1. Kista Ovarium non-neoplastik (fungsional) a. Kista follikel Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia folliculi. Setiap bulan, sejumlah besar follikel menjadi mati, disertai kematian ovum, disusul dengan degenerasi dari epitel follikel. Pada masa ini tampaknya sebagai kista-kista kecil. Tidak jarang ruangan follikel diisi dengan cairan yang banyak, sehingga terbentuk kista yang besar, yang dapat ditemukan pada pemeriksaan klinis. Biasanya – besarnya – tidak – melebihi – sebuah – jeruk – nipis. Sering terjadi pada pubertas, klimakterium dan sesudah salpingektomi. Tidak jarang terjadi perdarahan yang masuk ke dalam rongga kista, sehingga terjadi suatu haematoma follikuler. Gejala – gejala Kista jenis ini tidak memberikan gejala yang karakteristik, bahkan kadang-kadang tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kurve suhu basal bersifat monofasis. Bila mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat memberikan rasa penuh dan tidak enak pada daerah yang yang dikenal. Seperti pada semua tumor-ovarri dapat menyebabkan torsi (ferpelintir). Kadang-kadang walaupun jarang, dapat terjadi ruptura ovarium secara spontan, dengan disertai tanda-tanda perdarahan intra abdominal sehingga gambaran klinisnya dapat menyerupai suatu kehamilan ektopik yang terganggu. Yang paling sering terjadi ialah, cairan kista tersebut mengalami resorbsi secara spontan setelah satu atau dua siklus. Diagnosa Diagnosa hanya dapat ditentukan dengan palpasi dari tumor tersebut. Tetapi kita tidak akan dapat menentukan dengan sekali pemeriksaan, apakah kista ini noeplastik atau non-neoplastik, kecuali bila ukurannya sangat besar. Sebaiknya diadakan observasi beberapa minggu. Pada suatu kista follikel, bila diadakan pemeriksaan ulangan beberapa minggu kemudian, tidak jarang kista tersebut menegcil lagi, bahkan mungkin telah kembali ke besarnya yang normal. Sebaiknya pada jenis noeplastik, tumor ini tidak akan mengecil, melainkan makin lama makin besar. Terapi Biasanya tak memerlukan terapi karena mengalami resopsi spontan. Bila harus diadakan operasi oleh karena adanya salah satu gangguan klinis atau oleh karena indikasi lain, sebaiknya tindakannya disesuaikan dengan keadaan. Bila kista kecil dapat dilakukan fungsi atau eksisi saja. Bila besar sebaiknya di enucleasi dengan meninggalkan jaringan ovarium yang normal. b. Kista Lutein Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang diluar kehamilan. Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari corpus luteum haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada masa vascularisasi. Bila perdarahan ini sangat banyak jumlahnya, terjadilah corpus luteum haematoma, yang berdinding tipis dan berwarna kekuning-kuningan. Secara perlahan-lahan terjadi resopsi dari unsur-unsur darah, sehingga akhirnya tinggallah cairan yang jernih, atau sedikit bercampur darah, pada saat yang sama dibentuklah jaringan sehingga pada kista corpus luteinyang tua, sel-sel lutein terbenam dalam jaringan-jaringan perut. Gejala-gejala Pada beberapa kasus sering menyerupai kehamilan aktopik. Haid kadang-kadang terhambat, diikuti dengan dengan perdarahan sedikkta ynag terus-menerus, di sertai rasa sakit pada bagian perut bawah. Pada pemeriksaan klinis ditemukan benjolan yang sakit. Ada yang menganggap kista ini sebagai corpus luteumpersistens, dimana oleh sesuatu sebab tidak terjadi regresi. Suatu jenis yang jarang dari kista lutein ialah yang ditemukan pada mola hydatidosa atau chorio epithelioma. Dalam beberapa kasus dari jenis ini, dibandingnya dibentuk oleh sel granulosa yang mengalami