Anda di halaman 1dari 7

MORTALITAS CODING

“Tugas Mata Kuliah Mortalitas Coding”

Dosen Pengampu:
Indah Mufliatin., S.Si, M.Kes.

Oleh :
Bilqis Almar’atus Sholeha
G41170439
Golongan A

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2020
INTERPRETASI ISIAN ( ENTRY) SERTIFIKAT KEMATIAN
– Melihat format sertifikat medis penyebab kematian yang telah direkomendasikan oleh
WHO.
– Dalam format ini, terdapat dua bagian penting dalam sertifikat medis penyebab kematian,
yaitu:
• Bagian I –> digunakan untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan urutan dari
kejadian langsung menuju kematian
• Bagian II –> digunakan untuk kondisi yang tidak berkaitan dengan Bagian I tetapi
secara alamiah berkontribusi terhadap kematian
– Penyebab langsung kematian dituliskan pada baris pertama [ (a) ]
– Penyebab antara dituliskan pada baris yang terletak antara baris pertama dan baris
terbawah dari baris yang digunakan [ (b) dan (c) ]
–  Penyebab dasar kematian dituliskan pada baris terbawah dari baris yang digunakan [ (d) ]
– Penting untuk mencatat urutan kejadian penyakit menuju kematian dan mencari /
menganalisa penyebab semula dari urutan tersebut.
– Urutan kejadian penyakit kematian yang tepat akan memudahkan petugas dalam
melakukan reseleksi guna menentukan penyebab dasar kematian.
– Jika dalam suatu sertifikat hanya dilaporkan satu penyebab kematian yang dilaporkan,
maka penyebab tersebut adalah Underlying Cause Of Death (UCOD) dan digunakan untuk
tabulasi.
– Jika lebih dari satu penyebab kematian yang dilapor kan, maka langkah pertama yang
digunakan untuk memilih penyebab dasar kematian adalah dengan menentukan penyebab
awal yang tepat yang mendahuluinya pada baris terbawah di Bagian I dari sertifikat dengan
menerapkan Prinsip Umum atau Rule I, 2 dan 3.

SERTIFIKAT KEMATIAN
• Sertifikat Kematian terdiri dari 2 bagian :
1. Penyakit yang berhubungan dengan rangkaian kejadian yang langsung menyebabkan
kematian.
2. Penyakit penting lainnya yang membantu menimbulkan kematian, tetapi tidak ada
hubungannya dengan penyakit yang menimbulkan kematian.
SERTIFIKAT KEMATIAN PERINATAL
• Sertifikat penyebab kematian perinatal yang terpisah harus dilengkapi dengan urutan
sbb: 
– Penyakit utama atau kondisi janin atau bayi
– Penyakit lain atau kondisi janin atau bayi
– Penyakit maternal utama/kondisi ibu yang mempengaruhi janin /bayi
– Penyakit maternal lain/ kondisi ibu yang mempengaruhi janin / bayi
– Penyakit atau keadaan lain yang ada kaitannya.
 Untuk analisa yang menyeluruh diperlukan data dari ibu dan bayi.
• Data Ibu :
– Tanggal lahir
– Jumlah kehamilan sebelumnya : lahir hidup, lahir mati, abortus
– Tanggal dan hasil dari kehamilan sebelumnya : lahir hidup, lahir mati, abortus
– Kehamilan saat ini, meliputi :
– Hari pertama dari saat menstruasi terakhir (perkiraan hamil dalam minggu)
– Perawatan antenatal (dua kali atau lebih)
– Persalinan normal spontan vertex/lain (sebutkan)
• Data Anak :
– Berat badan lahir dalam gram
– Jenis kelamin
– Lahir tunggal/kembar pertama/kembar kedua / persalinan multiple yang lain
– Jika lahir mati, kapan kejadiannya : sebelum persalinan / selama persalinan / tidak
tahu
• Variabel lain :
– Penolong persalinan khusus, seperti dokter / bidan / personalia yang terlatih lain
(sebutkan)/lain-lain (sebutkan).

SERTIFIKAT MEMPUNYAI 5 BAGIAN


• bagian (a) dan (b) diisi penyakit atau kondisi janin atau bayi,
– yang penting pada (a) -> mempunyai kontribusi terbesar terhadap kematian janin
atau bayi.dan yang lain pada (b) bila ada.

– Cara kematian  seperti heart failure, asphyxia atau anoxia tidak dimasuk kan pada
bagian (a) kecuali hanya pada janin atau bayi yang tidak diketahui kondisinya,
begitu juga halnya untuk prematuritas.
• Pada bagian (c) dan (d) diisi semua penyakit atau kondisi ibu yang
mempunyai pengaruh terburuk pada janin atau bayi.
• bagian (e) adalah kejadian lain yang berhubungan dengan kematian
tetapi tidak dapat menggambarkan suatu penyakit atau kondisi bayi
atau ibu, misalnya persalinan tanpa kehadiran penolong.

Contoh 1 :
Riwayat seorang wanita mengalami abortus spontan pada minggu 12 dan 18, masuk rumah
sakit pada kehamilan 24 minggu dengan diagnosa persalinan premature.
Dilakukan persalinan spontan dengan Berat Bayi 700 gram, bayi meninggal pada hari
pertama.
Diagnosa Bayi disebutkan pulmonary immaturity.
• Sebab kematian perinatal :
(a)    Pulmonary immaturity
(b)   –
(c)    Persalinan premature
(d)   Abortus berulang
(e)   –
Contoh 2 :
Seorang ibu hamil umur 30 tahun mempunyai anak umur 4 tahun yang lahir dengan
kehamilan normal dengan hidramnions.
Pada kehamilan saat ini, usia kehamilan 36 minggu dilakukan pemeriksaan X-ray didapat
anencephali.
Persalinan dilakukan dengan induksi dan bayi lahir mati dengan anencephalic berat badan
1500 gram.
• Penyebab kematian perinatal :
(a)    Anencephaly
(b)   –
(c)    Hydramnios
(d)   –
(e)   –

ATURAN PEMBERIAN KODE


Peraturan yang terpilih untuk mortalitas umum tidak dapat diterapkan pada sertifikat kematian
perinatal. 
• Peraturan
1. Cara untuk kematian atau prematuritas yang dimasukkan di (a).
•  Contoh 1 : bayi lahir hidup, mati setelah 4 hari.
(a)    Prematurity (P07.3)
(b)   Spina bifida (Q05.9)
(c)    Placental insuffisiensi
(d)   –
• Prematurity di beri kode pada (b) dan spina bifida pada (a).
• Yang perlu dicatat kode ICD Q pada (a) dan kode P pada (b).
• Peraturan 2. Dua atau lebih kondisi dimasukkan pada bagian (a) atau (c).
•  Contoh 2 : bayi lahir mati sebelum lahir
(a)    Severe fetal malnutrition , Light for dates , Antepartum anoxia
(b)   –
(c)    Severe pre eclampsia , Placenta praevia
(d)   –
(e)   –
• Light for dates dengan severe fetal malnutrition pada (a) dan antepartum anoxia pada (b),
severe pre eclampsia pada (c) dan placenta praevia pada (d). 
• Peraturan 3. Tidak ada isian pada (a) atau (c)

MEDICAL MORTALITY DATA SHEET


• Medical Mortality Data Sheet = WHO – FIC INFORMATION SHEET
• Statistik Kematian (penyebab kematian) adalah suatu statistik kesehatan tertua dan yang
paling komprehensif di dunia internasional
• The International klasifikasition Penyakit (ICD) telah menjadi standar klasifikasi
kematian internasional (coding) sejak akhir abad ke19 dan penggunaannya sangat penting
untuk pembanding statistik penyebab kematian di tingkat nasional dan internasional
sepanjang waktu.
• ICD saat iniStatistik Klasifikasi Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait,
Revisi Kesepuluh (ICD-10), mencakup definisi, petunjuk dan aturan untuk pengkodean
dan tabulasi penyebab kematian. Untuk memahami dan menafsirkan ICD-10 statistik
kematian kode beberapa fakta dasar tentang bagaimana informasi penyebab kematian
dikumpulkan dan diklasifikasikan diperlukan..

Apa manfaat pembuatan statistik mengenai penyebab kematian
• Angka dan tingkat kematian oleh penyebab yang mendasari memberikan informasi
tentang status kesehatan dari populasi.
• Mereka dapat digunakan untuk mengukur proporsi kematian secara keseluruhan dan
prematur yang disebabkan oleh penyebab masing-masing, sehingga mengidentifikasi
prioritas untuk layanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat Analisis tren
angka kematian kasus yang spesifik dapat digunakan untuk memperkirakan kemanjuran
intervensi kesehatan masyarakat, seperti vaksinasi dan program skrining.
• Analisis data kematian untuk kelompok tertentu penyakit dapat membantu
mengidentifikasi kelompok risiko tinggi dalam populasi.

Anda mungkin juga menyukai