BAB 2
PEMBAHASAN
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya,kesehatan dan kesejateraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperatawan dirinya jika tidak dapat melakukan keperawatan diri (Depkes, 2000)
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi
(hygiene), berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK (toileting) (Fitria, 2009)
2.3. Proses Terjadinya Defisit Perawatan Diri Pada Pasien Gangguan Jiwa
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
2
melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan dan minum secara mandiri, berhias
secara mandiri, dan toileting. (Bekti Shinzu, 2016)
b. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan dari skema pohon masalah defisit perawatan diri adalah sabagai berikut :
Intervensi :
Pasien:
a. Kaji pengetahuan klien tentang kebersihan diri dan tandanya
b. Menjelaskan kebutuhan alat untuk cara membersihkan diri
c. Menjelaskan makan dengan cara yang benar
Keluarga :
a. Ajarkan keluarga untuk memberikan contoh terhadap pasien untuk melakukan perawatan diri yang
benar.
b. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
2. Menarik Diri
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam masalah Menarik Diri teratasi dan
berkurang.
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat mengungkapkan perasaanya.
4
Intervensi:
Pasien :
Keluarga :
2.7. Evaluasi
S : Keluarga mengatakan sebelum dan sesudah makan klien mau cuci tangan
O : Tampak klien makan lumayan tidak berserakan, Klien mencuci tangan setelah makan,.
A : SP I, II, III Sudah mulai mampu diterapkan.
P : Menganjurkan klien untuk tetap melakukan SP I tanpa mengabaikan SP II dan SP III.