianlah yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
artikel ini. Mohon maaf apabila ada kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan
referensi yang didapat. Semoga dapat diterima dan bermanfaat untuk kita semua.

Sumber:

Industrial EcologyWikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Industrial ecology

https://en.wikipedia.org/wiki/Kalundborg_Eco-industrial_Park

https://utamisubardo.wordpress.com/2013/04/21/pengolahan-dan-penanganan-limbah/

About these ads

Anda mungkin juga menyukai