Pengalam
Minggu Bahan Kajian/Materi Metode
Kemampuan yang diharapkan Waktu Belajar
Ke Pembelajaran Pembelajaran
Mahasisw
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I – II Mahasiswa mampu menjelaskan Hakikat manusia dan Ceramah dan 4 x 50 = Mhs mamp
tentang hakikat manusia dan pengembangannya tanya jawab 200 menit menjelaska
pengembangannya a. Pengertian sifat materi kulia
dan wujud sifat dari
hakikat manusia mendengar
b.Dimensi hakiikat ceramah da
manusia dan tanya jawab
pengembangannya
c. Sosok manusia
Indonesia
seutuhnya.
Mahasiswa mampu 4 x 50 =
XI-XII mendiskripsikan tentang sistem 100 menit Mhs mamp
pendidikan nasional Sistem pendidikan mendiskrips
nasional Ceramah, tanya materi kulia
a. Pendidikan jawab dan mendengar
sebagai suatu inkuiri ceramah, ta
sistem jawab dan i
b. Kelembagaan
pendidikan (jalur,
jenjang dan jenis
pendidikan)
c. UURI nomor 20
tahun 2003
tentang Sistem
Pendidikan
Nasional
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan hewan yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut demikian karena sifat yang
terdapat pada manusia, tidak terdapat pada hewan.
Umar Tirtaraharja dan S.L. La Sulo (2005: 3) mengemukakan “Sifat hakikat manusia
diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik secara prinsipil (bukan hanya gradual) membedakan
manusia dari hewan. Meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama
jika dilihat dari segi biologisnya”.
Socrates menamakan manusia sebagai Zoon Politicon (hewan yang bermasyarakat) dan
Max Scheller menggambarkan manusia sebagai Das Kranke Tier (hewan yang sakit). M.J
Langeveld meyebut manusia sebagai Enimal Educandum yaitu hewan yang dapat dididik.
Menurut Aristoteles, manusia disebut sebagai Animal Rasionale (hewan yang berakal budi
yang dapat berpikir dan bertindak). Cassirer mengatakan: manusia sebagai Animal
Symbolicium (hewan yang berkomunikasi dengan simbol). Padahal manusia dan hewan
masing-masing diciptakan dalam bentuk berbeda, hewan tidak dapat menjadi manusia atau
manusia tidak dapat menjadi hewan. Sebutan lain manusia adalah: manusia sebagai Homo
Feber (manusia pekerja), manusia sebagai Homo Sapiens (manusia masa kini yang berpikir)
dan manusia sebagai Homo Socius (manusia sebagai makhluk sosial).
Umar Tirtaraharja dan S.L. La Sulo (2005: 4) mengatakan wujud sifat hakikat manusia
yang tidak dimiliki oleh hewan dikemukakan oleh paham eksistensialisme (paham tentang
keberadaan manusia) yaitu:
1. Kemampuan menyadari diri
2. Kemampuan bereksistensi
3. Pemilikan kata hati
4. Memiliki moral
5. Kemampuan bertanggung jawab
6. Rasa kebebasan (kemerdekaan)
7.Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
8. kemampuan menghayati kebahagiaan