Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sirwi Nindia

NIM : 190810301067

Kelas : Perekonomian Indonesia – J

Jurusan : S1 Akuntansi

A. Resume Jurnal “Economic Theories of Poverty”


Fenomena kemiskinan di Inggris yang mencapai 24,4 persen pada tahun 2013
menjadi tantangan tersendiri dalam penentuan kebijakan yang ada di Inggris. Terdapat
beberapa teori yang menerangkan tentang kemiskinan.
1. Teori Klasik dan Neoklasik
Teori klasik memandang bahwa individu adalah mereka yang bertanggung jawab
penuh atas nasib yang mereka tentukan sendiri. Dalam hal ini dimaksudkan adalah
mereka bertanggung jawab atas pilihan mereka untuk menjadi miskin. Mereka
beranggapan bahwa kemiskinan yang dialami akan terus menerus berkurang di setiap
tahunnya. Sementara teori neoklasik menerangkan bahwa kemiskinan merupakan
suatu hal yang terjadi di luar kendali individu itu sendiri. Kedua teori ini
mengutamakan pada insentif yang mempengaruhi perilaku individu sebagai hubungan
antara pendapatan dan produktivitas.
2. Teori Keynesian / Neoliberal
Didirikannya sekolah keynesian tidak mengubah fokus utama pemerintah mengenai
kemiskinan. Pemerintah tetap memfokuskan pada barang publik dan kesetaraan, yang
mana pemerintah memberikan fasilitas agar pendapatan didistribusikan secara merata
dan memberikan sebuah kegiatan pada kelompok masyarakat untuk mengurangi
kemiskinan yang ada.
3. Marxian / Radikal
Teori ini menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara saja tidak
memungkinkan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di negara yang bersangkutan.
Teori ini menyebutkan bahwa kemiskinan merupakan sebuah masalah moral dan
masalah teknis.
4. Pengucilan Sosial dan Modal Sosial
Teori ini menerangkan bahwa kemiskinan merupakan sebuah keterkaitan antara
karakteristik struktural yang terjadi di masyarakat dengan situasi yang dialami oleh
kelompok tertentu.
5. Pemahaman lebih luas mengenai kemiskinan
Towsend mengatakan bahwa ada beberapa hal yang dikesampingkan akibat dampak
dari kemiskinan ini yaitu keamanan sudah mulai menurun, suara dalam politik juga
kurang diperhatikan, adanya pengecualian dalam kegiatan sosial, serta kurangnya
partisipasi dalam pengambilan keputusan.

B. Resume Jurnal “Theories of Poverty: A Comparative Analysis”


Memahami penyebab dari kemiskinan merupakan sebuah hal yang cukup penting
untuk memecahkan pandangan kita mengenai hal-hal apa saja yang menjadi penyebab
kemiskinan itu sendiri. Ada 3 faktor utama penyebab kemiskinan:
1. Faktor Individu
Dalam sebuah studi pernah dikemukakan bahwa orang-orang miskin kebanyakan
menekankan pada kerja keras mereka, ketidaksukaan terhadap sistem yang
ditetapkan mengenai kesejahteraan, serta tanggung jawab individu dalam
menyangkal bahwa adanya kepercayaan masyarakat terhadap sikap negatif
individu mengenai kemiskinan itu sendiri.
2. Faktor Budaya dan Lingkungan
Faktor ini cenderung berkaitan dengan pengaruh yang diberikan oleh lingkungan
atau budaya setempat yang menjadi penyebab kemiskinan atau keberhasilan suatu
individu. Ada sebuah teori yang menerangkan bahwa pola perilaku yang
dilakukan oleh orang miskin dan orang kaya adalah berbeda. Teori ini juga
menyebutkan bahwa orang miskin cenderung mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan kemiskinan. Dalam teori ini juga disebutkan bahwa kemiskinan juga
merupakan suatu hal turun temurun yang akan diturunkan ke generasi selanjutnya.
3. Faktor Struktural
Dalam pandangan ini disebutkan bahwa ekonomi kapitalisme menciptakan
kondisi dimana kemiskinan sering kali terjadi. Ada beberapa teori yang
menyebutkan bahwa kemiskinan merupakan suatu hal yang terjadi yang
diakibatkan oleh upah tenaga kerja yang ditetapkan bagi setiap tenaga kerja.
Untuk mendapatkan upah yang cenderung lebih tinggi, dijelaskan bahwa setiap
orang berhak untuk mendapatkan sebuah pelatihan pekerjaan agar nantinya dia
memiliki sebuah kemampuan dan kualitas yang akan meningkatkan upah yang
akan dia terima. Maka dari itu tingkat upah yang diterima menjadi penyebab dari
ketidaksetaraan ekonomi dan kemiskinan yang terjadi.
Kemiskinan merupakan sebuah masalah yang pasti dihadapi oleh setiap negara di
dunia. Untuk mendefinisikannya beberapa ekonom masih kesulitan dalam
menemukannya. Karena jika didefinisikan nantinya akan berujung pada
pengertian pemiskinan hingga ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhannya.

1. Kemiskinan Moneter
Dalam definisi ini disebutkan bahwa kemiskinan merupakan kondisi yang
berkaitan dengan banyaknya pendapatan yang diterima individu. Kemiskinan
ini diukur dari total pendapatan dan pengeluran. Amerika Serikat merupakan
salah satu negara dengan penentuan tingkat kemiskinan menggunakan garis
ambang batas pendapatan sebelum adanya pajak. Selain itu, bertambahnya
jumlah anggota keluarga juga menjadi alasan mengapa kemiskinan terjadi.
Pendapatan total dan pengeluaran total keluarga juga akan turut bertambah
akibat dari berjtambahnya jumlah anggota keluarga.
2. Kemiskinan Kemampuan
Kemiskinan kemampuan merupakan kegagalan yang dialami seseorang dalam
mencapai kemampuan dasar untuk memenuhi fungsi tertentu pada tingkatan
minimal. Kurangnya kemampuan seseorang pada posisi yang lebih rentan
secara ekonomis menyebabkan mereka akan mengalami kehilangan pekerjaan
apabila dihadapkan pada situasi atau peristiwa tertentu. Perkembangan
kemampuan manusia dapat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya
keuangan dan faktor sosial atau lingkungan lainnya.
3. Kemiskinan Pengucilan Sosial
Pengucilan sosial ini terjadi apabila seseorang tidak memiliki cukup partisipasi
dalam penentuan sebuah keputusan. Dalam hal ini, kemiskinan dianggap
sebagai penurunan partisipasi dalam pengambilan sebuah keputusan.
Seseorang akan rentan terhadap kemiskinan apabila mereka mulai dikucilkan
oleh suatu kelompok dalam sebuah ekonomi pasar. Sekelompok masyarakat
yang dianggap pendapatannya di bawah kelompok masyarakat lainnya, maka
dia dianggap sebagai masyarakat miskin.
C. Resume Jurnal “The Impact of COVID-19 Outbreak on Poverty: An Estimation
for Indonesia”
Covid-19 merupakan sebuah virus yang telah menyerang beberapa negara di
dunia. Akibat dari virus ini sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang paling
merasakan dampaknya. Mulai dari para pelaku ekonomi yang terpapar virus ini dan
pengurangan produktivitas dalam sebuah produksi barang dan jasa. Hal ini
menyebabkan guncangan permintaan akan barang dan jasa. Di beberapa negara
bahkan telah menerapkan kebijakan pembatasan permintaan akan barang tertentu.
Dalam kemiskinan, covid-19 juga cukup menjadi momok yang menakutkan.
Mengapa? Hal ini terjadi karena pendapatan dalam suatu keluarga mulai menurun
sedangkan kebutuhan terus bertambah. Hal ini kemungkinan akan menambah jumlah
angka kemiskinan khususnya di Indonesia pada tahun 2021.
Banyak sekali dampak yang dirasakan akibat adanya pandemi ini. Menteri
Keuangan Republik Indonesia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus
turun hingga mencapai -0,42 persen. Dampak Covid-19 juga akan menyebabkan rata-
rata pengeluaran per kapita rumah tangga akan turun apabila pertumbuhan ekonomi
juga turun. Adanya goncangan ekonomi di tahun 2019-2020 ini menunjukkan pola
yang sama dengan guncangan yang terjadi di tahun 2005-2006 namun dengan besaran
yang berbeda. Jika pertumbuhan ekonomi hanya menunjukkan angka 1% maka
penduduk miskin akan mengalami penuruna pengeluaran.
Angka kemiskinan yang ditunjukkan akhir September 2019 adalah sejumlah
9,22 persen. Untuk mengestimasi jumlah kemiskinan akibat dampak dari Covid-19
adalah menggunakan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang sedang berjalan. Dari
data-data yang diperoleh angka kemiskinan akan meningkat 0,5% pada akhir tahun
2020 nanti. Hal ini berarti bahwa 1,3 juta orang lebih akan jatuh pada kondisi
kemiskinan. Dalam proyeksi yang lainnya menyebutkan bahwa angka kemiskinan
akan menunjukkan 12,4 % hal ini menandakan bahwa 8,5 juta lebih orang akan
mengalami kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai