Anda di halaman 1dari 24

ILMU GIZI

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat
gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.

A.  Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1.    Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam
telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu
diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami
kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur
dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan memelihara sel-sel adalah protein
dan mineral.
2.    Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok,
seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3.    Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin
dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi
yang lain.

B.  Zat gizi


Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang kesemuanya
tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a.    Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan  lan-lain.
b.    Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe, tahu,
kacang  kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.
c.    Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak goreng).
d.   Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.
        Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada daun
singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan
pertumbuhan terhambat.
      Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan akan
mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
      Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah  dan jika kekurangan menyebabkan
kelumpuhan tungkai.
      Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya tahan
tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
      Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar
ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi
penghambatan pertumbuhan tulang.
      Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin yang
lain.
      Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati sapi
maupun ayam. Kekuarangan vitamin K  akan menyebabkan darah sukar membeku.
e.    Mineral:  banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting adalah Fe
(zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi  biasanya terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan
sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar
menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam
ikan laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D.
kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).

C.  Kantin sekolah


Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan diadakannya
kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan  bagi anak sekolah selama berada di sekolah
agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan
sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan 
Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a.   Tenaga
Tenaga kerja  yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit
menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi.
Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru
UKS.
b.   Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun
iuran orang tua murid.
c.   Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan jamban,
kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan
nyaman serta ventilasi cukup.

D. Makanan sehat disekolah


  Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang lebih 50-
300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari. Makanan yang
disediakan disekolah dapat digolongkan sebagai berikut:
a.    Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
 Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lain-lain.
 Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan lain-lain.
 Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon.
b.    Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat pengatur,
seprti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi kuning, lontong
sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan bergizi. Anak-
anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan
yang berlemak atau banyak zat tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat
gula dapat  merusak gigi dan kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan
akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak
terlalu berlebihan.

E.   Pertumbuhan dan perkembangan


Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan KMS
yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari
penggunaan KMS adalah  :
      Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.
      Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.
      Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
      Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak sekolah.
entang Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.

Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan,
maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki
kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi
(kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi,
penyakit jantung dsb. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang
berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.

Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, kebutuhan
asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas
potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi
setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi
esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.

Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti manjalankan pola
hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa menjaga dan memantau berat
badan.

Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan
gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi kesehatan kita.
DEFINISI
Gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif
dan sehat optimal, serta tak terganggu penyakit atau tubuh tetap sehat

KARAKTERISTIK BALITA
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan
berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah
sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih
kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil
daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi
kecil dengan frekuensi sering.

PERAN MAKANAN BAGI BALITA


Makanan sebagai sumber zat gizi
Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat pembangun , dan zat
pengatur.
1. Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi
balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar
daripada orang dewasa.
2. Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-
organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.
3. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan
seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai zat pengatur.
a) Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun yang larut dalam
lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).
b) Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
c) Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.

KEBUTUHAN GIZI BALITA


Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan
pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas,
berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada
keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan
menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
a. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada
usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan semakin menurun seiring
dengan bertambahnya usia.
b. Kebutuhan zat pembangu
Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih
besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari
satu tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.
c. Kebutuhan zat pengatur
Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.

BEBERAPA HAL YANG MENDORONG TERJADINYA GANGGUAN GIZI


Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya
gangguan gizi pada bayi dan anak usia dibawah lima tahun (balita) adalah tidak sesuainya jumlah
gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.
Berbagai faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada
anak Balita antara lain sebagai berikut:
a. Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun
berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan demikian,
kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan
tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatif baik (cukup). Keadaan ini menunjukkan
bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh mempunyai sebab buruknya
mutu gizi makanan keluarga, khususnya makanan anak balita. Menurut Dr. Soegeng Santoso,
M.pd, 1999, masalah gizi Karena kurang pengetahuan dan keterampilan dibidang memasak
menurunkan komsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman jenis masakan yang
mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan.
b. Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu
Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan atau hanya
digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu.
Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapae menurunkan harkat keluarga. Jenis sayuran
seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan protein
dibeberapa daerah masih dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga.
c. Adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan
Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu masih sering kita
jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan, ataupun
daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara dogmatis
turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti itu guna
keperluan pertumbuhan tubuhnya.
d. Kadang-kadang kepercayaan orang akan sesuatu makanan anak kecil membuat anak sulit
mendapat cukup protein.
Beberapa orang tua beranggap ikan, telur, ayam, dan jenis makanan protein lainnya memberi
pengaruh buruk untuk anak kecil. Anak yang terkena diare malah dipuasakan (tidak diberi
makanan). Cara pengobatan seperti ini akan memperburuk gizi anak. ( Dr. Harsono, 1999).
e. Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagai faddisme
makanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.
f. Jarak kelahiran yang terlalu rapat
Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan gizi
oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adiknya yang baru telah lahir, sehingga ibunya tidak
dapat merawatnya secara baik.
g. Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan
makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang, jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah
hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang.akan tetapi air
susu ibu ( ASI ) yang masih sangat dibutuhkan anak akan berhenti keluar.
h. Anak yang belum dipersiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti ASI, yang
kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut juga sangat rendah, dengan penghentian pemberian
ASI karena produksi ASI berhenti, akan lebih cepat mendorong anak ke jurang malapetaka yang
menderita gizi buruk, yang apabila tidak segera diperbaiki maka akan menyebabkan kematian.
Karena alasan inilah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga, disamping memperbaiki
gizi juga perlu dilakukan usaha untuk mengatur jarak kelahiran dan kehamilan.
i. Sosial Ekonomi Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang
disajikan.
Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.
j. Penyakit infeksi Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan.
Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk
pertumbuhan. Diare dan muntah dapat menghalangi penyerapan makanan.
k. Penyakit-penyakit umum yang memperburuk keadaan gizi adalah: diare, infeksi saluran
pernapasan atas, tuberculosis, campak, batuk rejan, malaria kronis, cacingan. ( Dr. Harsono,
1999).

KEKURANGAN ENERGI DAN PROTEIN (KEP)


Berikut ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein.
a. Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
b. Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
c. Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari makanan dalam usus terganggu
d. Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi yang tidak diimbangi dengan
asupan yang memadai.

Kekurangan energi dan protein mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan balita


terganggu.Gangguan asupan gizi yang bersifat akut menyebabkan anak kurus kering yang
disebut dengan wasting. Wasting, yaitu berat badan anak tidak sebanding dengan tinggi
badannya. Jika kekurangna ini bersifat menahun ( kronik), artinya sedikit demi sedikit, tetapi
dalam jangka waktu yang lama maka akan terjadi kedaan stunting. Stunting , yaitu anak menjadi
pendek dan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya walaupun secara sekilas anak tidak kurus.

Anak akan kehilangan nafsu makan karena hal-hal sebagai berikut:


a. Air Susu Ibu yang diberikan terlalu sedikit sehingga bayi menjadi frustasi dan menangis
b. Anak terlalu dipaksa untuk menghabiskan makanan dalam jumlah/ takaran tertentu sehingga
anak menjadi tertekan
c. Makanan yang disajikan tidak sesuai dengan yang diinginkan / membosankan
d. Susu formula yang diberikan tidak disukai anak atau ukuran / dosis yang diberikan tidak
sesuai dengan sehingga susu yang diberikan tidak dihabiskan
e. Suasana makan tidak menyenangkan/ anak tidak pernah makan bersama kedua orang tuanya.
Berikut ini beberapa upaya untuk mengatasi anak sulit makan ( faktor organis, faktor psikologis,
atau faktor pengaturan makanan )
1) Jika penyebabnya faktor organis, yang harus dilakukan adalah dengan menyembuhka
penyakitnya melalui dokter.
2) Jika penyebabnya faktor psikologis, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.
a. Makanan dibuat dengan resep masakan yang mudah dan praktis sehingga dapat menggugah
selera makan anak dan disajikan semenarik mungkin.
b. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan, orangtua harus sabar saat memberi
makan anak.
c. Upayakan suasana makan menyenangkan , sebaiknya waktu makan disesuaikan denga waktu
makan keluarga karena anak punya semangat untuk menghabiskan makanannya dengan makan
bersama keluarga (orangtua)
d. Pembicaraan yang kurang menyenangkan terhadap suatu jenis makanan sebaiknya dihindari
dan ditanamkan pada anak memilih bahan /jenis makanan yang baik.

Jika penyebabnya adalah faktor pengaturan makanan maka dapat dilakukan beberapa hal berikut
ini.
a. Diusahakan waktu makan teratur dan makanan diberikan pada saat anak benar-benar lapar dan
haus
b. Makanan selingan dapat diberikan asalkan makanan tersebut tidak membuat anak menjadi
kenyang agar anak tetap mau makan nasi.
c. Untuk membeli makanan jajanan sebagai makanan selingan, sebaiknya didampingi oleh orang
tuanya sehingga anak dapat memilih makanan jajanan yang baik dari segi kandungan gizi
maupun kebersihannya.
d. Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan dengan
kebutuhan/kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita gizi kurang atau gizi lebih.
e. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak.

MENU MAKANAN BALITA


Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh
karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan
pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut :
Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga
golongan bahan makanan tersebut.
Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang
diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah:
o Pagi hari waktu sarapan.
o Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
o Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
o Pukul 16.00 sebagai selingan
o Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
o Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
o Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.
Contoh Pola Jadwal Pemberian Makanan Menjelang Anak Usia 1 Tahun
Perlu diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan terlalu jauh)
Pukul 06.00 : Susu
Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim
Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan
Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim
Pukul 14.00 : Susu
Pukul 16.00 : Makanan selingan
Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi tim
Pukul 20.00 : Susu.

MAKANAN SELINGAN BALITA


Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi
yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan
karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel otak sehingga
dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan perlu diperhatikan keseimbangan gizinya
sejak janin melalui makanan ibu hamil. Pertum-buhan sel otak akan berhenti pada usia 3-4 tahun.
Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah
dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi
dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Pembentukan pola makan perlu diterapkan sesuai pola makan keluarga. Peranan orangtua sangat
dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam hal ini harus
mengetahui, mau, dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam keluarga
karena anak akan meniru perilaku makan dari orangtua dan orang-orang di sekelilingnya dalam
keluarga.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya yang diberikan pada jam di antara makan pokoknya.
Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi makan karena anak
susah makan. Namun, pemberian yang berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena
akan mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi
daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, piza, dan lain-lain.
Fungsi makanan selingan adalah :
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan selingan.
2. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang dan
malam).
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita.

Makanan selingan yang baik dibuat sendiri di rumah sehingga sangat higienis dibandingkan jika
dibeli di luar rumah.

Bila terpaksa membeli, sebaiknya dipilih tempat yang bersih dan dipilih yang lengkap gizi,
jangan hanya sumber karbohidrat saja seperti hanya mengandung gula saja. Makanan ini jika
diberikan terus-menerus sangat berbahaya. Jika sejak kecil hanya senang yang manis-manis saja
maka kebiasaan ini akan dibawa sampai dewasa dan risiko mendapat kegemukan menjadi
meningkat. Kegemukan merupakan faktor risiko pada usia yang relatif muda dapat terserang
penyakit tertentu.

Pertumbuhan Anak
Untuk Berat Badan :
Saat lahir 2800 3500 gr
Saat usia 5 bulan berat badan bayi normal adalah 2 kali berat saat lahir
Saat usia 1 tahun, maka berat badan bayi adalah 3 kali berat lahir
Saat usia 2 tahun beratnya minimal 4 kali berat badan lahir
Untuk BALITA kurang lebih berat badannya bertambah 2 kg pertahun

Sedangkan untuk panjang badan/Tinggi Badan adalah sebagai berikut :


Saat Lahir : lebih kurang 50 cm
Saat usia 1 tahun adalah 1,5 kali panjang badan saat lahir
Saat usia 4 tahun, tinggi badannya adalah 2 kali panjang badan saat lahir
Saat usia 6 tahun adalah 1,5 kali tinggi badan saat berusia 1 tahun

Perkembangan anak
1. Perkembangan motorik
Anak baru lahir : memiliki reflek mengembang bila telapak tangannya disentuh jari kita
2-3 bulan : menggerakkan kepala ke kanan ke kiri, mengangkat kepala dan dada pada posisi
tengkurap
4 bulan : menggenggam benda dengan seluruh jari dan telapak tangan, mampu bermain-main
dengan kedua tangannya
5 bulan : mampu mengangkat kepala pada saat terlentang
6 bulan : memegang ibu jari dan 2 jari lainnya
7-9 bulan : mulai belajar merangkak
8 bulan : mampu duduk sendiri kemudian mengambil posisi ongkong-ongkong dan bertahan
sebentar, mampu menggenggam balok mainan dengan seluruh permukaan tangan
9-10 bulan : mampu berdiri dan mulai melangkah (masih dibantu)
12 bulan mampu berdiri dan berjalan sambil berpegangan dan mampu mengambil benda kecil
dengan ujung ibu jari dan jari telunjuk
12 -18 bulan : bisa berjalan sendiri , serta mampu melepaskan mainan dari tanggannya dengan
baik
18 bulan : mampu berlari tanpa jatuh, mampu menyusun tiga balok mainan
24 bulan : mampu melompat dengan 2 kaki sekaligus, mampu membuka botol dengan memutar
penutupnya

2. Penglihatan dan Pendengaran


Saat lahir sudah bisa melihat
Lebih dari 2 bulan pandanagan mata belum terarah dengan baik
2-3 bulan bayi dapat mengikuti benda yang digerakkan di depan mata
4 bulan : bayi mampu mengamati mainan dan mampu tersenyum pada ibu
8 bulan bayi mampu memperlihatkan dan mencari mainan yang jatuh dan bermain cilukba
12 bulan, dapat mengiktui perintah, bicara menggunakan konsonan misalnya b,d, k. Dapat
menunjukkan roda mobil-mobilan dan mata boneka
18 bulan bisa menunjukkan bagian tubuh bila ditanya dan menirukan ktara-ktara baru,
mengucapkan 10 sampai 20 kata
Saat usia 2 tahun, sudah dapat mengikuti petunjuk sederhana, menyebutkan namanya sendiri

3. Berbicara dan berbahasa


1 bulan , kegiatan anak akibat suara
3 bulan, melihat ke arah pembicara
4 bulan , mampu mendengar suara kertas diremas dan bermain bibir sambil mengeluarkan air liur
5 bulan, bereaksi ketika namanya dipanggil
6-7 bulan , mulai mengenal dan bereaksi dengan kata-kata dada.. papa., kemari nak dll
8 bulan , mampu mengeluarkan suara mama, tata, dada dan sebagainya
9 bulan , menghentikan kegiatan bila dilarang
10 bulan, kata-kata mulai muncul
11-12 bulan, bereaksi jika ditanya
12 bulan , mampu mengucapkan satu kata atau lebih dan tahu artinya
15 bulan , mengetahui dan mengenal nama-nama bagian tubuh, kata-kata benar terdengan
diantara kata-kata yang kacau
18 bulan, lebih banyak menggunakna kata-kata daripada gerakan untuk mengungkapkan
keinginan dan mampu menyebutkan namanya bila ditanya.
Saat usia 2 tahun, anak mengetahui lebih banyak kalimat yang rumist, menyebut nama sendiri,
mampu menjawab dengan kalimat dengan dua kata

Contoh mainan untuk menstimulasi perkembangan anak:


Untuk fisik/motorik kasar : permainan sepeda roda 3, atau roda 2, mainan yang ditarik atau
didorong
Untuk Motorik Halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin
Untuk Kecerdasan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pendil wana, radio
Untuk Bahasa : buku bergambar, buku cerita, majalah , radio, tape, televisi
Tingkah laku sosial : kotak pasir, tali, bola
Kemandirian/menolong diri sendiri : gelas, piring plastik, baju, kaus kaki
Gizi Seimbang Anak Usia Sekolah
 

Anak usia sekolah dasar merupakan anak golongan umur 6 sampai dengan 12 tahun dengan
karakteristik kegiatan mulai banyak diluar rumah. Kegiatan di sekolah, ber olah raga, bermain dll
membutuhkan energi yang lebih banyak. Komposisi tubuh anak usia sekolah mulai berubah. Komposisi
lemak mulai meningkat setelah anak berusia 6 tahun, yang diperlukan untuk persiapan percepatan
pertumbuhan pubertas. Komposisi tubuh anak perempuan dengan anak laki-laki mulai terlihat berbeda
walaupun tidak bermakna. Tubuh anak perempuan lebih banyak lemak, sedangkan tubuh anak laki-laki
lebih banyak jaringan otot.

Anak usia sekolah tumbuh dengan kecepatan genetis masing-masing , dengan perbedaan tinggi badan
yang sudah mulai nampak . Dengan usia sebaya ada sebagian anak yang terlihat relatif lebih pendek atau
lebih tinggi. Untuk anak yang terlihat relatif lebih pendek dapat menggambarkan pertumbuhan selama
ini tidak sebaik teman-teman sebayanya. Masalah asupan makan yang tidak terselesaikan pada usia
balita dapat berlanjut ke masa usia sekolah. Masalah gizi yang rawan terjadi pada usia sekolah antara
lain :

            Gizi Kurang

Anak dengan gizi kurang banyak dialami anak sekolah di Indonesia, dimana anak terlihat pendek atau
sangat pendek. Untuk menentukan status gizi secara pasti bisa dilihat dari pengukuran Berat Badan,
Tinggi Badan, bila ada data biokimia, dll. Masalah gizi kurang terjadi karena kurangnya konsumsi
makanan yang berkualitas sejak balita, anak sulit makan dengan kurangnya asupan protein yang
bermutu tinggi ( seperti protein hewani = ikan, telur, daging, ayam ) serta mineral terutama kalsium
( seperti susu, ikan ). Selain itu penyebab gizi kurang dapat diakibatkan adanya penyakit infeksi yang
mengganggu penyerapan zat gizi, misalnya infeksi cacing yang banyak dialami anak usia sekolah
Anak dengan gizi kurang akan mempengaruhi kualitas belajar mereka karena anak mudah lelah, tidak
tahan melakukan aktifitas yang lama, tidak mampu berkonsentrasi penuh dalam belajar, mempunyai
resiko lebih besar menderita infeksi, sehingga anak sering tidak masuk sekolah.

Kegemukan

Saat ini Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda, selain gizi kurang yang masih banyak, anak-
anak dikota-kota besar mengalami gizi lebih atau obesitas. Gizi lebih dan obesitas ini, salah satunya
diakibatkan oleh konsumsi energi, protein dan lemak yang melebihi kebutuhan.Anak usia sekolah sangat
gemar sekali mengkonsumsi makanan padat kalori, tinggi lemak rendah serat seperti makanan cepat saji
,junk food, soft drink, biscuit, coklat dll. Selain asupan makanan yang berlebihan,pola aktifitas fisik yang
kurang merupakan factor yang dapat menyebabkan kegemukan, obesitas.
Kegemukan, obesitas pada anak mempunyai pengaruh yang tidak baik di masa mendatang. Pada usia
dewasa berisiko menderita penyakit degeratif, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes
melitus, kanker, osteoporosis, obesitas yang sulit dikendalikan.

Selain masalah gizi diatas, anak usia sekolah juga rawan menderita Anemia Gizi Besi menyebabkan  anak
lemah, konsentrasi belajar menurun, mudah terserang penyakit infeksi akibat menurunnya antibodi
,serta Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY pada usia sekolah dapat menyebabkan
tingkat kecerdasan (IQ) yang rendah.

            Prinsip Gizi Seimbang untuk Anak Usia Sekolah

Pengaturan makan anak usia sekolah sudah mendekati pedoman untuk orang dewasa, dengan
penekanan pada pemilihan bahan makanan yang bervariasi sehingga anak dapat menerapkan kebiasaan
pola  makan yang sehat. Makanan dengan kandungan gizi seimbang, cukup energi dan zat gizi sesuai
kebutuhan gizi anak sekolah bertujuan mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal, berat
badan normal serta menurunkan resiko menderita penyakit kronis. Secara umum makanan seimbang
adalah setiap kali makan sebaiknya terdiri makanan pokok , lauk pauk , sayuran dan buah. Atur jadwal
makan sehari dengan 3 kali makan utama, 2 kali selingan dan susu cukup 2 kali.

Beberapa zat gizi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal :

 Energi dan protein dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mi, roti, dan biscuit,
sedangkan protein dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu,
dan kacang-kacangan.Dengan tercukupinya kebutuhan energi dan protein sesuai kebutuhan
dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.
 Vitamin A, C, B1 dapat diperoleh dari sayuran,buah, dan kacang-kacangan. Dengan
terpenunuhinya zat gizi tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
infeksi, mencegah kebutaan dan meningkatkan konsentrasi belajar.
 Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, kacang-kacangan. Zat besi dapat diperoleh dari ikan,
ayam, daging, tempe, oncom, kacang-kacangan, sayuran hijau dapat membantu pertumbuhan
tulang dan mencegah anemia.

            Hubungan Pola Makan yang Sehat dengan Prestasi Belajar

 
Defisiensi zat gizi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan mental serta asupan energi yang rendah
dapat mengganggu konsenrasi belajar. Defisiensi zat besi dapat mengakibatkan gangguan perilaku,
konsentrasi dan prestasi belajar anak. Kebiasaan tidak sarapan  juga dapat mengakibatkan rendahnya
kemampaun dan prestasi belajar di sekolah.

Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa anak yang membiasakan makan pagi mempunyai sikap
dan prestasi sekolah yang lebih baik daripada anak yang tidak sempat sarapan pagi. Anak yang tidak
sarapan bagi, pada tengah hari persediaan glukosa yang diperlukan sebagai energi bagi otak dan sel
darah merah menurun sehingga kemampuan anak untuk berkonsentrasi pada pelajaran disekolah
menurun, sehingga sangat ditekankan bagi anak sekolah dibiasakan sarapan pagi untuk mendukung
prestasi belajar yang lebih baik.
Anak-anak sekolah di Indonesia masih mengalami kekurangan gizi sampai saat ini. Tiga puluh
persen anak Indonesia usia sekolah, tingkat pertumbuhannya masih ada di bawah standar baku
yang ada.

Mengapa anak usia sekolah harus mendapatkan makanan dengan gizi seimbang dan
nutrisi yang mencukupi ?

1. Usia sekolah merupakan salah satu puncak dari masa pertumbuhan


2. Aktivitas yang tinggi.
3. Proses belajar yang dominan pada usia sekolah

Bagaimana pola makan dan asupan gizi yang dianjurkan pada anak sekolah:

1. Pada usia 7-9 tahun, anak mulai dapat menentukan makanan mana yang disukainya karena
sudah mengenal lingkungannya dengan baik. Banyak anak yang menyukai makanan jajanan
yang hanya mengandung karbohidrat dan garam yang hanya akan membuat cepat kenyang dan
dapat mengganggu nafsu makan anak. Oleh karena itu, perlu pengawasan dari orang tua supaya
tidak salah memilih makanan karena pengaruh lingkungan. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan
adalah pentingnya sarapan pagi supaya proses belajar di sekolah menjadi optimal dan konsentrasi
belajar tidak terganggu.

2. Anak usia 7-9 tahun membutuhkan energi sebesar 1.600-1.800 kilo kalori (Kkal) dan
membutuhkan protein sebesar 45 gram setiap harinya. Pada anak usia 1-12 tahun, kebutuhan
nutrisinya sudah harus dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Anak laki-laki usia 10-12 tahun
membutuhkan energi sebesar 2000 Kkal, sedangkan anak perempuan membutuhkan energi
sekitar 1900 Kkal. Hal ini disebabkan karena anak laki-laki memiliki lebih banyak aktivitias fisik
sehingga memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Selain itu, anak
perempuan sudah mulai memasuki masa haid sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat
besi dari usia sebelumnya.

Menurut dr. Samuel Oetoro Sp. GK, selain karbohidrat, lemak, dan protein, vitamin juga
diperlukan untuk asupan gizi yang optimal. Semua komponen tersebut sangat penting perannya
dalam pembentukan otot, tulang, sel-sel, dan mekanime kerja otak. Selain itu, orangtua
disarankan untuk selalu membiasakan anak untuk minum susu. Kandungan makro dan
mikronutrien yang terkandung di dalam susu membantu pemenuhan kebutuhan dan asupan gizi
anak. Di dalam susu, terkandung kalsium dan protein yang penting untuk proses pembentukan
tulang dan otot, serta pertumbuhan otak untuk meningkatkan fungsi kecerdasan otak.
GIZI

Gizi adalah kandungan zat dalam makanan yang akan diproses di dalam tubuh dan digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta memelihara
fungsi normal organ-organ.

II. PENTINGNYA ZAT GIZI

Makanan penting untuk hidup kita. Tanpa makan dan minum, kita tidak bisa hidup. Kekurangan
makanan akan membuat kita kelaparan, dan jika dibiarkan kita bisa sakit bahkan meninggal
dunia. Namun, jika makan makanan dengan jumlah yang cukup tetapi dengan zat gizi yang tidak
seimbang (misalnya: terlalu banyak karbohidrat dan kurang vitamin) akan membuat kita kurus
atau kegemukan. Sebaliknya, jika makanan yang kita makan lengkap dan seimbang zat gizinya,
maka kita akan hidup sehat dan terhindar dari penyakit.

Jangan asal kenyang, yang penting gizinya seimbang…!!!

III. MACAM-MACAM ZAT GIZI YANG PENTING DAN FUNGSINYA

A. Karbohidrat

 Kegunaan : Menghasilkan energi bagi tubuh.


 Sumber : Beras, kentang, jagung, gandum (sereal, roti).
 Kekurangan karbohidrat dan protein à Menyebabkan penyakit MARASMUS, dengan
ciri-ciri : Wajah tampak tua (keriput dan cekung), berat badan sangat kurang, otot-otot
mengecil, hampir tidak ada lapisan lemak di bawah kulit.

B. Protein

 Kegunaan : Membangun dan memperbaiki sel tubuh, serta menghasilkan energi bagi
tubuh.
 Sumber : Ikan, telur, kacang hijau, tahu, daging, susu bubuk.
 Kekurangan protein à Menyebabkan penyakit KWASHIORKOR (BUSUNG LAPAR),
dengan ciri-ciri : Wajah bulat seperti bulan, wajah memelas, rambut pirang dan mudah
lepas, edema (bengkak) pada kaki, otot tubuh tidak berkembang dengan baik.
C. Zat Besi

 Kegunaan : Membentuk pigmen merah di dalam darah yang mengangkut oksigen ke


dalam sel dan mengeluarkan karbondioksida dari sel, mencegah anemia, dan
meningkatkan kebugaran tubuh.
 Sumber : Bayam, kangkung, daging merah, hati, ikan.
 Kekurangan zat besi à Menyebabkan penyakit ANEMIA, dengan ciri-ciri : Lemah, letih
dan lesu, bagian dalam kelopak mata pucat.

D. Kalsium

 Kegunaan :  Penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi, membantu pembekuan darah
pada proses penyembuhan luka, serta memastikan jantung terus berdegup.
 Sumber : Susu bubuk, ikan teri, bayam, kacang hijau, kacang kedelai.
 Kekurangan kalsium à Menyebabkan penyakit KERAPUHAN TULANG DAN GIGI,
dengan ciri-ciri : Nyeri tulang saat bergerak, tubuh bungkuk, tulang mudah patah, gigi
keropos.
E. Asam Folat

 Kegunaan : Sangat penting pada masa pembelahan dan pertumbuhan sel, memproduksi
sel darah merah, dan mencegah anemia. Pada wanita hamil, berfungsi untuk mencegah
resiko cacat susunan saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang) pada janin.
 Sumber : Kacang polong, bayam, semangka, jambu biji, sereal gandum.
 Kekurangan asam folat à Menyebabkan resiko bayi lahir dengan otak dan saraf tulang
belakang yang tidak sempurna (cacat lahir). Pada anak dan dewasa, dapat menyebabkan
anemia.

F. Vitamin A

 Kegunaan : Sangat penting untuk kulit, kesehatan mata, dan menjaga daya tahan tubuh.
 Sumber : Wortel, jeruk, daun singkong, daun katuk, susu bubuk, telur, ikan.
 Kekurangan vitamin A à Menyebabkan penyakit KEBUTAAN dan RABUN SENJA.

G. Yodium

 Kegunaan : Mengatur metabolisme dan memproduksi energi, membantu pertumbuhan


badan, penting untuk perkembangan sistem saraf.
 Sumber : Garam beryodium, ikan air asin, bayam.
 Kekurangan yodium à Menyebabkan penyakit GONDOK, KRETINISME/KERDIL, dan
GANGGUAN PERKEMBANGAN OTAK.

IV. AIR UNTUK KEHIDUPAN

 70% tubuh manusia terdiri dari cairan, sehingga bila kurang minum akan menyebabkan
tubuh kekurangan cairan dan sangat berbahaya bagi kesehatan dan kelangsungan hidup.

 Ciri-ciri air minum yang sehat dan baik untuk diminum adalah: tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Sedangkan air yang tidak sehat mengandung banyak kuman,
sehingga justru menimbulkan penyakit, seperti diare.

 Ada 2 cara untuk mendapatkan air minum yang bersih dan sehat, yaitu :

1. Air direbus, setelah mendidih biarkan selama 3-5 menit di atas api (jangan langsung
diangkat) untuk memastikan kuman mati.
2. Gunakan air minum kemasan dari produsen terpercaya, sama sehatnya karena telah
diproses di pabrik agarbebas kuman.

 Kebutuhan minimal air minum dalam satu hari adalah sebagai berikut :

–        Anak               = 6 gelas

–        Dewasa           = 8 gelas

–        Ibu hamil         = 10 gelas

–        Ibu menyusui  = 12 gelas

V. MAKANAN YANG AMAN DAN BERSIH

Anak-anak beresiko lebih besar untuk mengalami keracunan dibandingkan dengan orang
dewasa, karena pertahanan tubuhnya yang masih rendah. Akibatnya bisa menjadi sangat serius.

            Keracunan makanan biasanya terjadi karena makan makanan yang: Tidak segar,
terkontaminasi bakteri, atau tidak diolah/dimasak dengan baik sehingga masih mengandung
bakteri.
            Kita dapat mengurangi resiko keracunan makanan dengan cara :

1.      Selalu mencuci tangan dengan baik sebelum memasak dan makan.

2.      Mencuci bersih sayuran dan buah-buahan sebelum dimasak atau dimakan.

3.      Masak daging dan ayam sampai matang. Masak telur sampai putih dan kuningnya
mengeras.

4.      Tutup makanan (dengan penutup, plastik, atau kertas alumunium).

5.      Buang makanan yang telah bau, berubah tekstur atau warna, atau makanan yang telah
berada di suhu ruangan lebih dari 4 jam.

6.      Gunakan peralatan masak dan peralatan makan yang bersih saat memasak dan menyantap
makanan.

7.      Ganti taplak meja secara teratur.

VI. GIZI DAN TUMBUH-KEMBANG ANAK

A. Zat Gizi untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Selama dalam kandungan, janin memperoleh zat gizi dari cadangan zat gizi ibu dan makanan
yang dimakan oleh ibunya. Gizi seimbang yang baik sangat penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan bayi.

            Setelah lahir, bayi mendapatkan zat gizi melalui ASI. Makanan ibu pada saat menyusui
sangat penting untuk kesehatan ibu agar bisa meneruskan menyusui dan untuk memastikan
bahwa zat gizi dalam tubuh ibu tidak hilang. Penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan gizi
agar semua zat gizi yang dibutuhkan bayi terpenuhi, terutama selama masih memberikan ASI
Eksklusif (0-6 bulan).

B. Zat Gizi di Masa Balita

Di usia 6 bulan, selain ASI, bayi mulai diperkenalkan pada makanan pendamping ASI berupa
makanan lumat, lembik, hingga lunak. Saat usianya 1 tahun, anak sudah dapat diberikan berbagai
macam makanan yang sama dengan menu makan keluarga.

Berikut ini adalah makanan pendamping ASI (MP ASI) yang dianjurkan :

1.      Makanan setengah padat yang dilumatkan dengan ASI (bubur susu) pada usia 6 bulan.
2.      Pada usia 7-8 bulan dapat mulai dikenalkan dengan nasi tim saring.

3.      Pada usia 8-9 bulan, ketika bayi sudah mulai bisa menggenggam makanannya sendiri,
dapat diberikan nasi tim halus.

4.      Pada usia 10 bulan dapat diberikan makanan yang lebih kasar yaitu nasi tim kasar.

5.      Pada usia 1 tahun ke atas sudah dapat diperkenalkan dengan menu makanan keluarga,
namun dengan porsi kecil.

Pada prinsipnya adalah pemberian makan pada anak dengan porsi kecil namun sering, tidak lupa
disertai dengan pemberian ASI juga hingga anak berusia 2 tahun.

C. Zat Gizi di Masa Keemasan Pertumbuhan Anak

Zat gizi sangat penting untuk hidup kita, tetapi pada anak-anak lebih penting lagi! Kekurangan
zat gizi dapat mempengaruhi masa depan anak sepanjang hidupnya, karena dapat mengakibatkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

VII. GIZI DAN KECERDASAN

Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan informasi yang didapat, serta
kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi secara cepat dan efektif. Kecerdasan erat
hubungannya dengan kemampuan berpikir. Anak yang cerdas adalah anak yang tanggap, cepat
paham, mampu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, dan dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.

Kecerdasan merupakan salah satu fase dari hasil perkembangan otak. Yang perlu diingat,
kecerdasan merupakan proses panjang dan berkesinambungan. Karena itulah para ahli selalu
menganjurkan anak harus diberikan makanan dengan gizi seimbang, beragam, dan mengandung
empat sehat lima sempurna.

Otak manusia merupakan organ yang paling rumit dan paling istimewa dibandingkan dengan
organ lainnya. Otak, secara struktur merupakan kumpulan dari jaringan syaraf, dan terdiri dari
sekitar 50 miliar sel. Bersama-sama sumsum tulang belakang, otak membentuk sistem syaraf
pusat. Perkembangan susunan saraf tersebut secara normal berlangsung sejak usia kandungan 25
hari hingga saat lahir. Namun, laju kecepatan tumbuh kembang otak tersebut dapat mengalami
gangguan. Salah satu faktor yang dapat mengganggu adalah status gizi ibu yang mengandung
dan menyusui, serta status gizi anaknya sendiri.

Kecerdasan anak sangat ditentukan oleh bagaimana perkembangan dan pertumbuhan otaknya
saat dalam kandungan dan setelah kelahiran. Gizi yang cukup dan memenuhi kebutuhan
merupakan penentu utama dalam pertumbuhan dan perkembangan otak dari sejak dalam
kandungan sampai fase tersebut selesai. Kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek
serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik, menurunnya perkembangan kecerdasan, kekurangan
gairah belajar, menurunnya produktivitas dan kreativitas, serta meningkatnya risiko penyakit
karena daya tubuh menurun.

Masa bayi sampai usia lima tahun yang relatif pendek merupakan kurun usia yang sangat penting
dan kritis dalam kehidupan anak, karena sarat dengan proses tumbuh-kembang fisik dan
psikososial yang berlangsung cepat, dan masa ini tidak pernah berulang. Masa lima tahun
pertama ini merupakan masa keemasan yang menentukan bagi tumbuh-kembang dan
pertumbuhan otak.

Gizi yang baik dapat merubah kehidupan anak, meningkatkan pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental, melindungi kesehatannya, serta meletakkan fondasi untuk masa depan
produktivitas anak. Oleh sebab itu, pemberian gizi untuk anak menjadi kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para orangtua.

VIII. ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG)

Untuk dapat sehat, tubuh membutuhkan zat gizi dalam jumlah tertentu setiap harinya. Jumlah
kebutuhan zat gizi dalam SEHARI ini dinamakan Angka Kecukupan Gizi (AKG).

            Setiap orang mempunyai AKG yang berbeda sesuai dengan usia, berat badan, dan kondisi
tubuhnya. Ibu hamil, menyusui, dan anak usia balita memerlukan AKG khusus karena
kondisinya yang berbeda dengan orang biasa.

            Jika seseorang dapat memenuhi kebutuhan AKG-nya hingga mencapai 100% (AKG
100%) setiap hari, maka ia mempunyai kesempatan lebih bagus untuk menjadi tetap sehat.

IX. MELENGKAPI KEBUTUHAN ZAT GIZI

Tubuh manusia memerlukan makanan dan minuman dengan kandungan zat gizi yang cukup dan
seimbang agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi lengkap dan beragam yang diperlukan untuk
mencapai kecukupan gizi tersebut dapat diperoleh dengan harga terjangkau, dan tidak perlu
harus mahal.

Anda mungkin juga menyukai