Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat
gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.
A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam
telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu
diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami
kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur
dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan memelihara sel-sel adalah protein
dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok,
seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin
dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi
yang lain.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan,
maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki
kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi
(kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi,
penyakit jantung dsb. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang
berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, kebutuhan
asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas
potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi
setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi
esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti manjalankan pola
hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa menjaga dan memantau berat
badan.
Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan
gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi kesehatan kita.
DEFINISI
Gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif
dan sehat optimal, serta tak terganggu penyakit atau tubuh tetap sehat
KARAKTERISTIK BALITA
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan
berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah
sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih
kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil
daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi
kecil dengan frekuensi sering.
Jika penyebabnya adalah faktor pengaturan makanan maka dapat dilakukan beberapa hal berikut
ini.
a. Diusahakan waktu makan teratur dan makanan diberikan pada saat anak benar-benar lapar dan
haus
b. Makanan selingan dapat diberikan asalkan makanan tersebut tidak membuat anak menjadi
kenyang agar anak tetap mau makan nasi.
c. Untuk membeli makanan jajanan sebagai makanan selingan, sebaiknya didampingi oleh orang
tuanya sehingga anak dapat memilih makanan jajanan yang baik dari segi kandungan gizi
maupun kebersihannya.
d. Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan dengan
kebutuhan/kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita gizi kurang atau gizi lebih.
e. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Makanan selingan yang baik dibuat sendiri di rumah sehingga sangat higienis dibandingkan jika
dibeli di luar rumah.
Bila terpaksa membeli, sebaiknya dipilih tempat yang bersih dan dipilih yang lengkap gizi,
jangan hanya sumber karbohidrat saja seperti hanya mengandung gula saja. Makanan ini jika
diberikan terus-menerus sangat berbahaya. Jika sejak kecil hanya senang yang manis-manis saja
maka kebiasaan ini akan dibawa sampai dewasa dan risiko mendapat kegemukan menjadi
meningkat. Kegemukan merupakan faktor risiko pada usia yang relatif muda dapat terserang
penyakit tertentu.
Pertumbuhan Anak
Untuk Berat Badan :
Saat lahir 2800 3500 gr
Saat usia 5 bulan berat badan bayi normal adalah 2 kali berat saat lahir
Saat usia 1 tahun, maka berat badan bayi adalah 3 kali berat lahir
Saat usia 2 tahun beratnya minimal 4 kali berat badan lahir
Untuk BALITA kurang lebih berat badannya bertambah 2 kg pertahun
Perkembangan anak
1. Perkembangan motorik
Anak baru lahir : memiliki reflek mengembang bila telapak tangannya disentuh jari kita
2-3 bulan : menggerakkan kepala ke kanan ke kiri, mengangkat kepala dan dada pada posisi
tengkurap
4 bulan : menggenggam benda dengan seluruh jari dan telapak tangan, mampu bermain-main
dengan kedua tangannya
5 bulan : mampu mengangkat kepala pada saat terlentang
6 bulan : memegang ibu jari dan 2 jari lainnya
7-9 bulan : mulai belajar merangkak
8 bulan : mampu duduk sendiri kemudian mengambil posisi ongkong-ongkong dan bertahan
sebentar, mampu menggenggam balok mainan dengan seluruh permukaan tangan
9-10 bulan : mampu berdiri dan mulai melangkah (masih dibantu)
12 bulan mampu berdiri dan berjalan sambil berpegangan dan mampu mengambil benda kecil
dengan ujung ibu jari dan jari telunjuk
12 -18 bulan : bisa berjalan sendiri , serta mampu melepaskan mainan dari tanggannya dengan
baik
18 bulan : mampu berlari tanpa jatuh, mampu menyusun tiga balok mainan
24 bulan : mampu melompat dengan 2 kaki sekaligus, mampu membuka botol dengan memutar
penutupnya
Anak usia sekolah dasar merupakan anak golongan umur 6 sampai dengan 12 tahun dengan
karakteristik kegiatan mulai banyak diluar rumah. Kegiatan di sekolah, ber olah raga, bermain dll
membutuhkan energi yang lebih banyak. Komposisi tubuh anak usia sekolah mulai berubah. Komposisi
lemak mulai meningkat setelah anak berusia 6 tahun, yang diperlukan untuk persiapan percepatan
pertumbuhan pubertas. Komposisi tubuh anak perempuan dengan anak laki-laki mulai terlihat berbeda
walaupun tidak bermakna. Tubuh anak perempuan lebih banyak lemak, sedangkan tubuh anak laki-laki
lebih banyak jaringan otot.
Anak usia sekolah tumbuh dengan kecepatan genetis masing-masing , dengan perbedaan tinggi badan
yang sudah mulai nampak . Dengan usia sebaya ada sebagian anak yang terlihat relatif lebih pendek atau
lebih tinggi. Untuk anak yang terlihat relatif lebih pendek dapat menggambarkan pertumbuhan selama
ini tidak sebaik teman-teman sebayanya. Masalah asupan makan yang tidak terselesaikan pada usia
balita dapat berlanjut ke masa usia sekolah. Masalah gizi yang rawan terjadi pada usia sekolah antara
lain :
Anak dengan gizi kurang banyak dialami anak sekolah di Indonesia, dimana anak terlihat pendek atau
sangat pendek. Untuk menentukan status gizi secara pasti bisa dilihat dari pengukuran Berat Badan,
Tinggi Badan, bila ada data biokimia, dll. Masalah gizi kurang terjadi karena kurangnya konsumsi
makanan yang berkualitas sejak balita, anak sulit makan dengan kurangnya asupan protein yang
bermutu tinggi ( seperti protein hewani = ikan, telur, daging, ayam ) serta mineral terutama kalsium
( seperti susu, ikan ). Selain itu penyebab gizi kurang dapat diakibatkan adanya penyakit infeksi yang
mengganggu penyerapan zat gizi, misalnya infeksi cacing yang banyak dialami anak usia sekolah
Anak dengan gizi kurang akan mempengaruhi kualitas belajar mereka karena anak mudah lelah, tidak
tahan melakukan aktifitas yang lama, tidak mampu berkonsentrasi penuh dalam belajar, mempunyai
resiko lebih besar menderita infeksi, sehingga anak sering tidak masuk sekolah.
Kegemukan
Saat ini Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda, selain gizi kurang yang masih banyak, anak-
anak dikota-kota besar mengalami gizi lebih atau obesitas. Gizi lebih dan obesitas ini, salah satunya
diakibatkan oleh konsumsi energi, protein dan lemak yang melebihi kebutuhan.Anak usia sekolah sangat
gemar sekali mengkonsumsi makanan padat kalori, tinggi lemak rendah serat seperti makanan cepat saji
,junk food, soft drink, biscuit, coklat dll. Selain asupan makanan yang berlebihan,pola aktifitas fisik yang
kurang merupakan factor yang dapat menyebabkan kegemukan, obesitas.
Kegemukan, obesitas pada anak mempunyai pengaruh yang tidak baik di masa mendatang. Pada usia
dewasa berisiko menderita penyakit degeratif, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes
melitus, kanker, osteoporosis, obesitas yang sulit dikendalikan.
Selain masalah gizi diatas, anak usia sekolah juga rawan menderita Anemia Gizi Besi menyebabkan anak
lemah, konsentrasi belajar menurun, mudah terserang penyakit infeksi akibat menurunnya antibodi
,serta Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY pada usia sekolah dapat menyebabkan
tingkat kecerdasan (IQ) yang rendah.
Pengaturan makan anak usia sekolah sudah mendekati pedoman untuk orang dewasa, dengan
penekanan pada pemilihan bahan makanan yang bervariasi sehingga anak dapat menerapkan kebiasaan
pola makan yang sehat. Makanan dengan kandungan gizi seimbang, cukup energi dan zat gizi sesuai
kebutuhan gizi anak sekolah bertujuan mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal, berat
badan normal serta menurunkan resiko menderita penyakit kronis. Secara umum makanan seimbang
adalah setiap kali makan sebaiknya terdiri makanan pokok , lauk pauk , sayuran dan buah. Atur jadwal
makan sehari dengan 3 kali makan utama, 2 kali selingan dan susu cukup 2 kali.
Beberapa zat gizi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal :
Energi dan protein dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mi, roti, dan biscuit,
sedangkan protein dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu,
dan kacang-kacangan.Dengan tercukupinya kebutuhan energi dan protein sesuai kebutuhan
dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.
Vitamin A, C, B1 dapat diperoleh dari sayuran,buah, dan kacang-kacangan. Dengan
terpenunuhinya zat gizi tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
infeksi, mencegah kebutaan dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, kacang-kacangan. Zat besi dapat diperoleh dari ikan,
ayam, daging, tempe, oncom, kacang-kacangan, sayuran hijau dapat membantu pertumbuhan
tulang dan mencegah anemia.
