Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTI REPRESENTASI

UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA KUANTUM

Abdurrahman, Liliasari, A. Rusli, dan Bruce Waldrip


Universitas Lampung, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia,
Institut Teknologi Bandung, dan Monash University (email: abe@unila.ac.id;
HP. 08127911494)

Abstract: Implementation of Multiple-Representation-Based Instructions to


Improve the Mastery of Quantum Physics Concepts. This study aimed to
design and investigate the role of multiple-representation-based instructions in
the improvement of student teachers’ quantum physics mastery. This study
used a quasi-experimental control group pretest-posttest design as quantitative
part of a mixed-methods study. The subjects were student teachers of physics in
the Department of Mathematics and Science Education in a state university in
Lampung Province in the 2009-2010 academic year. For assessing the quantum
physics mastery, the Quantum Physics Concept Achievement Test (QPCAT)
was used. The quantitative analyses were conducted using the Mann Whitney
U test. The results showed that multiple-representation-based instructions had
a significant effect on student teachers’ quantum physics concept mastery. The
results of semi-structured interviews as qualitative part of this study indicated
that in the experimental group the students used a variety of representation
modes in the learning process and were capable of using the most appropriate
one to solve a given quantum physics concept problem.

Keywords: quantum physics, multiple representations, concept mastery

PENDAHULUAN yang memicu perubahan peradaban


Fisika adalah mata pelajaran yang manusia secara drastis dan berkesi-
memiliki catatan panjang dalam ke- nambungan.
berhasilannya menciptakan pengeta- Berdasarkan pandangan global
huan baru yang diaplikasikan pada dan historis, ilmu fisika telah menye-
berbagai pengalaman manusia dalam diakan secara instan metode lebih
skala luas dan mendorong pengem- generik dalam membantu manusia
bangan teknologi. Fisika juga merupa- menganalisis dan menyelesaikan ma-
kan jantung perkembangan teknologi salah kehidupan yang kompleks. Na-
informasi dan komunikasi yang telah mun, fisika sebagai mata pelajaran di
mengubah secara mendasar kehidup- sekolah masih mendapatkan reputasi
an manusia dalam dekade terakhir. yang buruk, yaitu terasa sulit untuk
Fisikawan bekerja mengawal tekno- dipelajari dan tidak diminati oleh se-
logi baru, termasuk nanoteknologi bagian besar siswa. Oleh karena itu,

30
31

fisikawan atau guru, bahkan peminat masih banyak guru yang penguasaan
fisika umumnya, mempunyai masa- konten fisikanya belum begitu me-
lah sangat besar dalam upaya menya- muaskan, terutama penguasaan kon-
jikan pembelajaran fisika lebih ber- sep fisika kuantum. Berdasarkan pe-
makna dan membuat generasi muda nelitian Bao dan Redish (2003:211),
terpesona dan tertarik untuk mempe- banyak guru-guru fisika yang pe-
lajarinya (Euler, 2004:177) nguasaan konsep fisika kuantum ber-
Para pendidik fisika, baik di seko- ada dalam level sangat rendah. De-
lah menegah maupun di perguruan ngan demikian, membekali mahasis-
tinggi menghadapi sebuah kenyataan wa calon guru fisika dalam penguasa-
bahwa fisika merupakan mata pe- an konsep fisika kuantum dan bagai-
lajaran tidak menarik dan tidak di- mana mengajarkannya merupakan hal
minati, terutama dengan topik fisika yang sangat penting.
modern atau fisika kuantum. Padahal, Telah banyak dilakukan upaya un-
ilmu pengetahuan dan teknologi mo- tuk mengajarkan fisika kuantum se-
dern saat ini berkembang sebagai ha- cara inovatif di universitas, seperti
sil dari pengembangan dan penelitian yang dilakukan Zollman, Rebello, dan
ilmu fisika pada topik tersebut (Zoll- Hogg (2002:252-259) yang telah me-
man, Rebello, dan Hogg, 2002: 252). ngembangkan pembelajaran VQM (Vi-
Fisika kuantum merupakan basis uta- sual Quantum Mechanics) yang berusa-
ma untuk memahami alam semesta. ha untuk membuat konsep fisika ku-
Namun, terkadang kebanyakan per- antum lebih mudah dipahami melalui
kuliahan atau pembelajaran konsep visualisasi gejala kuantum. Roblee,
ini berupaya untuk mengabaikannya Garik, dan Abegg (1999:11) melapor-
karena siswa selama ini menganggap kan telah berhasil mencapai pembe-
bahwa fisika kuantum adalah topik lajaran fisika kuantum yang cukup
yang sangat mikroskopik, mempela- berhasil pada mahasiswa calon guru
jari hal-hal yang tidak teramati lang- sekolah menengah melalui software
sung oleh indera, dan membutuhkan Quantum Science Across Disciplines
pemahaman matematika tingkat ting- (QSAD).
gi (Hobson, 1996:202). Fisika kuantum Bagaimana dengan guru-guru fi-
sebenarnya dapat menjadi suatu bi- sika di tanah air kita? Berdasarkan ha-
dang kajian yang sangat menarik bagi sil angket, observasi, dan wawancara
siswa, namun kebanyakan mereka dengan guru-guru sekolah Mitra Tim
menganggap fisika kuantum merupa- Piloting Plus Jurusan Pendidikan Fi-
kan materi fisika yang sangat abstrak sika FPMIPA UPI (Hinduan, dkk.,
dan secara konseptual sulit dipahami 2007:754), ditemukan sejumlah per-
(Asikainen, et al., 2005:1). masalahan pembelajaran fisika di se-
Berbagai studi menunjukkan bah- kolah menengah terkait dengan kom-
wa guru merupakan faktor utama petensi guru, yaitu penguasaan ma-
yang menentukan keberhasilan suatu teri ajar, penguasaan pedagogik, ke-
proses pembelajaran. Namun, ternyata mampuan menterjemahkan kuriku-

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi


32

lum dalam merancang pembelajaran, ”Bisa saja sesuatu itu menjadi sangat
kemampuan melakukan asesmen, dan sederhana jika Anda dapat menjelas-
keterampilan berinkuiri. National Sci- kan hal tersebut secara utuh dalam
ence Education Standards menyatakan berbagai cara tanpa segera menyadari
bahwa calon guru fisika perlu mem- bahwa Anda sedang menjelaskan hal
pelajari sains yang esensial melalui yang serupa” (Feynman, 1965). Per-
konteks dan inkuiri ilmiah. Calon nyataan Feynman sangat beralasan
guru sains harus mempelajari sains karena kamampuan seseorang mere-
melalui inkuiri yang memberi kesem- presentasikan suatu objek atau feno-
patan pada mereka untuk melakukan mena dengan berbagai cara akan me-
observasi dan bekerja dengan meli- mudahkan orang tersebut memahami
batkan penalaran dalam perumusan hal tersebut dengan baik. Ide ini kon-
prinsip-prinsip (NSES, 2003:175). sisten dengan beberapa hasil studi
Fisika sebagai sebuah mata pe- yang dilakukan terhadap efektivitas
lajaran, dalam menguasainya dibutuh- multi representasi dalam pembelajar-
kan pemahaman dan kemampuan an fisika, yang akan memberikan pe-
cara representasi yang berbeda-beda luang siswa memahami konsep fisika
atau multi representasi untuk konsep melalui berbagai cara yang mempe-
yang sedang dipelajari. Namun, ke- ngaruhi proses kognitif dalam diri-
tidakmampuan siswa menggunakan nya.
multi representasi dalam memahami Secara naluriah, manusia menyam-
konsep fisika nampaknya telah men- paikan, menerima, dan menginterpre-
jadi halangan/batas pemahaman me- tasikan maksud melalui berbagai cara
reka (Gunel, Hand, dan Gunduz, penyampaian dan berbagai komuni-
2006:1092). Dengan kata lain, kemam- kasi, baik dalam pembicaraan, baca-
puan penguasaan konsep fisika sangat an, maupun tulisan. Meskipun model
berkaitan dengan bagaimana meng- linguistik yang berfokus pada oral dan
gunakan berbagai bahasa sains dalam teks tertulis sering dianggap sebagai
pembelajaran fisika, seperti kata (oral kunci model komunikasi, model-mo-
dan menulis), visual (gambar, grafik, del lain seperti visual, simbol, gambar
simulasi), simbol dan persamaan, ge- tidak bergerak, animasi grafik, model-
rak-gerik tubuh, bermain peran, pre- model fisik, isyarat dan gerakan juga
sentasi, dan lain-lain yang akan me- mempunyai peran yang penting da-
mungkin mahasiswa mempelajari fi- lam proses belajar dan mengajar
sika melalui pengembangan kemam- (Kress, et al., 2001:12). Siswa belajar
puan mental berpikir dengan baik. lebih efektif ketika mereka mengolah
Inilah yang dinamakan pendekatan informasi dengan berbagai macam
multi representasi atau multimode cara. Pendekatan multi representasi
representasi (Waldrip, 2008:1). untuk belajar dan mengajar menjadi
Pada suatu kesempatan dalam per- sesuatu yang sangat berpotensi meng-
kuliahan Nobel, Richard Feynman, pe- hasilkan proses pembelajaran yang
raih hadiah Nobel Fisika menyatakan, efektif. Melalui representasi yang

Cakrawala Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No. 1


33

beragam, akan menciptakan suasana tinggi dalam memecahkan satu ma-


pembelajaran dengan peran aktif se- salah adalah satu kondisi cukup un-
luruh potensi yang dimiliki mahasis- tuk keberhasilan proses belajar. Na-
wa, mengaktifkan kemampuan bela- mun, hal itu belum merupakan suatu
jar (learning ability) mahasiswa, baik kondisi optimal yang diperlukan. Sis-
minds-on maupun hands-on sehingga wa menggunakan representasi untuk
pembelajaran fisika lebih bermakna. membantu mereka memahami situasi
Ainsworth (1999:131) menyatakan bah- masalah serta untuk mengevaluasi
wa multi representasi sangat terkait hasilnya. Representasi selain verbal
dan diperlukan untuk membangun ke- dalam suatu pernyataan masalah da-
mampuan mengembangkan konsep pat mempunyai efek berbeda terha-
dan metode ilmiah. dap kinerja siswa dan pilihan mereka
Schnotz dan Lowe (2003:119) mem- untuk mengunakan format represen-
bagi dua perangkat teknis untuk meng- tasi tertentu dalam penyelesaian ma-
hasilkan berbagai representasi, yaitu salah dan memicu format representasi
(1) semiotic atau format representasi lain. Dua kecenderungan dikembang-
seperti teks, gambar, dan suara; (2) kan dari berbagai penelitian terakhir
sensori “mode” seperti visual dan ini, yaitu bagaimana siswa meng-
auditori. Mayer (2003:125) menyata- gunakan berbagai representasi ketika
kan bahwa belajar menggunakan multi memecahkan permasalahan dan ba-
representasi memberikan peluang ter- gaimana format representasi yang ber-
jadinya pembentukan makna pada beda mempengaruhi kinerja siswa da-
kerja memori sehingga siswa meng- lam pemecahan masalah (Rosengrant,
kaitkan antara kata dan gambar se- Etkina, dan Van Heuvelen, 2007:1).
cara silmultan. Penggunaan berbagai representasi
Format atau mode representasi yang baik dianggap sebagai kunci ke-
yang beragam dalam pembelajaran berhasilan penguasaan konsep ke-
suatu konsep tertentu memberikan ilmuan tertentu. Terdapat dua moti-
peluang yang cukup baik dalam me- vasi yang patut dipertimbangkan da-
mahami konsep dan mengkomuni- lam pembelajaran berbasis multi rep-
kasikannya, serta bagaimana mereka resentasi, yaitu bagaimana siswa meng-
bekerja dengan sistem dan proses gunakan berbagai representasi ketika
suatu konsep fisika tertentu (Meltzer, memecahkan permasalahan dan mem-
2005:463). Hasil penelitian lain me- pelajari bagaimana cara terbaik meng-
nunjukan suatu kesepakatan bahwa ajarkan pemecahan masalah menggu-
representasi sangat penting bagi sis- nakan berbagai format representasi
wa dalam belajar suatu konsep terten- atau multi representasi.
tu. Representasi membantu siswa da- Dua pendekatan pembelajaran ber-
lam pembentukan pengetahuan dan basis multi representasi berbeda dibe-
pemecahan masalah. Kita bisa me- rikan pada kelas di Universitas Colo-
ngatakan bahwa menggunakan ber- rado (CU) dan Rutgers. Perkuliahan
bagai representasi dengan kualitas di Rutgers dilakukan dengan pende-

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi


34

katan pembelajaran langsung secara METODE


ketat, menekankan heuristik khusus Penelitian ini menggunakan pen-
dan strategi pemecahan masalah se- dekatan metode campuran atau mix-
cara spesifik. Pembelajaran dikem- ed-method. Pengumpulan data, baik
bangkan berbasis inquiry, dosen meng- yang bersifat kualitatif dan kuantitatif
gunakan Learning Active Guide dalam dilakukan melalui suatu studi tunggal
perkuliahan dan resitasi mengguna- (Creswell & Clark, 2007:5). Desain se-
kan multi representasi. Perkuliahan di quential embedded mixed-method digu-
CU menggunakan suatu pendekatan nakan dalam studi ini untuk menggali
yang tidak terarah, pemodelan yang informasi secara lengkap subjek pene-
baik dalam pemecahan masalah tanpa litian (Gambar 1).
suatu strategi pembelajaran yang spe- Tahap kualitatif pertama dilaku-
sifik, sedikit sekali menggunakan mul- kan sebelum tahap kauntitatif melalui
ti representasi secara eksplist, baik da- Focus Group Interview, sebuah metode
lam kuliah maupun tugas-tugas. Ha- kualitatif yang umum dilakukan un-
silnya menunjukkan bahwa penggu- tuk memperoleh informasi mendalam
naan format representasi oleh maha- tentang pra-konsepsi atau konsepsi
siswa konsisten dengan pendekatan awal mengenai konsep fisika kuan-
pembelajaran yang diberikan. Hasil tum dan mode atau format represen-
penelitian ini menunjukkan bahwa tasi fisika yang selama ini paling se-
pendekatan instruksional atau suatu ring digunakan mahasiswa dalam be-
kombinasi berbagai pendekatan sangat lajar fisika.
bermanfaat untuk membantu siswa Tahap kuantitatif dilakukan me-
belajar menggunakan berbagai repre- tode kuasi eksperimen dengan desain
sentasi untuk pemecahan masalah dan Control Group Pretest-Postest. Dalam
pengembangan konsep (Kohl, Ro- implementasinya, penelitian ini meli-
sengrant, dan Finkelstein, 2007:1-10). batkan dua kelompok sampel yang
Dengan demikian, terdapat pe- diambil secara purposif, yaitu kelom-
luang membelajarkan fisika kuantum pok eksperimen (n=19) yang menda-
dengan variasi penyajian yang me- patkan pembelajaran konsep-konsep
mungkinkan terjadinya proses peng- fisika kuantum berbasis multi repre-
olahan informasi secara kognitif yang sentasi (Group A) dan kelompok kon-
lebih beragam. Bervariasinya format trol (n=18) yang mendapatkan pembe-
representasi yang digunakan dan di- lajaran dengan model direct instruct-
bangun mahasiswa akan memperkuat ions (Group B) pada mahasiswa pen-
pemahaman, bahkan kesulitan mema- didikan Fisika, Jurusan PMIPA FKIP,
hami suatu topik tertentu, termasuk Universitas Lampung, kota Bandar
fisika kuantum dapat diatasi dengan Lampung, Propinsi Lampung. Gambar
format representasi yang sesuai de- 2 menunjukkan representasi visual
ngan karateristik materi dan kemam- dari desain eksperimen dalam peneli-
puan membangun format atau mode tian ini.
representasi tertentu.

Cakrawala Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No. 1


35

intervention
Qualitative Qualitative
before Quantitative Quantitative after
intervention premeasure postmeasure intervention
(Focus Group (in-depth
Interview ) interview)
Quasi-Experiment

Qualitative
during intervention

Interpretation based on
Quantitative (qualitative) result

Gambar 1. Desain Sequential Embedded Mixed-Method


(Diadaptasi dari Creswell & Clark, 2007:68)

metode kualitatif yang digunakan un-


Group A O1 X O2 tuk mengeksplorasi pandangan dan
Group B O1 O2 pendapat serta proses perubahan kon-
Keterangan : septual mahasiswa secara mendalam
O1 = Pre-test; O2 = Post-test; X = treatment setelah melalui pemberian perlakuan
atau treatment pada tahap kuantitatif.
Gambar 2. Representasi Visual Desain
Tahap ini melibatkan 6 orang maha-
Kuasi Eksperimen
siswa yang dipilih secara acak yang
Efektivitas pembelajaran fisika ku- mewakili kelompok prestasi atas, te-
antum berbasis multi representasi da- ngah, dan bawah.
lam penelitian ini diungkapkan oleh
perolehan gain score (N-gain) ternor- HASIL DAN PEMBAHASAN
malisasi tes pencapaian konsep fisika KARAKTERISTIK STRATEGI PEM-
kuantum yang dihitung dengan per- BELAJARAN BERBASIS MULTI
samaan: REPRESENTASI

N-gain = Penelitian ini telah berhasil me-
ngembangkan strategi pembelajaran
(Meltzer, 2002:1260) matakuliah fisika kuantum berbasis
dengan kriteria: tinggi jika g ≥ 0,7, multi representasi dengan pendekat-
sedang jika 0,7 > g ≥ 0,3, dan rendah an Triadic Pedagogical Model (Gambar
jika g < 0,3. 3) mengacu pada desain IF-SO Frame
Tahap kualitatif kedua dilakukan Work (Waldrip, 2008:8).
melalui semi-structure interview, sebuah

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi


36

Dalam terminologi IF-SO frame- psikologis jika guru langsung menya-


work, desain pembelajaran mengikuti jikan konsep yang sangat abstrak
rancangan dan pengembangan beri- menggunakan persamaan matemati-
kut. ka, karena hal ini akan menimbulkan
I: Identify key concept, yaitu meng- sejumlah sikap retensi siswa berupa
identifikasi konsep kunci (key concept) sulitnya belajar fisika. Sekuensi yang
atau batang tubuh atau ide utama logis menentukan ketertarikan siswa
dari topik yang akan dipelajari. Hal mempelajari topik fisika dan mening-
ini sebagai landasan dalam mengkon- katkan persepsi positif siswa pada to-
struksi dan mengkreasi mode atau pik fisika yang dipelajari dan mem-
format representasi yang digunakan permudah penguasaan konsep.
guru dan siswa/mahasiswa di ruang O: On going assessment : Sangat
kelas. penting untuk mereviu pekerjaan ma-
F: Focus on form and functions, hasiswa yang menggunakan dan meng-
yaitu guru atau dosen memfokuskan kreasi sendiri format representasi, gu-
pada mode atau format dan fungsi ru/dosen dapat melakukan serangkai-
representasi yang bervariasi sesuai de- an asesmen baik formatif, diagnostik,
ngan ide utama dari topik yang di- sumatif, maupun sejumlah asesmen
pelajari. Misalnya, representasi grafik alternative, termasuk self- assessment
untuk menyajikan data dan meng- sangat berguna untuk menggali alas-
interpretasi hasil analisis data, simu- an dan kompetensi siswa dalam me-
lasi lepasnya elektron dari permukaan representasikan secara bervariasi kon-
sebuah logam yang disinari oleh ca- sep fisika yang sama.
haya dengan frekuensi tertentu dalam Hubungan dan komunikasi antara
peristiwa efek fotolistrik dapat men- guru/dosen, mahasiswa, dan domain
jelaskan peristiwa mikroskopik yang (konsep, fenomena, ide fisis, peristiwa
fenomenanya tidak bisa diamati se- fisis, dan lain-lain) diperlihatkan se-
cara langsung, dan lain-lain. cara visual pada Gambar 3. Kompo-
S: Sequence: sejumlah representasi nen konsepsi guru dan kemampuan
fenomena fisis dapat disajikan atau representasi guru dalam menyajikan
dikreasi secara sekuensi atau berurut- konsep fisika harus ditopang oleh kon-
an sesuai dengan karakteristik atau sepsi siswa dan kemampuan menggu-
ide utama yang menjadi pusat per- nakan atau mengkreasi mode atau for-
hatian dan konsepsi awal siswa. Jika mat representasi, serta akses domain
konsepnya abstrak, pembelajaran da- yang tepat dan kaya, akan menentu-
pat dimulai dengan visualisasi atau kan keberhasilan proses pembelajaran.
simulasi konsep untuk memacu daya
imaginasi dan daya tarik siswa. Siswa
akan mengalami kesulitan adaptasi

