Anda di halaman 1dari 15

Pancasila

Kelompok 5
Kelompok 5
• Alfido Rafif Hapris (1911011077)
• Baginda Mulana Simatupang (1911011036)
• Bernard (1911011068)
• Dinda Tiara Luqman (1951011007)
• Doffa Arinalhaq (1911011063)
• Elpi Aprilia Putri (1951011032)
• Maulana Syamsu Hidayat (1911011026)
• Muhammad Farhan Reyhan (1911011053)
• Mutiara Verischa P (1951011015)
• Revi Melani (1951011035)
Konsep & Urgensi Pancasila
sebagai Dasar Negara
Pengertian Dasar Negara
Secara etimologis, istilah dasar Negara maknanya identik
dengan istilah grundnorm (norma dasar), rechtsidee (cita
hokum), staatsidee (cita negara), philosophische grondslag
(dasar filsafat Negara). Banyaknya istiah Dasar Negara dalam
kosa kata bahasa asing menunjukkan bahwa dasar Negara
bersifat universal, dalam arti setiap Negara memiliki dasar
Negara.
Secara terminologis atau secara istilah, dasar Negara
dapat diartikan sebagai landasan dan sumber dalam
membentuk dan menyelenggarakan Negara. Dasar
Negara juga dapat diartikan sebagai sumber dari
segala sumber hokum Negara. Secara teoritik, istilah
dasar Negara mengacu kepada pendapat Hans
Kelsen, disebut a basic norm atau Grundnorm.
Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara dapat dirinci sebagai berikut:
• Pancasila sebagai dasar Negara adalah sumber dari segala sumber tertib hokum Indonesia. Dengan
demikian, Pancasila merupakan asas kerohanian hukum Indonesia yang dalam Pembukaan Undang-
Undang Negera Repubik Indonesia dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
• Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintergrund) dari UUD 1945
• Mewujudkan cita-cita hokum bagi dasar Negara (baik hokum dasar tertulis maupun tidak tertulis)
• Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-
lain penyelenggara Negara (termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh
cita-cita moral rakyat yang luhur.
• Merupakan sumber semangat abadi UUD 1945 bagi pelenggaraan Negara, para pelaksana
pemerintahan. Hal tersebut dapat dipahami kerana semangat tersebut adalah penting bagi pelaksanaan
dan penyelengaraan Negara karena masyarakat senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan zaman dan dinamika masyarakat.
Pancasila sebagai dasar negara berarti:
• Setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara
Republik Indonesia harus berlandaskan dan
atau harus sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Hal tersebut bermakna, antara lain bahwa,
pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau
spirit yang menjiwai kegiatan membentuk
negara seperti kegiatan mengamendemen UUD
dan menjiwai segala urusan penyelenggaraan
negara.
Urgensi Pendidikan Pancasila
Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu bangsa
indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang
majemuk. Mengapa begtu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini
dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman
suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu
sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Urgensi pancasila sebagai dasar negara yaitu:
• Agar para penjabat publik dalam
menyelenggarakan negara tidak kehilangan
arah.
• Agar partisipasi aktif seluruh warga negara
dalam proses pembangunan dalam berbagai
bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-
nilai pancasila. Dengan demikian, pada
gilirannya nanti cita-cita dan tujuan negara
dapat diwujudkan sehingga secara bertahap
dapat diwujudkan masyarakat yang makmur
dalam keadilan dan masyarakat yang adil
dalam kemakmuran.
Pendekatan MemahamiUrgensi Pancasila
• Pendekatan institusional, adalah membentuk dan menyelenggarakan negara yang berdasarkan
pada nilai-nilai pancasila, sehingga negara Indonesia dapat mewujudkan tujuan negara atau
terpenuhinya kepentingan nasional.
• Pendekatan sumber daya manusia, terdapat pada dua aspek, yaitu orang-orang yang
menjalankan pemerintahan dengan cara melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan
konsekuen di dalam mengemban tugas dan bertanggung jawab. Sehingga kebijakan negara akan
menghasilkan kebijakan yang mengedepankan kepentingan rakyat.
• Pendidikan dan substansi dalam pendidikan.
Sudah jelas bagi kita bahwa pendidikan
yang murah masih sulit didapatkan bagi
masyarakat yang dalam taraf kesejahteraan
yang masih "sulit".
• Materi pendidikan yang belum memenuhi
kebutuhan dunia global.
Selain belum sesuai dengan kebutuhan
globalisasi, materi pendidikan juga belum
siap menghadapi globalisasi. Pada
dasarnya materi atau kurikulum yang
masih sering berubah-ubah di tiap jenjang
pendidikan menyebabkan tidak stabilnya
sistem pendidikan.
Hal yang cukup memprihatinkan bahwa di kalangan
mahasiswa pengetahuan tentang Pancasila sedemikian
terbatas mulai dari segi akses tentang pendidikan
Pancasila, namun juga pemahaman secara mendalam
tentang nilai-nilai pancasila yang sesuai dengan kapsitas
seorang mahasiswa.
Dari sini muncul persoalan lagi dimana nila-nilal dan
esensi dari Pancasila telah dipolitisir untuk kepentingan
pihak tertentu dengan memanfaatkan sifat idealis
mahasiswa yang ditunjang dengan terbatasnya
pengetahuan mereka tentang nilai-nilai Pancasila.
Inilah yang menyebabkan banyak aksi protes yang
menggunakan Pancasila sebagal landasan atau sebagai
alasan. Sehingga peran mahasiswa yang seharusnya bisa
menjadi problem solver malah menambah permasalahan
dengan aksi atau aktivitas yang berbau politik dan
kepentingan dari pihak tertentu.
Kesimpulan
Pancasila berarti memahami makna Pancasila dan
posisinya. Artinya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara bahwa Pancasila mempunyai fungsi dan
peranan tersendiri. Sudah jelas bahwa Pancasila adalah
dasar negara, namun disamping Itu, Pancasila mempunyai
fungsi sebagai pandangan hidup bangsa. Artinya bahwa
pandangan hidup sebuah bangsa lahir dari kristalisasi
nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk
mewujudkannya.
Pertanyaan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai