and Services
Siklus Hidup Produk adalah tahapan-tahapan atau proses perjalanan dari suatu produk.
Mulai dari seorang produsen mengenalkan dan memasarkan produknya hingga pada
akhirnya tergantikan dengan produk lain yang lebih canggih dan terbaru. Diperlukan strategi
yang tepat agar sebuah produk panjang umur dan eksis di masyarakat.
Yaitu tahap dimana sebuah pabrik mulai meluncurkan dan mengenalkan produknya kepada
masyarakat. Dicirikan oleh beberapa di bawah ini :
Yaitu tahap dimana sebuah produk mulai dikenal dan digunakan oleh konsumen. Beberapa
cirinya adalah :
Ditandai dengan produk pesaing yang semakin banyak dan bervariasi. Sehingga, bisa
dibilang adalah tahap yang paling susah. Salah satu strategi untuk mengatasinya adalah
dengan cara menguatkan strategi branding.
Pada tahap kedewasaan, omset penjualan sebuah produk mulai menurun. Persaingan
semakin ketat dan saling berebut pasar dan konsumen. Ciri-cirinya diantaranya adalah
sebagai berikut :
Pada tahap ini, beberapa produk akan terus rinovasi. Entah itu mengganti varian rasa, jenis,
bentuk dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pada tahap ini, keuntungan akan terus menurun. Apabila tidak segera melakukan antisipasi
dan mengganti strategi maka kemungkinan produk hilang di pasaran semakin besar. Ciri-
cirinya adalah :
New Product Development adalah proses menyeluruh dalam menciptakan sebuah layanan
jasa atau produk mulai dari konsep sampai siap dipasarkan. Beberapa langkah product
development adalah menyusun konsep, market positioning, membuat desain, prototipe,
perizinan, dan produksi.
Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu metode untuk menjaring permintaan
dari user melalui Voice Of Customer (VOC) dan kemudian mengaplikasikannya sehingga
menjadi sebuah produk dengan fungsi yang baik. Agar QFD ini bisa diterapkan dibutuhkan
kerangka kerja yang dinamakan House of Quality (HoQ).
Bagian pertama dari HoQ adalah Customer Needs and Benefits, atau sering disebut sebagai
suara pelanggan (Voice of Customer) dimana perusahaan mendapatkan umpan balik
mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
b. Planning Matrix
Bagian kedua dari HOQ adalah planning matrix. Bagian ini merupakan tempat penentuan
sasaran/tujuan produk, didasarkan pada hasil interpretasi tim terhadap data riset pasar.
c. Technical Response
Bagian ketiga dari HOQ adalah technical response, sering juga disebut Substitute Quality
Characteristic (SQCs). Pada bagian ini terjadi proses penerjemahan dari kebutuhan
pelanggan (voice of customer) ke dalam bahasa pengembang (voice of developer).
d. Relationship Matrix
Bagian keempat dari HoQ adalah pengisian bagian matrik hubungan (relationships matrix).
Dengan menempatkan keinginan pelanggan (customer needs and benefits) pada badan kiri
dan karakteristik teknis pada bagian atas dari HoQ, maka dapat dievaluasi hubungan
keduanya secara sistematis.
e. Technical Correlations
Bagian kelima dari HoQ adalah technical correlations, matriks yang terletak paling atas dan
bentuknya menyerupai atap. Tahapan ini dilakukan untuk membantu tim dalam
menentukan desain yang mengalami bottleneck, dan menentukan kunci komunikasi
diantara para perencana.
f. Technical Matrix
Bagian terakhir ini adalah technical matrix dimana perusahaan mengumpulkan tiga jenis
data, yaitu sebagai berikut:
-Technical targets, yaitu target kinerja karakteristik teknis dari produk yang dikembangkan.
Jasa adalah layanan yang ditawarkan oleh perusahaan berupa kegiatan dari perusahaan.
Layanan jasa hanya disampaikan dalam waktu tertentu dan tidak memiliki bentuk fisik.
Contohnya adalah jasa kebersihan yang hanya digunakan saat konsumen butuh tenaga
tambahan untuk membersihkan rumah. Konsumen tidak hanya membeli kebersihan yang
dihasilkan, melainkan juga membeli layanan yang ditawarkan perusahaan.
Bill of Material atau sering juga disebut BOM merupakan satu dokumen yang memuat
informasi mengenai bahan baku (material) apa saja yang diperlukan untuk membuat satu
produk tertentu. Dokumen ini juga memuat informasi mengenai jumlah setiap jenis bahan
baku tersebut. Jadi, dokumen ini berisi formula standar untuk membuat satu produk
tertentu.
7. Explain how the customer participates in the design and delivery of services
Disposisi Pelanggan untuk berpartisipasi mengacu pada sejauh mana Pelanggan cenderung
memainkan peran aktif dalam memasok input ke proses produksi layanan.
Pelanggan merasa melakukannya untuk diri mereka sendiri secara intrinsik menarik
yang berarti Pelanggan lebih suka terlibat dalam melayani diri mereka sendiri
Pelanggan mungkin merasa bahwa keterlibatan aktif mereka diperlukan untuk
menjamin kualitas
Kompetensi Pelanggan yang unik, yang mungkin perlu disediakan oleh Pelanggan,
secara langsung, selama produksi layanan.
Ketidakpastian juga meningkat ketika disposisi Pelanggan untuk berpartisipasi dapat dibatasi
oleh kemampuan, kompetensi, sumber daya atau kejelasan peran yang tidak memadai
(dalam hal memahami peran mereka dalam produksi bersama layanan) yang diperlukan
untuk berpartisipasi secara produktif.
Sebagian, pengembangan contact center atau help desk merupakan hasil dari keinginan
untuk mengurangi dampak dan variabilitas input pelanggan dan dalam upaya mencapai
efisiensi organisasi. Teknologi membantu mengaburkan batas antara kehadiran fisik
Pelanggan selama acara layanan, tetapi tidak diragukan lagi masukan tetap diperlukan dari
Pelanggan meskipun kehadiran fisik tidak diperlukan.
Sisi sebaliknya dari mengejar efisiensi yang lebih besar adalah bahwa kualitas layanan yang
lebih buruk mungkin merupakan biaya yang dihasilkan bersama dengan peningkatan
keluhan Pelanggan, kegagalan sistem, dan waktu henti layanan.
Sangat berguna ketika ada serangkaian keputusan dan hasil yang mengarah pada keputusan
dan hasil lain.
a. Sertakan semua kemungkinan alternatif dan keadaan alam - termasuk "tidak melakukan
apa-apa"
c. Tentukan nilai yang diharapkan dari setiap cabang dan “pangkas” pohon untuk mencari
alternatif dengan nilai harapan terbaik