Anda di halaman 1dari 6

Nomor Absen 29

Nama : Bilqis Almar’atus Sholeha


NIM : G41170439
Prodi : Rekam Medis

Tugas Mata Kuliah Manajemen Unit Kerja Rekam Medis

ARTIKEL 1
Judul : Analisis Beban Kerja Unit Kerja Markas dan Satuan Pengawas Internal Palang Merah
Indonesia DKI Jakarta

Link : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jmo/article/view/16683

Perhitungan Beban Kerja Dengan Metode Full Time Equivalent (FTE)


A. Allowance / Kelonggaran

No Faktor Kelonggaran Katagori Persentase (%)

1 Tenaga yang dikeluarkan Sangat ringan 2.0


2 Sikap kerja Berdiri diatas kedua kaki 2.0
3 Kelelahan Kerja Pandangan yang buram 1.0
4 Kelelahan Mata Normal 2.0
5 Suhu area kerja Keadaan yang tidak biasa 3.0
6. Kebutuhan pribadi Pria dan wanita 5.0
Total 15.0

B. Waktu Kerja Efektif


Perhitungan Jumlah Satuan
Hari kerja 2020 283 Hari
Total Kerja Efektif 2122.5 Jam
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jam efektif operator bekera dalam satu tahun
dalah 2112.5 jam/thn

C. Penggunaan Waktu Kerja


Jam Waktu Kerja Waktu Kerja Tidak Presentase waktu
Stasiun Kerja
Kerja Produktif Produktif kerja tidak produktif
Pencucuan 8 410 70 21.60
Pengeringan 8 427 53 16.36
Pengupasan kulit tanduk 8 403 77 23.77
Sortasi 8 408 72 22.22
Pengemasan 8 428 52 16.05
Total 156 324 100
Rata-rata 31.2 64.8 20.00
D. Beban Kerja Karyawan Pada Level Administrator
Berikut ini adalah perhitungan beban kerja dalam Indeks FTE

Indeks FTE =

E. Tabel Beban Kerja Karyawan Produksi


No Posisi Kerja/Operator Indeks FTE Keterangan
1. Pencucian 1 0.60 Underload
2. Pencucian 2 0.60 Underload
3. Pengeringan 1 0.64 Underload
4. Pengeringan 2 0.59 Underload
5. Pengeringan 3 0.55 Underload
6. Pengupasan Kulit Tanduk 1 052 Underload
7. Pengupasan Kulit Tanduk 2 0.48 Underload
8. Sortasi 1 0.73 Underload
9. Sortasi 2 0.78 Underload
10. Sortasi 3 0.79 Underload
11. Pengemasan 1 0.37 Underload
12. Pengemasan 2 0.37 Underload
Total 7.01
Berdasarkan hasil pengolahanddata diketahui bahwa beban kerja yang diterima oleh 12
karyawan pada bagian produksi CV. Gandrial Lestari Makassar masih dalam kategori
underload. Sehingga diperlukan pemerataan beban kerja berupa peningkatan kapasitas produksi

F. Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja


No Posisi Kerja/Operator Indeks FTE
1. Pencucian 1 0.97
2. Pencucian 2 0.96
3. Pengeringan 1 1.03
4. Pengeringan 2 0/95
5. Pengeringan 3 0.89
6. Pengupasan Kulit Tanduk 1 084
7. Pengupasan Kulit Tanduk 2 0.78
8. Sortasi 1 1.19
9. Sortasi 2 1.25
10. Sortasi 3 1.27
11. Pengemasan 1 0.60
12. Pengemasan 2 0.60
Total 11.34

Dari tabel di atas diketahui bahwa total nilai indeks FTE meningkat dari 7.01 menjadi
11.34, menunjukkan adanya peningkatan produktifitas karyawan bagian produksi. Pada kondisi
usulan tersebutpbebankkerja yang diterima oleh setiap teknisi sudah tidakpada yang masuk
dalam kategori overload.
ARTIKEL 2

Judul : Penentuan Jumlah Karyawan Dengan Metode Full Time Equivalent (Fte) (Studi
Kasus : Pt Wy)
Link:https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=analisis+kebutihan+sdm+f
te&bt nG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DLvixIT5uYTIJ

Hasil Perhitungan Full Time Equivalent (FTE)


Penentuan waktu normal dan waktu baku ditunjukkan dengan rumus berikut (Barnes,
1980):
Waktu normal = Waktu kerja x rating factor (1)
Waktu baku = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥 (2)
Sedangkan penentuan FTE ditunjukkan pada rumus berikut :

(3)

A. Penenetuan rating factor dan kelonggaran


Rating factor
Consistency
Skill Effort Condition
Karyawan 1 0,06 0,05 0,02 0,01
Karyawan 2 0,06 0,02 0,02 0,01
Karyawan 3 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 4 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 5 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 6 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 7 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 8 0,06 0,02 0,02 0,01
Karyawan 9 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 10 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 11 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 12 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 13 0,06 0,02 0,02 0,01
Karyawan 14 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 15 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 16 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 17 0,06 0,02 0,02 0,01
Karyawan 18 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 19 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 20 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 21 0,03 0,02 0,02 0,01
Karyawan 22 0,03 0,02 0,02 0,01
 Total Allowance Karyawan Laki-laki
Faktor Kategori Presentase %
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 3
Sikap kerja Duduk 1
Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 3
Keadaan temperatur tempat kerja Normal 5
Kelonggaran untuk kepentingan pribadi 2
Total 14

 Total Allowance Karyawan Laki-laki Perempuan


Faktor Kategori Presentase %
Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 3
Sikap kerja Duduk 1
Kelelahan Mata Pandangan yang terputus-putus 3
Keadaan temperatur tempat kerja Normal 5
Wanita 4
Total 16

B. Nilai FTE, kategori beban berja dan jumlah tenaga kerja

Nilai FTE Kategori beban kerja Jumlah tenaga kerja


Karyawan 1 1,09 Normal 1
Karyawan 2 1,03 Normal 1
Karyawan 3 0,68 Underload 1
Karyawan 4 1,29 Overload 2
Karyawan 5 0,60 Underload 1
Karyawan 6 1,23 Normal 1
Karyawan 7 1,08 Normal 1
Karyawan 8 1,31 Overload 2
Karyawan 9 1,21 Normal 1
Karyawan 10 0,96 Underload 1
Karyawan 11 1,43 Overload 2
Karyawan 12 0,79 Underload 1
Karyawan 13 1,37 Overload 2
Karyawan 14 1,17 Normal 1
Karyawan 15 0,84 Underload 1
Karyawan 16 1,20 Normal 1
Karyawan 17 1,19 Normal 1
Karyawan 18 1,46 Overload 2
Karyawan 19 1,18 Normal 1
Karyawan 20 1,20 Normal 1
Karyawan 21 1,39 Overload 2
Karyawan 22 0,62 Underload 1
Hasil perhitungan FTE beberapa karyawan yang dalam kategori overload (FTE > 1,28) adalah
karyawan 4 dengan nilai FTE 1,29, karyawan 8 dengan nilai FTE 1,31, karyawan 11 dengan nilai FTE
1,43, karyawan 13 dengan nilai FTE 1,37, karyawan 18 dengan nilai FTE 1.46, dan karyawan 21
dengan nilai FTE 1,39. Usulan yang dilakukan adalah penambahan menjadi 2 karyawan pada tiap-
tiap bagian yang mengalami beban kerja overload.

KESIMPULAN
 ARTIKEL 1
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. CV. Gandrial Lestari Makassar adalah salah satu perusahaan produksi kopi yang
berdiri tahun 2015. CV. Gandrial Lestari Makassar berlokasi di Daya Makassar.
Aktivitas produksi kopi arabika terbagi menjadi lima stasiun kerja yakni
pencucian, pengeringan, pengupasan kulit tanduk, sortasi dan pengemasan.
Masalah yang terdapat pada CV. Gandrial Lestari Makassar adalah belum
ditentukannya jumlah tenaga kerja sesuai pada bagian produksi yang
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara beban kerja yang diterima
karyawan dengan jumlah waktu yang digunakan dalam menyelesaikan
pekerjaan. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran beban kerja sebagai dasar
perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang sesuai pada bagian produksi
2. Hasil pengukuran menunjukkan beban kerja karyawan pencucian 1; 0.60
(underload), karyawan pencucian 2; 0.60 (underload), karyawan pengeringan 1;
0.64 (underload), karyawan pengeringan 2; 0.59 (underload), karyawan
pengeringan 3; 0.55 (underload), karyawan pengupasan kulit tanduk 1; 0.52
(underload), karyawan pengupasan kulit tanduk 2; 0.48 (underload), karyawan
sortasi 1; 0.73 (underload), karyawan sortasi 2; 0.78 (underload), karyawan
sortasi 3; 0.79 (underload), karyawan pengemasan 1; 0.37 (underload),
karyawan pengemasan 2; 0.37 (underload). Berdasarkan beban kerja yang telah
dihitung pada masingmasing karyawan produksi kopi arabika di CV. Gandrial
Lestari Makassar, sehingga untuk mempertahankan jumlah karyawan sebanyak
12 orang, maka usulan perubahan target produksi harian perusahaan perlu
ditambahkan sebanyak 130 kg atau meningkat sebesar 61.90% dari target
produksi awal.

 ARTIKEL 2
Berdasarkan hasil perhitungan FTE maka didapat nilai FTE yang overload, normal dan
underload, hasil tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Beban kerja yang dialami oleh karyawan tidak merata, ada enam karyawan yang
mengalami beban kerja dengan kategori underload, sepuluh karyawan yang
mengalami beban kerja kategori normal, dan enam karyawan mengalami beban kerja
overload.
2. Hasil perhitungan beban kerja diketahui bahwa diperlukan adanya penambahan
karyawan pada bagian yang mengalami beban kerja overload dengan menambah satu
tenaga kerja sesuai dengan harapan manajemen perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai