Anda di halaman 1dari 18

Pertumbuhan

dan
Perkembangan
Jaringan Wajah
Fasilitator : Poetry O, drg., M. Si
1. M. Rayhan Mulyaharja (2019-11-101)
2. Muhasanah Ayu (2019-11-102)
3.
4.
Muniarti Yulia Tasliani (2019-11-103)
Mutia Syaharani Irawan (2019-11-104)
ANGGOTA
5.
6.
Nabila Dafa Nur Adiba (2019-11-105)
Nabila Maharani P (2019-11-106)
KELOMPOK 2
7.
8.
Nabilah Khairunnisa (2019-11-107)
Nada Rizky Fetiastuti (2019-11-108)
Kelas D
9. Nadhira Rivazka (2019-11-109)
10. Nadila Puspita Sari (2019-11-110)
Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Jaringan Lunak Fasial
03
Celah
Faring
● Mudigah berusia 5 minggu ditandai oleh adanya
empat celah faring.

● Salah satu yang ikut berperan dalam pembentukan


struktur definitif mudigah.

● Bagian dorsal celah pertama menembus mesenkim


di bawahnya dan membentuk meatus akustikus
eksternus (Gambar 1) Lapisan epitel di dasar
meatus ikut berperan dalam pembentukan gendang
telinga.
● Proliferasi aktif jaringan mesenkim di arkus kedua ● Celah-celah ini membentuk sebuah rongga yang dilapisi oleh

menyebabkannya menjadi tumpang-tindih dengan arkus epitel ektoderm, sinus servikalis, tetapi pada perkembangan
ketiga dan keempat. selanjutnya, sinus ini lenyap.

● Arkus ini menyatu dengan epicardial ridge di bagian ● Bagian dorsal celah pertama menembus mesenkim di
bawah leher, dan celah kedua, ketiga dan keempat bawahnya dan membentuk meatus akustikus eksternus
kehilangan kontaknya dengan bagian luar.

*Lapisan epitel di dasar meatus ikut berperan dalam pembentukan gendang telinga.
04
Regulasi Molekul
Pembentukan Wajah
● Sel krista neuralis berasal dari sel-sel neuroepitel yang berdekatan dengan ektoderm
permukaan di sepanjang tepi lipatan saraf.

● Pembentukan sinyal bone morphogenetic protein (BMP) penting dalam membentuk regio tepi ini
dan mengatur ekspresi WNT1 untuk mendorong bakal sel krista tersebut mengalami transisi
epitel-ke-mesenkim dan memulai migrasinya ke mesenkim di sekitarnya.
● Di otak belakang, sel krista berasal dari suatu pola spesifik segmen-segmen yang disebut rombomer.
● Ada delapan segmen ini di dalam otak belakang (R1-R8), dan sel krista neuralis dari segmen spesifik bermigrasi untuk
menempati arkus faring tertentu.
● Sel-sel krista ini bermigrasi dalam tiga gelombang:
○ Sel yang berasal dari R1 dan R2 bermigrasi ke arkus pertama bersama dengan sel krista dari regio otak tengah
bagian kaudal
○ krista dari R4 bermigrasi ke arkus kedua; dan sel-sel dari R6 dan R7 bermigrasi ke arkus 4 hingga 6.
● Pemisahan ketiga gelombang ini dibantu oleh fakta bahwa sangat sedikit sel krista yang terbentuk dari
segmen R3 dan R5 dan sel-sel yang terbentuk tersebut, ikut bergabung dengan gelombang-gelombang sel
tersebut untuk bermigrasi.

● Tiga gelombang berbeda ini sangat penting karena ketiganya memberikan petunjuk bagi akson akson dari
ganglion-ganglion yang terbentuk di regio kepala dan leher, termasuk :
■ ganglion trigeminale
■ Genikuli
■ Vestibuloakustikus
■ Petrosum
■ nodosum.
Ganglion-ganglion ini terbentuk dari kombinasi sel-sel krista dan sel-sel dari plakoda
di regio ini.

Akson- akson dari ganglion trigeminale masuk ke :


● otak belakang di R2; akson-akson dari ganglion genikuli
● vestibuloakustikus di R4; dan yang berasal dari gang-lion petrosum dan nodosum
di R6 dan R7, yang menjadi penyebab adanya tiga gelombang sel krista ini
● Di akhir minggu keempat, muncul prominensia fasialis yang terutama terdiri dari mesenkim yang berasal dari
krista neuralis dan dibentuk terutama oleh pasangan arkus faring pertama.

*Di kedua sisi prominensia frontonasalis, penebalan lokal ektoderm permukaan, plakoda nasalis (olfaktorius),
terbentuk di bawah pengaruh induktif bagian ventral otak depan.

● Selama minggu kelima, plakoda nasalis melakukan invaginasi untuk membentuk fovea nasalis (lekukan hidung).

*plakoda nasalis membuat suatu bubungan jaringan yang mengelilingi setiap lekukan dan membentuk prominensia
nasalis. Tonjolan di batas luar lekukan adalah prominensia nasalis lateralis; yang berada di batas dalam adalah
prominensia nasalis mediana.
● Selama 2 minggu berikutnya, prominensia
maksilaris semakin bertambah besar.

Secara bersamaan, prominensia ini tumbuh ke medial,


menekan prominensia nasalis mediana ke arah garis
tengah.

● Lalu, celah di antara prominensia nasalis


mediana dan prominensia maksilaris lenyap, dan
keduanya menyatu

Oleh sebab itu, bibir atas dibentuk oleh dua


prominensia nasalis mediana dan dua prominensia
maksilaris.
● Prominensia maksilaris dan prominensia nasalis lateralis terpisahkan oleh suatu alur yang dalam, alur
nasolakrimal.

● Ektoderm di dasar alur ini membentuk suatu korda epitel padat yang terlepas dari ektoderm di atasnya.

● Sesudah kanalisasi, korda ini membentuk duktus nasolakrimalis; ujung atasnya melebar membentuk
sakus lakrimalis.

● Sesudah terlepasnya korda, prominensia maksilaris dan prominensia nasalis lateralis bergabung satu
sama lain. Kemudian duktus nasolakrimalis berjalan dari sudut medial mata ke meatus inferior rongga
hidung, dan prominensia maksilaris membesar untuk membentuk pipi dan maksila.
● Hidung dibentuk oleh lima prominensia fasial prominensia frontalis membentuk jembatan hidung;
prominensia nasalis mediana yang menyatu membentuk lekukan hidung (krista nasalis) dan ujung
hidung; dan prominensia nasalis lateralis membentuk cuping hidung (alae).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai