Anda di halaman 1dari 66

Bermutu

Better Education through Reformed


Management and Universal Teacher Upgrading

Panduan Kerja 1
Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah

Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional
Jakarta 2009
Dokumen PIGPBS PK-1

KATA PENGANTAR

Panduan Kerja 1 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah/Madrasah dirancang


untuk Kepala Sekolah/Madrasah menyiapkan dan melaksanakan Program Induksi Guru Pemula Berbasis
Sekolah (PIGPBS). Panduan kerja ini membantu Kepala Sekolah/Madrasah mengidentifikasi hal-hal
penting yang perlu disiapkan selama program induksi dan cara mengatasi masalah yang mungkin
timbul dalam implementasi program.

Panduan kerja 1 menjiwai keseluruhan program induksi karena berisi tentang gambaran umum program
induksi dan prosedur pelaksanaan serta cara mengevaluasi guru pemula. Implementasi program induksi
dimulai dengan melaksanakan analisis kebutuhan oleh Kepala Sekolah/Madrasah. Berdasarkan hasil
analisis kebutuhan tersebut, Kepala Sekolah/Madrasah menyiapkan seluruh dokumen dan kebijakan
yang diperlukan. Kepala Sekolah/Madrasah menugaskan guru kompeten sebagai pembimbing
yang akan menjadi guru panutan bagi guru pemula. Bersama dengan pembimbing, guru pemula
menetukan jenis kegiatan, jadwal, area yang dapat dikembangkan dan fokus penilaian. Pembimbing,
Kepala Sekolah/Madrasah bersama Pengawas mengobservasi guru pemula. Berdasarkan masukan
Pembimbing dan Pengawas, Kepala Sekolah/Madrasah membuat Laporan Hasil Perkembangan Guru
Pemula dan disahkan oleh Pengawas. Laporan tersebut diserahkan Pengawas ke kantor dinas.

i Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

DAFTAR lampiran
1. Checklist Analisis Kebutuhan 37
2. Lembar Pengawasan Implementasi PIGPBS 39
3. Lembar Observasi Pembelajaran Penilaian Tahap 2 40
4. Contoh Observasi Pembelajaran 41
5. Eleven Kompetensi dan Indikator Capaian 44
6. Lembar Observasi Pembelajaran Penilaian Tahap 1 46
7. Lembar Refleksi Guru Pemula 49
8. Contoh Rencana Pengembangan Keprofesionalan 50
9. Rencana Pengembangan Profesional Guru Pemula 52
10. Kompetensi: Bukti Konkrit 53
11. Sampel: Laboran Hasil Perkembangan Guru Pemula 55
12. Borang Laboran Hasil Perkembangan Guru Pemula 59
13. Kompetensi Pedagogik dan Pendekatan Berpusat Pada Anak Didik 62
14. Kutipan Standar Proses 41/2007 65

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
ii
Dokumen PIGPBS PK-1

DAFTAR diagram
1. Diagram 1 Model Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah 20

iii Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR LAMPIRAN ii
DAFTAR DIAGRAM iii
DAFTAR ISI iv

1. Pendahuluan 1
2. Penggunaan Panduan Kerja 1
a. Mengulas Panduan Kerja (Bacaan individu dan Berbagi dalam Kelompok 1
b. Mengulas Panduan Kerja (Tugas Kelompok Kecil/Seluruh Kelompok) 2
c. Panduan Kerja Pembelajaran Keprofesionalan Bagi Guru Pemula 2
d. Panduan Kerja Pembelajaran Keprofesionalan bagi Kepala Sekolah dan Pembimbing 2
e. Apa yang Sekolah Anda Butuhkan? (Refleksi Kepala Sekolah secara Individual) 2
3. Hasil yang diharapkan dari Kepala Sekolah atas PIGPBS 3
4. Asumsi yang mendasari model PIGPBS 3
5. Definisi Induksi Guru Pemula 3
6. Tujuan PIGPBS 5
7. Skema Proses PIGPBS 5
8. Hasil yang diharapkan dari guru pemula atas implementasi PIGPBS 9
9. Melaksanakan Analisis kebutuhan 9
a. Menggunakan Checklist Analisis Kebutuhan (Refleksi dan Respon Individu) 9
b. Diskusikan Respon Checklist Analisis Kebutuhan (kelompok kecil) 10
c. Penilaian terhadap Kegiatan Sekolah yang sedang Berlangsung
(Refleksi Kepala Sekolah secara Individual) 10
d. Tantangan Orientasi bagi Guru Pemula (Refleksi Kepala Sekolah secara Individual) 10
e. Kepemimpinan Sekolah, Nilai dan Induksi Guru Pemula 10
f. Definisi Guru Pemula 11
10. Mengelola Peran dan Tanggungjawab dalam PIGPBS 11
a. Pengawas Sekolah 11
b. Tugas Kepala Sekolah 12
c. Memilih Pembimbing yang Tepat 13
d. Pembimbing 13
e. Pengembangan Ketrampilan Pembimbing (Refleksi Individu dan Diskusi) 13
f. Hak dan Kewajiban Guru Pemula 14
11. Mengatur Jadwal Tahunan PIGPBS 15
a. Contoh Usulan Jadwal PIGPBS 15
b. Pemantauan Implementasi PIGPBS di Sekolah 16
c. Bukti-bukti Implementasi PIGPBS (Diskusi Kelompok Kecil) 16
12. Peran Sekolah dalam Kaitannya dengan Pendekatan Kesejawatan dalam PIGPBS 16
a. Budaya Sekolah 16
13. Mengelola Pertemuan dan Hubungan Profesional 17

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
iv
Dokumen PIGPBS PK-1

14. Memimpin dan Mengelola Proses Penilaian 17


a. Sumber-sumber Penilaian 18
b. Tanggungjawab Pengawas Sekolah dalam Penilaian 18
c. Tanggungjawab Kepala Sekolah dalam Penilaian 18
d. Peran Kepala Sekolah dalam Penilaian (Refleksi Individu) 19
e. Peran Pembimbing dalam Penilaian 19
f. Peran Guru Pemula dalam Penilaian 20
15. Penilaian Pembelajaran 21
a. Bagaimana Belajar yang baik itu? 21
b. Seperti apa kelas ideal (Refleksi individu) 21
c. Membandingkan Lingkungan Kelas (Diskusi) 22
d. Seperti apa kebijakan menteri tentang belajar dan pembelajaran 22
e. Analisis Standar Proses (membaca sendiri/berpasangan dan refleksi) 23
f. Apa yang terjadi dalam kelas? 23
g. Mengulas kegiatan belajar (diskusi dan kolaborasi) 24
h. Harapan saya terhadap belajar dan pembelajaran di kelas
(refleksi individu dan diskusi kelompok) 26
16. Bagaimana Menilai Pekerjaan Guru? 27
a. Pembelajaran Kolaboratif tentang Penilaian Komptensi Guru 27
b. Menggunakan Kompetensi Standar Guru (Analisis individual atau kelompok kecil) 27
c. Tujuan Observasi Kelas 28
d. Pengalaman Observasi Kelas (Refleksi Individu) 28
e. Menentukan sasaran dan menyiapkan rencana pengembangan keprofesionalan 29
f. Simulasi Perencanaan (Individu, Pasangan dan Kelompok Kecil) 29
g. Mengelola Pertemuan Pasca Observasi 29
h. Simulasi Pertemuan Pasca Observasi (Tugas Berpasangan) 29
17. Seperti apa pendekatan belajar dan pembelajaran yang berpusat pada siswa? 30
a. Menganalisis kegiatan belajar dan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa 30
18. Penilaian Tahap 2 31
a. Proses Observasi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah 31
b. Dukungan Pengawas Sekolah dalam Pengembangan Guru Pemula pada
Penilaian Tahap 1 (bulan 2-9 32
c. Ulasan Pengawas terhadap Kinerja Guru Pemula dalam
Penilaian Tahap 2 (bulan 10-11) 32
19. Membuat Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula 33
a. Menilai Kinerja Guru Pemula 34
b. Menyiapkan Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula (Individu dan Kelompok Kecil) 34
c. Penyelesaian Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula 35
d. Pentingnya Umpan Balik 35
e. Pengajuan Keberatan 35
f. Peran guru pemula dalam penilaian kompetensi guru 36
20. Mengulas Persiapan Kepala Sekolah (Refleksi Individu) 36

v Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
vi
Dokumen PIGPBS PK-1

PANDUAN KERJA 1
IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI
BAGI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

1. Pendahuluan
Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
bagi seorang guru. Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah (PIGPBS) yang baik haruslah
sistematis dan terencana berdasarkan konsep kerjasama dan kemitraan antara para guru dalam
pendekatan pembelajaran keprofesionalan.

2. Penggunaan Panduan Kerja


Panduan Kerja ini dirancang untuk membantu kepala sekolah/madrasah dalam menyiapkan dan
melaksanakan Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah.

Panduan Kerja ini sangat efektif membantu pembelajaran keprofesionalan kepala sekolah/
madrasah dengan cara mempelajari dan mengikuti aktivitas dalam kelompok kecil kepala
sekolah/madrasah dan dapat pula melibatkan pengawas sekolah. Dalam kelompok, kepala
sekolah/madrasah bekerjasama dalam membaca dan mengulas serta melaporkan kembali isi
dari masing-masing panduan kerja. Selain itu, kepala sekolah/madrasah dapat mengidentifikasi
masalah penting yang mungkin muncul dan cara menanganinya. Kegiatan membaca, melakukan
refleksi, berbagi dan berdiskusi tentang berbagai gagasan dengan orang lain merupakan proses
penting dalam pembelajaran profesional. Proses inilah yang mendasari model PIGPBS.
Bila lingkungan sekolah/madrasah tidak memungkinkan kepala sekolah/madrasah untuk
bekerja dalam kelompok kepala sekolah/madrasah dan pengawas, maka ia dapat menggunakan
Panduan Kerja 1 dengan mitra kerja di sekolah/madrasah seperti wakil kepala sekolah, guru,
atau sekelompok guru yang dianggap mampu menjadi pembimbing yang kompeten bagi guru
pemula.
Panduan Kerja PIGPBS diperuntukan bagi pengawas sekolah, kepala sekolah, pembimbing dan
guru pemula. Beberapa Panduan Kerja berisi Panduan Kerja terpisah untuk pengawas sekolah/
madrasah dan kepala sekolah, pembimbing dan guru pemula. Beberapa Panduan Kerja berisi
Panduan Kerja yang sama untuk kepala sekolah/pembimbing dan guru pemula.

a. Mengulas Panduan Kerja (bacaan individu dan berbagi dalam kelompok).


Pengulasan isi Panduan Kerja dapat dilakukan bersama-sama. Pekerjaan besar dibagi menjadi lebih
kecil agar lebih mudah dilaksanakan agar dapat menghemat waktu dan dapat mengembangkan
pemahaman kelompok terhadap materi tanpa harus membaca semua Panduan Kerja. Proses
telaah semua Panduan Kerja mungkin memerlukan lebih dari satu sesi bila dilaksanakan oleh satu
kelompok kecil. Berikan masing-masing anggota kelompok satu buah Panduan Kerja untu dikaji
dan dibahas. Mintalah mereka membaca seluruh isi Panduan Kerja dan menjawab pertanyaannya
atau membuat catatan di bawahnya seperti berikut ini:

1 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

• Gagasan utama atau persoalan apa yang menjadi pembahasan dalam panduan kerja?
• Adakah bagian Panduan Kerja yang memerlukan masukan dari masing-masing sekolah/madrasah ?
• Adakah bagian-bagian Panduan Kerja yang perlu diubah sesuai dengan situasi masing-masing
sekolah/madrasah?
• Apakah diperlukan pelatihan untuk pelaksanaan Panduan Kerja?

b. Mengulas Panduan Kerja (tugas kelompok kecil/seluruh kelompok)


Laporkan kembali semua temuan/hasil pengulasan kepada seluruh kelompak sehingga setiap orang
memahami garis besar isi Panduan Kerja (PK) yang telah dikaji, bukan satu PK yang dibaca saja.
Jika terdapat lebih dari satu kelompok, diskusi dapat dilakukan antar kelompok. Diagram dinding
dapat digunakan untuk mencatat respon yang beragam atas Panduan Kerja yang sama. Diskusi
seluruh kelompok dilakukan untuk menemukan cara mengatasi tantangan atau isu lain yang
teridentifikasi.

c. Panduan Kerja pembelajaran keprofesionalan bagi guru pemula


Panduan Kerja 2-8 dan 12 berisi panduan tentang hal-hal penting dalam program induksi bagi
kepala sekolah, pembimbing dan guru pemula.
Panduan Kerja 2 Orientasi Sekolah: Hari-hari dan Minggu Pertama, meliputi:
Panduan Kerja 3 Rencana Pembelajaran
Panduan Kerja 4 Penyusunan rencana pembelajaran keprofesionalan
Panduan Kerja 5 Tuntutan keprofesionalan dan tanggungjawab hukum
Panduan Kerja 6 Pengelolaan kelas dan siswa
Panduan Kerja 7 Penilaian kompetensi professional dalam pembelajaran
Panduan Kerja 8 Penilaian siswa dan pelaporan
Panduan Kerja 12 Informasi sumber-sumber pengembangan guru

d. Panduan Kerja pembelajaran keprofesionalan bagi kepala sekolah/madrasah dan pembimbing


Di samping Panduan Kerja yang digunakan guru pemula, terdapat empat Panduan Kerja
yang diperuntukkan bagi kepala sekolah/madrasah dan pembimbing. Panduan Kerja ini akan
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang peran mereka dalam mengelola
pembelajaran keprofesionalan bagi guru pemula.
Panduan Kerja untuk kepala sekolah/madrasah dan pembimbing adalah :
Panduan Kerja 1 Panduan Implementasi PIGPBS bagi kepala sekolah
Panduan Kerja 9 Observasi pembelajaran profesional dan penilaian
Panduan Kerja 10 Bekerja sebagai pembimbing dengan guru pemula
Panduan Kerja 11 Penyusunan laporan hasil perkembangan guru pemula

e. Apa yang sekolah/madrasah Anda butuhkan? (Refleksi Kepala Sekolah/madrasah secara individual)
1) Adakah Panduan Kerja tambahan lain yang mungkin diperlukan di sekolah/madrasah Anda?
2) Siapa yang dapat menyusun Panduan Kerja tersebut?
Sumber-sumber apa yang Anda perlukan untuk mengembangkan Panduan Kerja tersebut?
Misalnya menugaskan guru keluar sekolah/madrasah untuk mencari informasi dan menyusun
laporan/dokumen.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
2
Dokumen PIGPBS PK-1

3. Hasil yang Diharapkan dari Kepala Sekolah/madrasah atas PIGPBS


Setelah menggunakan Panduan Kerja ini kepala sekolah/madrasah diharapkan akan mampu:
• memahami pendekatan PIGPBS bagi pembelajaran keprofesionalan;
• memahami proses PIGPBS dan hasil-hasil yang diharapkan;
• merefleksikan kegiatan induksi yang sedang berlangsung serta budaya profesional di sekolah;
• merefleksikan pandangan dan nilai-nilai keprofesionalan;
• mengembangkan pemahaman tentang tanggung jawabnya dalam implementasi PIGPBS.

4. Asumsi yang mendasari model PIGPBS


Pembelajaran keprofesionalan guru dimulai sejak perkuliahan di lembaga pendidikan guru
dan berlanjut di Pendidikan Profesi Guru (PPG), kemudian pada program induksi dan kemudian
berlanjut sepanjang karir sebagai guru.

PIGPBS didasarkan pada pemahaman bahwa:


• Pembelajaran di tempat kerja merupakan unsur utama bagi perkembangan dan pembelajaran
profesional guru pemula. Tahap ini juga berperan penting dalam Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).
• Pembelajaran profesional melibatkan guru dan kelompok guru yang mengembangkan praktik
dan pemahaman baru tentang pekerjaan mereka.
• Kerjasama dan dialog profesional di sekolah/madrasah dapat mendukung pembelajaran
profesional, mengembangkan praktik reflektif dan memperkuat pendekatan kesejawatan untuk
perkembangan pendidikan di sekolah.
• Pembelajaran profesional guru merupakan landasan bagi pengembangan sekolah/madrasah
dan peningkatan hasil belajar siswa serta peningkatan status profesi.

5. Definisi Induksi Guru Pemula


a. Induksi guru pemula merupakan masa orientasi proses pembelajaran keprofesian dalam konteks
satuan pendidikan tertentu di tempat kerja selama setahun pertama mengajar atau dapat
diperpanjang pada tahun ke-2 dan merupakan tahap awal dalam Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) seorang guru.
b. Sedikitnya satu tahun proses pembelajaran profesional yaitu fase transisi guru pemula dari
pendidikan pre-service guru atau dari guru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) atau calon guru tetap bukan PNS menjadi Guru Tetap atau Guru dengan
tanggungjawab penuh yang kompeten pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat.

3 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Tugas 1 Tantangan dan Kesempatan Pembelajaran keprofesionalan


(Refleksi kepala sekolah/madrasah secara individual)

Adakah aktivitas pengembangan profesional atau kesempatan pembelajaran keprofesionalan


yang diberikan kepada guru di sekolah/madrasah Anda? Tuliskan kegiatan/kesempatan yang
telah ada tersebut.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Pilih dua aktivitas pembelajaran keprofesionalan yang telah ada di sekolah. Bagaimana aktivitas di
atas dapat membantu Anda dalam menyiapkan dan melaksanakan PIGPBS?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Aktivitas pembelajaran keprofesionalan apa yang ingin Anda gunakan/berikan kepada para guru
di sekolah/madrasah Anda? Misalnya, guru bekerja dalam kelompok mengobservasi pembelajaran
guru lain dan mendiskusikannya kemudian.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Tuliskan hambatan yang harus diatasi serta perubahan yang harus dilakukan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
4
Dokumen PIGPBS PK-1

Pilih dua hambatan dalam pembelajaran keprofesionalan guru yang Anda bimbing. Apa yang
dapat Anda lakukan sekarang sehingga berpengaruh positif bagi guru dan sekolah?
1. -------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------

2. -------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------

6. Tujuan PIGPBS
Tujuan PIGPBS adalah untuk memberikan:
1. Pemahaman tentang hubungan antara pembelajaran keprofesionalan di kampus dengan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di sekolah
2. Informasi yang dibutuhkan oleh guru pemula
3. Masukan kepada sekolah/madrasah berkenaan dengan persiapan dan implementasi PIGPBS
4. Panduan Kerja bagi penilaian terhadap guru pemula untuk menilai kompetensi profesional
dalam pembelajaran
5. Materi pendukung bagi kepala sekolah/madrasah dan pembimbing.

5 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

7. Skema Proses PIGPBS


Skema PIGPBS dan komponennya disajikan pada Diagram 1. Berikut adalah penjelasan singkat
tentang diagram tersebut:

a. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)


PIGPBS mendukung implementasi Standar kualifikasi dan kompetensi Guru yang telah ditetapkan
oleh BSNP.

b. Kualifikasi pre-service S1 dan Pendidikan Profesi Guru (PPG)


PIGPBS merupakan kelanjutan program pengembangan guru dalam pendidikan pre-service guru
dan PPG.

c. Pelatihan Bagi Kepala Sekolah


Panduan Kerja 1 digunakan oleh kepala sekolah/madrasah dan pembimbing, untuk memberi
pemahaman awal dalam persiapan dan implementasi PIGPBS.

d. Analisis Kebutuhan
Kepala sekolah/madrasah harus menganalisis kebutuhan guru pemula dan sekolah. Tiap sekolah/
madrasah harus memenuhi kebutuhan guru pemula yang berbeda-beda dan mempertimbangkan
aspek khas sekolah/madrasah (lihat lampiran 1 tentang checklist atau daftar analisis kebutuhan
PIGPBS).

e. Penugasan dan Pelatihan Pembimbing


Kepala sekolah/madrasah akan menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula sebelum
guru pemula memulai tugasnya di sekolah. Ia akan menyiapkan pelatihan bagi guru pemula bila
diperlukan.

f. P ersiapan PIGPBS
Kepala sekolah/madrasah akan menyiapkan PIGPBS termasuk kebijakan dan dokumen yang
digunakan dalam Panduan Kerja 2. Panduan Kerja 2 dirancang dengan mempertimbangkan
situasi setempat untuk memenuhi kebutuhan guru pemula di sekolah.

g. PIGPBS: Implementasi Panduan Kerja 1-12


Dalam implementasi PIGPBS, guru pemula berkonsultasi dengan pembimbing untuk menentukan
jadwal, jenis kegiatan, dan fokus penilaian proses.
Panduan Kerja 1-12 PIGPBS akan digunakan dari bulan ke-1 sampai dengan ke-12 termasuk
pertemuan regular antara guru pemula dan pembimbing.

h. Penilaian Tahap 1
Proses penilaian guru pemula meliputi observasi proses pembelajaran dan tugas lainnya di

1
Kepala sekolah/madrasah hendaknya membaca seluruh panduan kerja sehingga ia benar-benar mengetahui isi dari masing-masing panduan kerja sebelum
melakukan analisis kebutuhan. Bila telah memahami isi panduan kerja maka kepala sekolah/madrasah bersama pembimbing dapat memutuskan
panduan kerja yang diperlukan oleh seorang guru pemula pada tahap 1.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
6
Dokumen PIGPBS PK-1

sekolah. Penilaian tahap 1 adalah penilain untuk pengembangan kompetensi guru (assessment
for learning). Dalam tahap ini kegiatan utama adalah pembimbingan kepada guru pemula oleh
pembimbing.

Penilaian tahap 1 ini akan dimulai dari bulan ke-2 sampai dengan ke-9 dalam tahun pertama
guru pemula mengikuti program induksi. Pada penilaian tahap 1 guru pemula bekerja dengan
pembimbing dalam mengembangkan ketrampilan dan pengalaman belajar pembelajaran di kelas
yang melibatkan umpan balik secara terus menerus terhadap proses pembelajaran. Penilaian
tahap 1 bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan pelaksanaan pembelajaran yang dihadapi
guru pemula dan bidang yang dapat dikembangkan.

i. Penilaian Tahap 2
Dilaksanakan pada bulan ke-10 sampai dengan bulan ke-11, berupa observasi pembelajaran,
ulasan dan masukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas yang mengarah pada
peningkatan kompetensi dalam pelaksanaan pembelajaran (Lihat Panduan Kerja 1-9) dan juga
mengarah pada Penilaian Kinerja Guru berdasarkan elemen kompetensi guru pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007. Observasi pembelajaran yang dilakukan oleh
kepala sekolah/madrasah minimal 3 kali dan pengawas minimal 1 kali.

Kepala sekolah/madrasah dan pengawas mengobservasi proses pembelajaran guru pemula,


disertai dengan bukti-bukti dokumentasi seperti lembar observasi dan rencana pembelajaran
guru pemula.

j. Pelaporan
Kepala sekolah/madrasah harus membuat laporan hasil perkembangan guru pemula setelah
dilaksanakan proses penilaian Tahap 2 (bulan ke-10 sampai dengan ke-11). Proses ini meliputi
persiapan laporan tertulis secara formal tentang guru pemula yang ditandatangani oleh guru
yang bersangkutan dan kepala sekolah. Pengawas sekolah/madrasah akan mengesahkan laporan
hasil perkembangan guru pemula tersebut setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap
guru pemula pada waktu yang telah ditentukan (bulan ke-10 sampai dengan ke-11).

k. Menerbitkan Surat Keterangan


Pengawas sekolah/madrasah akan mengirimkan sebuah salinan laporan hasil perkembangan guru
pemula ke kantor dinas daerah berisi yang menyatakan bahwa guru pemula telah berhasil dan
berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan sebagai guru atau telah menyelesaikan
program induksi dan berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan selain guru.

7 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Diagram 1: Model Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah (PIGPBS)


Standar Guru Nasional BSNP

Kualifikasi S1 (pre-service) dan program pengalaman sekolah (PPG)

Analisis Kebutuhan oleh Kepala dan Pengawas Sekolah


(Lihat Panduan kerja 1 PIGPBS )

Implementasi program induksi guru pemula berbasis sekolah


(PIGPBS) (Bulan 1-12): Kegiatan induksi pemda
• Pemilihan dan penggunaan Panduan kerja PIGPBS 1-12 bagi guru pemula & pembimbing
• pembimbingan termasuk KKG & MGMP
• pertemuan terjadwal dan diskusi profesional serta masukan tentang kinerja

PenilaianPenilaian Tahap 1 (Bulan 2-9)


• Observasi pembelajaran, ulasan dan masukan oleh pembimbing (penilaian
untuk pembelajaran). (Lihat Panduan kerja PIGPBS no 6 dan 9)

PenilaianPenilaian Tahap 2 (Bulan 10-12)


• Observasi pembelajaran (minimal 3 kali ) ulasan dan masukan oleh kepala
sekolah (dan juga dimungkinkan dengan pengawas) yang mengarah pada
keputusan tentang kompetensi profesional dalam pembelajaran (Penilaian
untuk pembelajaran). (Lihat Panduan kerja 1 & 9)

Pelaporan (Bulan 11- 12)


• Pembuatan draft Hasil Perkembangan Guru Pemula oleh kepala sekolah dengan
berkonsultasi kepada pembimbing dan pengawas sekolah setelah pelaksanaan
PIGPBS, PenilaianPenilaian Tahap 1 dan Penilaian Tahap2.
• Kepala sekolah dan pengawas menemui guru pemula dan memberikan salinan
laporan tersebut.
• Laporan juga dikirim ke Dinas Pendidikan setempat (Lihat Panduan kerja 11)

Laporan Tidak Proses banding guru yang tidak berkompetensi


Memuaskan tentang
Laporan Memuaskan kompetensi
tentang kompetensi
pembelajaran Perpanjangan masa induksi ke tahun kedua

Laporan Tidak Memuaskan Kedua


Guru Efektif tentang kompetensi

Penugasan ulang sebagai PNS Dikeluarkan dari PNS

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
8
Dokumen PIGPBS PK-1

8. Hasil yang diharapkan dari Guru Pemula atas Implementasi PIGPBS


Setelah mengikuti PIGPBS, guru pemula diharapkan memiliki:
a. Kepercayaan diri yang meningkat dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas maupun dalam
pengelolaan pembelajaran siswa;
b. Kompetensi yang telah berkembang yang dalam hal kemampuan manajeman kelas maupun
pedagogik;
c. Kemampuan bekerjasama dengan pembimbing dalam mengembangkan praktik profesional
yang efektif;
d. Pemahaman tentang prosedur penilaian kompetensi profesional dalam pembelajaran serta telah
mampu melaksanakan tahap awal persiapan penilaian;
e. Pengalaman dalam melaksanakan refleksi terhadap praktek profesional melalui kerjasama dengan
pembimbing.
9. Melaksanakan Analisis Kebutuhan
Kebutuhan guru pemula dengan latar belakang pengalaman yang berbeda-beda mengharuskan
kepala sekolah/madrasah dan pembimbing memilih dan menentukan Panduan Kerja yang sesuai
dengan kebutuhan tiap guru pemula.
Analisis kebutuhan merupakan tahap yang dilakukan kepala sekolah/madrasah sebelum memulai
melaksanakan PIGPBS. PIGPBS hendaknya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan guru pemula
dalam konteks khusus. Sekolah/madrasah tidak memiliki karakter sama dengan sekolah/madrasah
lain, demikian juga guru pemula memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan menganalisis
kebutuhan spesifik ini sebelum dilaksanakannya program induksi guru pemula, kepala sekolah/
madrasah sesungguhnya telah melakukan tahapan yang penting dalam memberikan program
pembelajaran keprofesionalan yang sesuai dengan kebutuhan guru pemula, sehingga akan terjadi
efisiensi penggunaan sumber serta mendukung guru pemula dengan cara yang bermakna.

Pelaksanaan analisis kebutuhan hendaknya menjawab sejumlah pertanyaan tentang kebutuhan
guru pemula serta kebutuhan sekolah.
a. Menggunakan Checklist Analisis Kebutuhan (refleksi dan respon individu)
Perhatikan pertanyaan tentang kebutuhan guru dan sekolah/madrasah berikut. Gunakan Checklist
Analisis Kebutuhan:
1) Hal-hal apa yang bersifat khusus pada sekolah/madrasah dan masyarakat sekitar yang
perlu diketahui guru pemula?
2) Apakah guru pemula memiliki pengalaman mengajar sebelumnya sehingga beberapa
Panduan Kerja lebih diperlukan dari Panduan Kerja lain? Adakah Panduan Kerja yang tidak
diperlukan dalam program induksi bagi guru yang bersangkutan?
3) Adakah kelompok profesional di sekolah/madrasah atau di sekolah/madrasah sekitar yang
dapat mendukung program induksi guru pemula? Bagaimana mereka dapat dilibatkan
dalam PIGPBS?
4) Apa saja pengalaman calon pembimbing yang ada di sekolah? Apa diperlukan pelatihan
bagi pembimbing sebelum program induksi dimulai?
5) Adakah staf guru yang memiliki pengalaman dalam observasi pembelajaran? Untuk
observasi pembelajaran, pelatihan apa yang diperlukan sebelum program induksi dimulai?

9 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

6) Bila di sekolah/madrasah tidak ada pembimbing yang memenuhi kualifikasi, dimana dapat
diperoleh pembimbing untuk mendukung guru pemula?

b. Diskusikan respon Checklist (daftar) analisis kebutuhan (kelompok kecil)


Sampaikan respon Anda terhadap pertanyaan di atas dan diskusikan kemungkinan solusi dalam
kelompok. Contoh checklist analisis kebutuhan tersedia pada lampiran 1.

c. Penilaian terhadap kegiatan sekolah/madrasah yang sedang berlangsung (refleksi kepala sekolah/
madrasah secara individual)
Dengan memperhatikan kegiatan sekolah/madrasah yang sedang berlangsung dalam
hubungannya dengan guru pemula, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa pengalaman pertama guru pemula ketika mereka tiba di sekolah?
2. Siapa saja yang mereka temui dan siapa yang membantu hari-hari pertama penugasan mereka di
sekolah?
3. Dimana mereka memperoleh informasi tentang tanggungjawab pembelajaran dan informasi lain
tentang sekolah?
4. Apa yang menjadi harapan Anda terhadap guru pemula serta bagaimana mereka mengetahui
harapan tersebut?
5. Kepada siapa mereka meminta informasi dan bantuan?

d. Tantangan orientasi bagi guru pemula (refleksi kepala sekolah/madrasah secara individual)
a. Perhatikan sekolah/madrasah Anda dan lingkungannya: Tantangan utama apa yang akan dihadapi
guru pemula di sekolah/madrasah Anda? Tuliskan tantangan-tantangan utama tersebut.
b. Bagaimana sekolah/madrasah dapat mendukung guru pemula dalam hari-hari dan minggu-
minggu pertama mereka?

e. Kepemimpinan sekolah, nilai, dan induksi guru pemula (refleksi kepala sekolah/madrasah secara individual)
Sebelum Anda mulai merencanakan implementasi PIGPBS, luangkan waktu untuk melakukan
refleksi tentang nilai-nilai profesional.
Refleksikan nilai-nilai yang mendasari pekerjaan Anda.
Tuliskan respon Anda atas pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja dan kemudian lupakan
sementara waktu. Pada waktu lain buka kembali catatan tersebut dan lihat apakah jawaban Anda
masih berarti bagi Anda. Nilai-nilai utama akan tetap bermakna sepanjang waktu.
1) Apa yang paling Anda inginkan untuk dikenang orang? Cerita tentang kehidupan dan pekerjaan
Anda yang bagaimana yang Anda inginkan?
1) Sasaran apa yang paling penting pada tahun ini?
2) Apa sasaran profesional dan personal yang Anda inginkan untuk tahun depan dan lima tahun mendatang?
3) Bila Anda punya uang yang sangat cukup, apa yang ingin Anda lakukan?
4) Bila Anda tahu hidup Anda hanya tinggal satu tahun, apa yang ingin Anda capai?
5) Pikirkan pekerjaan Anda sebagai seorang pemimpin di bidang pendidikan. Apakah tindakan-
tindakan Anda sebagai pemimpin konsisten dengan nilai-nilai yang telah Anda tuliskan dan yakini
selama ini?
6) Apa yang harus Anda lakukan secara berbeda dari cara sebelumnya?

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
10
Dokumen PIGPBS PK-1

Refleksikan nilai-nilai Anda dan bagaimana nilai-nilai itu dapat menuntun Anda bekerja dengan
guru pemula. Tuliskan respon Anda di ruang kosong berikut.
a. Dalam hal apa saya harus berkomitmen sebagai guru/kepala sekolah?
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
b. Bila induksi terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan profesional berkelanjutan,
nilai-nilai utama apa yang saya inginkan untuk guru pemula kembangkan?
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------

f. Definisi Guru Pemula


Bagi banyak calon guru kontrak dan paruh waktu, pengalaman mengajar merupakan pintu
masuk ke dalam dunia profesional pendidikan . Banyak terjadi di daerah yang kekurangan tenaga
guru mempekerjakan mahasiswa S1 sebagai guru paruh waktu di sekolah. Oleh karena itu yang
dimaksud dengan guru pemula adalah:
1. Guru tetap dengan status CPNS oleh pemerintah atau pemerintah daerah.
2. Guru kontrak atau guru paruh waktu pada tahun pertamanya mengajar.
3. Guru yang mendapatkan status tetap yang mungkin sebelumnya telah memiliki pengalaman
sebagai guru kontrak atau guru paruh waktu.
4. Guru berstatus CPNS yang ditugaskan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, atau calon guru tetap bukan PNS yang ditugaskan pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat (Draft Permendiknas No& tahun& tentang
Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah/madrasah Pasal 1 Ayat 2).
10. Mengelola Peran dan Tanggung Jawab dalam PIGPBS
Dalam PIGPBS, guru pemula harus mendapatkan dukungan, bimbingan dan bantuan dari
pembimbing. Sumber dukungan dan bantuan juga akan berubah atau bervasiasi, sesuai dengan
perkembangan guru pemula selama mengikuti program induksi.
a. Pengawas Sekolah
Pengawas sekolah/madrasah bertanggung jawab untuk:
1) memberikan pelatihan atau pembimbingan kepada kepala sekolah/madrasah dan pembimbing
dalam implementasi program induksi dan proses penilaian;
2) memantau implementasi program induksi dan penilaian guru di sekolah/madrasah binaannya;
mengamati dan atau mewawancarai guru pemula sebagai bagian dari proses penilaian;
3) mengamati dan menilai bersama dengan kepala sekola apakah guru pemula terpantau beresiko
tidak memenuhi persyaratan atas kompetensi profesional pembelajaran;
4) mengesahkan laporan hasil perkembangan guru pemula yang dibuat kepala sekolah.

11 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

b. Tugas Kepala Sekolah


Berikut adalah ringkasan tentang tanggungjawab utama kepala sekolah/madrasah sebagai
penanggung jawab PIGPBS pada satuan pendidikan yang dipimpinnya. Sebagai penanggungjawab
PIGPBS, kepala sekolah/madrasah bertugas untuk:
1. menyiapkan program orientasi dan buku Pedoman Sekolah/madrasah bagi guru pemula sebelum
mereka tiba di sekolah/madrasah (lihat Panduan Kerja 2);
2. mempelajari latar belakang, bidang keahlian dan minat guru pemula;
3. menugaskan guru berpengalaman untuk menjadi pembimbing bagi guru pemula;
4. mendorong dilaksanakannya pertemuan rutin antara guru pemula dengan pembimbingnya;
5. menyediakan guru pemula dengan atau akses ke dokumen tertulis tentang kebijakan sekolah,
prosedur, rutinitas dan materi kurikulum;
6. menyediakan sumber yang sesuai untuk mendukung kerja guru pemula serta pembelajaran
keprofesionalannya;
7. memastikan bahwa guru pemula benar-benar mengetahui prosedur penilaian dan kriteria yang
akan digunakan untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugasnya pada akhir tahun
masa induksi;
8. memberi kesempatan guru pemula untuk melakukan observasi yang dilakukan guru yang lebih
berpengalaman atau guru berprestasi;
9. mengunjungi kelas-kelas yang diajar oleh guru pemula secara informal pada bulan 5-9 dalam
rangka membiasakan guru pemula dan siswa dengan kunjungan-kunjungan pihak yang
berkepentingan. Hal ini akan membantu mengurangi kendala psikologis guru pemula dan siswa
selama kegiatan observasi pada proses penilaian tahap 2 dilakukan;
10. menegosiasikan kegiatan observasi mengajar sekurang-kurangnya 6 kali oleh pembimbing, 3
(tiga kali) oleh kepala sekolah/madrasah dan 2 (dua) kali oleh pengawas sekolah;
11. memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru pemula sebagai tindak lanjut hasil
observasi pembelajarannya;
12. bersama dengan pengawas sekolah, kepala sekolah/madrasah memantau sejauh mana guru
pemula terpantau beresiko tidak memenuhi persyaratan kompetensi guru;
13. menyiapkan laporan hasil perkembangan guru pemula dan membuat rekomendasi tentang
kompetensi guru dalam pembelajaran berdasarkan standar kompetensi guru;
14. memberikan salinan laporan kepada guru pemula untuk diberikan komentar dan ditandatangani
sebelum disahkan oleh Pengawas Sekolah;
15. memonitor dan mengevaluasi kinerja pembimbing;
16. mengevaluasi PIGPBS pada akhir tahun dengan meminta masukan dari guru pemula dan pembimbing;

c. Memilih pembimbing yang tepat


Sebagai penanggung jawab Pelaksanaan PIGPBS, kepala sekolah/madrasah sekolah/madrasah
memiliki kemampuan mengetahui guru-guru terbaik di sekolah/madrasah dan kelebihan mereka
masing-masing. Berdasarkan pengetahuan tersebut kepala sekolah/madrasah perlu memilih
pembimbing untuk masing-masing guru pemula

Kepala sekolah/madrasah perlu menugaskan guru yang berpengalaman untuk bertugas sebagai
pembimbing.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
12
Dokumen PIGPBS PK-1

d. Pembimbing
Seorang pembimbing yang baik adalah:
1. guru yang berpengalaman;
2. guru yang menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam kegiatan
pembelajarannya;
3. guru yang bekerja dengan prinsip kesejawatan dalam sekolah/madrasah untuk meningkatkan
profesionalitas guru;
4. guru yang bersedia bekerja sama dengan guru pemula sejak hari pertama guru tersebut mulai
bertugas di sekolah;
5. memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu menjelaskan bagaimana dia bekerja
sebagai guru;
6. mampu menganalisis proses pembelajaran profesional yang dilakukan guru pemula serta dapat
memberikan saran-saran perbaikan;
7. memiliki pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata pelajaran yang
sama;
8. guru yang mampu memberikan masukan kepada guru pemula yang mengarah pada penilaian
kompetensi guru;

Panduan Kerja 10 tentang pembimbingan dapat digunakan oleh kepala sekolah/madrasah dan
pembimbing sebagai petunjuk pembimbingan secara mandiri.

e. Pengembangan keterampilan pembimbingan (refleksi individu dan diskusi)


Keterampilan pembimbingan mana yang dimiliki oleh guru yang berpengalaman di sekolah/
madrasah saya?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

13 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Diskusikan dengan orang lain atau kolega di kelompok Anda pertanyaan berikut:
Keterampilan pembimbingan apa yang perlu dikembangkan ketika PIGPBS dilaksanakan di
sekolah?

Bagaimana saya sebagai kepala sekolah/madrasah dan pemimpin pembelajaran keprofesionalan


dapat mendukung pembimbing?

f. Hak dan Kewajiban Guru Pemula


Guru pemula berhak:
1. memperoleh bimbingan dalam hal
a. merencanakan pembelajaran (menyusun silabus, rencana pengembangan pembelajaran
(RPP) dan penggalan RPP dengan mempertimbangkan karakteristik dan potensi siswa).
b. melaksanakan pembelajaran (kegiatan pembukaan, inti, penutup dan pengelolaan kelas
dan siswa).
c. menilai hasil pembelajaran (merancang dan melaksanakan penilaian, menganalisis hasil
penilaian dan menindaklanjutinya serta pengolahan nilai untuk mengisi Laporan Hasil
Belajar Siswa).
d. membimbing dan melatih siswa.
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja guru, seperti pembina ekstra kurikuler dan instruktur TIK.
2. melakukan pengembangan profesi di organisasi profesi sepeti KKG/MGMP.
3. memperoleh Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula
4. memperoleh Surat Keterangan yang menyatakan bahwa guru pemula telah berhasil dan
berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan sebagai guru atau telah menyelesaikan
program induksi dan berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan selain guru.
5. mengajukan keberatan atas Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula.
6. memperoleh dukungan dari sekolah/madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru dan
pengembangan profesi.
7. memperoleh salinan Lembar Observasi Pembelajaran yang telah ditandatangani oleh guru
pemula, pembimbing dan kepela sekolah.

Guru pemula berkewajiban:


1. Melaksanakan kegiatan pokok yang menjadi beban kerja guru yaitu (1) merencanakan
pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing
dan melatih peserta didik; dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran berupa kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur
(PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT).
3. Melaksanakan Kegiatan Tatap Muka sesuai dengan jadwal dan beban jam pelajaran 50% dari
beban maksimal kegiatan tatap muka yang diatur oleh Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun
2008.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
14
Dokumen PIGPBS PK-1

11. Mengatur Jadwal Tahunan PIGPBS


Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab memantau implementasi program dan
memastikan batas waktu penyelesaian komponen program utama.

PIGPBS mencakup dua tahap proses penilaian bagi guru pemula. Penilaian tahap 1 adalah
penilaian terhadap proses pengembangan guru pemula.

Penilaian tahap 2 adalah penilaian hasil. Tahap ini merupakan penilaian untuk menentukan
keputusan akhir tentang kinerja guru pemula dan rekomendasi tentang kompetensi guru. Guru
pemula harus mendapatkan waktu yang cukup untuk mengembangkan ketrampilan mengajar
agar memenuhi persyaratan kompetensi guru.

a. Contoh Usulan Jadwal PIGPBS

Kapan? Apa?
Hari pertama penugasan dan Minggu 1- 2 Panduan Kerja 2 Orientasi sekolah: Hari-hari dan
Minggu Pertama
Minggu 3- 4 Panduan Kerja 3 Rencana Pembelajaran
Minggu 4 Panduan Kerja 4 Pengembangan Rencana
Pembelajaran Keprofesionalan
Minggu 5 Panduan Kerja 6 Pengelolaan Kelas dan Siswa
Bulan 2 Panduan Kerja 5 Tuntutan Keprofesionalan dan
Tanggung Jawab Hukum
Penilaian Tahap 1: Observasi Pembelajaran oleh
Pembimbing
Bulan 3 Panduan Kerja 7 Penilaian Kompetensi
Profesional dalam Pembelajaran
Penilaian Tahap1: Observasi pembelajaran oleh
pembimbing
Bulan 4 Panduan Kerja 8 Penilaian Siswa dan Pelaporan
Penilaian Tahap 1 : Observasi pembelajaran oleh
pembimbing
Bulan 5-9 Penilaian Tahap 1 : Observasi pembelajaran oleh
pembimbing,
Kunjungan kelas secara informal oleh kepala
sekolah
Bulan 10-11 Penilaian Tahap 2 : Observasi pembelajaran oleh
kepala sekolah/madrasah dan pengawas
Penulisan Laporan hasil perkembangan guru
pemula
Pengesahan Laporan hasil perkembangan guru
pemula oleh sekolah
Bulan 12 Laporan diserahkan ke kantor pendidikan
kabupaten oleh pengawas sekolah

15 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

b. Pemantauan Implementasi PIGPBS di Sekolah


Pengawas sekolah/madrasah perlu mengetahui bagaimana kepala sekolah/madrasah
menyelenggarakan program induksi bagi guru pemula. Rencana kegiatan pengawasan
pelaksanaan PIGPBS sebaiknya selaras dengan program induksi yang disiapkan oleh kepala
sekolah. Kepala sekolah/madrasah harus menyediakan panduan kerja yang relevan bagi guru
pemula. Kepala sekolah/madrasah perlu menyimpan dokumen yang menunjukkan pelaksanaan
PIGPBS. Daftar dokumen yang dibutuhkan pengawas sekolah/madrasah sebagai bukti PIGPBS
termasuk dalam bagian ini. Lembar Pengawasan Implementasi PIGPBS dapat membantu kepala
sekolah/madrasah dalam melaksanakan proses induksi.

c. Bukti-bukti Implementasi PIGPBS (diskusi kelompok kecil)


Dalam kelompok kecil kepala sekolah/madrasah diskusikan jawaban atas pertanyaan berikut.
Pada akhir bulan ke 12, bagaimana Anda menunjukkan kepada pengawas bahwa Anda telah
melaksanakan semua komponen PIGPBS yang relevan?

Bukti apa saja yang dapat Anda masukan dalam kumpulan dokumen PIGPBS?

Bagaimana kumpulan dokumen tersebut dapat membantu Anda dan pengawas mengelola proses
penilaian kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran?

12. Peran Kepala Sekolah/madrasah dalam kaitannya dengan pendekatan kesejawatan dalam PIGPBS.
Kepala sekolah/madrasah berperan penting dalam menumbuhkan kinerja profesional di sekolah/
madrasah terutama dalam mengembangkan dan membudayakan hubungan kesejawatan.
Hubungan kesejawatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan program
induksi karena guru pemula akan belajar dengan optimal apabila di sekolah:
· semua guru di sekolah/madrasah memiliki perasaan positif sebagai guru dan pembelajaran.
· semua guru mengembangkan pemahaman tentang pembelajaran dan refleksi diri.
· semua guru mengaplikasikan dan mengembangkan ide sendiri maupun orang lain dalam
pekerjaan mereka.
· semua guru mempunyai perasaan memiliki, otonomi, dan penguasaan atas pekerjaan mereka.
ada semangat kesejawatan yang kuat di antara para guru.

a. Budaya Sekolah
PIGPBS yang efektif memerlukan dukungan budaya sekolah/madrasah dalam hal penelitian dan
pembelajaran profesional. Dalam budaya sekolah/madrasah yang seperti itu, guru secara regular
melakukan diskusi tentang berbagai hal dan pendekatan pembelajaran.

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat membantu melakukan refleksi tentang budaya
profesional di sekolah/madrasah (refleksi individu):
1) Perhatikan budaya profesional di sekolah/madrasah Anda. Aspek apa yang paling menonjol yang
terlihat dalam budaya tersebut, baik yang positif maupun negatif?
2) Apa yang dapat Anda lakukan untuk memperkuat aspek positif budaya sekolah?
3) Apa yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan aspek negatif budaya tersebut?

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
16
Dokumen PIGPBS PK-1

13. Mengelola pertemuan dan hubungan profesional


Sebagai pimpinan sekolah, kepala sekolah/madrasah menduduki posisi khusus di mata warga
sekolah/madrasah dan guru pemula. Salah satu tugas yang paling penting kepala sekolah/
madrasah adalah memelihara kepercayaan antara kepala sekolah/madrasah dan warga
sekolah.

Kepercayaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan guru pemula. Ketika kepercayaan antara
guru pemula dan kepala sekolah/madrasah tumbuh, maka guru pemula akan merasa nyaman
dan lebih terbuka kepada kepala sekolah/madrasah terutama saat mereka ingin mengajukan
pertanyaan tentang pekerjaan mereka.

Dalam mengelola pertemuan dan hubungan profesional, maka kepala sekolah/madrasah


hendaknya mempertemukan guru pemula dengan pembimbing. Pertemuan pertama dilakukan
untuk mengarahkan pengelolaan pertemuan-pertemuan selanjutnya yang difokuskan untuk
membangun rasa saling percaya;
• meminta guru pemula untuk duduk secara informal;
• mendorong guru pemula untuk menceritakan pengalaman dan latar belakang mereka;
• mendengarkan cerita guru pemula;
• membuat guru pemula merasa nyaman;
• mengunjungi kelas secara informal di bulan ke-5 (lima) setelah program induksi berlangsung,
untuk mengurangi hambatan psikologis selama kegiatan observasi mengajar pada penilaian 2;

14. Memimpin dan Mengelola Proses Penilaian


Dalam mengelola penilaian pada pelaksanaan PIGPBS, kepala sekolah:
memberikan kesempatan kepada guru pemula untuk melakukan observasi pelaksanaan
pembelajaran oleh pembimbing atau guru lain yang berpengalaman; memonitor pelaksanaan
observasi mengajar yang dilakukan pada penilaian proses oleh pembimbing; melakukan observasi
mengajar terhadap guru pemula pada penilaian tahap 2 minimal tiga kali; membuat laporan
tertulis tentang hasil perkembangan guru pemula dan menerbitkan Surat Keterangan.

a. Sumber-sumber untuk Penilaian


Panduan Kerja 7 Penilaian Kompetensi Profesional dalam Pembelajaran berisikan informasi rinci
tentang proses penilaian, peran kepala sekolah/madrasah dan pembimbing dalam penilaian, serta
dokumentasi hasil penilaian proses (assessment for learning) dan penilaian hasil (assessment of
learning) guru pemula dan dokumentasi pendukung lainnya.

Panduan Kerja 9 Observasi pembelajaran untuk penilaian kinerja merupakan panduan kerja untuk
pembelajaran profesional secara mandiri untuk digunakanpembimbing dan kepala sekolah/
madrasah untuk mengembangkan ketrampilan observasi pembelajaran.

Panduan Kerja 11 Penyusunan Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula dapat digunakan oleh
kepala sekolah/madrasah dan pengawas saat mereka menyiapkan laporan hasil perkembangan
guru pemula.

17 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

b. Tanggung Jawab Pengawas Sekolah/madrasah dalam Penilaian


Pengawas sekolah/madrasah bertanggungjawab untuk:
· memberikan pelatihan kepada kepala sekolah/madrasah dan pembimbing tentang proses
penilaian dan mendukung pelaksanaan program induksi;
· memantau penilaian guru pemula di sekolah/madrasah penyelenggara program induksi;
· mengamati dan mewawancarai guru pemula sebagai bagian dari proses penilaian;
· mengobservasi dan menilai bersama dengan kepala sekola untuk memantau guru pemula yang
beresiko tidak memenuhi persyaratan kompetensi dalam melaksanakan proses pembelajaran;
· mengesahkan laporan hasil perkembangan guru pemula yang dibuat kepala sekolah.

c. Tanggung Jawab Kepala Sekolah/madrasah dalam Penilaian


Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab atas penilaian guru pemula dan pembuatan laporan
hasil perkembangan guru pemula. Sebagai pemimpin yang mengatur dan bertanggungjawab
atas proses penilaian, kepala sekolah/madrasah hendaknya:
· memantau pelaksanaan program induksi dan memastikan bahwa observasi pembelajaran
berlangsung secara regular;
· mengunjungi kelas guru pemula secara informal;
· memantau kinerja pembimbing;
· melakukan observasi pembelajaran minimal tiga kali pada akhir tahun pertama guru pemula
mengikuti program induksi;
· menemui guru pemula sebelum observasi pembelajaran guna membuat kesepakatan tentang
fokus penilaian;
· mengisi Lembar Observasi Pembelajaran untuk Kepala Sekolah/madrasah selama berlangsungnya
observasi pembelajaran;
· menemui guru pemula setelah observasi pembelajaran untuk memberikan umpan balik dan
salinan Lembar Observasi Pembelajaran Kepala Sekolah/madrasah kepada guru pemula;
· mengatur jadwal untuk pengawas melakukan obervasi pembelajaran/atau wawancara dengan
guru pemula;
· menilai bersama dengan pengawas sekolah/madrasah apakah guru pemula terpantau beresiko
tidak memenuhi standar kompetensi;
· membuat laporan hasil perkembangan guru pemula dengan berkonsultasi pada pengawas dan
memberikan salinan laporan tersebut kepada guru pemula.

d. Peran Kepala Sekolah/madrasah dalam Penilaian (Refleksi Individu)


Pertanyaan-pertanyaan berikut memandu kegiatan refleksi individu tentang peran kepala sekolah/
madrasah dalam penilaian:
· Tulis peran-peran yang Anda sukai sebagai pemimpin sekolah?
· Tulis peran-peran yang baru bagi Anda atau peran yang kurang Anda sukai sebagai pemimpin
sekolah.
· Pilihlah dua peran atau tugas yang menurut Anda paling menantang. Dukungan apa yang Anda
perlukan untuk melaksanakan peran-peran baru tersebut?
· Diskusikan jawaban anda dengan teman sejawat dalam organisasi profesi kepala sekolah/
madrasah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah/madrasah (MKKS).

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
18
Dokumen PIGPBS PK-1

· Keterampilan tambahan apa yang diperlukan untuk mengelola proses penilaian kompetensi
guru?
· Bagaimana ketrampilan ini dapat dikembangkan?

e. Peran Pembimbing dalam Penilaian


Hal-hal yang perlu diperhatikan pembimbing adalah:
· menciptakan hubungan yang baik dengan guru pemula dan memberikan umpan balik yang
bermanfaat dan positif;
· memberikan bimbingan dalam membuat rencana pembelajaran dan dalam melakukan tugas
administrasi kelas;
· melibatkan guru pemula dalam aktivitas lain di sekolah;
· mengidentifikasi kebutuhan guru pemula dan membantu mereka dalam membuat rencana
pengembangan profesional guru;
· memberikan dukungan bagi rencana pengembangan profesional guru pemula;
· membuat kesepakan jadwal observasi dan melakukan observasi pembelajaran guru pemula serta
memberikan umpan balik paling sedikit enam kali observasi (lihat Panduan Kerja 9 Observasi
Pembelajaran Profesional dan Penilaian);
· memberi kesempatan bagi guru pemula untuk mengobservasi guru lain dalam melaksanakan
pembelajaran;
· memantau persiapan rencana pembelajaran dan dokumen tertulis lainnya;
· bersikap terbuka dan jujur;
· mendiskusikan elemen kompetensi guru yang perlu dikembangankan sedini mungkin;
· selalu melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada kepala sekolah/madrasah
secara periodik;
· melaporkan perkembangan guru pemula jika dalam implementasi dan proses penilaian tahap 1
(bulan ke-2 sampai dengan bulan ke-9) beresiko tidak memenuhi standar kompetensi guru;
· membantu guru pemula melakukan persiapan observasi pembelajaran oleh kepala sekolah.

f. Peran guru pemula dalam penilaian


Guru pemula dapat melakukan tahap-tahap berikut sebagai persiapan penilaian:
· bekerja secara terbuka dengan pembimbing dalam membuat perencanaan dan menentukan
fokus pengembangan kompetensi;
· memastikan bahwa rencana pembelajaran disiapkan dengan baik;
· memperbarui administrasi pembelajaran;
· menciptakan hubungan yang baik dengan siswa;
· mempelajari karakteristik dan kondisi siswa di kelas;
· mengamati dan mendengarkan guru lain;
· menemui guru pembimbing secara reguler untuk membahas hal-hal yang perlu mendapat perhatian;
· memperhatikan saran guru lain ketika muncul persoalan;
· meminta pembimbing dan kepala sekolah/madrasah mengujungi kelas tempatnya bertugas;
· meminta guru lain mengamati kegiatan belajar pembelajaran yang dilakukannya;
· membiasakan siswa dengan kunjungan orang lain ke kelas untuk melakukan observasi
pembelajaran;

19 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

· membuat kesepakatan dengan pembimbing tentang kemungkinan mengobservasi guru lain


yang sedang bertugas di kelas;
· berpartisipasi dalam satu atau dua kegiatan sekolah/madrasah secara menyeluruh;
· menggunakan variasi strategi belajar dan pembelajaran di dalam kelas;
· menyimpan semua catatan dan dokumen sebagai dokumen portofolio dari pertemuan dan
aktivitas pengembangan profesional selama satu tahun.

15. Penilaian Pembelajaran


a. Bagaimana belajar yang baik itu?
Sebelum memulai serangkaian observasi pembelajaran, hendaknya kepala sekolah/madrasah
menentukan kriteria yang jelas mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dianggap baik. Latihan
berikut ini dapat membantu kepala sekolah/madrasah menentukan belajar yang baik. Latihan ini
dapat dilaksanakan bersama pembimbing dan guru-guru lain di sekolah.

. Seperti apa kelas ideal? (refleksi individu)


b
Dalam diagram berikut, tulislah kata-kata dan frase yang menjelaskan seperti apa kelas ideal
terlihat, terasa dan terdengar.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
20
Dokumen PIGPBS PK-1

c. Membandingkan lingkungan kelas (diskusi)


Bandingkan deskripsi anda tentang ruang kelas ideal dengan ruang kelas yang ada di sekolah/
madrasah anda. Apa perbedaan utamanya?


Lakukanlah diskusi tentang ide anda dengan orang lain atau dalam kelompok kecil. Adakah
gagasan atau pengalaman yang sama dengan orang lain?

d. Seperti apa kebijakan menteri tentang belajar dan pembelajaran?


Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mengatur
tentang standar minimal pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, standar penilaian, dan standar proses, yang mengatur proses belajar yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
Pendidikan.


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan
Standar Kompetensi Guru, menjelaskan standar kompetensi guru yang menentukan ketrampilan
dan proses pembelajaran terkait dengan kompetensi pedagogik.

Secara tradisional praktik/kegiatan belajar di kelas bercirikan pendekatan didaktik (teacher-


centered) dengan sedikit kesempatan berinteraksi antara guru dan siswa secara individual serta
antara siswa dengan siswa lain. Standar Proses menyatakan perlunya perubahan paradigma dalam
pendidikan. Dalam bagian Pengantar Standar Proses ditekankan perlunya untuk memperhatikan
keragaman dan perbedaan individual siswa dan untuk merancang program pembelajaran yang
dapat memenuhi kebutuhan individual siswa Hal tersebut mengamanahkan adanya perubahan
paradigma mengajar dari pendekatan teacher-centered ke studen-centered.

e. Analisis standar proses (membaca sendiri/berpasangan dan refleksi)


Langkah-langkah berikut ini memandu kepala sekolah, pembimbing dan guru pemula dalam
menganalisis standar proses:

1) Membaca kutipan standar proses pada bagian lampiran 14 panduan ini. Pada saat membaca,
pikirkan pula tentang ruang kelas yang ideal dan ruang kelas yang ada di sekolah/madrasah .
2) Perhatikan bagaimana ruang kelas tersebut mendukung pendekatan pembelajaran seperti yang
dijelaskan dalam peraturan tersebut.

21 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

f. Apa yang terjadi dalam kelas?


Perhatikan gambar pembelajaran dalam Gambar 1. Bayangkan Anda telah mengamati proses
pembelajaran. Di samping masing-masing gambar, tuliskan ciri utama ruang kelas tersebut serta
gagasan tentang jenis belajar dan pembelajaran yang terjadi.

Gambar 1. gambar belajar dan pembelajaran

1.

2.

3.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
22
Dokumen PIGPBS PK-1

g. Mengulas kegiatan belajar (diskusi dan kolaborasi)


Dengan orang lain atau anggota kelompok, diskusikan pertanyaan berikut dan siapkan jawaban
yang disepakati bersama terhadap tiap pertanyaan.

1. Apa saja persamaan yang terdapat dalam setiap ruang kelas?


________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

2 . Apa perbedaan utama di antara ruang-ruang kelas tersebut?


________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

3. Gambar yang mana yang menunjukkan pendekatan atau ide pembelajaran dan belajar seperti
yang tertera dalam Standar Proses? Identifikasikan pendekatan pembelajaran dan bukti-bukti
pembelajaran yang terdapat pada gambar tersebut?
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

4. Pilihlah ruang kelas yang menurut kelompok Anda merupakan lingkungan pembelajaran paling
efektif. Berikan alasan Anda.
Ruang kelas 1 2 3 (lingkari pilihan Anda)
Alasan:__________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

5. Gambar dan pendekatan yang mana yang paling mendekati dengan suasana ruang kelas dan
pendekatan di sekolah/madrasah Anda?
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

6. Bila ada perbedaan antara situasi kelas yang nyata ada saat ini dengan situasi kelas ideal, tuliskan
hal-hal yang perlu diubah untuk menghilangkan perbedaan itu.
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

7. Pilihlah dua hal yang anda mampu ubah dan diskusikan bagaimana anda mengurangi perbedaan
antara ruang kelas yang ada dan yang ideal.
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

23 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

h. Harapan saya terhadap belajar dan pembelajaran di kelas (refleksi individu dan diskusi
kelompok)
Dalam bagian-bagian sebelumnya, anda telah melihat pembelajaran dan belajar dalam kelas
yang ideal dan perbandingan antara peraturan menteri berkenaan dengan pendekatan belajar
dan pembelajaran di sekolah-sekolah/madrasah di Indonesia dengan pendekatan-pendekatan
yang terjadi di sekolah/madrasah anda.

1. Tulislah harapan Anda terhadap pendekatan pembelajaran dan proses belajar di sekolah/madrasah
anda dalam 12 bulan yang akan datang
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

2. Dalam kelompok kecil, diskusikan pendekatan profesional dalam belajar seperti yang tercantum
dalam Standard Proses yang Anda harapkan dapat terjadi di sekolah/madrasah Anda. Pendekatan
yang tercantum dalam Standar Proses sering dirujuk sebagai pendekatan belajar dan pembeajaran
yang berpusat pada siswa.
Bukti pendekatan yang berpusat pada siswa yang kita harapkan terlihat pada saat kita masuk kelas
dan mengamati kegiatan belajar adalah:
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________

Dengan menyelesaikan tugas dalam bagian berikut anda ankan dapat menjelaskan
pembelajaran yang baik dan mengidentifikasi bagian-bagian dari pembelajaran yang
berkualitas yang mendorong siswa untuk belajar secara individual maupun kelompok.

16. Bagaimana Menilai Pekerjaan Guru?


Menilai kompetensi guru menuntut assessor untuk mempertimbangkan banyak faktor -
pengetahuan, nilai dan ketrampilan guru. Pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks
dan berbagai faktor secara terus menerus mempengaruhi kinerja guru. Assessor perlu
mempertimbangkan semua faktor tersebut dan membuat penilaian yang seimbang terhadap
kompetensi guru. Kerumitan dalam penilaian kompetensi guru tidak bisa hanya diukur dengan
skor dan ranking.

Penilaian kompetensi guru dapat dilakukan berdasarkan sejumlah kriteria atau elemen kompetensi.
Standar kompetensi Guru berisikan empat kompetensi inti guru yang harus dimiliki.. Penilaian
kompetensi guru pemula dilakukan berdasarkan indikator dari empat kompetensi inti Guru.

Panduan kerja 9 Observasi pembelajaran untuk penilaian kinerja mencakup lembar observasi
pembelajaran yang berisi empat belas elemen kompetensi dari empat kompetensi inti guru.
Elemen kompetensi dan indikator dapat membantu pembimbing/kepala sekolah/pengawas
untuk lebih fokus dalam penilaian aspek-aspek kinerja guru.

Kompetensi dalam Standar Guru hendaknya menjadi landasan penilaian dalam Tahap 1 dan Tahap 2.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
24
Dokumen PIGPBS PK-1

a. Pembelajaran kolaboratif tentang penilaian kompetensi guru


Tugas-tugas berikut dirancang sebagai kegiatan pembelajaran bagi siapa saja yang terlibat dalam
proses penilaian secara mandiri, akan tetapi akan sangat efektif bila hal ini dilakukan melalui
proses pembelajaran kolaboratif. Kelompok kecil kepala sekolah, pengawas dan atau guru dapat
bertukar pengalaman tentang observasi pembelajaran dan pemahaman mereka, kemudian
bermufakat tentang praktik-praktik belajar seperti apa di kelas yang baik bagi seorang guru
pemula.

b. Menggunakan Kompetensi Standar Guru (analisis individual atau kelompok kecil)


Lihat kembali foto-foto pada diagram 1. Gunakan Lembar Observasi Pembelajaran dan indikator
capaian pada lampiran 3 untuk mengidentifikasi beberapa kompetensi dan elemen kompetensi
yang terlihat dalam kegiatan kelas di tiga gambar tersebut. Gunakan lembar observasi pembelajaran
terpisah untuk tiap-tiap gambar kegiatan kelas dan beri tanda contreng (√) pada indikator yang
terkait dengan gambar tersebut.

Lampiran 13 memuat alternatif kompetensi pembelajaran dan indikator yang dikembangkan


untuk menilai kapasitas guru melakukan implementasi pendekatan belajar dan pembelajaran
yang berpusat pada siswa.

1) Gunakan indikator yang terdapat dalam elemen kompetensi pedagogik dan pendekatan yang
berpusat pada siswa dalam lampiran 13 untuk mengidentifikasi kompetensi yang ditunjukkan
dalam tiga foto tersebut.

2) Bersama teman sejawat dalam kelompok kecil, bandingkan bukti-bukti kompetensi dari ketiga
gambar tersebut. Adakah indikator yang hanya dimiliki oleh satu gambar tapi tidak terdapat pada
gambar lain?

3) Diskusikan mengapa sulit untuk membuat penilaian dengan mempertimbangkan sejumlah
kompetensi dan indikatornya. Apa implikasi dari cara anda sebagai asesor mengobservasi suatu
kegiatan belajar pembelajaran?

c. Tujuan observasi kelas


Dengan pendekatan kolaboratif melalui observasi kelas memungkinkan guru mengembangkan
pemahaman yang lebih baik tentang proses belajar dan pembelajaran yang berlangsung di kelas.
Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan pengetahuan guru dan ketrampilan di kelas
bukan sekedar menentukan kinerja guru dan efisiensinya.

d. Pengalaman observasi kelas (refleksi individu)


Refleksikan pengalaman anda dalam mengobservasi kelas! Tuliskan aspek positif dan negatif dari
pengalaman tersebut!

25 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Aspek negatif observasi kelas

Aspek positif observasi kelas

Kekhawatiran bila siswa


tidak terus melaksanakan
Seseorang menunjukkan tugasnya.
minat pada apa yang saya
kerjakan

e. Menentukan sasaran dan menyiapkan rencana pengembangan keprofesionalan


Setelah masa awal orientasi sekolah/madrasahdan periode membiasakan diri dengan rutinitas
sekolah/madrasah(satu bulan) guru pemula hendaknya menemui pembimbing mereka untuk
meyiapkan rencana pengembangan profesional untuk 11 bulan selanjutnya pada satu tahun
pertama pembelajaran. Rencana pengembangan profesional meliputi beberapa sasaran yang
terfokus pada kompetensi yang akan dikembangkan lebih lanjut yang diidentifikasi oleh guru
pemula dan pembimbing.

Sebagai kepala sekolah, sebelum anda mengharapkan guru pemula dan pembimbing menggunakan
rencana pembelajaran keprofesionalan, anda perlu mengetahui proses menentukan sasaran dan
perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut.

Gunakan proses yang akan diaplikasikan guru pemula dan pembimbing dalam menentukan
sasaran. Refleksikan sasaran implementasi PIGPBS di sekolah/madrasahanda.

f. Simulasi Perencanaan (individu, pasangan dan kelompok kecil)


Gunakan borang pada Lampiran 9 untuk melakukan kegiatan berikut yaitu:
• tuliskan dua sasaran profesional bagi anda sendiri (kolom Sasaran)
• buatlah daftar tentang tahap-tahap utama untuk mencapai sasaran tersebut (kolom Bagaimana)
• identifikasi orang-orang yang akan membantu anda, atau yang bertanggungjawab atas tugas
tertentu atau yang akan memberikan dukungan (kolom Siapa)

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
26
Dokumen PIGPBS PK-1

• tentukan tanggal penyelesaian tiap-tiap tahap utama tersebut (kolom Kapan). Kosongkan kolom
Evaluasi karena di sinilah anda dan pengawas, pada akhir bulan 12, akan membuat catatan tentang
capaian sasaran.

Diskusikan dan bandingkan draft sasaran dan rencana pembelajaran keprofesionalan anda
dengan teman sejawat.

g. Mengelola pertemuan pasca observasi
Pertemuan pasca observasi merupakan bagian penting dalam proses penilaian karena
pada saat itulah umpan balik yang bermakna diberikan kepada guru pemula mengenai
kinerjanya di kelas. Umpan balik memberikan masukan bagi guru pemula untuk belajar dari
pengalaman sebelumnya di kelas. Fokus penilaian tahap 1 adalah penilaian proses, bukan
penilaian hasil.

h. Simulasi pertemuan pasca observasi (tugas berpasangan)


Cobalah memulai pertemuan pasca observasi dengan membuat guru pemula senyaman
mungkin.

Tanyakan guru pemula:
1) Bagaimana menurut anda pembelajaran berlangsung?
Lanjutkan dengan atau bertanya dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
2) Menurut anda apa yang berjalan baik?
3) Apa yang anda lakukan dengan cara berbeda dari yang telah diprogramkan?
4) Apa yang tidak akan anda lakukan di pembelajaran selanjutnya?

Setelah anda memberikan guru pemula kesempatan untuk berbicara mengenai kegiatan belajar
pembelajarannya, anda dapat menggunakan komentarnya untuk mengomentari lebih lanjut.

Masukan komentar-komentar dan dorongan mengenai hal yang baik dari kegiatan belajar
pembelajarannya. Jangan memberikan komentar pada hal-hal yang negatif saja.

Buat saran mengenai bagaimana cara guru pemula memodifikasi kegiatan belajar pembelajaran
selanjutnya.

Pada akhir pertemuan, periksa pemahaman guru pemula dengan memintanya untuk mendeskripsikan
isu-isu utama yang anda angkat.

Simpulkan pertemuan observasi dengan catatan secara positif.

Setelah simulasi selesai pembimbing bertanya pada rekan guru pemula:


• Apa yang anda rasakan selama pelaksanaan pembelajaran?
• Apakah menurut anda komunikasi sudah cukup jelas?
• Apakah anda memahami isu-isu utama dalam peningkatan kompetensi?

27 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

17. Seperti apa pendekatan belajar dan pembelajaran yang berpusat pada siswa?
Kepala sekolah/madrasahdan pembimbing yang mengobservasi pembelajaran dapat melihat
kompetensi pedagogik guru pemula berdasarkan indikator tiap elemen kompetensi. Semakin
jelas indikator ini terlihat di dalam kelas, semakin jelas penggunaan pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa.

Pertanyaan berikut berasal dari kompetensi pedagogik dan indikator dalam lampiran 13.
Pertanyaan pada lampiran 13 bisa digunakan sebagai panduan kerja informal dan lembar refleksi
bagi kepala sekolah/madrasahdan pembimbing selama observasi pembelajaran atau setelah
mereka mengobservasi pembelajaran, dan sebelum mereka mendiskusikan pembelajaran dalam
pertemuan pasca observasi.

a. Menganalisis kegiatan belajar dan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran


yang berpusat pada siswa

Apakah siswa mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam proses pembelajaran dari
permulaan kegiatannya.

Bisakah siswa menjelaskan apa yang mereka lakukan, mengapa mereka melakukan itu atau apa
yang mereka pelajari?
• Apakah proses pembelajaran terdiri atas aktivitas yang berbeda?
• Apakah siswa bekerja secara mandiri selama proses pembelajaran?
• Apakah siswa bertanya pada guru atau bertanya pada siswa lain mengenai pekerjaannya?
• Apakah pertanyaan guru membuat siswa berpikir? Sebagai contoh apakah ia menggunakan
pertanyaan dasar seperti:
“Mengapa?”
”Apa yang akan terjadi jika/ketika…?”
“Jika….., apa yang akan terjadi kemudian?”
“Beritahu kami apa yang akan Anda lakukan jika…”
“Bagaimana Anda tahu…?”
“Mengapa Anda pikir ini benar?”
• Apakah guru memberikan waktu pada siswa untuk berpikir setelah bertanya, sebelum meminta
siswa untuk menjawab satu per satu?
• Apakah guru mendengarkan jawaban siswa?
• Apakah guru mendorong siswa untuk bertanya mengenai topik ajar?
• Apakah guru meluangkan waktu untuk menyimpulkan poin penting proses pembelajaran;
memeriksa kemampuan tiap siswa dalam proses pembelajaran; dan menghubungkan
pembelajaran dengan proses pembelajaran selanjutnya?
• Berapa rasio waktu guru berbicara dibanding waktu siswa berbicara?
• Apakah siswa memiliki kesempatan dalam kelas untuk belajar lewat interaksi dengan temannya
tentang topik yang dipelajari?
• Apakah siswa berkesempatan bekerjasama?
• Apakah kelas tenang atau ribut dan apakah siswa mengerjakan tugas?

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
28
Dokumen PIGPBS PK-1

• Bisakah guru pemula mengidentifikasi kelebihan dari pembelajaran seluruh siswa dan
menampilkannya melalui – pameran seni, cerita, tulisan, matematika, ilmu pengetahuan, proyek
kerja, pertunjukan (bernyanyi, menari, pantomim, berbicara, olahraga)?
• Apakah guru pemula melibatkan siswa dalam memecahkan permasalahan yang nyata dan
relevan?
• Apakah guru pemula melibatkan siswa yang lebih pandai sebagai tutor temannya (membantu
teman kelas)?
• Apakah guru pemula memberikan umpan balik pada diskusi kelas dan siswa mengenai
pembelajaran dan pencapaian materi?
• Apakah guru pemula menetapkan tugas yang berbeda untuk tiap siswa atau kelompok?
18. Penilaian tahap 2
Lembar Observasi Pembelajaran terdapat dalam lampiran 3 hendaknya digunakan dalam penilaian tahap 2.
Penilaian tahap 2 hanya dapat dimulai setelah:
- program induksi selesai dan seluruh panduan kerja yang relevan telah digunakan oleh guru
pemula, pembimbing dan kepala sekolah.
- implementasi Penilaian tahap 1 dilakukan minimum 8 bulan.
Penilaian tahap 2 guru pemula melibatkan penilaian hasil.
Tahap 2 dalam proses penilaian adalah tahapan ketika kepala sekolah/madrasahmengobservasi
kinerja guru pemula, termasuk observasi pembelajaran, menyediakan umpan balik untuk guru
pemula dan menyiapkan laporan hasil perkembangan guru pemula.
Pengawas sekolah/madrasahhendaknya terlibat dalam proses penilaian tahap 2.

a. Proses observasi pembelajaran oleh kepala sekolah


Kepala sekolah/madrasahdiharapkan melakukan observasi pembelajaran guru pemula sebanyak
tiga kali. Proses observasi pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah/madrasahdan guru
pemula dalam Tahap 2 terdiri dari tahap-tahap berikut.

Guru pemula dan kepala sekolah/madrasahmembicarakan fokus observasi pembelajaran. Mereka
menyetujui maksimum lima elemen dari empat kompetensi inti guru yang akan menjadi fokus
observasi pembelajaran dan guru pemula menuliskan hasil yang diharapkan dari praktik mengajar
sebagaimana yang tercantum dalam rencana pembelajaran. Guru pemula mengidentifikasi dan
menuliskan dampak proses pembelajarannya. Hasil yang ingin dicapai tersebut ditulis dalam
Lembar Observasi Pembelajaran Kepala Sekolah/madrasah dan Lembar Refleksi Pembelajaran
yang digunakan oleh guru pemula sebelum dilaksanakannya observasi (lihat Panduan Kerja 6)

Pada saat observasi pembelajaran dilaksanakan, kepala sekolah/madrasahmengisi Lembar
Observasi Pembelajaran.

Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah pembelajaran dilaksanakan. Pada
saat pertemuan pasca observasi, kepala sekolah/madrasahmemberikan umpan balik kepada
guru pemula. Pertemuan ini membahas tentang pembelajaran yang telah dilakukan guru pemula
serta catatan yang dibuat kepala sekolah/madrasahdi Lembar Observasi Pembelajaran. Kepala
sekolah/madrasahdan guru pemula kemudian menandatangani lembar tersebut sebagai bukti
telah dilaksanakannya observasi dan diskusi.

29 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Kepala sekolah/madrasahmemberikan salinan Lembar Observasi Pembelajaran kepada guru


pemula. Pada saat penilaian proses dan penilaian hasil harus dilaksanakan diskusi antara guru
pemula dengan pembimbing, guru pemula dengan kepala sekolah/pengawas sekolah.

b. Dukungan Pengawas sekolah/madrasah dalam pengembangan guru pemula pada penilaian


Tahap 1 (bulan 2-9)

Pengawas sekolah/madrasahdapat melakukan pembinaan pembimbing dalam melaksanakan


observasi pembelajaran guru pemula dalam penilaian Tahap 1 (bulan 2-9) melalui pemantauan
pelaksanaan observasi pembelajaran yang dilakukan oleh pembimbing. Pengawas sekolah/
madrasahakan memberikan kontribusi atau masukan terhadap fokus pengembangan penilaian
tahap ini.

c. Ulasan Pengawas terhadap kinerja guru pemula dalam penilaian Tahap 2 (bulan 10-12) Pengawas
sekolah/madrasah dapat terlibat dalam penilaian Tahap 2 (bulan 10-12) yang melibatkan penilaian
hasil. Pengawas sekolah/madrasah harus menggunakan Lembar Observasi Pembelajaran yang
sama dengan yang digunakan kepala sekolah. Observasi ini akan mengarah pada pembuatan
laporan hasil perkembangan guru pemula oleh kepala sekolah.

d. Dokumentasi dalam proses penilaian


Selama masa proses induksi dan penilaian guru pemula, pembimbing dan kepala sekolah/
madrasah perlu menyimpan semua catatan dan dokumen baik yang berhubungan dengan
pertemuan-pertemuan maupun aktivitas lain, termasuk dokumen Observasi Pembelajaran dan
umpan balik. Dokumen-dokumen ini akan berfungsi sebagai bukti dalam menentukan keputusan
tentang kompetensi profesional dalam pembelajaran ketika kepala membuat laporan hasil
perkembangan guru pemula. Apabila terjadi ketidakpuasan atas keputusan yang dibuat kepala
sekolah, dokumen-dokumen tersebut dapat digunakan sebagai bukti dalam mengkaji ulang
proses dan keputusan yang dibuat dalam PIGPBS.

Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab dalam mengumpulkan bukti penilaian pada akhir


penilaian Tahap 2.

Bukti yang harus dikumpulkan oleh kepala sekolah/madrasah dan diperiksa pengawas sekolah/
madrasah sebelum laporan hasil perkembangan guru pemula ditandatangani. Bukti-bukti ini
meliputi:
1) Checklist (daftar) Analisis Kebutuhan PIGPBS
2) Rencana pembelajaran keprofesionalan guru pemula dengan catatan evaluasinya
3) Lembar pemantauan implementasi PIGPBS
4) RPP yang dibuat oleh guru pemula (paling sedikit 3)
5) Lembar observasi pembelajaran yang dibuat oleh pembimbing dan ditandatangani oleh
guru pemula dan pembimbing (paling sedikit 6)
6) Lembar observasi pembelajaran yang dibuat kepala sekolah/madrasah dan ditandatangani
oleh guru pemula dan kepala sekolah.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
30
Dokumen PIGPBS PK-1

19. Membuat laporan hasil perkembangan guru pemula


Setelah melakukan observasi pembelajaran sebanyak 3 kali, kepala sekolah/madrasah wajib
menyiapkan laporan kinerja guru dengan menggunakan borang pada Panduan Kerja 11. Dalam
penyusunan laporan, kepala sekolah/madrasah wajib mengkonsultasikan draft laporan dengan
pembimbing dan pengawas sekolah/madrasah yang juga ikut mengobservasi guru pemula.

Ketika menyiapkan laporan, diperlukan lebih banyak bukti- bukti kompetensi yang didapatkan
dari observasi pembelajaran. Beberapa unsur kompetensi perlu dinilai melalui observasi di luar
ruang kelas.

19.1. Elemen kompetensi dan sumber bukti (refleksi individu dan diskusi kelompok kecil)
Tentukan elemen kompetensi yang membutuhkan lebih banyak sumber bukti selain observasi
pembelajaran .

Buatlah daftar elemen kompetensi tersebut dan diskusikan dalam kelompok kecil: Apa saja sumber
bukti yang mungkin diperlukan untuk memperkuat hasil penilaian kompetensi-kompetensi
tersebut.

Penggunaan Kompetensi: Lembar sumber-sumber bukti pada lampiran 11 digunakan untuk


mencatat sumber-sumber bukti yang anda identifikasi

a. Menilai kinerja guru pemula


Bukti-bukti yang telah terkumpul selama satu tahun melalui observasi pembelajaran, observasi
umum dan proses lain yang relevan, akan digunakan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah untuk menilai kompetensi profesional belajar guru pemula.

Laporan hasil perkembangan guru pemula disiapkan setelah implementasi dari:
1) program induksi bagi guru pemula berbasis sekolah
2) penilaian tahap 1 (penilaian untuk pembelajaran) melibatkan observasi pembelajaran
khususnya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman
pembelajaran guru pemula.
3) penilaian tahap 2 (penilaian pembelajaran) melibatkan:
a) konsultasi kepala sekolah/madrasah dengan guru pemula, pembimbing dan pengawas sekolah.
b) observasi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah.
c) dokumen-dokumen rujukan seperti rangkuman observasi dan RPP
d) observasi umum tentang guru pemula

Laporan harus mengidentifikasikan salah satu dari hal-hal berikut ini dengan mengacu pada 14
elemen kompetensi
• Sangat Baik (SB)
• Baik (B)
• Perlu Peningkatan (PP)

31 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Guru pemula harus dapat mencapai kategori sangat baik atau baik dalam elemen standar
kompetensi guru, untuk dapat direkomendasikan sebagai guru yang efektif.

Jika terdapat satu atau lebih elemen kompetensi (dari 1-14) dengan hasil perlu peningkatan
(PP) pada tahun pertama masa induksi maka kepala sekolah/madrasah dan pengawas akan
merekomendasikan guru pemula memperpanjang masa induksi pada tahun ke-2. Apabila guru
pemula masih mendapatkan hasil PP dari salah satu elemen kometensi tersebut pada tahun
kedua masa perpanjangan maka kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah
akan menerbitkan surat keterangan yang menyatakan bahwa guru pemula telah menyelesaikan
program induksi dan berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan selain guru.

Laporan hasil perkembangan guru pemula juga mencakup komentar tertulis tentang kinerja guru
pemula dengan mengacu pada 4 kompetensi inti guru.

b. Menyiapkan laporan hasil perkembangan guru pemula (individu dan kelompok kecil)
Setelah dilakukan observasi mengajar minimal sebanyak tiga kali oleh kepala sekolah, maka kepala
sekolah/madrasah akan membuat draft Laporan hasil perkembangan guru pemula dengan
menggunakan format isian seperti dalam Panduan Kerja 11. Draft laporan tersebut sebaiknya
dibuat dengan berkonsultasi dengan pembimbing dan pengawas sekolah.

c. Penyelesaian laporan hasil perkembangan guru pemula


Pengawas sekolah/madrasah dan kepala sekolah/madrasah bertemu dan bekerja sama dalam
memfinalisasi laporan hasil perkembangan guru pemula, kemudian kepala sekolah/madrasah
membuat surat keterangan yang menyatakan bahwa:
• guru pemula telah berhasil dan berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan
sebagai guru atau telah menyelesaikan program induksi dan berhak mengikuti pendidikan
dan pelatihan prajabatan selain guru.

Pengawas sekolah/madrasah mengesahkan laporan hasil perkembangan guru pemula, kemudian
kepala sekolah/madrasah bertemu dengan guru pemula untuk menyampaikan hasil penilaian
terhadapnya.

Guru pemula menandatangani laporan hasil perkembangan guru pemula. Kepala sekolah/
madrasah memberikan laporan hasil perkembangan guru pemula kepada yang bersangkutan.
Pengawas dan kepala sekolah/madrasah akan mendapat salinan dari laporan tersebut.

Dinas pendidikan setempat juga akan memperoleh salinan dari laporan hasil perkembangan guru
pemula.

Guru pemula yang memperoleh hasil tidak memuaskan akan melanjutkan program induksi di
tahun ke-2 dan tetap memperoleh 80% gaji. Proses penilaian juga tetap dijalankan selama tahun
ke-2 ini.

Jika dalam induksi ke-2 guru pemula masih mendapat hasil tidak memuaskan, maka guru pemula
tersebut akan dialihtugaskan menjadi pegawai selain guru sesuai dengan pertimbangan Badan
Kepegawaian Daerah setempat.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
32
Dokumen PIGPBS PK-1

d. Pentingnya umpan balik


Efektifitas proses belajar seseorang tergantung dari kualitas dan frekuensi umpan balik yang
diperolehnya. Hal ini berlaku bagi proses belajar siswa maupun guru pemula. Dalam penilaian
tahap 1, pertemuan pasca observasi pembelajaran dan diskusi informal antara guru pemula dan
pembimbing merupakan saat yang baik untuk memberikan umpan balik pada guru pemula.
Umpan balik ini akan bermanfaat bagi guru pemula untuk menyesuaikan, melihat kembali, dan
menafsirkan kembali masalah dan tantangannya. Penilaian ulang kinerja guru pemula memberi
kesempatan pada yang bersangkutan untuk menyempurnakan pemahaman dan pengetahuannya.
Dengan demikian guru pemula akan mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Selain
bagi guru pemula, umpan balik juga menjadi hal yang penting bagi kepala sekolah/madrasah dan
pengawas yaitu sebagai acuan pengembangan program serupa di tahun berikutnya, terlebih lagi
jika kinerja guru pemula dinilai perlu peningkatan dan harus menjalani perpanjangan program
induksi.

e. Pengajuan keberatan
Apabila guru pemula merasa tidak puas atas penilain kepala sekolah/madrasah atau pengawas,
maka ia berhak mengajukan keberatan ke dinas pendidikan. Untuk menjamin objektivitas, kepala
dinas pendidikan menunjuk pihak lain sebagai tim penilai independen, yang disepakati oleh guru
pemula dan kepala sekolah. Pengajuan keberatan ini harus mempertimbangkan prinsip-prinsip
dan prosedur keadilan (misalnya hak untuk didengar dan diperlakukan secara adil sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku).

f. Peran guru pemula dalam penilaian kompetensi guru


Guru pemula wajib berpartisipasi dalam program induksi dan aktif mencari saran/bimbingan
dari pembimbing dan guru-guru lain yang lebih berpengalaman dalam upaya pembelajaran
keprofesionalannya.

Dengan berkolaborasi bersama pembimbing dan kepala sekolah, guru pemula mengembangkan
rencana pembelajaran keprofesionalan untuk tahun pertama bertugas di sekolah. Lihat Panduan
Kerja 4 Pengembangan Rencana Pembelajaran Keprofesionalan.

Guru pemula hendaknya mendiskusikan fokus utama dalam observasi pembelajaran yang
dilakukan oleh pembimbing dan kepala sekolah. Ia juga hendaknya terlibat aktif dalam proses
konsultasi dengan pembimbing mengenai refleksi dan evaluasi kinerjanya.

20. Mengulas persiapan kepala sekolah/madrasah (refleksi individu)


Lihat kembali tujuan yang ingin dicapai dari implementasi PIGPBS.
a. Perhatikan persiapan yang telah anda buat atau yang sedang Anda rencanakan. Sudahkah
anda melakukan persiapan dan rencana untuk melaksanakan PIGPBS?
b. Perhatikan analisis kebutuhan yang anda lakukan. Apakah ada aktivitas tambahan yang
anda pikir perlu untuk memenuhi kebutuhan tertentu guru pemula dan pembimbing?

33 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

1. Checklist Analisis Kebutuhan PIGPBS


____________________________ Sekolah

Topik Cek Catatan


Apa pengalaman terdahulu 
yang dimiliki guru pemula?
Apakah semua panduan kerja 
relevan?
Apakah ada guru lain 
yang pembelajaran mata
pembelajaran yang sama
dengan guru pemula?
Apakah ada pembimbing yang 
layak?
Apakah pembimbing perlu 
menjalani pelatihan tentang
observasi pembelajaran?
Apakah memungkinkan 
melibatkan KKG/MGMP untuk
mendukung PIGPBS?
Apakah ada hal-hal lain yang 
patut dipertimbangkan dalam
PIGPBS?
Topik lainnya:

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
40
Dokumen PIGPBS PK-1

41 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
2. Lembar Pengawasan Implementasi PIGPBS
_____________________Sekolah

Tanggal Aktivitas/Panduan TTD TTD


Kepsek/Pembimbing Guru Pemula

42
3. Lembar Observasi Pembelajaran Penilaian Tahap 2

Departemen Pendidikan Nasional


Sekolah____________________
Lembar Observasi Pembelajaran

Nama guru: Kelas: Tanggal:


Fokus pembelajaran:

Hasil pembelajaran yang diharapkan:

SB: Sangat Baik, B: Baik, PP: Perlu Peningkatan. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.

Kompetensi sb B PP Komentar pembimbing/pengamat

1. Kompetensi pedagogis
1.1. Memahami latar belakang siswa
1.2. Memahami teori belajar

1.3. Pengembangan kurikulum

1.4. Aktivitas pengembangan pendidikan

1.5. Peningkatan potensi siswa

1.6. Komunikasi dengan siswa

1.7. Asessmen & evaluasi

2. Kompetensi kepribadian
2.1. Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di Indonesia

2.2. Kepribadian matang dan stabil


2.3.
Memiliki etika kerja dan komitmen
serta kebanggaan menjadi guru
3. Kompetensi sosial
3.1. Berperilaku inklusif, objektif, dan
tidak pilih kasih
3.2. Komunikasi dengan guru, pegawai
sekolah,orang tua, dan masyarakat
4. Kompetensi profesional
4.1. Pengetahuan dan pemahaman
tentang struktur, isi dan standar
kompetensi mata pembelajaran dan
tahap-tahap belajar
4.2. Profesionalisme yang meningkat
melalui refleksi diri

 Observasi umum, hal-hal lain dan saran perbaikan




 Nama pembimbing:
Tanda tangan:
 Salinan lembar ini harus diberikan kepada guru pemula.

43
4. Contoh Observasi Pembelajaran

Departemen Pendidikan Nasional


SMPN1 H …. School
Lembar Observasi Pembelajaran

Nama guru: Ibu Agnes Kelas: 8AGN Tanggal: 28 Februari 2010


Fokus Observasi: (Fokus Pengamatan diidentifikasi/dibahas sebelum pembelajaran oleh pembimbing/pengamat dan
guru pemula. Daftar komponen kompetensi pada poit 5.2 dan 5.3) 1.2, 1.4, 1.5, 1.6, 4.1.
Hasil pembelajaran yang diharapkan: Siswa diharapkan mampu mengkalkulasi luas dan keliling lingkaran; menyiapkan
tabel hasil kalkulasi. Menyimpulkan hubungan pengukuran yang berbeda.
SB = Sangat Baik B = Baik PP= Perlu Peningkatan
Kompetensi SB B PP Komentar Pembimbing/ Pengawas
1. Kompetensi pedagogik
1.1. Memahami latar belakang siswa Pembelajaran Ibu Agnes mencakup konsep-konsep Matematika yang disajikan dalam
rencana belajar. Tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan usia, namun ada sejumlah
1.2. Memahami teori belajar  kesulitan yang terjadi. Siswa yang pandai menyelesaikan tugas secara cepat. Sebagian
siswa yang kurang pandai cenderung pasif dan tidak terlibat dalam tugas. Berbagai
kesulitan seharusnya dipertimbangkan ketika menyiapkan tugas.
1. 3. Pengembangan kurikulum
Siswa yang pandai tidak banyak.
Sudah bagus memberikan kesempatan siswa untuk bekerja dalam kelompok dan individual
1. 4. Aktivitas pengembangan pendidikan
serta pengelolaan transisi dari kelas reguler ke kerja kelompok telah berlangsung baik.

Siswa mengerti apa yang dilakukan. Ada bukti pembelajaran dengan cara diskusi. Beberapa
1.5. Peningkatan potensi siswa siswa menggunakan pendekatan ‘belajar sambil bekerja’ tetapi yang lain hanya menjadi
 penonton. Rancangan tugas perlu minta izin siswa untuk bias terlibat dan untuk kelompok
kerja sama dalam pembelajaran. Apakah ada kesempatan untuk kelompok problem
1.6 Komunikasi dengan siswa  solving?
Ibu berkomunikasi secara efektif dan jelas kepada seluruh kelas selama pembelajaran. Dan
1.7. Penilaian & evaluasi secara formal dengan kelompok. Menanyakan teknik hanya pada seluruh kelas.
2. Kompetensi kepribadian
2.1. Berperilaku sesuai dengan norma, 
kebiasaan dan hokum di Indonesia
2.2. Kepribadian matang dan stabil Ibu Agnes sangat profesional dan formal daam perilakunya dan pendektan kepada anak
 didik.
2.3. Memiliki etika kerja dan komitmen serta
kebanggan menjadi guru 
3. Kompetensi sosial
3.1 Berperilaku inklusif, objektif, dan tidak pilih
kasih

3.2. Komunikasi dengan guru, pegawai


sekolah,orang tua, dan masyarakat
4. Kompetensi profesional
4. 1. Pengetahuan dan pemahaman tentang  Pengetahuan tentang mata pembelajaran baik, tugas sesuai dengan konsep yang
struktur, isi dan standar kompetensi mata dibahas dalam belajar. Tugas sesuai untuk kelas 8. Kemajuan logis melalui tugas dan
pembelajaran dan tahap-tahap belajar penggunaan perintah yang jelas kepada siswa.

4.2. Profesionalisme yang meningkat melalui


refleksi diri

Rekomendasi:: Belajar yang diorganisasi dengan komunikasi yang jelas dari konsep-konsep komunikasi yang baik pada setiap kelas. Percaya diri dengan siswa dan dengan
mata pembelajaran . Penggunaan kerja kelompok dibatasi sebagai proses pembelajaran. Hanya beberapa siswa yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran. Perlu
menyusun permasalahan yang bisa didiskusikan siswa dan kerja sama dalam memecahkan masalah. Tidak ada siswa yang diamati/diobservasi mengajukan pertanyaan.
Pembelajaran cenderung pasif. Perlu lebih banyak masukan dan aktivitas yang berbeda selama pembelajaran dengan kesulitan dalam tugas untuk menantang siswa yang
pandai maupu yang kurang pandai. Apakah ada pengulasan tentang konsep-konsep yang dipelajari pada akhir belajar dan menghubungkannya dengan pembelajaran
berikutnya?
Tidak perlu berpusat pada guru dan perlu lebih menekankan pada siswa untuk melakukan kegiatan dan siswa perlu didorong untuk bertanya dan kerja sama untuk
memecahkan masalah.

 Nama Pembimbing/ Pengawas: Edi Widodo Signed:

 Lembar kopian catatan observasi ini harus diberikan pada guru pemula

 Tanda Tangan Guru Pemula

44
Contoh Observasi Pembelajaran

Departemen Pendidikan Nasional


SMPN 4 Sumedang
Lembar Observasi Pembelajaran
Nama guru: Ibu Dian Kelas: 8 YEY Tanggal: 21 Maret 2010
Fokus pembelajaran : Matematika: Geometri dan Pengukuran
Hasil pembelajaran yang diharapkan:
Siswa mampu untu: mengaplikasikan konsep geometri dasar untuk memecahkan pengukuran; tinggi dan daerah dari gedung dan bangunan di sekitar sekolah; membuat
tabel hasil perhitungan; menyimpukan hubungan antara pengukuran dan geometri.
Fokus observasi ditentukan dan didiskusikan sebelum belajar oleh pembimbing/ pengamat dan guru pemula
Kompetensi Fokus observasi: Komentar pembimbing/pengamat
Beri tanda 
1. Kompetensi pedagogis Pembelajaran Ibu Dian mencakup konsep matematika seperti yang tertulis dalam rencana
1.1 Memahami latar belakang siswa pembelajaran. Tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan tingkat usia dan terdapat variasi
1.2 Memahami teori belajar  yang sangat efektif dalam tugas dan tingkat kesulitannya. Dilakukan kerja kelompok
sehingga siswa dapat belajar melalui diskusi dan pemecahan masalah. Siswa yang kurang
mampu dibimbing oleh teman/siswa lain dan lebih terlibat dalam tugas.
1.3 Pengembangan kurikulum Jumlah siswa yang mampu bertambah dan mereka mendapatkan tugas untuk mencatat
dan melaporkan.
1.4 Aktivitas pengembangan pendidikan  Pengaturan transisi dari klasikal ke dalam kegiatan di luar kelas dalam kerja kelompok
dilakukan sangat baik. Siswa mengatahui apa yang harus mereka lakukan. Terlihat jelas
1.5 Peningkatan potensi siswa  adanya pembelajaran selama diskusi diantara siswa. Beberapa siswa belajar dengan
bekerja. Siswa juga menunjukkan kepercayaan diri dalam menjawab pertanyaan guru dan
menjelaskan hasil kerja kelompok kepada siswa secara klasikal.
1.6 Komunikasi dengan siswa  Ibu Dian berkomunikasi secara efektif dan jelas kepada siswa selama pembelajaran dan dia
bergerak diantara siswa untuk memonitor pembelajaran mereka. Interaksi informal yang
1.7 Penilaian & evaluasi
dilakukan dan respon positif kepada individu siswa menguatkan pembelajaran mereka.
2 Kompetensi kepribadian
Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan
dan hukum di Indonesia
2.1 Kepribadian matang dan stabil Ibu Dian adalah guru profesioanl yang sangat berkompeten dan juga menjadi contoh yang
baik bagi siswa dan guru lain.
2.2 Memiliki etika kerja dan komitmen serta
kebanggaan menjadi guru
3 Kompetensi sosial

3.1 Berperilaku inklusif, objektif, dan tidak pilih


kasih
3.2 Komunikasi dengan guru, pegawai  Materi pembelajaran tampak sangat ilmiah; kegiatan dalam pembelajaran dirancang
sekolah,orang tua, dan masyarakat dengan baik untuk mengembangkan konsep yang tercantum dalam rencana pembelajaran.
Tugas-tugas sangat sesuai bagi siswa Kelas 8. Progres logis dalam tugas dan penggunaan
4 Kompetensi profesional instruksi yang jelas bagi siswa.

 Observasi umum, hal-hal lain dan saran perbaikan


Pembelajaran yang sangat baik dengan komunikasi yang jelas tentang konsep matematika. Ibu Dian menyampaikan tujuan pada awal pembelajaran. Dia memiliki
kepercayaan diri dan perilaku yang meyakinkan serta menunjukkan pengetahuan yang kuat atas materi yang disampaikan. Penggunaan kerja kelompok sebagai proses
belajar bejalan sangat efektif. Ibu Dian menyiapkan dan mengatur pembelajaran yang berpusat pada siswa serta memberikan aktivitas yang beragam dan kesempatan
yang berbeda bagi siswa untuk memahami konsep matematikan dalam rencana pembalajarannya. Ibu Dian memantau pembelajaran siswa dengan mendengarkan
pertanyaan, penjelasan dan diskusi diantara mereka. Dia mengembangkan hubungan yang kuat dan saling menghargai dengan siswa. Ibu Dian dapat lebih lanjut
meningkatkan kualitas belajar tersebut dengan menghubungkannya dengan materi yang akan dating pada bagian akhir pembelajaran.Disamping memberikan ringkasan
tentang pembelajaran , Ibu Dian dapat memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa dan dia dapat membuat pekerjaan rumah yang menantang bagi siswa yang
pandai setelah pembelajaran berakhir. Secara keseluruhan pembelajaran ini merupakan contoh proses belajar pembelajaran yang berkualitas

Nama pembimbing/pengamat: Edi Widodo Tandatangan :

Tanda tangan guru pemula:

Lembar obsevasi Pembelajaran ini harus diberikan kepada guru pemula.

45
5. Elemen kompetensi dan indikator capaian

Elemen Komponen Indikator Capaian


1.1 Memahami latar belakang siswa 1.1.1 Guru pemula mengetahui latar belakang siswa
1.1.2 Guru pemula menggunakan informasi tentang latar belakang siswa untuk belajar dan
pembelajaran
1.2 Memahami teori pembelajaran 1.2.1 Guru pemula menggunakan metode dan aktivitas belajar yang tepat
1.2.2 Guru pemula memotivasi siswa untuk belajar
1.3.1 Guru pemula menggunakan RPP
1.3 Pengembangan Kurikulum 1.3.2 RPP membantu siswa dengan kebutuhan khusus
1.3.3 Guru pemula mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai
1.4 Aktivitas Pengembangan Pendidikan 1.4.1 Guru pemula mengembangkan dan menggunakan media pemebelajaran yang pas
1.4.2 Guru pemula mengembangkan dan menerapkan aktivitas pendidikan yang relevan
1.4.3 Guru pemula menggunakan TIK untuk belajar dan pembelajaran
1.5 Mengembangkan potensi siswa 1.5.1 Guru pemula mengidentifikasi potensi belajar siswa
1.5.2 Guru pemula membantu anak didik mengembangkan potensi mereka
1.5.3 Siswa mengembangkan potensi mereka
1.6 Komunikasi dengan siswa 1.6.1 Guru pemula menghargai siswa
1.6.2 Guru pemula memberikan umpan balik kepada siswa
1.7 Penilaian dan Evaluasi 1.7.1 Guru pemula menerapkan program Penilaian berkelanjutan
1.7.2 Guru pemula mengevaluasi efektivitas program dan proses pembelajaran
1.7.3 Guru pemula menggunakan hasil penilaian dan evaluasi untuk perencanaan dan
pembelajaran
2.1 Bertindak sesuai norma, kebiasaan dan 2.1.1 Guru pemula bertindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia
hukum di Indonesia 2.1.2 Guru pemula menunjukkan penghargaan pada budaya dan kebiasaan yang berbeda
2.2 Model peran yang stabil dan dewasa 2.2.1 Guru pemula bertindak sebagai panutan
2.2.2 Guru pemula dihargai siswa
2.2.3 Guru pemula dihargai masyarakat
2.3 Etos kerja dan komitmen serta kebanggaan 2.3.1 Guru pemula bertindak dengan etika
profesi pembelajaran
2.3.2 Guru pemula menyelesaikan tugas sesuai standar yang ditentukan kepala sekolah dan komite
sekolah
3.1 Bertindak inklusif dan obyektif serta tidak 3.1.1 Guru pemula menghormati siswa, orang tua dan guru sejawat
diskriminasi
3.1.2 Guru pemula bertindak inklusif dan tidak diskriminatif kepada siswa, guru sejawat dan
masyarakat
3.1.3 Guru pemula melakukan belajar yang memfasilitasi semua siswa

3.2 Berkomunikasi dengan guru, staf 3.2.1 Guru pemula berkomunikasi dengan orang tua siswa dan kelompok masyarakat
pendidikan, orang tua, dan masyarakat
3.2.2 Guru pemula memberi informasi kepada siswa dan orang tua siswa tentang kemajuan belajar
mereka
3.2.3 Guru pemula bekerjasama dengan orang tua siswa dan kelompok masyarakat
3.2.4 Guru pemula berpartisipasi dalam organisasi profesional dan kelompok profesional guru
4.1 Pengetahuan dan pemahaman tentang 4.1.1 RPP relevan dan komprehensif
struktur, isi dan standar kompetensi untuk
mata pembelajaran serta tahapan yang 4.1.2 Guru pemula mengembangkan materi pembelajaran yang efektif
diajarkan 4.1.3 Guru pemula memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi guru
4.2 Profesionalisme yang meningkat melalui 4.2.1 Guru pemula melakukan refleksi dan menilai kinerja mereka
refleksi diri
4.2.2 Guru pemula memiliki pengetahuan tentang pendidikan terkini
4.2.3 Guru pemula menggunakan TIK untuk komunikasi dan pengembangan profesional
4.4.4 Guru pemula melakukan riset tindakan kelas

46
6. Lembar Observasi Pembelajaran Penilaian Tahap 1

Departemen Pendidikan Nasional


Sekolah____________________
Lembar Observasi Pembelajaran

Nama guru: Kelas: Tanggal:

Fokus pembelajaran : (Fokus Pengamatan diidentifikasi/dibahas sebelum pembelajaran oleh pembimbing/pengamat dan guru pemula. Daftar komponen
kompetensi pada poit 5.2 dan 5.3)

Hasil pembelajaran yang diharapkan: siswa diharapkan mampu mengkalkulasi luas dan keliling lingkaran; menyiapkan tabel hasil kalkulasi. Menyimpulkan
hubungan pengukuran yang berbeda.

Fokus observasi ditentukan dan didiskusikan sebelum belajar oleh pembimbing/ pengamat dan guru pemula
Kompetensi Fokus observasi: Komentar pembimbing/pengamat
Beri tanda 

1. Kompetensi pedagogis
1.1 Memahami latar belakang siswa
1.2 Memahami teori belajar
1.3 Pengembangan kurikulum

1.4 Aktivitas pengembangan pendidikan

1.5 Peningkatan potensi siswa

1.6 Komunikasi dengan siswa

1.7 Penilaian & evaluasi

2 Kompetensi kepribadian
2.1 Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di Indonesia

2.2 Kepribadian matang dan stabil


2.3 Memiliki etika kerja dan komitmen
serta kebanggaan menjadi guru
3 Kompetensi sosial
3.1 Berperilaku inklusif, objektif, dan tidak
pilih kasih
3.2 Komunikasi dengan guru, pegawai
sekolah,orang tua, dan masyarakat

4 Kompetensi profesional
 Observasi umum, hal-hal lain dan saran perbaikan

Nama pembimbing/pengamat: Tandatangan :

Lembar obsevasi Pembelajaran ini harus diberikan kepada guru pemula. Tanda tangan guru pemula:

47
7. Lembar Refleksi Guru Pemula

Departemen Pendidikan Nasional


SMPN6 ..................
Lembar Refleksi Guru Pemula
Nama guru: Kelas: Tanggal:
Fokus pembelajaran : (Fokus Pengamatan diidentifikasi/dibahas sebelum pembelajaran oleh pembimbing/pengamat dan
guru pemula. Daftar komponen kompetensi pada poit 5.2 dan 5.3)
Hasil pembelajaran yang diharapkan: siswa diharapkan mampu mengkalkulasi luas dan keliling lingkaran; menyiapkan
tabel hasil kalkulasi. Menyimpulkan hubungan pengukuran yang berbeda.

Fokus observasi ditentukan dan didiskusikan sebelum belajar oleh pembimbing/ pengamat dan guru pemula
Kompetensi Fokus Komentar pembimbing/pengamat
observasi:
Beri tanda 
1. Kompetensi pedagogis
2.2 Memahami latar belakang siswa
2.3 Memahami teori belajar

2.4 Pengembangan kurikulum

2.5 Aktivitas pengembangan


pendidikan
2.6 Peningkatan potensi siswa

2.7 Komunikasi dengan siswa

2.8 Penilaian & evaluasi

3 Kompetensi kepribadian
3.2 Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di
Indonesia
3.3 Kepribadian matang dan stabil
3.4 Memiliki etika kerja dan komitmen
serta kebanggaan menjadi guru
4 Kompetensi sosial
4.2 Berperilaku inklusif, objektif, dan
tidak pilih kasih
4.3 Komunikasi dengan guru, pegawai
sekolah,orang tua, dan masyarakat

5 Kompetensi profesional
 Observasi umum, hal-hal lain dan saran perbaikan

Nama pembimbing/pengamat: Tandatangan :

Tanda tangan guru pemula:

48
8. Contoh Rencana Pengembangan Keprofesionalan Guru Pemula

Nama: _________________________________________ Tanggal: _____________

Tujuan Cara Kapan Siapa yang bisa Evaluasi


membantu
1. Menyiapkan 1.1 Mengumpulkan Maret Wakasek
Panduan kerja 2 dokumen dan kebijakan
Orientasi Sekolah yang ada di sekolah
yang menjadi tempat Minggu Kepsek & Wakasek
tugas guru pemula dan 1.2 Mengidentifikasi 1 April
pembimbing kebijakan dan dokumen Wakasek dan
yang perlu direvisi atau Minggu kordinator
disiapkan 4 April
1.3 Mendelegasikan Wakasek dengan
tulisan/tugas persiapan pembimbing
Minggu
1 Mei

1.4 Mengumpulkan dan Kepsek


mengulas Panduan kerja
2 untuk mempersiapkan
program induksi Minggu
1 April Kepsek
2. Memilih dan melatih
pembimbing PIGPBS 2.1 Mendistribusikan
kriteria pembimbing Minggu Kepsek, Wakasek
di kalangan staf dan 3 April dan pembimbing
mendorong minat
menjadi pembimbing Minggu
2 Mei
2.2 Mewawancara
Pelamar
Minggu
1&2
2.3 Kerja dengan Juni
panduan kerja 1 dan 10
dengan pembimbing
terpilih dan kepala
sekolah

2.4 Kerja dengan


panduan kerja 6 dan 9
dengan pembimbing
dan wakasek

Dinilai Tanggal:_______________

49
9. Rencana Pengembangan Profesional Guru Pemula

Nama: _________________________________________ Tanggal: _____________

Tujuan Cara Kapan Siapa yang bisa Evaluasi


membantu

Tanggal:_______________

Tanda tangan guru pemula: ________________________________

Tanda tangan guru pembimbing:________________________________

50
10. Kompetensi: Bukti Konkrit

Elemen Komponen Indikator Capaian Bukti


1.1 Memahami latar belakang siswa 1.1.1 Guru pemula mengetahui latar belakang siswa
1.1.2 Guru pemula menggunakan informasi tentang latar belakang siswa untuk
belajar dan pembelajaran
1.2 Memahami teori pembelajaran 1.2.1 Guru pemula menggunakan metode dan aktivitas belajar yang tepat
1.2.2 Guru pemula memotivasi siswa untuk belajar
1.3.1 Guru pemula menggunakan RPP
1.3 Pengembangan Kurikulum 1.3.2 RPP membantu siswa dengan kebutuhan khusus
1.3.3 Guru pemula mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai
1.4 Aktivitas Pengembangan Pendidikan 1.4.1 Guru pemula mengembangkan dan menggunakan media pemebelajaran
yang pas
1.4.2 Guru pemula mengembangkan dan menerapkan aktivitas pendidikan
yang relevan
1.4.3 Guru pemula menggunakan TIK untuk belajar dan pembelajaran
1.5 Mengembangkan potensi siswa 1.5.1 Guru pemula mengidentifikasi potensi belajar siswa
1.5.2 Guru pemula membantu anak didik mengembangkan potensi mereka
1.5.3 Siswa mengembangkan potensi mereka
1.6 Komunikasi dengan siswa 1.6.1 Guru pemula menghargai siswa
1.6.2 Guru pemula memberikan umpan balik kepada siswa
1.7 Penilaian dan Evaluasi 1.7.1 Guru pemula menerapkan program Penilaian berkelanjutan
1.7.2 Guru pemula mengevaluasi efektivitas program dan proses
pembelajaran
1.7.3 Guru pemula menggunakan hasil Penilaian dan evaluasi untuk
perencanaan dan pembelajaran
2.1 Bertindak sesuai norma, kebiasaan dan 2.1.1 Guru pemula bertindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia
hokum di Indonesia 2.1.2 Guru pemula menunjukkan penghargaan pada budaya dan kebiasaan
yang berbeda
2.2 Panutan yang memiliki kematangan emosi 2.2.1 Guru pemula bertindak sebagai panutan
2.2.2 Guru pemula dihargai siswa
2.2.3 Guru pemula dihargai masyarakat
2.3 Etos kerja dan komitmen serta kebanggaan 2.3.1 Guru pemula bertindak dengan etika
profesi pembelajaran
2.3.2 Guru pemula menyelesaikan tugas sesuai standar yang ditentukan
kepala sekolah dan komite sekolah
3.1 Bertindak inklusif dan obyektif serta tidak 3.1.1 Guru pemula menghormati siswa, orang tua dan guru sejawat
diskriminasi
3.1.2 Guru pemula bertindak inklusif dan tidak diskriminatif kepada siswa,
guru sejawat dan masyarakat
3.1.3 Guru pemula melakukan belajar yang memfasilitasi semua siswa
3.2 Berkomunikasi dengan guru, staf 3.2.1 Guru pemula berkomunikasi dengan orang tua siswa dan kelompok
pendidikan, orang tua, dan masyarakat masyarakat
3.2.2 Guru pemula memberi informasi kepada siswa dan orang tua siswa
tentang kemajuan belajar mereka
3.2.3 Guru pemula bekerjasama dengan orang tua siswa dan kelompok
masyarakat
3.2.4 Guru pemula berpartisipasi dalam organisasi profesional dan kelompok
profesional guru
4.1 Pengetahuan dan pemahaman tentang 4.1.1 RPP relevan dan komprehensif
struktur, isi dan standar kompetensi untuk
mata pembelajaran serta tahapan yang 4.1.2 Guru pemula mengembangkan materi pembelajaran yang efektif
diajarkan 4.1.3 Guru pemula memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi
guru
4.2 Profesionalisme yang meningkat melalui 4.2.1 Guru pemula melakukan refleksi dan menilai kinerja mereka
refleksi diri
4.2.2 Guru pemula memiliki pengetahuan tentang pendidikan terkini
4.2.3 Guru pemula menggunakan TIK untuk komunikasi dan pengembangan
profesional
4.2.4 Guru pemula melakukan penelitian tindakan kelas

51
11. Sampel:Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula

Departemen Pendidikan Nasional


Kabupaten ____________________
Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula
Nama: Edi Widodo Sekolah: SMPN 2 Botonompo

Pendidikan: S1 Kabupaten:

Institusi pendidikan: Provinsi: Sulawesi Selatan

Kelas yang diajar: Kelas 7, 8 dan 9 Geografi Jumlah jam per minggu: 24

SB = Sangat Baik B = Baik PP = Perlu Peningkatan


Kompetensi B PP Catatan kepala sekolah

1. Kompetensi pedagogis Pak Edi menunjukkan pemahaman yang baik tentang latar belakang
1.1. Memahami latar belakang siswa dan teori pembelajaran. Ia mengembangkan ketrampilannya dalam
1.2. Memahami teori belajar mempersiapkan rencana pembelajaran Geografi yang berisi kegiatan
yang berpusat pada siswa dan pembelajaran yang diarahkan pada
guru. Ia berkomunikasi secara efektif dengan anak didik di kelas dan di
1.3. Pengembangan kurikulum  tempat lain.
1.4. Aktivitas pengembangan pendidikan 
Dengan menggunakan serangkaian aktifitas pembelajaran yang
melibatkan anak didik untuk bertanya, ia akan meningkatkan minat
1.5. Peningkatan potensi siswa  anak didik untuk belajar. Pak Edi mampu menggunakan fasilitas TIK
yang tersedia dengan baik.
1.6. Komunikasi dengan siswa
Pak Edi perlu menilai pemahaman awal siswa sehingga rencana
belajarnya mengembangkan pengetahuannya. Ia juga perlu
1.7. Penilaian & evaluasi  memberikan umpan balik yang lebih intens pada setiap siswa selama
pembelajaran dan dengan membuat komentar tertulis tentang tugas-
tugas yang dikerjakan siswa untuk dinilai.
2. Kompetensi kepribadian Pak Edi menunjukkan tingkat profesionalisme yang tinggi dan bangga
2.1. Berperilaku sesuai dengan norma, dengan pekerjaanya sebagai guru. Ia berpakaian rapih dan bersikap
kebiasaan dan hokum di Indonesia sebagai panutan yang baik. Catatan kehadiran Pak Edi pada tahun
pertama pembelajaran telah menjadi contoh yang baik.

2.2. Kepribadian matang dan stabil


2.3. Memiliki etika kerja dan komitmen serta
kebanggan menjadi guru
3. Kompetensi sosial Hubungan profesi yang efektif telah dibangun dengan anggota staf
yang lain, pembimbingnya dan dengan orang tua siswa.
3.1. Berperilaku inklusif, objektif, dan tidak
pilih kasih
3.2. Komunikasi dengan guru, pegawai
sekolah,orang tua, dan masyarakat
4. Kompetensi profesional Pak Edi memperlihatkan pengetahuan di bidang Geografi. Tugas
4.1. Pengetahuan dan pemahaman tentang  berikutnya dalam hal persiapan rencana belajar yang sesuai dengan
struktur, isi dan standar kompetensi mata usia dan kemampuan anak didiknya akan meningkatkan efektifitas
pembelajaran dan tahap-tahap belajar belajarnya. Pak Edi adalah guru yang pandai dan senang berdiskusi
4.2. Profesionalisme yang meningkat melalui  dan mendasarkan kerjanya pada bimbingan pembimbing.
refleksi diri
Rekomendasi: Bahwa Pak Edi Widodo dinyatakan berkompetensi/tidak bekompetensi dan memenuhi/tidak memenuhi
persyaratan untuk mendapatkan Sertifikat Guru.
Kepala Sekolah Pengawas Sekolah
Nama: Dr Abi Sujak Nama: Dr Surya Dharma

Tanda tangan: Tanda tangan :

Tanggal: 26 May 2010 Tanggal: 27 May 2010

 Asli untuk guru  Salinan untuk pengawas sekolah


 Salinan untuk kepala sekolah  Salinan untuk dinas pendidikan

52
Departemen Pendidikan Nasional
Kabupaten ____________________
Laporan Hasil Perkembangan Guru Pemula

Nama: Yusuf Pabeta Sekolah: SMPM 30 Palembang


Pendidikan: Terakhir: S1 Kabupaten:
Institusi pendidikan: Provinsi: Sumatera Selatan
Kelas yang diajar: Kelas 7, Kelas 8 dan Kelas 9 Matematika Jumlah jam per minggu: 20

SB = Sangat Baik B = Baik PP = Perlu Peningkatan


Kompetensi B PP Catatan kepala sekolah

1. Kompetensi pedagogis  Pak Yusuf telah menunjukkan pemahaman yang minim tentang latar
1.1. Memahami latar belakang siswa belakang dan dampak pembelajaran siswa. Pemahaman ini perlu
1.2. Memahami teori belajar  dikombinasikan dengan pengetahuannya tentang teori pembelajaran ketika
menyiapkan rencana belajar yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak
didiknya. Rencana belajar ini seharusnya melibatkan aktivitas pembelajaran
1.3. Pengembangan kurikulum  yang berpusat pada anak didik.
Pak Yusuf perlu mengembangkan ketrampilannya dalam berkomunikasi yang
1.4. Aktivitas pengembangan pendidikan 
mendorong anak didik untuk bertanya sehingga ia dapat memberikan umpan
balik pada tiap siswa. Ia perlu berkeliling ruang kelas dan berinteraksi dengan
1.5. Peningkatan potensi siswa  siswa satu per kata.
Pak Yusuf perlu menulis komentar tentang tugas-tugas siswa untuk keperluan
1.6. Komunikasi dengan siswa  penilaian sebagai cara untuk meningkatkan umpan balik.

1.7. Penilaian & evaluasi 

2. Kompetensi kepribadian Pak Yusuf, ketika bersikap kurang pantas terhadap anak didik, perlu lebih
2.1. Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan tepat waktu dalam berinteraksi dengan siswa di kelas dan memperhatikan
dan hokum di Indonesia batas waktu pada saat mengakhiri rencana belajar. Ia harus menyiapkan
tugasnya dan membangun harapan bahwa tugas-tugas itu selesai.

2.2. Kepribadian matang dan stabil 

2.3. Memiliki etika kerja dan komitmen serta 


kebanggaan menjadi guru
3. Kompetensi sosial Pak Yusuf harus mengembangkan ketrampilannya dalam berkomunikasi
dengan guru sejawat dan orang tua siswa dan ia harus terlibat dalam kegiatan
3.1. Berperilaku inklusif, objektif, dan tidak pilih 
kasih sekolah ketika diminta oleh kepala sekolah.
3.2. Komunikasi dengan guru, pegawai  Pak Yusuf harus memastikan bahwa ia melibatkan semua siswa
sekolah,orang tua, dan masyarakat dalam pembelajaran. Pendekatan yang lebih inklusif akan membantu
perkembangan aktifitas kelas yang memenuhi kebutuhan pembelajaran dari
siswa yang kurang mampu di kelas.
4. Kompetensi profesional Meski Pak Yusuf menguasai disiplin matematika, ia tidak mengembangkan
4.1. Pengetahuan dan pemahaman tentang  strategi untuk pembelajarankan pengetahuannya dengan cara melibatkan
struktur, isi dan standar kompetensi mata siswa untuk memahami konsep-konsepnya. Tugas selanjutnya dalam
pembelajaran dan tahap-tahap belajar mempersiapkan rencana belajar yang sesuai dengan usia dan kemampuan
4.2. Profesionalisme yang meningkat melalui  anak didiknya harus dilakukan jika ia ingin mengembangkan cara pengejaran
refleksi diri
yang efektif.
Pak Yusuf harus bersikap berdasarkan pedoman dan masukan
pembimbingnya.
Recommendasi: Bahwa Pak Yusuf Pabeta dinyatakan berkompetensi/tidak bekompetensi dan memenuhi/tidak memenuhi persyaratan untuk
mendapatkan Sertifikat Guru.
Kepala Sekolah Pengawas Sekolah
Nama: Nama:

Tanda tangan: Tanda tangan :

Tanggal: Tanggal:
 Asli untuk guru  Salinan untuk pengawas sekolah
 Salinan untuk kepala sekolah  Salinan untuk dinas pendidikan

53
Elemen Komponen Indikator Prestasi
1.1 Memahami latar belakang siswa 1.1.1 Guru pemula mengetahui latar belakang siswa
1.1.2 Guru pemula menggunakan informasi tentang latar belakang siswa untuk belajar dan
pembelajaran
1.2 Memahami teori pembelajaran 1.2.1 Guru pemula menggunakan metode dan aktivitas belajar yang tepat
1.2.2 Guru pemula memotivasi siswa untuk belajar
1.3.1 Guru pemula menggunakan RPP
1.3 Pengembangan Kurikulum 1.3.2 RPP membantu siswa dengan kebutuhan khusus
1.3.3 Guru pemula mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai
1.4 Aktivitas Pengembangan Pendidikan 1.4.1 Guru pemula mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai
1.4.2 Guru pemula mengembangkan dan menerapkan aktivitas pendidikan
1.4.3 Guru pemula menggunakan TIK untuk belajar dan pembelajaran
1.5 Mengembangkan potensi siswa 1.5.1 Guru pemula mengidentifikasi potensi belajar siswa
1.5.2 Guru pemula membantu anak didik mencapai potensi mereka
1.5.3 Siswa mengembangkan potensi mereka sendiri
1.6 Komunikasi dengan siswa 1.6.1 Guru pemula menghargai siswa
1.6.2 Guru pemula memberikan umpan balik kepada siswa
1.7 Penilaian dan Evaluasi 1.7.1 Guru pemula menerapkan program Penilaian berkelanjutan
1.7.2 Guru pemula mengevaluasi efektivitas program dan proses pembelajaran
1.7.3 Guru pemula menggunakan hasil Penilaian dan evaluasi untuk perencanaan dan
pembelajaran
2.1 Bertindak sesuai norma, kebiasaan dan hukum 2.1.1 Guru pemula bertindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia
di Indonesia
2.1.2 Guru pemula menunjukkan penghargaan pada budaya dan adat kebiasaan yang berbeda
2.2 Model peran yang matang dan stabil 2.2.1 Guru pemula bertindak sebagai panutan
2.2.2 Guru pemula dihargai siswa
2.2.3 Guru pemula dihargai masyarakat
2.3 Etos kerja dan komitmen serta kebanggaan 2.3.1 Guru pemula bertindak berdasar etika
profesi pembelajaran
2.3.2 Guru pemula menyelesaikan tugas sesuai standar yang ditentukan kepala sekolah dan
komite sekolah
3.1 Bertindak inklusif dan obyektif serta tidak 3.1.1 Guru pemula menghormati siswa, orang tua dan guru sejawat
diskriminatif
3.1.2 Guru pemula bertindak inklusif dan tidak diskriminatif kepada siswa, guru sejawat dan
masyarakat

3.1.3 Guru pemula menerapkan praktek belajar yang memfasilitasi semua siswa
3.2 Berkomunikasi dengan guru, staff pendidikan, 3.2.1 Guru pemula berkomunikasi dengan orang tua siswa dan kelompok masyarakat
orang tua, dan masyarakat
3.2.2 Guru pemula memberi informasi kepada siswa dan orang tua siswa tentang kemajuan
belajar mereka
3.2.3 Guru pemula bekerjasama dengan orang tua siswa dan kelompok masyarakat
3.2.4 Guru pemula berpartisipasi dalam organisasi profesional dan kelompok profesional guru
4.1 Pengetahuan dan pemahaman tentang 4.1.1 RPP harus relevan dan komprehensif
struktur, isi dan standar kompetensi untuk
mata pembelajaran serta tahapan yang 4.1.2 Guru pemula mengembangkan materi pembelajaran yang efektif
diajarkan1 4.1.3 Guru pemula memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi guru
4.2 Profesionalisme yang meningkat melalui 4.2.1 Guru pemula melakukan refleksi dan menilai kinerja mereka
refleksi diri
4.2.2 Guru pemula memiliki pengetahuan tentang pendidikan terkini
4.2.3 Guru pemula menggunakan TIK untuk komunikasi dan pengembangan profesional
4.2.4 Guru pemula melakukan riset tindakan kelas

1
Kompetensi Guru untuk masing-masing mata pembelajaran dijabarkan dalam panduan kerja 6 Penilaian Kompetensi Profesional dalam
belajar.

54
13. Kompetensi Pedagogik dan Pendekatan Berpusat Anak Didik

Perilaku Pembelajaran / Strategi Indikator Pendekatan Yang Berpusat Pada Anak Didik
1. Menghubungkan program dan kegiatan 1.1 Guru Pemula memahami apa yang diketahui anak tentang topik pembelajaran dan dapat melakukannya
dengan pengetahuan awal dan pengalaman sebelum perencanaan belajar atau pada saat awal pembelajaran.
siswa
1.2 Guru Pemula mengetahui bagaimana topik tersebut berkaitan dengan kehidupan dan pengalaman
sehari-hari anak sebelum merencanakan pembelajaran.
2. Menggunakan sumber pembelajaran yang 2.1 Guru Pemula menggunakan sumber pembelajaran yang membantu menjelaskan/menggambarkan/
sesuai mempraktekkan gagasan/ketrampilan yang diajarkan

2.2 Guru Pemula berusaha untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki pengalaman yang berkembang
dengan sumber pembelajaran terpilih.

2.3 Guru Pemula memastikan bahwa setiap anak dapat menggunakan/membaca sumber pembelajaran
terpilih.
3. Melibatkan semua anak dalam program 3.1 Guru Pemula mengajukan pertanyaan untuk membuat anak berfikir. Misalnya, ia menggunakan
pembelajaran pertanyaan tentang ‘asal usul’, seperti: Mengapa…? Menurut Anda apa yang terjadi jika/ketika…?
Jika….apa yang akan terjadi kemudian? Apa yang akan Anda lakukan jika…”Bagaimana Anda
tahu….? “Mengapa Anda yakin bahwa ini benar?

3.2 Guru Pemula memberikan waktu kepada semua anak untuk berfikir setelah mengajukan sebuah
pertanyaan, sebelum meminta setiap anak untuk memberikan jawaban.

3.3 Guru Pemula meminta anak untuk menjawab pertanyaan satu persatu dalam sebuah kalimat.

3.4 Guru Pemula mendengarkan jawaban siswa

3.5 Guru Pemula mendiskusikan jawaban di kelas untuk mengindentifikasi jawaban yang paling pas dan
untuk menekankan alasan yang masuk akal.

3.6 Guru Pemula mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran dan kegiatan kelas dengan
menilai gagasan dan masukan-masukan mereka.

3.8 Guru pemula menggunakan pertanyaan siswa untuk memberi penjelasan yang lebih lanjut tentang topik
yang dibahas

3.9 Guru pemula memastikan bahwa semua siswa mengerjakan tugas yang sedang diajarkan
4. Menilai hasil pembelajaran semua anak siswa 4.1 Guru pemula memeriksa sejauh mana pengetahuan, pemahaman, ketrampilan semua anak didik secara
reguler selama pembelajaran melalui pertanyaan, mendengarkan, memperhatikan karya tulis,
mengamati partisipasi dalam tugas-tugas mereka di kelas.

4.2 Guru pemula menggunakan waktu di akhir pembelajaran untuk merangkum inti pembelajaran,
memeriksa sejauh mana pemahaman siswa, dan menghubungkan materi dengan pembelajaran
yang akan datang

4.3 Guru pemula menyimpan catatan pembelajaran siswa dan menggunakannya dalam perencanaan belajar
selanjutnya

4.4 Guru pemula memberikan umpan balik secara klasikal dan individual tentang pembelajaran serta
memberi penghargaan atas prestasi siswa.
5. Melakukan penyesuaian program 5.1 Bila dalam proses pembelajaran terlihat ada sekelompok siswa atau individu siswa tidak mengetahui,
pembelajaran dengan kebutuhan siswa pada tidak memahami, atau tidak dapat melakukan, guru pemula mengubah pembelajaran yang yang
saat berlangsungya kegiatan Pembelajaran direncanakan untuk:

5.2 menentukan apa yang tidak diketahui atau tidak dapat dilakukan siswa

5.3 menjelaskan kembali pengetahuan atau ketrampilan yang diperlukan

5.4 menyesuaikan sasaran pembelajaran yang telah direncanakan

5.5 memastikan bahwa siswa mengetahui apa yang telah mereka pelajari dan menghubungkannya dengan
pembelajaran yang akan datang.
6. Mendorong siswa untuk berbagi dan 6.1 Guru pemula mengidentifikasi kelebihan pembelajaran semua siswa dan memberikan apresiasi –
mengaplikasikan pengetahuan hasil belajar memajang karya seni, gambar, cerita, tulisan, matematik, sain, proyek kerja; pementasan (bernyanyi,
mereka menari, pantomim, berpidato, olah raga)

6.2 Guru pemula melibatkan siswa dalam menggunakan hasil belajar mereka untuk memecahkan masalah
yang riil dan relevan

6.3 Guru pemula melibatkan siswa yang pAndai untuk membantu siswa lain dan memantau pembelajaran
7. Menuliskan rencana dengan detil 7.1 Guru pemula menulis RPP yang secara jelas menjawab pertanyaan
dan jelas untuk setiap program berikut:
belajar
- Apa yang harus diketahui/dapat dilakukan siswa? (sasaran)
- Apa yang harus saya lakukan? (strategi pembelajaran / pengelolaan
kelas)
- Apa yang harus dilakukan siswa? (strategi belajar)
- Bagaimana saya dapat mengetahui apa yang telah dipelajari siswa?
(penilaian/ evaluasi)?

55
8. Pembelajarankan pengetahuan 8.1 Semua pengetahuan dan proses yang disampaikan kepada siswa harus
dan proses yang benar benar pada tiap rinciannya

9. Menggunakan tahapan 9.1 Guru pemula menggunakan pendahuluan dalam pembelajaran untuk:
pembukaan, Inti dan penutup
- menghubungkan pembelajaran yang lalu /pengetahuan atau
pada setiap program belajar
pengalaman terdahulu
- menjelaskan siswa apa yang akan mereka pelajari dan alasan
mempelajarinya.
- menjelaskan siswa bagaimana mereka akan belajar
- menjelaskan kepada siswa bagaimana mereka mengetahui bahwa
mereka telah menguasai pengetahuan/ketrampilan yang dipelajari
9.2 Guru pemula menggunakan inti belajar untuk:
- memberi contoh pengetahuan atau ketrampilan kepada siswa
- membimbing siswa dalam mempraktekkan pengetahuan atau
ketrampilan mereka
- memberi kesempatan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan atau
ketrampilan
- pembelajarankan pengetahuan atau ketrampilan bila diperlukan
9.3 Guru pemula memanfaatkan bagian penutup pembelajaran untuk:
- meluruskan inti pembelajaran
- meluruskan kembali/pembelajarankan kembali pembelajaran/
ketrampilan bila perlu
- memberikan apresiasi kepada siswa/kelompok siswa atas hasil belajar
- menghubungkan pembelajaran dengan materi yang akan datang.
10. Mengatur program pembelajaran 10.1 Guru pemula mengubah pembelajaran yang telah direncanakan
dan konteksnya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kelas dan individu di
dalamnya.
10.2 Guru pemula menggunakan sumber pembelajaran, pengalaman
belajar dan contoh-contoh yang diketahui siswa serta bermakna bagi
mereka
10.3 Guru pemula melaksanakan kegiatan pembelajaran di tempat yang
paling sesuai sebagai contoh di dalam kelas, di luar kelas, di lantai, di
tempat yang teduh.
10.4 Guru pemula menggunakan karya siswa sebagai alat peraga di dalam
kelas
11. Menggunakan strategi 11.1 Guru pemula menggunakan berbagai strategi pengelolaan untuk
pengaturan kelas sesuai dengan mengatur siswa dan program pembelajaran
kondisi kelas-klasikal/kelompok
11.2 Guru pemula dapat memindahkan kegiatan pembelajaran klasikal ke
kecil; individual; variasi tugas
pembalajaran kelompok dan individual serta memberikan instruksi
secara efisien ketika dianggap perlu

12. Merencanakan program 12.1 RPP mencakup pembelajaran yang terkait dan aktivitas pembelajaran
pembelajaran
12.2 Guru pemula menghubungkan pembelajaran hari ini dengan hari
berikutnya
12.3 Guru pemula menyesuaikan RPP untuk mengakomodasi kebutuhan
yang muncul misalnya interupsi yang tiba-tiba, waktu tambahan dsb.

56
13. Merencanakan pembelajaran 13.1 Guru pemula membuat dan menggunakan rencana pendidikan
berdasarkan kebutuhan siswa individual, bila perlu, pada saat pembelajaran seluruh kelas
secara individual
14. Menggunakan metodologi yang 14.1 Guru pemula menggunakan metode yang berbeda untuk belajar
berbeda sesuai kebutuhan kelas matematika, bahasa, sain, seni dsb sesuai dengan kondisi kelas dan
(sekolah dasar) program pembelajaran

57
Dokumen PIGPBS PK-1

14. Kutipan dari Standar Proses 41/2007


Belajar merupakan proses interaksi antara guru, siswa dan sumber-sumber belajar di lingkungan
pembelajaran. Oleh karena itu proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan
diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Mengingat keberagaman budaya, latar belakang dan karakteristik siswa, serta banding untuk
menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pembelajaran
harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi siswasiswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis siswa.

Mendorong patisipasi aktif siswa. Rancangan Proses belajar memfokuskan siswa untuk mendorang
motivasi, ketertarikan, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian dan semangat belajar.

Proses belajar pembelajaran yang interaktif dan mendidik


Memberikan masukan dan kegiatan tindak lanjut. RPP meliputi umpan balik positif, program
pengembangan kapasitas, pengayaan dan remedial.

Sejalan dengan visi tersebut, telah ditentukan prinsip-prinsip implementasi pendidikan sebagai
dasar pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah melaksanakan
pendidikan sebagai budaya sepanjang hayat dan proses pemberdayaan siswa. Dalam proses
ini guru menjadi panutan, membangun kemauan siswa untuk mengembangkan potensi dan
kreativitas mereka. Implikasi dari prinsip-prinsip tersebut adalah pergeseran paradigma dalam
pendidikan. Belajar adalah proses interaksi antara guru, murid, adan sumber-sumber belajar
dalam sebuah lingkungan pembelajaran. Proses pembelajaran membutuhkan perencanaan,
implementasi, penilaian, dan pengawasan agar dapat menjadi efektif dan efisien.

Mengingat keberagaman budaya, latar belakang dan karakteristik siswa, serta banding untuk
menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pembelajaran harus
fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Perhatikan perbedaan individual dari siswa


RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.

Mendorong partisipasi aktif siswa.


Rancangan proses pembelajaran difokuskan pada siswa untuk meningkatkan motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, otonomi dan semangat belajar.

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
16
Dokumen PIGPBS PK-1

Memupuk budaya membaca dan menulis.


Proses pembelajaran dirancang untuk mengembang­kan kegemaran membaca,
pemahaman beragam jenis ba­caan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

Memberikan umpan balik dan tindak lanjut


RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.

Keterkaitan dan keterpaduan


RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK,
KD, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompeten­si, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengako­modasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pembelajaran , lintas aspek belajar, dan
keragaman budaya.

Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi


RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegra­si, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran


1. Kelompok belajar
Jumlah maksimal siswa-siswa setiap kelompok be­lajar adalah:
a. SD/MI : 28 siswa
b. SMP/MT : 32 siswa
c. SMA/MA : 32 siswa
d. SMK/MAK : 32 siswa

2. Beban kerja minimal guru


a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pem­belajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
siswa, serta melaksana­kan tugas tambahan;
b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah se kurang-kurang
nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

3. Buku teks pembelajaran


a. teks pembelajaran yang akan digunakan oleh se­kolah/madrasah dipilih melalui rapat
guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku­buku teks pembelajaran
yang ditetapkan oleh Menteri;
b. rasio buku teks pembelajaran dengan siswa adalah 1 siswa : 1 per mata pembelajaran ;
c. selain buku teks pembelajaran , guru menggunakan buku panduan kerja guru, buku
pengayaan, buku refe­rensi dan sumber belajar lainnya;
d. guru membiasakan siswa untuk menggunakan buku-buku dan sumber belajar lainnya
yang tersedia di per­pustakaan sekolah/madrasah.

4. Pengelolaan kelas
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan ka­rakteristik siswa dan mata pembelajaran

17 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;


b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus cukup kuat
sehingga dapat didengar dengan baik oleh siswa;
c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh siswa;
d. guru menyesuaikan materi pembelajaran dengan kece­patan dan kemampuan belajar
siswa;
e. guru membangun ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan
terhadap peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung;
g. Guru menghargai siswa tanpa memAndang agama, ras, jenis kelamin, dan status social
ekonomi.
h. guru menghargai pendapat siswa;
i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pembelajaran
k. guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.­
B. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru:
a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik sehingga siap mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengait­kan pembelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang harus dicapai
oleh siswa
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pem­belajaran untuk mencapai KD yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, me­motivasi siswa
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativi­tas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
siswa.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuai­kan dengan karakteristik siswa dan mata
pembelajaran , yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a. eksplorasi
1. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan mendalam tentang topik/
tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin­sip universal sebagai
guru dan belajar dari berbagai sumber;
2. menggunakan berbagai pendekatan pembela­jaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lainnya
3. memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya;

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
16
Dokumen PIGPBS PK-1

4. melibatkan siswa secara aktif dalam se­tiap kegiatan pembelajaran; dan


5. memfasilitasi siswa melakukan per­cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan siswa membaca dan me­nulis melalui tugas-tugas yang bermakna;
2) memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan aktifitas lainnya untuk
memuncul­kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
3) memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir, menga­nalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif
5) memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.
6) menfasilitasi siswa membuat laporan dari eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan kerja mereka baik individual maupun
kelompok;
8) memfasilitasi siswa melakukan pamer­an, turnamen, festival, serta presentasi dari
produk/kerja yang mereka ha­silkan;
9) memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa per­caya diri siswa

c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun penghargaan terhadap keberhasilan siswa,
2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo­rasi dan elaborasi siswa dari ber­
bagai sumber yang berbeda
3. memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi dalam upaya memperoleh
pengalaman belajar dari pekerjaan yang telah mereka lakukan
4. memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar dengan cara:
a. berperan sebagai narasumber dan fasilita­tor saat menjawab pertanyaan
siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan be­nar;
b. membantu menyelesaikan masalah;
c. memberi rujukan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
d. memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;
e. memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup. Guru:
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/kesimpulan
pembelajaran ;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsis­ten dan terprogram;

17 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran


d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layan­an konseling dan/atau memberikan tugas baik individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa;
e. menyampaikan rencana pembelajaran per­temuan berikutnya.

Menerapkan standar proses dalam kelas di sekolah Anda (refleksi individu)

• Tuliskanlah pendekatan atau ide pembelajaran dan belajar dari permendiknas yang
sering terjadi dan dapat diobservasi dalam ruang kelas di sekolah Anda.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

• Tuliskanlah tiga pendekatan, atau ide tentang pembelajaran dan belajar, yang menurut
Anda perlu untuk dikembangkan lebih lanjut di ruang kelas sekolah Anda yang dapat
pula dilakukan guru pemula.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

• Pilihlah satu pendekatan atau ide tentang belajar dan pembelajaran dimana Anda, dan
pembimbing yang akan Anda tugaskan dapat melakukan perubahan dalam 12 bulan ke
depan. Tulislah apa yang Anda yakini dapat dicapai dalam waktu tersebut?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

• Bagaimana PIGPBS dapat mendukung pengembangan dari pendekatan pembelajaran


dan belajar?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

Kompetensi pedagogik dan pendekatan pembelajaran dan belajar yang berpusat pada siswa
Departemen pendidikan nasional (2007), peraturan menteri 13/2007 tentang kualifikasi
akademik guru dan standard kompetensi menerangkan tentang kompetensi guru. Keterampilan
dan proses belajar banyak yang berhubungan denga kompetensi pedagogik seperti yang tertera
dalam peraturan menteri no 41/2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah. Intisari dari standar proses tercantum dalam bagian 11.

Praktek belajar kelas tradisional antara lain bercirikan pendekatan yang terpusat pada guru
dengan sedikit sekali kesempatan interaksi antara guru dan siswa ataupun antara sesama

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
16
Dokumen PIGPBS PK-1

siswa. Standar proses menyatakan perlunya sebuah perubahan paradigma dalam pendidikan.
Dalam pengantar standar proses, ditekankan perlunya mempertimbangkan keberagaman dan
perbedaan individual siswa dalam merancang program pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan individual.

Maksud dan tujuan dari hukum dan peraturan yang baru adalah untuk mengarahkan proses
belajar pembelajaran dari praktek yang didominasi oleh guru dengan penyampaian materi
belajar secara satu arah, menjadi praktek yang terpusat pada siswa dan proses belajar berlangsung
interaktif.

Bagian 8 memaparkan seperangkat indikator yang dapat digunakan oleh pembimbing dan kepala
sekolah pada saat mengobservasi guru pemula. Indikator-indikator tersebut akan memberikan
umpan balik terhadap pembejalaran individu manakala pertanyaan pertanyaan muncul di saat
diskusi pasca observasi.

Setelah bertanya “Bagaimana proses belajar tadi terjadi?” dan “Bagian apa dari pembelajaran
tersebut yang berlangsung lancar dan baik, dan bagaimana Anda memodifikasi pembelajaran ini
di masa yang akan datang?” kepala sekolah ataupun pembimbing dapat mengajukan pertanyaan
berikut kepada guru pemula

• Bagaimana Anda tahu jika siswa sudah mengetahui topik pembelajaran ?


• Instruksi apa yang Anda berikan pada siswa Anda di saat memulai pembelajaran ?
• Apakah Anda mengkaitkan pembelajaran kali ini dengan pembelajaran sebelumnya?
• Seberapa banyak kesempatan bertanya bagi siswa?

17 Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
Dokumen PIGPBS PK-1

Implementasi Program Induksi Bagi Kepala Sekolah/Madrasah


DIT.TENDIK, DITJEN PMPTK, DEPDIKNAS
16
Bermutu
Better Education through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading

Anda mungkin juga menyukai