Anda di halaman 1dari 8

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KOMBINASI ANTIHIPERTENSI DAN

ANTIINFLAMASI NONSTEROID TERHADAP RISIKO HOSPITALISASI

PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT

JALAN DI RSUD M.Th.DJAMAN SANGGAU

SKRIPSI

Oleh:

DADAN HAURI

I1021131048

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2018
ANALISIS PENGGUNAAN KOMBINASI ANTIHIPERTENSI DAN
ANTIINFLAMASI NONSTEROID TERHADAP RISIKO HOSPITALISASI
PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT
JALAN DI RSUD M.Th.Djaman SANGGAU
Dadan Hauri1, Nurmainah1, dan M Akib Yuswar1
1
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak

Abstrak: Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu penyebab kematian
terbanyak di Indonesia. Salah satu PTM yang sering dijumpai adalah hipertensi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan kombinasi
antihipertensi dan antiinflamasi nonsteroid terhadap risiko hospitalisasi penyakit
kardiovaskular pada pasien hipertensi rawat jalan di RSUD M.Th.Djaman Sanggau.
Penelitian ini menggunakan desain studi Kohort Retrospectif yang menggunakan
sumber data berupa rekam medis pasien hipertensi rawat jalan di RSUD M.Th.Djaman
Sanggau. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Jumlah subyek penelitian
sebanyak 45 pasien hipertensi yang menggunakan kombinasi antihipertensi dan AINS
pertama kali (tanggal indeks pengobatan Januari 2016 hingga Desember 2017). Setelah
dilakukan observasi data, dalam 1 tahun tidak ada terjadinya hospitalisasi setelah
menggunakan kombinasi antihipertensi dan AINS, tetapi terdapat risiko peningkatan
tekanan darah. Berdasarkan hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa peningkatan
tekanan darah tidak ada perbedaan bermakna secara statistik (p≥ 0,05). Kesimpulan dari
penilitian ini adalah penggunaan antihipertensi+AINS memiliki risiko peningkatan
tekanan darah yang dapat memicu terjadinya risiko hospitalisasi pada usia lanjut.
Kata Kunci: Antihipertensi, antiinflamasi nonsteroid, hipertensi, hospitalisasi.
ANALYSIS OF COMBINATIONS USE ANTIHYPERTENSIVE AND
NONSTEROIDAL ANTIINFLAMMATORY TOWARD HOSPITALIZATION
RISK FOR CARDIOVASCULAR DISEASES OUTPATIENT HYPERTENSION
IN RSUD M.Th.Djaman SANGGAU

Dadan Hauri1, Nurmainah1, dan M Akib Yuswar1


1
Department of Pharmacy, medicine faculty of Tanjungpura University
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak

Abstract: Non-Communicable Disease (NCD) is one of the cause death in Indonesia.


One of the most common NCD is hypertension. This research Aim is to analyze the
combinations of antihypertensive and nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID) toward
hospitalization risk for cardiovascular diseases from outpatient hypertension in RSUD
M.Th.Djaman Sanggau. This research using Cohort Retrospective design which data
source uses that the form of medical records outpatien hypertension in RSUD
M.Th.Djaman Sanggau. Data were analyzed with a Chi Square test. Amount of subject
by 45 hypertension patient which combinations antihypertensive and NSAID first time
use (index date of treatment January 2016 until December 2017). After data
observations in a year show not hospitalization occur after using antihypertensive and
NSAID, but there is increase blood pressure risk. The result from Chi-Square test show
rise of blood pressure the statistic unsignificant (P≥0,05). The conclusion to this study
is antihypertensive (single or combinations)+ NSAID use have a risk of increase blood
pressure could cause the occurence hospitalization risk.
Keyword: Antihypertensive and Nonsteroidal Anti-inflammatory, Hypertension,
Hospitalization.

PENDAHULUAN menyebabkan penurunan elastisitas


Penyakit Tidak Menular (PTM) pembuluh darah sehingga menyebabkan
merupakan penyebab kematian kekakuan dan penyempitan di pembuluh
terbanyak di Indonesia. Proporsi angka darah. Disisi lain, lansia juga sering
kematian akibat PTM terus meningkat mengalami nyeri sehingga untuk
menjadi 61% pada tahun 2013.(1) Salah menghilangkan rasa nyeri tersebut
satu PTM yang menjadi masalah digunakan antiinflamasi nonsteroid
kesehatan yang sangat serius saat ini (AINS).(5,6)
adalah hipertensi.(2) Hipertensi adalah Penggunaan obat anti nyeri
keadaan tekanan darah sistolik lebih dari golongan AINS dapat memberikan efek
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih samping berupa peningkatan tekanan
dari 90 mmHg.(3) Berdasarkan data darah dan risiko penyakit
Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di kardiovaskular. Hal tersebut disebabkan
Indonesia dari pengukuran berdasarkan karena AINS dapat menghambat sintesis
umur pasien yaitu ≥ 25,8%. Sementara prostaglandin dan aktifitas siklo-
itu prevalensi hipertensi berdasarkan oksigenase-2 (COX-2).(7) Pemberian
diagnosa kesehatan di Kalimantan Barat AINS pada pasien hipertensi yang
(Kalbar) mencapai 28,3 %.(4) Hal ini mengonsumsi obat antihipertensi dapat
menunjukkan prevalensi hipertensi di menurunkan efektivitas dari
Kalbar berada di atas rata-rata nasional. antihipertensi, serta dapat menyebabkan
Hipertensi pada umumnya sering terjadinya gagal ginjal akut sebesar
terjadi pada lansia. Hal tersebut karena 25,9%. Selain itu, efek samping khusus
pada lansia telah terjadinya penurunan yang dapat terjadi pada lansia yaitu dapat
fungsi endotel sehingga dapat mengakibatkan terjadinya hiponatremia
dan hiperkalemia, serta memperburuk perjalanan pengobatan sampai terjadi
gagal jantung kongestif sebesar risiko hospitalisasi karena penyakit
(8,9,7,10)
0,6%. kardiovaskular atau diakhir
Beberapa penelitian pengumpulan data penelitian. Data
menunjukkan bahwa analisis dianalisis menggunakan analisis khi
penggunaan bersamaan AINS dan obat kuadrat (Chi Square).
hipertensi diperkirakan memiliki risiko HASIL DAN PEMBAHASAN
kejadian penyakit kardiovaskular. Pasien hipertensi yang ada di
Penggunaan AINS dan diuretik secara RSUD M.Th.Djaman Sanggau pada
bersamaan menyebabkan terjadinya tahun 2016 adalah sebanyak 1395
peningkatan risiko gagal jantung dan pasien. Sebagian besar pasien
ketika di analisis pada pasien yang hipertensi tersebut merupakan pasien
menggunakan obat hipertensi dalam peserta Badan Penyelenggara Jaminan
jangka waktu panjang dan kemudian di Sosial (BPJS). Berdasarkan hitungan
mulai dengan penggunaan AINS besar sampel minimal bahwa sampel
(penggunaan pada bulan pertama) yang dibutuhkan untuk penelitian ini
menyebabkan terjadinya peningkatan sebanyak 36 sampel. Pasien yang
risiko rawat inap pertama pada pasien memenuhi kriteria inklusi sebanyak 45
gagal jantung.(11,12) Berdasarkan uraian pasien, sisanya memiliki kriteria
di atas maka peneliti tertarik untuk eksklusi yang disebabkan sebagian
menganalisis pengaruh penggunaan besar datanya hilang, rusak, tidak jelas,
antihipertensi dan AINS terhadap dan tidak lengkap.
risiko hospitalisasi pada pasien Risiko Hospitalisasi Penyakit
hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Kardiovaskular
RSUD M.Th.Djaman Sanggau. Risiko hospitalisasi penyakit
METODE PENELITIAN kardiovaskular merupakan efek yang
Desain penelitian yang dapat menyebabkan terjadinya
digunakan adalah penelitian perawatan secara medis di rumah sakit
observasional dengan rancangan studi yang diakibatkan karena penggunaan
kohort yang besifat analitik. kombinasi antihipertensi dan
Pengumpulan data dilakukan secara antiinflamasi nonsteroid di RSUD
retrospektif dengan pengumpulan data M.Th.Djaman Sanggau selama setahun
basis pasien hipertensi rawat jalan yang pengamatan. Berdasarkan penelitian
menggunakan kombinasi obat yang dilakukan menunjukkan bahwa
antihipertensi dan antiinflamasi tidak ada yang mengalami perawatan
nonsteroid di RSUD M.Th.Djaman secara medis di rumah sakit ketika
Sanggau. Pemilihan sampel dilakukan penggunaan kombinasi antihipertensi
secara purposive sampling dengan dan antiinflamasi nonsteroid di RSUD
pertimbangan pada kriteria inklusi dan M.Th.Djaman Sanggau. Walaupun
eksklusi. demikian, penggunaan antihipertensi
Data yang digunakan adalah data dan AINS dapat berisiko untuk
pasien baru yang menggunakan obat terjadinya peningkatan tekanan darah
antihipertensi dan antiinflamasi ketika digunakan secara bersamaan.
nonsteroid yang sesuai dengan tanggal a. Tekanan darah berdasarkan
indeks pengobatannya (Januari – kategori usia
Desember 2016) kemudian diikuti ke
depan
Tabel 1. Peningkatan Tekanan Darah Berdasarkan Usia
Peningkatan Tekanan Darah
Variabel N = 45
Ya (%) Tidak (%) RR 95% CI
Usia
< 60 Tahun 7 33,3 14 66,7 Ref -
≥ 60 Tahun 9 37,5 15 62,5 1,13 0,51-2,49

Keterangan : Ref = Reference (pembanding)


Usia berpengaruh terhadap
peningkatan tekanan darah pada pasien b. Tekanan darah berdasarkan
yang menggunakan kombiansi obat kategori Jenis Kelamin
antihipertensi dan AINS di RSUD Tampak pada Tabel 2
M.Th.Djaman Sanggau. Tampak pada menunjukkan bahwa perempuan
Tabel 1 bahwa pada usia ≥ 60 tahun mengalami peningkatan tekanan darah
lebih besar berisiko terjadinya 0,57 kali lebih kecil dibanding laki-laki.
peningkatan tekanan darah dibanding Namun demikian, perbedaan dari kedua
dengan usia < 60 tahun. Pasien dengan kelompok tidak ada perbedaan bermakna
usia ≥ 60 tahun berisiko 1,13 kali secara statistik (RR = 0,57; 95% CI =
mengalami peningkatan tekanan darah 0,26-1,25). Penggunaan AINS pada
saat menggunakan kombinasi pasien hipertensi yang menggunakan
antihipertensi dan AINS dibandingkan terapi antihipertensi baik jenis kelamin
dengan pasien usia < 60 tahun. perempuan maupun laki-laki dapat
Perbedaan ini tidak bermakna secara mengalami peningkatan tekanan darah
statistik (RR = 1,13; 95% CI = 0,51- sistolik. Disisi lain, penggunaan AINS
2,49). pada pasien laki-laki dapat memperparah
terjadinya gagan jantung kongestif.(15)
Tabel 2. Peningkatan Tekanan Darah Berdasarkan Jenis Kelamin
N = 45
Variabel
Ya (%) Tidak (%) RR 95% CI
Jenis kelamin
a. Laki-laki 9 37,5 10 22,2 Ref -
b. Perempuan 7 33,3 19 42,2 0,57 0,26-1,25

Keterangan : Ref = Reference (pembanding)


Penelitian Liorca menyatakan
bahwa pada usia lanjut yang diberikan c. peningkatan Tekanan Darah
antihipertensi golongan diuretik dan Berdasarkan Penggunaan Obat
ibuprofen mengalami peningkatan
Antihipertensi dan Antiinflamasi
tekanan darah dan penggunaan
ibuprofen tersebut dapat Nonsteroid
mempengaruhi secara negatif terhadap Penggunaan kombinasi
kontrol tekanan darah pada lansia.(13) antihipertensi dan AINS dapat
Penggunaan kombinasi antihipertensi berpengaruh pada peningkatan tekanan
dengan AINS pada usia rata-rata darah. Tabel 3 menunjukkan bahwa
69,8±6,9 tahun menyebabkan penggunaan 1AHT + AINS, 2AHT +
peningkatan tekanan darah sistolik AINS, dan ≥3 AHT+AINS memiliki
sebesar 14,1 mmHg risiko peningkatan tekanan darah lebih
(lisinopril/hidroklorotiazid dengan kecil dibanding penggunaan CCB +
piroksikam) dan peningkatan tekanan AINS. Adapun risiko peningkatannya
darah sistolik sebesar 11,2 mmHg secara berurutan sebesar 0,64 kali, 0,54
(lisinopril/hidroklorotiazid dengan kali, dan 0,42 kali. Namun demikian,
ibuprofen).(14) jika dilihat secara statistik ketiga
Tabel 6 Peningkatan Tekanan Darah Berdasarkan Penggunaan Obat Antihipertensi
dan Antiinflamasi Nonsteroid
Peningkatan Tekanan Darah
Variabel (N = 45)

Ya % Tidak % RR 95% CI
CCB+AINS 5 23,8 16 76,2 Ref -
1AHT+AINS 3 37,5 5 62,5 0,64 0,20-2,06
2AHT+AINS 4 4,44 5 55,6 0,54 0,19-1,54
≥3AHT+AINS 4 57,1 3 42,9 0,42 0,15-1,13

Keterangan : Ref = Reference (pembanding)


variabel tersebut tidak ada perbedaan Jika dilihat secara statistik tidak ada
bermakna (secara berurutan: RR= 0,64; perbedaan bermakna (P≥ 0,05).
95% CI= 0,20-2,06; RR= 0,54; 95%
CI= 0,19-1,54; RR= 0,42; 95% CI= SARAN
0,15-1,13). Hal tersebut menunjukkan Perlunya dilakukan penelitian
bahwa perbedaan penggunaan lebih lanjut dengan waktu penelitian
CCB+AINS dengan kombinasi yang lebih lama serta melihat dosis,
beberapa antihipertensi golongan komorbid penyerta, dan obat-obat lain
lainnya+AINS dapat menimbulkan yang digunakan secara bersamaan.
efek peningkatan tekanan darah yang
tidak berbeda. Penelitian Ishiguro(16) DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa penggunaan
antihipertensi yang dikombinasikan 1. Peraturan Menteri kesehatan RI.
dengan AINS dapat mengalami Rencana aksi nasional
peningkatan tekanan darah sistolik. penanggulangan penyakit tidak
Perubahan tekanan darah tersebut menular tahun 2015-2019. Jakarta:
bervariasi yaitu BB sebesar 0,37 Menteri Kesehatan RI. 2017.
mmHg (95% CI= -3,24-3,98), diuretik 2. Centera for Disease Control and
sebesar 6,11 mmHg (95% CI= -3,16- Prevention (CDC). State-specific
15,37), ACEI sebesar 3,85 mmHg trend in self report 3rd blood
(95% CI= 1,16-6,66) dan CCB sebesar pressure screening and high blood
3,50 (95% CI= -2,03-9,02). Disisi lain, pressure-United States 1991-1999.
penggunaan tiga terapi antihipertensi MMWR. 2002; 51 (21): 456.
dengan AINS dapat meningkatkan 3. Wilson LM, and Price AP.
risiko kerusakan akut pada ginjal Patofisiologi: Konsep klinis proses-
sebesar 1,31 kali dibanding proses penyakit. Edisi ke-4. Jakarta:
penggunaan dua terapi antihipertensi + EGC; 1995.
AINS.(17) 4. Kemenkes RI. Hasil Riskesdas.
Walaupun demikian, beberapa Jakarta: Kesehatan Kementerian RI.
penelitian menyatakan bahwa Badan Penelitian dan
penggunaan kombinasi CCB+AINS Pengembangan; 2013.
memiliki risiko peningkatan tekanan 5. Anggraini AD, Waren S, Situmorang
darah lebih kecil dibanding E, Asputra H, dan Siahaan SS.
penggunaan AINS yang Faktor-faktor yang berhubungan
dikombinasikan dengan antihipertensi dengan kejadian hipertensi pada
golongan ACEI, ARB, dan pasien yang berobat di poliklinik
(18,13,19,20)
diuretik. Penelitian Fournier, dewasa Puskesmas Bangkinang
et all.,(21) menunjukkan bahwa periode Januari sampai Juni 2008.
penggunaan antihipertensi (ACEI, Pekanbaru: Fakultas Kesehatan
ARB, atau diuretik) dengan AINS Universitas Riau. Files of DrsMed-
memiliki risiko terjadinya gagal ginjal FK UNRI; 2009.
atau hiperkalemia sebesar 11%. 6. Kusumaningtyas YD. Evaluasi
penggunaan antihipertensi pada ibu
KESIMPULAN hamil di instalasi rawat inap Rumah
Berdasarkan penelitian yang Sakit X Tahun 2014. Naskah
telah dilakukan dapat disimpulkan Publikasi. Surakarta: Fakultas
bahwa penggunaan antihipertensi dan Farmasi Universitas Muhammadiyah
AINS tidak menyebabkan perawatan Surakarta; 2015.
secara medis (hospitalisasi), tetapi 7. Zahra AP, dan Carolia N, Obat anti-
terdapat peningkatan tekanan darah inflamasi non-steroid (OAINS):
yang dapat memicu terjadinya risiko astroprotektif vs kardiotoksik.
hospitalisasi penyakit kardiovaskular. Majority. 2017; 6 ( 3).
8. Graham Dj. COX-2 Inhibitors, other diuretics, angiotensin converting
NSAIDs, and cardiovascular risk. enzyme inhibitor, and angiotensin
JAMA. 2006; 296. receptor blockers with non-steroidal
9. Singh NP, Ganguli A, Prakash A. anti-inflammatory drugs and risk of
Drug-induced kidney diseases. acute kidney injury: nested case-
JAPI. 2003; 51. control study. BMJ. 2013: 346;
10. Whelton A, White WB, Bello AE, e8525
Puma JA, and John G. Fort., Effects 18. Morgan T, and Anderson A. The
of celecoxib and rofecoxib on blood effect of nonsteroidal
pressure and edema in patients ≥65 antiinflammatory on blood pressure
years of age with systemic in patients treated with different
hypertension and osteoarthritis. The antihypertension drugs. The Journal
American Journal Of Cardiology. Of Clinical Hypertension. 2003; v
2002; 90. (1).
11. Huerta C, Varas-Lorenzo C, 19. Pavličeviċ I, Kuzmanič M,
Castellsague J, and L A Garcı´a Rumboldt M, Rumboldt Z.
Rodrı´guez. Cardiovascular Interaction between
Medicine: Non-steroidal anti- antihypertensives and NSAIDS in
inflammatory drugs and risk of first primary care a controlled trial. Can
hospital admission for heart failure J Clin Pharmacol. 2008: 15 (3);
in the general population. Heart. e383-e384.
2006; 92. 20. Morgan TO, Anderson A, Bertram
12. Varga Z, Sabzwari SRA, and D. Effect of indomethacin on blood
Vargova V. Cardiovascular risk of pressure in elderly people with
nonsteroidal anti inflammatory essential hypertension well
drugs: an under-recognized public controlled on amlodipine or
health issue. Cureus. 2017; 9 (4). enalapril. Am J Hypertens. 2000: 13
13. Llorca CS, Serra MPM, Donat FJS. (11); 1161-7.
Interactions between ibuprofen and 21. Fournier JP, Lapeyre-Mestre M,
antihypertensive drugs: Incidence Dupouy J, Poutrain JC, Montastruc
and clinical relevance in dental JL. Laboratory monitoring of
practice. Med Oral Patol Oral Cir patients treated with
Bucal. 2008: 13 (11); E717-21. antihypertensive drugs and newly
14. Kalafutova S, Juraskova B, Vlcek J. exposed to non steroidal anti-
The Impact of combinations of non- inflammatory drugs: A cohort study.
steroidal anti-inflammatory drugs PloS ONE. 2012: 7 (3); e34187.
and anti-hypertensive agents on
blood pressure. Adv Clin Exp Med.
2014: 23 (6); 993–1000.
15. Stocley IH. Stockley’s drug
interaction. 8th Edition. An imprint
of RPS Publishing. 2008; 25-40.
16. Ishiguro C, Fujita T, Omori T, Fujii
Y, Mayama T, Sato T. Assessing the
effects of non-steroidal anti-
inflammatory drugs on
antihypertensive drug therapy using
post-marketing surveillance
database. J Epidemiol. 2008: 18(3);
119-124.
17. Lapi F, Azoulay L, Yin H, Nessim
SJ, Suissa S. Concurrent use of

Anda mungkin juga menyukai