Defisiensi zat gizi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan mental serta asupan energi yang rendah
dapat mengganggu konsenrasi belajar. Defisiensi zat besi dapat mengakibatkan gangguan perilaku,
konsentrasi dan prestasi belajar anak. Kebiasaan tidak sarapan juga dapat mengakibatkan rendahnya
kemampaun dan prestasi belajar di sekolah.
Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa anak yang membiasakan makan pagi mempunyai sikap
dan prestasi sekolah yang lebih baik daripada anak yang tidak sempat sarapan pagi. Anak yang tidak
sarapan bagi, pada tengah hari persediaan glukosa yang diperlukan sebagai energi bagi otak dan sel
darah merah menurun sehingga kemampuan anak untuk berkonsentrasi pada pelajaran disekolah
menurun, sehingga sangat ditekankan bagi anak sekolah dibiasakan sarapan pagi untuk mendukung
prestasi belajar yang lebih baik.
Anak-anak sekolah di Indonesia masih mengalami kekurangan gizi sampai saat ini. Tiga puluh
persen anak Indonesia usia sekolah, tingkat pertumbuhannya masih ada di bawah standar baku
yang ada.
Mengapa anak usia sekolah harus mendapatkan makanan dengan gizi seimbang dan
nutrisi yang mencukupi ?
Bagaimana pola makan dan asupan gizi yang dianjurkan pada anak sekolah:
1. Pada usia 7-9 tahun, anak mulai dapat menentukan makanan mana yang disukainya karena
sudah mengenal lingkungannya dengan baik. Banyak anak yang menyukai makanan jajanan
yang hanya mengandung karbohidrat dan garam yang hanya akan membuat cepat kenyang dan
dapat mengganggu nafsu makan anak. Oleh karena itu, perlu pengawasan dari orang tua supaya
tidak salah memilih makanan karena pengaruh lingkungan. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan
adalah pentingnya sarapan pagi supaya proses belajar di sekolah menjadi optimal dan konsentrasi
belajar tidak terganggu.
2. Anak usia 7-9 tahun membutuhkan energi sebesar 1.600-1.800 kilo kalori (Kkal) dan
membutuhkan protein sebesar 45 gram setiap harinya. Pada anak usia 1-12 tahun, kebutuhan
nutrisinya sudah harus dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Anak laki-laki usia 10-12 tahun
membutuhkan energi sebesar 2000 Kkal, sedangkan anak perempuan membutuhkan energi
sekitar 1900 Kkal. Hal ini disebabkan karena anak laki-laki memiliki lebih banyak aktivitias fisik
sehingga memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Selain itu, anak
perempuan sudah mulai memasuki masa haid sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat
besi dari usia sebelumnya.
Menurut dr. Samuel Oetoro Sp. GK, selain karbohidrat, lemak, dan protein, vitamin juga
diperlukan untuk asupan gizi yang optimal. Semua komponen tersebut sangat penting perannya
dalam pembentukan otot, tulang, sel-sel, dan mekanime kerja otak. Selain itu, orangtua
disarankan untuk selalu membiasakan anak untuk minum susu. Kandungan makro dan
mikronutrien yang terkandung di dalam susu membantu pemenuhan kebutuhan dan asupan gizi
anak. Di dalam susu, terkandung kalsium dan protein yang penting untuk proses pembentukan
tulang dan otot, serta pertumbuhan otak untuk meningkatkan fungsi kecerdasan otak.
GIZI
Gizi adalah kandungan zat dalam makanan yang akan diproses di dalam tubuh dan digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta memelihara
fungsi normal organ-organ.
Makanan penting untuk hidup kita. Tanpa makan dan minum, kita tidak bisa hidup. Kekurangan
makanan akan membuat kita kelaparan, dan jika dibiarkan kita bisa sakit bahkan meninggal
dunia. Namun, jika makan makanan dengan jumlah yang cukup tetapi dengan zat gizi yang tidak
seimbang (misalnya: terlalu banyak karbohidrat dan kurang vitamin) akan membuat kita kurus
atau kegemukan. Sebaliknya, jika makanan yang kita makan lengkap dan seimbang zat gizinya,
maka kita akan hidup sehat dan terhindar dari penyakit.
A. Karbohidrat
B. Protein
Kegunaan : Membangun dan memperbaiki sel tubuh, serta menghasilkan energi bagi
tubuh.
Sumber : Ikan, telur, kacang hijau, tahu, daging, susu bubuk.
Kekurangan protein à Menyebabkan penyakit KWASHIORKOR (BUSUNG LAPAR),
dengan ciri-ciri : Wajah bulat seperti bulan, wajah memelas, rambut pirang dan mudah
lepas, edema (bengkak) pada kaki, otot tubuh tidak berkembang dengan baik.
C. Zat Besi
D. Kalsium
Kegunaan : Penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi, membantu pembekuan darah
pada proses penyembuhan luka, serta memastikan jantung terus berdegup.
Sumber : Susu bubuk, ikan teri, bayam, kacang hijau, kacang kedelai.
Kekurangan kalsium à Menyebabkan penyakit KERAPUHAN TULANG DAN GIGI,
dengan ciri-ciri : Nyeri tulang saat bergerak, tubuh bungkuk, tulang mudah patah, gigi
keropos.
E. Asam Folat
Kegunaan : Sangat penting pada masa pembelahan dan pertumbuhan sel, memproduksi
sel darah merah, dan mencegah anemia. Pada wanita hamil, berfungsi untuk mencegah
resiko cacat susunan saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang) pada janin.
Sumber : Kacang polong, bayam, semangka, jambu biji, sereal gandum.
Kekurangan asam folat à Menyebabkan resiko bayi lahir dengan otak dan saraf tulang
belakang yang tidak sempurna (cacat lahir). Pada anak dan dewasa, dapat menyebabkan
anemia.
F. Vitamin A
Kegunaan : Sangat penting untuk kulit, kesehatan mata, dan menjaga daya tahan tubuh.
Sumber : Wortel, jeruk, daun singkong, daun katuk, susu bubuk, telur, ikan.
Kekurangan vitamin A à Menyebabkan penyakit KEBUTAAN dan RABUN SENJA.
G. Yodium
70% tubuh manusia terdiri dari cairan, sehingga bila kurang minum akan menyebabkan
tubuh kekurangan cairan dan sangat berbahaya bagi kesehatan dan kelangsungan hidup.
Ciri-ciri air minum yang sehat dan baik untuk diminum adalah: tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Sedangkan air yang tidak sehat mengandung banyak kuman,
sehingga justru menimbulkan penyakit, seperti diare.
Ada 2 cara untuk mendapatkan air minum yang bersih dan sehat, yaitu :
1. Air direbus, setelah mendidih biarkan selama 3-5 menit di atas api (jangan langsung
diangkat) untuk memastikan kuman mati.
2. Gunakan air minum kemasan dari produsen terpercaya, sama sehatnya karena telah
diproses di pabrik agarbebas kuman.
Kebutuhan minimal air minum dalam satu hari adalah sebagai berikut :
Anak-anak beresiko lebih besar untuk mengalami keracunan dibandingkan dengan orang
dewasa, karena pertahanan tubuhnya yang masih rendah. Akibatnya bisa menjadi sangat serius.
Keracunan makanan biasanya terjadi karena makan makanan yang: Tidak segar,
terkontaminasi bakteri, atau tidak diolah/dimasak dengan baik sehingga masih mengandung
bakteri.
Kita dapat mengurangi resiko keracunan makanan dengan cara :
1. Selalu mencuci tangan dengan baik sebelum memasak dan makan.
2. Mencuci bersih sayuran dan buah-buahan sebelum dimasak atau dimakan.
3. Masak daging dan ayam sampai matang. Masak telur sampai putih dan kuningnya
mengeras.
5. Buang makanan yang telah bau, berubah tekstur atau warna, atau makanan yang telah
berada di suhu ruangan lebih dari 4 jam.
6. Gunakan peralatan masak dan peralatan makan yang bersih saat memasak dan menyantap
makanan.
Selama dalam kandungan, janin memperoleh zat gizi dari cadangan zat gizi ibu dan makanan
yang dimakan oleh ibunya. Gizi seimbang yang baik sangat penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan bayi.
Setelah lahir, bayi mendapatkan zat gizi melalui ASI. Makanan ibu pada saat menyusui
sangat penting untuk kesehatan ibu agar bisa meneruskan menyusui dan untuk memastikan
bahwa zat gizi dalam tubuh ibu tidak hilang. Penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan gizi
agar semua zat gizi yang dibutuhkan bayi terpenuhi, terutama selama masih memberikan ASI
Eksklusif (0-6 bulan).
Di usia 6 bulan, selain ASI, bayi mulai diperkenalkan pada makanan pendamping ASI berupa
makanan lumat, lembik, hingga lunak. Saat usianya 1 tahun, anak sudah dapat diberikan berbagai
macam makanan yang sama dengan menu makan keluarga.
Berikut ini adalah makanan pendamping ASI (MP ASI) yang dianjurkan :
1. Makanan setengah padat yang dilumatkan dengan ASI (bubur susu) pada usia 6 bulan.
2. Pada usia 7-8 bulan dapat mulai dikenalkan dengan nasi tim saring.
3. Pada usia 8-9 bulan, ketika bayi sudah mulai bisa menggenggam makanannya sendiri,
dapat diberikan nasi tim halus.
4. Pada usia 10 bulan dapat diberikan makanan yang lebih kasar yaitu nasi tim kasar.
5. Pada usia 1 tahun ke atas sudah dapat diperkenalkan dengan menu makanan keluarga,
namun dengan porsi kecil.
Pada prinsipnya adalah pemberian makan pada anak dengan porsi kecil namun sering, tidak lupa
disertai dengan pemberian ASI juga hingga anak berusia 2 tahun.
Zat gizi sangat penting untuk hidup kita, tetapi pada anak-anak lebih penting lagi! Kekurangan
zat gizi dapat mempengaruhi masa depan anak sepanjang hidupnya, karena dapat mengakibatkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan informasi yang didapat, serta
kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi secara cepat dan efektif. Kecerdasan erat
hubungannya dengan kemampuan berpikir. Anak yang cerdas adalah anak yang tanggap, cepat
paham, mampu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, dan dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
Kecerdasan merupakan salah satu fase dari hasil perkembangan otak. Yang perlu diingat,
kecerdasan merupakan proses panjang dan berkesinambungan. Karena itulah para ahli selalu
menganjurkan anak harus diberikan makanan dengan gizi seimbang, beragam, dan mengandung
empat sehat lima sempurna.
Otak manusia merupakan organ yang paling rumit dan paling istimewa dibandingkan dengan
organ lainnya. Otak, secara struktur merupakan kumpulan dari jaringan syaraf, dan terdiri dari
sekitar 50 miliar sel. Bersama-sama sumsum tulang belakang, otak membentuk sistem syaraf
pusat. Perkembangan susunan saraf tersebut secara normal berlangsung sejak usia kandungan 25
hari hingga saat lahir. Namun, laju kecepatan tumbuh kembang otak tersebut dapat mengalami
gangguan. Salah satu faktor yang dapat mengganggu adalah status gizi ibu yang mengandung
dan menyusui, serta status gizi anaknya sendiri.
Kecerdasan anak sangat ditentukan oleh bagaimana perkembangan dan pertumbuhan otaknya
saat dalam kandungan dan setelah kelahiran. Gizi yang cukup dan memenuhi kebutuhan
merupakan penentu utama dalam pertumbuhan dan perkembangan otak dari sejak dalam
kandungan sampai fase tersebut selesai. Kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek
serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik, menurunnya perkembangan kecerdasan, kekurangan
gairah belajar, menurunnya produktivitas dan kreativitas, serta meningkatnya risiko penyakit
karena daya tubuh menurun.
Masa bayi sampai usia lima tahun yang relatif pendek merupakan kurun usia yang sangat penting
dan kritis dalam kehidupan anak, karena sarat dengan proses tumbuh-kembang fisik dan
psikososial yang berlangsung cepat, dan masa ini tidak pernah berulang. Masa lima tahun
pertama ini merupakan masa keemasan yang menentukan bagi tumbuh-kembang dan
pertumbuhan otak.
Gizi yang baik dapat merubah kehidupan anak, meningkatkan pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental, melindungi kesehatannya, serta meletakkan fondasi untuk masa depan
produktivitas anak. Oleh sebab itu, pemberian gizi untuk anak menjadi kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para orangtua.
Untuk dapat sehat, tubuh membutuhkan zat gizi dalam jumlah tertentu setiap harinya. Jumlah
kebutuhan zat gizi dalam SEHARI ini dinamakan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Setiap orang mempunyai AKG yang berbeda sesuai dengan usia, berat badan, dan kondisi
tubuhnya. Ibu hamil, menyusui, dan anak usia balita memerlukan AKG khusus karena
kondisinya yang berbeda dengan orang biasa.
Jika seseorang dapat memenuhi kebutuhan AKG-nya hingga mencapai 100% (AKG
100%) setiap hari, maka ia mempunyai kesempatan lebih bagus untuk menjadi tetap sehat.
Tubuh manusia memerlukan makanan dan minuman dengan kandungan zat gizi yang cukup dan
seimbang agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi lengkap dan beragam yang diperlukan untuk
mencapai kecukupan gizi tersebut dapat diperoleh dengan harga terjangkau, dan tidak perlu
harus mahal.