PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN OLIGOPOLI Kel.4
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN OLIGOPOLI Kel.4
Dosen:
Endra Yuafanedi Arifianto, ST.
Oleh kelompok 4:
Mas Elang Masna (125060700111109)
Perdana Wiba Erganta (125060707111024)
Erna Siti Rochanah (125060700111101)
Nabila Izzah (125060700111066)
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya makalah yang
judul Pasar Persaingan Monopolistik dan Oligopoli dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna, baik dari teknik penulisan maupun materi karena pengalaman yang kurang. Kritik
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…..……………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………....3
2.1 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik …………..…………………..…….…..3
2.2 Karakteristik Dari Pasar Persaingan Monopolistik ……………………………..….4
2.3 Tindakan Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan
Monopolistik ………………………………………………………………………..6
2.4 Tindakan Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan
Monopolistik ………………………………………………………………………..7
2.5 Kelebihan dan Kekurangan dari Pasar Persaingan Monopolistik …..……………....9
2.6 Pengertian Pasar Oligopoli ...…………………………………………..…………....9
2.7 Karakteristik Dari Pasar Oligopoli ………………………………………….……....10
2.8 Produsen dalam Pasar Oligopoli …………………………………………………...11
2.9 Model Kurva Permintaan Terpatah ……………………………………………...…11
2.10 Model Keseimbangan Pada Pasar Oligopoli ………………………………….......13
2.11 Kelebihan Dan Kekurangan Pasar Oligopoli …………………………………......14
BAB IV STUDI KASUS…………………………………………………………………...…15
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...19
3.1 Kesimpulan……………………………………………….………………………...19
3.2 Saran…..…………………………………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..20
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi ,prosedur, hubungan sosial
dan infrasturktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang
dengan imbalan uang. Menurut organisasinya, pasar dibedakan menjadi empat, yaitu pasar
persaingan sempurna, pasar monopolistik, pasar monopoli dan oligopoli. Pada kesempatan
ini penulis akan lebih memfokuskan terhadap pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
Dalam semua bentuk pasar itu para penjual juga memperhatikan respon pembeli,
tetapi dalam pasar oligopoli para penjual juga memperhatikan respon lawan-lawannya.
Seorang oligopolis memperkirakan permintaan juga tergantung pada reaksi apa yang akan
dilakukan lawan-lawannya terhadap perubahan harga yang diambil.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian pasar persaingan monopolistik?
1.2.2 Bagaimana karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?
1.2.3 Bagaimana tindakan penetapan harga dan output jangka pendek dalam persaingan
monopolistik?
1.2.4 Bagaimana tindakan penetapan harga dan output jangka panjang dalam persaingan
monopolistik?
1.2.5 Apa kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistik?
1.2.6 Apakah pengertian pasar oligopoli?
1.2.7 Bagaimana karakteristik dari pasar oligopoli?
1.2.8 Apa saja Produsen dalam pasar oligopoli?
1.2.9 Bagaimana model kurva permintaan terpatah?
1.2.10Bagaimana model keseimbangan pada pasar oligopoli?
1.2.11Apa kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian pasar persaingan monopolistik.
1.3.2 Mengetahui karakteristik dari pasar persaingan monopolistik.
1.3.3 Mengetahui tindakan penetapan harga dan output jangka pendek dalam persaingan
monopolistik
1.3.4 Mengetahui tindakan penetapan harga dan output jangka panjng dalam persaingan
monopolistik
1.3.5 Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistik.
1.3.6 Mengetahui pengertian pasar oligopoli.
1.3.7 Mengetahui karakteristik dari pasar oligopoli.
1.3.8 Mengetahui produsen dalam pasar oligopoli
1.3.9 Mengetahui model kurva permintaan terpatah.
1.3.10 Mengetahui model keseimbangan pada pasar oligopoli.
1.3.11 Mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli.
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tidak
sempurna. Teori pasar monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya
analisis model persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari stukturnya
pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna tetapi perushaan yang
berpatisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda karakteristik.
Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang
menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut
juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan
diferensiasi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan
karakteristik dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa
mencerminkan perbedaan yang sebenarnya diantara produk-produk yang mereka konsumsi
atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai contohnya
perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda fungsi, bentuk ataupun
kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun
kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang
terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan
dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas, pelayanan dan
sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restoran dan banyak komoditas makanan adalah
contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari.
2.2 Karakteristik pasar persaingan monopolistik
2.2.1 Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis, terdapat cukup banyak pengusaha, akan
tetapi tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan
apabila di suatu pasar terdapat banyak perusahaan, otomatis disana pasti terdapat pasar
monopolistis, akan tetapi ukuran/besarnya tidak melebihi perusahaan-perusahaan yang
lain. Dengan kata lain, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki
ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu
perusahaan relatif sedikit, dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan
pasar tersebut.
2.2.2 Barangnya bersifat berbeda corak
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruh
perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh karena itu susah untuk
membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Apabila kita lihat
secara fisik suatu produk, akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat
membedakan mana produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya.
Di samping perbedaan dalam bentuk fisik, juga terdapat perbedaan dalam bentuk
bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar
barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini, barang yang
di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti
sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.
2.2.3 Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu
harga, akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi
harga suatu barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli.
Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan
oleh barang yang dihasilkan bersifat berbeda corak (different product).
Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan
otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai produk perusahaan satu dan kurang
menyukai produk perusahaan yang lain. Oleh karena itu perusahaan menaikkan harga
barang produksinya, ia akan tetap memiliki pelanggan, walaupun tidak sebanyak pada
waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya, apabila
perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya, tidaklah mudah
untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang
setia dengan produk yang telah lama ia pakai, walaupun harganya relative mahal..
2.2.4 Produsen lain mudah memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar
persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam
pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:
Karena modal yang diperlukan relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda
dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran dan
mempromosikannya pada masyarakat untuk mendapat pelanggan, dan dengan
promosi tersebut, perusahaan harus dapat meyakinkan pelanggan akan mutu barang
tersebut.
2.2.5 Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan
walaupun harga barang produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya, suatu
perusahaan tidak mudah menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi
yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan, yaitu
barang yang bersifat beda corak dengan barang yang sudah tersedia di pasaran, dan
mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli,
para pengusaha melakukan persaingan bukan harga (non price competition). Persaingan
yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain
barang, melakukan iklan yang terus menerus memberikan syarat penjualan yang
menarik.
2.3 Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan MonopoListik
Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yang
terdiferensiasi, kurva permintaan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif, tetapi
karena terdapat banyak produk substitusi yang dekat untuk produk, kurva permintaannya
sangat elastis terhadap perubahan harga. Elastisitas harga permintaan semakin tinggi, kalau
diferensiasi produknya semakin sedikit. Seperti halnya dalam monopoli, kanena kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan memiliki kemiringan negarif dan linier, maka
kurva penerimaan marjinalnya berada di bawah kurva permintaan, yang mendorong sumbu
harga pada rink yang satuan dan memiliki kemiringan absolut dua kali lipat kurva
permintaan.
Seperti juga semua perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas, tingkat
output terbaik dan perusahaan persaingan monopolistik dalam jangka pendek, dicapai ketika
penerimaan marjinal satuan dengan biaya marjinal, sepanjang harga (yang ditentukan pada
kurva permintaan) melebihi biaya variabel rata-rata. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-9.
Gambar 9-9 menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka pendek, dan
perusahaan persaingan monopolistik yang “umum” atau “mewakili”, adalah 6 unit dan
ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 6, MR > MC dan laba total perusahaan
bisa diperbesar dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC > MR dan laba total
perusahaan bisa diperbesar dengan mengurangi output. Untuk bisa menjual pada tingkat
output terbaik (yaitu, 6 unit), perusahaan membebankan harga sebesar $9 per unit (titik A
pada kurva D). Karena pada Q = 6, ATC = $7 (titik F dalam gambar), maka perusahaan
persaingan monopolistik ini memperoleh laba per unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar
AFBC = $12 (daerah yang diarsir dalam gambar). Seperti halnya dalam kasus perusahaan
persaingan sempurna maupun kasus monopolis, perusahaan persaingan monopolistik bisa
memperoleh laba, mencapai titik impas, atau justru merugi dalam jangka pendek. Jika pada
tingkat output terbaiknya, F>ATC, maka perusahaan memperoleh laba; jika P = ATC maka
perusahaan mencapai titik impas, dan jika P < ArC, maka perusahaan mengalami kerugian,
tetapi meminimalkan kerugiannya jika perusahaan terap berproduksi sepanjang P > AVC.
Terakhir, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik
memiliki kemiringan yang negatif, MR = MC < P pada tingkat output terbaiknya, sehingga
(seperti juga dalam kasus monopoli) bagian kurva MC yang menanjak dan terletak di atas
kurva AVC bukan merupakan kurva penawaran jangka pendek dan perusahaan persaingan
monopolistik.
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tidak
sempurna. Teori pasar monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap
daya analisis model persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari
stukturnya pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna tetapi
perushaan yang berpatisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda
karakteristik.
3.1.2 Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yang
tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif. Konsumen membayar lebih dan
mampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun juga,
pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan
menyediakan keragaman yang banyak diminta.
3.1.3 Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri atas hanya sedikit perusahaan (produsen).
Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk mempengaruhi harga pasar.
Produk dapat homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan akan
mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri.
3.2 Saran
3.2.1 Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen akan tetap setia
pada produk tersebut. Sehingga meskipun produsen menaikan harga barang tersebut,
produsen tidak lantas kehilangan banyak pelanggan. Karena konsumen sudah percaya
dengan mutu produk tersebut. Selain itu pasar persaingan monopolistik juga menuntut
produsen agar lebih inovatif lagi dalam berproduksi. Baik inovatif dalam menciptakan
suatu produk maupun inovatif dalam efisiensi penggunaan faktor produksi.
3.2.2 Pada kesempatan ini penulis memberikan saran sebagai berikut: pembelajaran
mengenai dinamika persaingan dalam pasar oligopoli sudah banyak di lakukan.
Tingkatkan strategi persaingan dalam pasar oligopoli.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogkasman-blogkasmancom.blogspot.com/2012/01/makalh-pasar-monopolistik.html
diakses pada 31 Maret 2013
http://ibnukurniawan-cintailmu.blogspot.com/2012/03/pasar-oligopoli.html diakses pada 31
Maret 2013
http://ikamaiyastri.blogspot.com/2010/12/pasar-persaingan-monopolistik.html diakses pada
31 Maret 2013
http://maulidaaisyah.blogspot.com/2012/11/pasar-persaingan-oligopoli.html diakses pada 31
Maret 2013
Rahardja, Prathama. “Pengantar Ekonomi Mikro”, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2010.
Daftar Pertanyaan
1. Apa perbedaan pasar oligopoli, monopolistic dan pasar persaingan sempurna?
2. Bagaimana cara untuk menaikkan harga barang pada awal produksi suatu perusahaan?
3. Jelaskan kurva permintaan terpatah?
4. Bagaimana kriteria yang termasuk dalam oligopoli kolusif?
5. Apakah semen termasuk oligopoli kolusif?