Cakrawala Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No. 1


37

Gambar 3. Triadic Pedagogical Model dalam IF-SO Frame Work


Keterangan:
TC : Teachers’ Conceptions (konsepsi guru/dosen)
SR : Students’ Representations (representasi mahasiswa)
SC : Students’ Conceptions (konsepsi mahasiswa)
TR : Teachers’ Representations (representasi guru/dosen)
D : Domain (Fenomena fisis, konsep, gejala fisis, data fisis, objek fisis, artefak,
konteks atau proses fisika dan lain-lain)

Berdasarkan model triadic peda- representasi yang harus diberikan


gogi model IF-SO framework, telah di- langsung oleh siswa/mahasiswa dan
kembangkan karakteristik strategi mana yang dapat dibuat sendiri oleh
pembelajaran berbasis multi represen- siswa/mahasiswa (generated represent-
tasi yang secara skematik dapat dili- tation). Pemilihan rerpresentasi di saat
hat pada Gambar 4. apersepsi, kegiatan inti, dan kegiatan
Salah satu contoh variasi mode akhir pembelajaran akan menentukan
atau format representasi untuk topik tercapainya tujuan pembelajaran se-
efek fotolistrik, tersaji pada Gambar 5. cara optimal.
Guru/dosen bisa menentukan mana

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi


38

 Focus on Characteristic of
knowledge structures of
Identify quantum phenomena
Key  Provide multiple
Concept representations
 Present applications/every day
life phenomena
 (sciences and technology)

IF-SO Frame
work base on Focus
teaching on form
Sequence and
quantum physics
concept function

Verbal Representation : Oral and Text


Based on : books
papers
Pre- On going magazine
Conception/ Assessment web page
Misconceptions Visual Static Representation
Previous Tables
concepts Graphics
Previous ideas Pictorial
Diagnostic Hands on Representation (Experiments)
Formative Visual Dynamic Representation
Summative Physics Simulations (Phet)
Alternative assessment Mathematic Representation
generate their own representation on
A equation of photoelectric effect from
text book and web page
Analogy
Generate own representation on
Multiple photoelectric effect using analogy
representation (web page searching and create the
format: similar analogy)
Verbal/textual
Pictorial
Graphical
Mathematical/
Equation

Gambar 4. Desain Strategi Pembelajaran Berdasarkan IF-SO Frame Work

Cakrawala Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No. 1


39

(a) (b)

(c) (d)

Figure 5. Multi Representasi untuk Fenomena Efek Fotolistrik (a) Gambar (b)
Grafik (c) Matematika/Persamaan (d) Simulasi

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBE- diskusi dan presentasi) maupun tu-


LAJARAN lisan (menulis sejumlah argumentasi
Proses pembelajaran fisika kuan- tentang hasil kajian konsep fisika ku-
tum pada kelas eksperimen dalam antum), representasi visual baik yang
penelitian ini telah berhasil melibat- bersifat statik (gambar, grafik, tabel,
kan mahasiswa dalam berbagai pe- atau diagram) maupun yang bersifat
ngalaman belajar yang memberikan dinamik (simulasi dan animasi gejala
kesempatan kepada mereka mempe- kuantum), representasi simbolik dan
lajari konsep-konsep fisika kuantum matematika, serta aktivitas laboratori-
melalui penyajian dan pengembangan um virtual.
berbagai format representasi seperti Gambar 6 di bawah ini menunjuk-
representasi verbal baik oral (melalui kan perbandingan N-gain untuk kelas

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi


40

kontrol dan kelas eksperimen pada Bohr, dan persamaan Schrodinger.


konsep efek fotolistrik, model atom

60.0
49.2
50.0 46.6
43.1
Skor rata-rata N-gain

40.0
28.0
30.0
21.6
17.5 Kelas kontrol
20.0
Kelas eksperimen
10.0

0.0
Efek Fotolistrik Model Atom Persamaan
Bohr Schrodinger

Konsep Fisika Kuantum

Gambar 6. Perbandingan Skor N-gain Kelas Kontrol dan Eksperimen (dalam %)

Berdasarkan Gambar 6 N-gain ke- atom Bohr berbasis multi representasi


lompok kontrol untuk penguasaan mampu meningkatkan penguasaan
konsep efek fotolistrik, model atom konsep mahasiswa calon guru fisika
Bohr, dan persamaan Schrodinger ber- pada topik ini secara meyakinkan. Uji
turut-turut sebesar 0,175; 0,216; dan U Mann Whitney N-gain kedua ke-
0,280 tergolong ketegori rendah, se- lompok menunjukkan perbedaan yang
dangkan skor rata-rata N-gain pada sangat signifikan (p=0.001). Hasil ini
kelompok eksperimen berturut-turut menunjukkan bahwa pembelajaran fi-
sebesar 0,466; 0,431; dan 0,492 ter- sika kuantum berbasis multi represen-
golong kategori sedang. tasi efektif dapat meningkatkan pe-
Uji U Mann Whitney N-gain kedua nguasaan konsep mahasiswa calon
kelompok topik efek fotolistrik me- guru pada topik model atom Bohr.
nunjukkan perbedaan yang signifikan Khusus pada topik persamaan
(p=0.000). Hasil ini menunjukkan bah- Schrodinger yang pada pembelajaran
wa pembelajaran berbasis multipel tradisional didominasi oleh represen-
representasi lebih efektif dalam me- tasi simbolik dan matematika dalam
ningkatkan penguasaan konsep efek penelitian ini proses pembelajaran di
fotolistrik mahasiswa dibandingkan kelas ekperimen, mahasiswa berinte-
dengan pembelajaran tradisional. raksi dengan mode atau format rep-
Tidak berbeda dengan topik efek resentasi yang bervariasi. Mahasiswa
fotolistrik, pembelajaran topik model tidak hanya melibatkan format rep-

Cakrawala Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No. 1


41

resentasi simbolik dan matematik da- khususnya topik efek fotolistrik dan
lam pembelajaran, juga secara on-line model atom Bohr. Hasil penelitian
menggunakan simulasi fisika kuan- mereka menunjukkan bahwa siswa
tum dari http://phet.colorado.edu, se- yang menggunakan format represen-
buah web yang menyediakan berbagai tasi menulis presentasi berupa slide
simulasi dan animasi berbagai gejala power point dan menyajikannya pada
fisika baik fisika klasik maupun fisika siswa lain memiliki skor rata-rata post
kuantum. Interaksi mahasiswa secara test yang lebih baik dari kelompok
on-line ini mampu meningkatkan mo- siswa yang membuat format repre-
tivasi belajar mahasiswa pada topik sentasi verbal berupa laporan rang-
dan konsep fisika kuantum, khusus- kuman hasil telaah terhadap konsep-
nya persamaan Schrodinger yang se- konsep tersebut melalui berbagai re-
belumnya dirasakan sangat sulit dan ferensi.
abstrak. Dalam penelitian ini, mahasiswa
Uji U Mann Whitney untuk N-gain calon guru fisika menggunakan dan
pada topik persamaan Schrodinger membuat representasi bar-chart dalam
menunjukkan bahwa kedua kelom- menjelaskan perubahan energi kine-
pok mempunyai perbedaan yang sig- tik, energi potensial, dan energi total
nifikan (p=0.000). Hasil ini memper- sebuah elektron yang mengalami
kuat penemuan dalam penelitian ini transisi dari tingkat energi tertentu ke
bahwa pembelajaran fisika kuantum ke keadaan dasar, misalnya memban-
berbasis multi representasi efektif da- tu dalam peningkatkan penguasaan
pat meningkatkan penguasaan kon- konsep model atom Bohr secara sig-
sep mahasiswa calon guru pada topik nifikan. Hasil serupa telah dilaporkan
persamaan Schrodinger. oleh Van Heuvelen dan Zou (2000:
Keberhasilan pembelajaran ber- 184) dalam penelitiannya tentang kon-
basis multi representasi pada konsep- sep usaha energi pada mahasiswa fi-
konsep sains dan fisika telah cukup sika dasar yang melibatkan mahasis-
banyak dilaporkan oleh berbagai pe- wa pada berbagai format respresenta-
neliti, termasuk bagi pengembangan si seperti verbal, gambar, bar-chart,
literasi sains (Waldrip, Prain, dan dan representasi matematika, mela-
Carolan, 2006:86-105). Hasil penelitian porkan bahwa pembelajaran berbasis
ini juga didukung oleh beberapa pe- multi representasi dapat meningkat-
nelitian sebelumnya yang menyata- kan kemampuan mahasiswa dalam
kan bahwa multi representasi sangat menyelesaikan masalah-masalah fisi-
membantu siswa atau mahasiswa da- ka dan meningkatkan pencapaian kon-
lam meningkatlkan penguasaan kon- sep secara signifikan.
sep. Gunel, Hand, dan Gunduz (2006: Dalam studi ini, mahasiswa calon
1092-1112) telah mengeksplorasi efek- guru telah mencoba untuk membuat
tivitas representasi verbal menulis sejumlah analogi dalam menjelaskan
dan presentasi siswa sekolah mene- konsep terjadinya foto elektron dan
ngah tentang konsep fisika kuantum tingkat energi elektron yang memban-

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi


42

tu mereka menguasai konsep-konsep hadap 6 orang mahasiswa, yang ter-


fisika kuantum. Sejalan dengan hasil diri dari 2 orang siswa dari kelompok
ini, Podolefsky dan Finkelstein (2007: tinggi, 2 orang dari kelompok sedang,
1-12) juga telah mengeksplorasi ke- dan 2 orang dari kelompok rendah.
mampuan siswa dalam membuat ana- Secara umum hasil interviu menyaji-
logi konsep-konsep gelombang elek- kan hal-hal sebagai berikut.
tromagnetik (EM) sebagai bagian dari  Lingkungan belajar yang menak-
keterampilan membangun format re- jubkan. Saya mulai memiliki kebe-
presentasi fisika dan menunjukkan ranian untuk menyampaikan argu-
bahwa analogi sebagai bagian dari mentasi dan klaim tentang topik
format representasi dapat meningkat- fisika yang awalnya saya merasa
kan penguasaan konsep fisika siswa. tidak yakin dapat menguasainya
Penelitian lain yang mendukung dengan baik, percaya diri dalam
hasil penelitian ini menyatakan bah- problem solving. Melalui represen-
wa format atau mode representasi tasi yang beragam telah membuat
yang beragam dalam pembelajaran saya jauh menjelajahi dunia mik-
suatu konsep tertentu memberikan roskopik yang luar biasa.
peluang yang cukup baik pada pe-  Representasi visual dinamik de-
mahaman konsep dan mengkomuni- ngan simulasi komputer, membuat
kasikan konsep, serta bagaimana sis- saya percaya diri, menguasai kon-
wa dapat bekerja dengan sistem dan sep-konsep fisika kuantum secara
proses suatu konsep fisika tertentu lebih baik. Saya bisa memastikan
(Meltzer, 2005:463). akan kehilangan momen terbaik
mempelajari konsep fisika kuan-
HASIL INTERVIU MAHASISWA tum tanpa kehadiran simulasi
Pembelajaran berbasis multirepre- yang luar biasa.
sentasi memiliki peran sentral dalam  Sebelumnya saya membayangkan
pendalaman penguasaan konsep, akan berhadapan dengan persa-
mengakomodasi sejumlah perbedaan maan-persamaan matematika yang
latar belakang dan kecerdasan siswa, rumit dalam belajar fisika kuan-
serta dapat meminimalisasi hambatan tum, ternyata melalui penjelasan
dan keterbatan siswa dalam berinter- verbal, gambar, grafik, dan simu-
aksi dengan topik fisika yang dipela- lasi membuat saya begitu antusias
jari. Untuk mengeksplorasi sejuah- mengeluarkan daya imajinasi saya
mana peran pembelajaran berbasis tentang dunia kuantum yang me-
multi representasi dalam meningkat- nakjubkan. Saya sangat menyukai
kan penguasaan konsep, beragamnya fisika kuantum. Fisika kuantum
format representasi yang digunakan yesss….!
dan dikreasi oleh mahasiswa, dan in-  Saya memang termasuk mahasis-
teraksi mereka dengan sejumlah sum- wa yang agak sulit beradaptasi de-
ber informasi konsep (domain) telah ngan hal-hal baru. Sejak mulai be-
dilakukan wawancara mendalam ter- lajar fisika, saya hanya berpikir

Cakrawala Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No. 1


43

bahwa format representasi yang representasi pada studi ini juga ber-
akrab dengan saya selama ini impilkasi pada pembekalan sejumlah
adalah repreresentasi matematika, pengetahuan dasar keguruan seperti
saya suka dengan rumus-rumus, Content Knowledge (CK), pedagogical
namun terkadang sulit menangkap content knowledge (PCK) dan pedago-
makna dan apa yang ada dibalik gical knowledge (PK) bagi mahasiswa
rumus-rumus tersebut. Pembe- calon guru fisika.
lajaran fisika kuantum dengan mul-
tirepresentasi membuat saya ber- UCAPAN TERIMA KASIH
tambah meyakini bahwa fisika itu Peneliti mengucapkan terimaka-
indah dan atraktif. sih yang sebesar-besarnya kepada
 Melalui pembelajaran berbasis mul- Prof. Dr. Liliasari, M.Pd atas kesem-
tirepresentasi, sebagai calon guru patan yang diberikan untuk berga-
saya disuguhkan suatu contoh bung dalam riset Hibah Pascasarjana
konkret bagaimana mempersiap- SPs UPI yang didanai oleh Dikti de-
kan, melaksanakan, dan mengak- ngan kontrak hibah : No. 2784/H40/
ses pembelajaran fisika yang me- PL/2009. Terimakasih juga diucapkan
narik dan efektif, mengaktifkan se- kepada Ketua Jurusan Pendidikan
mua potensi belajar siswa, me- MIPA FKIP Universitas Lampung
libatkan semua sumber dan media atas izin dan juga mahasiswa yang
pembelajaran, lingkungan belajar terlibat dalam penelitian ini.
yang komunikatif, membangkit-
kan kreativitas, dan menyenang- DAFTAR PUSTAKA
kan. Saya banyak memperoleh ins- Ainsworth, S. 1999. “The Functions of
pirasi positif, bagaimana menjadi Multiple Representations”. Com-
guru yang baik. puters & Education, 33, 131-152.

KESIMPULAN Asikainen, M., Hirvonen, P. E., Heik-


Dalam penelitian ini, telah dilaku- kinen, M., Nivalainen V., &
kan implementasi strategi pembe- Viiri, J. 2005. ”A Novel Quan-
lajaran fisika kuantum berbasis multi tum Physics Course for Physics
representasi bagi mahasiswa calon Teachers: Theoretical Back-
guru fisika. Melibatkan mahasiswa ground”. Paper Presented in the
dengan berbagai format atau mode Report of Cooperation Project bet-
representasi fisis seperti verbal, vi- ween Universities of Joensuu and
sual, simbolik, matematika, dan akti- Helsinki, Helsinki.
vitas hands-on seperti menulis argu-
mentasi dan presentasi, serta labora- Bao, L., & Redish, E.F. 2003. “Under-
torium virtual, telah mampu mening- standing Probabilistic Interpre-
katkan penguasaan konsep fisika ku- tation of Physical Systems: A
antum secara signifikan. Pembelajar- Prerequisite to Learning Quan-
an fisika kuantum berbasis multipel

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi


44

tum Physics”. American Journal Hobson, A. 1996. “Teaching Quantum


Physics, 70 (3), 210-217. Theory in the Introductory
Course”. The Physics Teacher,
Creswell, J.W & Clark, V.P. 2007. De- 202-210.
signing and Conducting Mixed
Methods Research. Thousand Kohl, P.B., Rosengrant, D., & Finkel-
Oaks, CA: Sage. stein, N.D. 2007. “Strongly and
Weakly Directed Approaches to
Euler, M. 2004. “The role of Experi- Teaching Multiple Representa-
ment in the Teaching and tion Use in Physics”. Physical
Learning of Physics”. Proceed- Review Special Topiks-Physics
ings of the International School of Education Research, 3, 010108.
Physics “Enrico Fermi”. Italia:
IOS Press. Kohl, B.P., & Finkelstein, N.D. 2006.
“Effect of Instructional Envi-
Feynman, R.1965. The Development of ronment on Physics Students’
the Space-time View of Quantum Representational Skills”. Phy-
Electrodynamics; Nobel Lecture. sical Review Special Topiks-Phy-
http://nobelprize.org/physics/la sics Education Research, 2, 010102.
ureates/1965/feynman-lecture.-
html. Diunduh 19 Oktober Kress, G., Jewitt, C., Ogborn, J., &
2009. Tsatsarelis, C. 2001. Multimodal
Teaching and Learning: The Rhe-
Gunel, M., Hand, B., & Gunduz, S. torics of the Science Classroom.
2006. Comparing Student Under- London, UK: Continuum.
standing of Quantum Physics
When Embedding Multimodal Re- Mayer, R. E. 2003. “The Promise of
presentations into Two Different Mulitmedia Learning: Using
Writing Formats: Presentation the Same Instructional Design
Format Versus Summary Report Methods Across Different Me-
Format. www.interscience.wile- dia”. Learning and Instruction,
y.com. Diunduh 15 Oktober 13, 125– 139.
2007.
Meltzer, E.D. 2002. “The Relationship
Hinduan, A. dkk. 2007. ”Pendidikan between Mathemathics Prepa-
Fisika”. Dalam Ali, M., Ibrahim, ration and Conceptual Learning
R., Sukmadinata, N.S., Sudjana, Gains in Physics: A Possible
D., dan Rasjidin, W (Penyun- Hidden Variable in Diagnostic
ting). Ilmu dan Aplikasi Pendi- Pretest Score”. American Journal
dikan, h 754-755, Bandung: Pe- of Physics, 70 (2), 1259–1268.
dagogiana Press.

Cakrawala Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX, No. 1


45

Meltzer, D. E. 2005. “Relation between Learning and Instruction, 13,


Students' Problem-Solving Per- 117– 123.
formance and Representational
Format”. American Journal of Van Heuvelen, A. & Zou, X.L. 2000.
Physics, 73 (5), 463. “Multiple Representations of
Work-Energy Processes”. Ame-
NSES. 2003. National Science Education rican Journal of Physics, 69 (2),
Standards : Standards for Science 184.
Teacher Preparation. Washington
DC: National Academy Press. Waldrip, B, Prain, V & Carolan, J.
2006. “Learning Junior Secon-
Physics Education Technology Pro- dary Science through Multi-
ject. http://phet.colorado.edu, Modal Representations”. Elec-
Diunduh 19 Agustus 2009. tronic Journal of Science Educat-
ion, 11 (1), 86-105.
Podolefsky, N.D, & Finkelstein, N.D.
2007. “Analogical Scaffolding Waldrip, B. 2008. Improving learning
and the Learning of Abstract through use of representations
Ideas in Physics: An Example in science. Proceeding The 2nd
from Electromagnetic Waves”. International Seminar on Science
Physical Review Special Topiks- Education. Science Education
Physics Education Research, 3, Program. Bandung: Graduate
010109. School Indonesia University of
Education.
Robblee, K.M., Garik, P. & Abegg, G.
1999. Using Computer Visualiza- Waldrip, B., Prain, V., & Carolan, J.
tion to Teach Quantum Science on 2010. “Using Multi-Modal Re-
Pedagogical Content Knowledge. presentations to Improve Learn-
http//www.phys.ksu.edu/perg/ ing in Junior Secondary Sci-
papers/narst/QM_papers.pdf, ence”. Res. Science Education, 40,
diunduh 12 Agustus 2009. 65-80.

Rosengrant, D., Etkina, E., & Van Zollman, D. A., Rebello, N. S. & Hogg,
Heuvelen, A. 2007. An Overview K. 2002. “Quantum Mechanics
of Recent Research on Multiple for Everyone: Hands-on Activi-
Representations. New Jersey: ties Integrated with Technolo-
The State University of New gy”. American Journal of Physics,
Jersey. 70 (3), 252-259.

Schnotz, W., & Lowe, R. 2003. “Exter-


nal and Internal Representa-
tions in Multimedia Learning”.

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi

Anda mungkin juga menyukai